Rabu, 21 Mei 2008

American Streets Gangs In The US Military




Mohon maaf sekali lagi karena saya memposting vidoe yang mengandung kekerasan. Namun, apa daya karena sudah ada yang menyanjung-nyanjung Amerika setinggi langit sehingga yang ini harus keluar ke permukaan. sekali lagi tentang gangster di tubuh US military.

sumber:
http://www.youtube.com/watch?v=hmPcvH2Y3oY&feature=related

semoga bermanfaat dan bagi yang tidak tahan dengan kekerasan dianjurkan tidak melihat.

Los Angeles - The Gang Capital




Mohon maaf sebelumnya saya dengan sangat terpaksa memposting video-video yang mengandung kekerasan dan gang di Amerika. Hal ini saya lakukan hanya untuk mem-balance informasi tentang Amerika yang terlalu dipuja-puja sebagian pengguna Multiply, sampai dibilang tanah surga segala.

Los Angeles - City of Angels

Many movies and songs about Los Angeles depict the notion that the city is home to a large number of gangsters and professional criminals. According to a May 2001 Drug Threat Assessment by the National Drug Intelligence Center, Los Angeles County is home to 152,000 gang members organized into 1,350 gangs. Among the most infamous are the Crips, Bloods, 18th Street, Florencia 13, and MS-13 (Mara Salvatrucha). This has led to the city being referred to as the "Gang Capital of America." Car chases happen more often than in most other major cities, with the city's complex freeway system allowing for lengthier pursuits. Other automobile-oriented crimes include car-to-car shootings, drive-by shootings, hit-and-run accidents, and carjackings.

Thiaz

Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=0CPhAXn-tCQ&feature=related

Gangs in the Military (Gangster dalam tubuh militer Amerika Serikat)




Mohon maaf sebelumnya saya dengan sangat terpaksa memposting video-video yang mengandung kekerasan dan gang di Amerika. Hal ini saya lakukan hanya untuk mem-balance informasi tentang Amerika yang terlalu dipuja-puja sebagian pengguna Multiply, sampai dibilang tanah surga segala.

Video ini menceritakan tentang para gangster yang bergabung ke US Military (tentara Amerika) untuk belajar cara berperang secara militer. Ada adegan pertempuran antara anggota gang yang bersenjata senapan serbu standar militer (M - 16) melawan para polisi. Sebagian polisi terbunuh.

Kesaksian mantan gangster, termasuk Neo Nazi, juga menguatkan fakta adanya para gangsteer di US Military, sehingga kelakuan mereka di Iraq dan negara-negara jajahan AS serta di penjara-penjara rahasia mereka spt Abu Ghuraib dan Guantanamo dapat kita pahami latar belakangnya.

Semoga bermanfaat dan bagi anda yang tidak kuat melihat adegan-adegan sadis dan kejam, saya sarankan tidak melihat tayangan ini. terima kasih.

sumber: http://www.youtube.com/watch?v=dgwfVJIoBNM&NR=1

Gangs joining the military to train for war on the streets.

Selasa, 20 Mei 2008

Kajian AMMA-KAZI tema: HAMAS bukan Teroris

Start:     May 25, '08 10:00a
End:     May 25, '08 12:00p
Location:     Gedung Majalah Sabili, Jl. Cipinang Cempedak III/11A, Jakarta Timur
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,

Kajian AMMA KAZI mengundang rekan-rekan sekalian untuk hadir pada pengajian bulanan AMMA KAZI

narasumber: Bapak Tiar Anwar Bachtiar

tema: HAMAS bukan Teroris

Pengajian ini Insya Alloh diselenggarakan setiap minggu ke 4 setiap bulan jam 10 pagi sampai selesai.

Kamis, 15 Mei 2008

Renungan: Palestina VS Infotainment

....Today ....
is remembered by Palestinians all over the world
as the Day of Nakba or the day of catastrope

... Today ...
60 years ago
Hundreds of Thousands Palestinians
were fled of were forced out of their homes
by Jewish-Zionist gangs
who want to create a "Jewish state"
called Israel


... Today ....
60 years after that catastrope day
Hundreds of Thousands Palestinians
still in diaspora
taking shelter in refugee camps
scattered across in some neighboring countries

....Today...
Many of them still keep a key
of their homes now occupied by Israelis,
with the hope of returning to their homeland
someday ...

...Today...
when Israel and some world leaders
have a gala party to celebrate 60th years
of Zionist state birtday by seizing the lands
and the liberty of other people

Palestinian people are still crying out in pain
Palestinian people are still suffering from Israelis settlements,
suffering from the crimes of  Jewish settlers
suffering from the siege and blockade
suffering from the cruelty
of Zionist regime
called Israel

...Today...
i just can say my little prayer
to all my brothers and sisters
in the land of syuhada
the land of Palestine

Puisi di atas dikutip dari MP-nya mbak Lena
 http://lenakei.multiply.com/journal/item/213/._Today_...


Renungan: 
Jika Infotainment yang 90% menyajikan peristiwa kawin cerai dari para Artis saja bisa punya file super komplet, detik demi detik peristiwa-peristiwa itu terekam dengan baik, bagaimana mungkin kita sebagai umat Islam yang tinggal di negara dengan jumlah umat Islam terbanyak di dunia melupakan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Palestina, yang sesungguhnya merupakan bagian tubuh kita sendiri seperti:

Pembantaian Shabra dan Shatilla

Day of Nakba (15 May 1948)
http://en.wikipedia.org/wiki/Nakba_Day

6 Days War

Yom Kippur War

Rise of Intifada

Peristiwa pembunuhan Syaikh Ahmad Yassin dan Rantisi

dan banyak lagi yang lain, belum lagi peristiwa-peristiwa dan konflik-konflik lain yang bahkan tidak tercatat dalam sejarah


Jika peristiwa-peristiwa sepenting itu saja kita tidak tahu, bagaimana mungkin kita berempati pada orang-orang Palestina tersebut.  Pertanyaannya sekarang:

Masih pantaskah kita mengaku diri kita Muslim?

Mampukah kita mempertanggung jawabkan hal ini di hadapan Alloh SWT?

Bagaimana jika kita dipertemukan dengan mereka di Padang Mahsyar nanti, apakah kita mampu menjawab tuntutan mereka atas ketidak pedulian kita selama di dunia ini?

semoga bermanfaat - maaf jika tidak berkenan

Minggu, 11 Mei 2008

Telemundo Latino Muslims




Telemundo visit the NHIEC in NJ and interviews some of their Muslims there as well as in their homes. They also interview a Catholic priest.

Why Latinos Convert to Islam




Penjelasan mengapa orang-orang keturunan Spanyol banyak yang memeluk Islam

Pembodohan oleh Video Game???

Pembodohan oleh Game Retro 90-an

Posting kali ini masih ada hubungannya dengan acara nonton bareng Freedom Writers di NEC beberapa waktu yang lalu, namun kali ini tentang hobby lama saya, bermain video game.  Jenis video game yang saya sukai pada saat itu adalah jenis Beat 'em up.  Kisah-kisah game kaya gini biasanya simpel aja, misal ada gerombolan gangster merampok dan menguasai suatu kota.  Pacar sang jagoan diculik dan dia bersama para jagoan lainnya, 2 atau 3 orang berusaha membebaskan sang pacar dan mengembalikan kedamaian di kota tersebut.  Enggak jauh-jauh dari situ.
 

Contohnya seperti game klasik yang ngetop tahun 80-an dan 90-an Double Dragon beserta game-game sequel atau lanjutannya, Double Dragon 2 dst.  Yang juga ngetop diantara para penggemar game seperti itu adalah Final Fight.  Game-game seperti itu biasanya dimainkan di Ding-dong atau di Video Game Console.  Enggak heran apabila pada waktu itu tawuran antar pelajar sekolah menengah (SMP atau SMA) sangat marak di berbagai kota di Indonesia.

Double Dragon

video game

video game

video game

Final Fight

video game

video game

Mengapa saya memberi perhatian lebih kepada dua jenis game ini? Karena yang lain kebanyakan setting-nya di negeri antah berantah seperti Dungeons & Dragons: Shadow over Mystara, The King of Dragons dan Golden Axe atau jauh di masa lalu seperti Warriors of Fate.  Namun, yang dua ini mengambil setting sekitar tahun 80-an atau 90-an di dunia nyata.  Permasalahan Gangster saat itu di Amerika memang sedang menggila, sebagaimana digambarkan dalam film Freedom Writers.  Namun, sang Ibu Guru Erin Gruwell mampu mengatasi masalah tersebut di sekolah tempat dia mengajar dan mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari murid-muridnya.  Erin Gruwell jelas bukan tipe tukang berantem atau berkelahi.  Namun, sebagaimana digambarkan dalam film tersebut, dia mampu memberi solusi kepada para muridnya agar mereka mampu keluar dari keadaan mereka yang memperihatinkan itu.  Usaha Ibu Erin Gruwell atau Mrs. G dan para muridnya terdokumentasikan dalam buku The Freedom Writers Diary: How a Teacher and 150 Teens Used Writing to Change Themselves and the World Around Them   Jadi jelaslah sudah, kekerasan bukan solusi dari masalah gangster tersebut.  Cara yang digunakan Mrs. G tentunya dapat juga dipergunakan di negeri tercinta kita ini, Indonesia.  Tentu perlu disesuaikan dengan keadaan masyarakat kita ini.

 

Terus, siapa sih yang punya ide bahwa 1, 2 atau 3 orang jago beladiri bisa langsung turun ke jalan dan menghajar para gangster tersebut, setelah itu selesai persoalan?? Tentunya kaum Kapitalis yang ingin segera menangguk keuntungan di air keruh tanpa peduli pembodohan yang mereka lakukan kepada para pemain game tersebut.  Mungkin masih segar dalam ingatan kita bagaimana anak-anak saling banting membanting tanpa berlatih terlebih dahulu gara-gara nonton acara gulat bohong-bohongan (mereka mana tahu bahwa gulat itu cuma bohong-bohongan dan udah ada script-nya) yang namanya Smackdown itu.  Di Tempo Interaktif, ada berita yang menceritakan bahwa Komnas Perlindungan Anak  sudah minta tanggung jawab World Wrestling Entertainment (WWE) yang ngadain acara Smackdown itu tadi.  Namun, dasar kapitalis, mereka menolak bertanggung jawab dan, melalui jubirnya, berdalih bahwa masih banyak acara-acara dan hiburan-hiburan lain yang juga mengandung kekerasan.  Emang banyak sih, termasuk juga  yang gambarnya ada di bawah ini nih *nunjuk ke bawah*

video game

Gambar di atas adalah seri terbaru Game Final Fight yang saya bahas di atas barusan, Final Fight: Streetwise (Streetwise artinya hati-hati di jalan, jangan macam-macam).  Tokohnya memang sudah beda sih, namun ceritanya masih nyambung.  Hal ini membuktikan bahwa game jenis Beat 'em up belum mati.  Jadi, kita harus hati-hati, terutama bagi rekan-rekan MPers yang punya anak atau adik laki-laki. Mungkin melarang 100% belum mungkin, tetapi minimal ada beberapa hal yang bisa dicoba, diantaranya:

  1. Mendisiplinkan anak-anak agar bila main game jangan berlebihan.(mungkin gak ya, saya pernah lihat anak kecil nangis-nangis karena, menurut perkiraan saya, gak bole main game online di warnet).

  2. Menumbuhkan kepedulian sosial anak-anak dengan mengajaknya ikut kegiatan baksos, misalnya, agar mereka bisa melihat orang-orang yang lebih menderita dari mereka dan timbul rasa empati dalam hati mereka.

  3. Mengikutsertakan anak-anak dalam latihan bela diri, bukan untuk jadi jagoan, tetapi untuk mengetahui kelemahan diri sendiri, sehingga mereka tidak sombong dan tahu kebohongan dalam game-game di atas.  Tentunya yang Islami seperti Beladiri Praktis Indonesia

  4. Mengajari anak-anak anatomi tubuh manusia, sehingga mereka tahu bahwa gerakan-gerakan tertentu dalam perkelahian bisa menimbulkan cedera yang serius, kecacatan bahkan kematian (hati-hati, jangan sampai nanti malah disalah gunakan)

Sebenarnya masih banyak kiat-kiat membentengi anak-anak dari media yang berpotensi merusak kehidupan dan masa depan mereka. jika rekan-rekan memiliki kritk, saran atau kiat-kiat yang bisa dibagi, dipersilahkan me-reply di kotak yang sudah disediakan (oleh Multiply dot com, he he he).
Semoga bermanfaat, terutama bagi yang sudah diamanahi oleh Alloh SWT calon-calon generasi penerus dakwah dan pembela agama, bangsa dan negara Indonesia.

 

Ring in RED -- HOAX atau beneran?

Percaya enggak kalau SMS nomornya warna merah, yang buka bisa mati? Kalau saya percaya, soalnya yang buka ada di jalanan dan gak lihat kiri-kanan sehingga ketabrak truk, he he he *maaf, becanda*

Memang beberapa hari ini kita dihebohkan dengan adanya berita-berita seperti itu.  Dalam era informasi sekarang ini, yang katanya dimulai dari runtuhnya Tembok Berlin, informasi seakan tak terbedung, sehingga sulit bagi kita semua untuk menyaring informasi mana yang benar atau mana yang HOAX (kebohongan tingkat parah).  Namun, bila kita paham prinsip-prinsip dasarnya, Insya Alloh hal seperti itu tidak perlu terlalu merisaukan kita.  

1.  Islam mengajarkan pada para pengikutnya untuk mempercayai hal-hal yang ghoib seperti setan, jin, sihir dan sebagainya namun Islam tidak mengajarkan para pengikutnya untuk takut secara berlebihan terhadap hal-hal tersebut.  

2.  Pertahanan diri yang paling efektif untuk membentengi diri dari hal-hal tersebut adalah dengan mendekatkan diri kepada Alloh SWT dengan cara menambah kualitas dan kuantitas ibadah kita seperti sholat, shaum atau puasa, dzikir dll.

3.  Hal-hal seperti Ring in RED tadi dapat kita gunakan sebagai ujian bagi keimanan kita sendiri.  Apabila kita masih takut tentu saja ada yang salah dengan keimanan kita.  Mungkin kita kurang ilmu, terlalu banyak maxiat atau ibadah kita kurang baik.  

Pertanyaan selanjutnya, apakah zaman teknologi canggih seperti sekarang ini setan-setan masih gentayangan? Pertanyaan seperti itu bisa dijawab dengan beberapa hal berikut ini:

1. Setan dari golongan jin tentu saja gak peduli sekarang ini zaman batu atau zaman teknologi canggih.  Mereka hanya peduli pada tugas-tugas yang diberikan sang Maharaja segala setan yaitu Iblis Laknatullah.  Si Iblis ini ingin agar semua manusia masuk neraka menemani dia disiksa selama-lamanya.  Para setan itu sendiri terbagi menjadi berbagai peringkat atau pangkat.  Pangkat-pangkat mereka dijelaskan di sini:

http://kopiradix.multiply.com/journal/item/31/Jenis-Jenis_Setan_kritik_untuk_film_Horor_Indonesia

2. Orang yang tidak percaya pada mereka sama rentannya dengan orang yang takut pada mereka secara berlebihan.  Kedua jenis manusia tersebut bisa jadi sasaran empuk setan-setan dari golongan jin ini.  Yang sama sekali tidak percaya bisa jadi atheist, liberal dan materialistik, gak peduli halal-haram, pahala-dosa.  Yang takut berlebihan bisa jadi klien para dukun, paranormal dan kyai gadungan, serta mengoleksi jimat dari ujung rambut sampai ujung kaki.  

3. Setan dari Golongan Manusia ternyata jauh lebih mengerikan dari yang berasal golongan Jin.  mereka bukan apa-apa dibandingkan Adolf Hitler, Benito Mussolini, Stalin, Ariel Sharon, George W. Bush dan diktator-diktator lainnya.  Mereka juga bukan apa-apa dibandingkan kaum Kapitalis yang merampok harta benda dan uang rakyat di negara-negara berkembang.  Setan-setan Jin enggak bisa bikin perang dunia seperti Perang Dunia Pertama dan Kedua.  Jin-jin itu juga tidak bisa bikin penjara-penjara seperti Abu Ghuraib dan Guantanamo.  Paham mereka dijelaskan dalam tulisan ini

http://kopiradix.multiply.com/journal/item/47/KONSEP_RAS_UNGGUL

Semoga bermanfaat, jangan sampai kita tertipu oleh hal-hal kecil seperti Ring in RED tadi dan melupakan musuh-musuh kita yang sebenarnya.  

 

Rabu, 07 Mei 2008

Pelatihan Daur Ulang Sampah Perumahan dan Sekolah

Start:     Jun 8, '08 09:00a
End:     Jun 8, '08 2:00p
Location:      Masjid Agung Al - Jabbar, Perumnas II _ Karawaci
Materi:

1. Perlunya pengolahan sampah terpadu di lingkungan perumahan dan sekolah

2. Cara dan teknik membuat kompos, pupuk cair

3. Cara dan teknik mendaur ulang kertas bekas menjadi kertas baru

4. Cara dan teknik mendaur ulang sampah plastik menjadi produk plastik baru

5. Cara dan teknik mendaur ulang sampah menjadi Tas, dompet, dll

Pembicara: HARINI BAMBANG WAHONO
(pegiat lingkungan, pelatih sertifikat UNESCO)

Peserta akan mendapatkan:
1. PELUANG USAHA berbasis sampah dan pemasaran produknya
2. Panduang teknik Pengolahan Sampah terpadu
3. Makan siang dan Snack
4. Souvenir
5. Voucher Bekam 50%
6. Sertifikat

Note:
1. Daftar 10 orang Gratis 1 Orang
2. Diskon 30% bagi anda yang mendaftar sebelum 17 Mei 2008
3. Diskon 50% untuk perwakilan sekolah

diselenggarakan oleh
SANGGAR KETRAMPILAN LTC CRAFT Pasar Kemis
Pondok Bekam Thibbun Nabawi - Pasar Kemis
Forum Komunikasi Peduli Lingkungan

Bekerja sama dengan:
IES (Indonesian Entrepreneur Society), Pondok Indah - Jakarta
SU (Success University) - Cibodas - Tanggerang

Investasi: Rp. 100.000,-

Informasi dan Pendaftaran:
Ibu Surya: 0818 0807 1787 - (021) 71573415
Susi : 0852 8137 1953
Poniman: (021) 6886 5471

Sabtu, 03 Mei 2008

Nonton Freedom Writers di NEC

Freedom Writer

Nonton film Freedom Writers di NEC

Hari ini saya dapat kejutan, nonton film Freedom Writers di NEC.  Mbak Menul, tutor Poltek Bahasa di NEC, memutarkan untuk saya dan teman2 sekelas film tersebut di kelas via laptop dan LCD.  Tadinya saya kira bagian dari film seri Dangerous Mind yang pernah saya saksikan di TV.  Saya menyebut diri saya beruntung karena saya bisa mendapatkan bahan untuk meneruskan potongan posting yang belum jadi, yang tadinya ingin saya buat sebagai bagian dari posting yang berjudul refleksi hari buruh, pentingnya amanah dan empati.  Bisa dibilang, posting kali ini masih berhubungan dengan posting sebelumnya.

postingnya begini nih:

Berdasarkan pengalaman, minimal ada 3 hal yang tidak bisa dipaksakan oleh seseorang pada orang lain yaitu:

  1. SUKA : Ini biasanya berhubungan dengan kesamaan hobby, ketertarikan/interest dan kesamaan-kesamaan lainnya.  Bisa juga karena daya tarik fisik, emosional dan hal-hal seperti itu.
     
  2. HORMAT :Kalau yang ini bisaanya berhubungan dengan jabatan atau kompetensi, baik formal atau informal.  Kita sangat mungkin akan hormat sama teman yang punya suatu kompetensi tertentu, apalagi yang jarang dimiliki oleh orang-orang di sekitar kita. Kita juga bisa hormat sama orang yang memiliki otoritas lebih besar dari kita, seperti atasan, boss dll.

  3. PERCAYA: Ini dia yang paling berat, membuat orang lain percaya pada kita.  orang yang suka pada kita  dan yang hormat pada kita belum tentu percaya pada kita.  Kepercayaan ini berhubungan erat dengan karakter kita, apakah kita memiliki karakter orang yang bisa dipercaya atau tidak.
     

Saya percaya bahwa Cinta yang sejati harus memiliki ketiga komponen ini, bila salah satu yang tidak ada maka cinta tersebut tidak bisa dianggap sempurna.  Bahkan, jika cinta hanya dibangun dari rasa suka semata, cinta itu bagaikan rumah berpondasi pasir.  Film Freedom Writer ini menggambarkan ketiga hal tersebut dengan jelas sekali.


Dalam film ini, Erin terlebih dahulu mendapatkan kepercayaan dari anak-anak didik di room 203 sebelum mereka mulai menyukai dan menghormatinya.  Anak-anak tersebut merasakan bahwa Erin dapat dipercaya untuk mendidik mereka berkat usahanya yang tidak kenal lelah untuk berempati dengan mereka.   Walaupun demikian, Erin juga dapat bersikap tegas saat menemukan anak-anak tersebut melakukan hal-hal yang tidak dapat ditoleransi seperti pelecehan rasial dan etnis terhadap teman-teman mereka yang berbeda etnis.  Erin juga terlihat bersikap tegas saat menjelaskan kepada beberapa anak bahwa kematian mereka di tangan para gangster akan sia-sia belaka jika mereka tidak melakukan sesuatu yang bermanfaat.  Orang-orang akan meneruskan kehidupan tanpa pernah memikirkan apakah mereka pernah ada atau tidak.  Tanpa ragu sedikitpun dia bertanya, apakah jika orang-orang berkulit hitam, orang-orang Asia, orang-orang Kolombia dan etnis-etnis yang lain tidak ada di sini, keadaan akan lebih baik? Lalu dia masuk ke penjelasan mengenai "the most famous Gang in History" -  NAZI.


Mungkin sebagian rekan-rekan ada yang keberatan menerima film ini karena tersirat adanya propaganda mengenai Holocaust yang terjadi pada Perang Dunia ke 2.  Walaupun demikian, kita perlu memahami bahwa hanya itulah referensi yang dimiliki Erin saat dia berusaha membuktikan bahwa anak-anak tersebut memiliki pilihan untuk berubah.
 

Menurut saya pribadi, apa yang dilakukan Erin kepada anak-anak di ruang 203 itu dapat dicontoh tanpa harus terjebak propaganda manapun.  Banyak orang di lingkungan kita yang membutuhkan orang seperti Ibu Guru Erin Gruwell, yang sering kali dipanggil Mrs. G. oleh anak-anaknya.  Kita bisa menjadi salah satu dari orang-orang seperti itu.  Semoga saja.

Freedom Writers Trailer - YouTube EXCLUSIVE!!




reedom Writers
In theaters January 12th, 2007
Starring: Hilary Swank, Scott Glenn, Imelda Staunton, Patrick Dempsey, Mario

"Freedom Writers" is inspired by a true story and the diaries of real Long Beach teenagers after the LA riots, during the worst outbreak of interracial gang warfare. Two-time Academy Award® winner Hilary Swank stars as Erin Gruwell, whose passion to become a teacher is soon challenged by a group of Black, Latino, and Asian gangbangers who hate her even more than each other. When Erin begins to listen to them in a way no adult has ever done, she begins to understand that for these kids, getting through the day alive is enough -- they are not delinquents but teenagers fighting "a war of the streets" that began long before they were born. Erin gives them something they never had from a teacher before -- respect. For the first time, these teens experience a hope that maybe, they might show the world that their lives matter and they have something to say.

Freedom Writers

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
"In Long Beach, it's all come down to what your look at, it's all about color. If you are Latino, Asian or Black, you can get blasted anytime you walk out the door"

Eva,
Latino Student in Room 203.

Film ini bercerita tentang perjuangan seorang guru sekolah bernama Erin Gruwell menghadapi anak-anak yang sangat bermasalah di room 203. Film ini diambil dari kisah nyata pada dekade 90-an. Kelas itu ada kelas yang warna-warni, maksudnya ada anak-anak orang berkulit hitam alias Afro-Amerika; ada anak-anak orang keturunan Spanyol atau Amerika Selatan, Hispano Amerika alias Latino; anak-anak orang keturunan Asia, terutama Cina dan sebagiainya. Yang menarik, di kelas itu, orang kulit putih hanya satu orang. Entah karena faktor rasisme atau si kulit puith itu benar2 geblek.

Terus terang sudah lama saya tidak mencucurkan air mata saat menonton film tersebut. Menyaksikan betapa mudahnya diri atau orang-orang yang mereka cintai dibunuh atau terbunuh karena sebab-sebab yang sepele seperti lewat di suatu teritori yang telah diklaim oleh satu kelompok, adu mulut, salah omong dan sebagainya tentu bisa membuat orang yang paling keras sekalipun mencucurkan air mata.

Saat yang sangat mengharukan muncul saat Erin mengumpulkan anak-anak untuk memainkan permainan yang disbut Line Game. Dalam permainan itu, dia meminta setiap anak yang memiliki kesesuaian dengan pertanyaan yang diberikan untuk maju mendekat ke garis yang dibuat dengan lakban di lantai. Perntanyaan paling mengharukan adalah pada saat Erin bertanya "Siapa di sini yang memiliki teman yang terbunuh dalam pertikaian antar gang?". Hampir seluruh isi kelas mendekat ke garis. Sebagai bukti bahwa mereka semua pernah kehilangan orang-orang yang mereka cintai karena perang antar gang tersebut. Suasana haru tidak dapat dihindari dan siapapun, sekejam dan sekeras apapun akan mencucurkan air mata saat mengingat teman-teman dan orang-orang yang mereka cintai terbunuh dalam perkelahian-perkelahian antar gang yang terus menerus terjadi.

Bagian utama dari film ini adalah gagasan Erin untuk menyediakan buku-buku tulis agar anak-anak dapat menuliskan curahan hati dan pengalamman mereka. Erin meminta mereka menulis untuk diri mereka sendiri. Dia tidak memaksa mereka memperlihatkan catatan harian tersebut kepadanya, apabila mereka tidak mau. satu demi satu anak-anak tersebut akhirnya menaruh kepercayaan kepada Erin untuk membaca tulisan di diari mereka. Pada akhirnya, mereka pun bersikap terbuka kepadanya. Cuplikan-cuplikan diari yang ditayangkan sepanjang film sungguh sangat menggugah perasaan. Diary itu sudah dibukukan dan diterbitkan tahun 1999.

Perjuangan Erin bukan hanya menghadapi murid-murid itu. Dia juga harus menghadapi suaminya yang tidak mendukung perjuangan yang dia lakukan. Yang lebih buruk lagi, sekolah yang bersikap kaku dan konservatif serta guru-guru lain yang tidak mau berurusan dengan murid-murid ruang 203 tersebut.

Pendek kata, bisa dibilang film ini sangat perlu ditonton siapa saja, terutama mereka yang bergerak dan berkarir di bidang pendidikan.

Jika anda menangis saat melihat film ini, jangan kuatir dianggap cengeng. Itu artinya anda masih punya hati nurani yang hidup dan menghidupkan.

Selamat menonton

Kamis, 01 Mei 2008

Refleksi Hari Buruh - Pentingnya Amanah dan Empati

sehubungan dengan hari buruh nasional, saya mau posting ini aja deh:

Sebenarnya ini reply utk siarannya Ibu Presiden MP alias Mbak Ari Wijaya, tetapi gak ada salahnya kan di-share di MP:

Selengkapnya ada di sini

http://ariwijaya.multiply.com/journal/item/47/Proaktivita_-_Kamis_1_Mei

Kontribusi saya waktu itu disini
Saya pernah baca brosurnya Dynamic Consulting-nya Gede Prama

Hubungan antara Buruh atau Pegawai dan Majikan, menurut DC, bisa dibagi menjadi 4 kategori

1. Buruh dan Majikan/Perusahaan sama2 puas, ini disebut The Company of Joy

2. Buruh tidak puas, Majikan/Perusahaan puas, ini disebut The Company of Exploitation

3. Buruh puas, Majikan/Perusahaan tidak puas, ini disebut The Company of Strike --> buruh bisa mengancam perusahaan dengan cara mogok dll

4. Buruh dan Majikan sama-sama tidak puas, ini disebut The Company of Destruction, perusahaan yang ancur-ancuran, yang rugi semua pihak, bukan hanya buruh dan majikan/perusahaan, tapi juga konsumen, pemegang saham, keluarga para buruh dan majikan/perusahaan serta masyarakat secara keseluruhan. Kategori 2 dan 3 bisa berakhir di kategori 4 ini.

Dalam posting kali ini, saya hanya mau nambah yang kelupaan, maklum bukan ahli sosiologi, he he he:

Kategori pertama, The Company of Joy hanya dapat dicapai dengan memperkuat sikap amanah sehingga baik buruh dan majikan  mendapatkan predikat dapat dipercaya.  Dalam agama Islam predikat dapat dipercaya disebut Amanah

Sesungguhnya, Kata kuncinya adalah amanah dan rasa saling percaya antara buruh dan majikan.  Kepercayaan tentu saja tidak bisa dipaksakan.  Kita tidak bisa memaksa orang percaya pada kita demikian pula tidak ada orang lain yang bisa memaksa kita pecaya pada kita.  

Bahaya menyelewengkan amanah dinyatakan dalam Alquran, "Barang siapa yang berkhianat, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatinya itu." (QS Ali Imran: 161).

Tingginya tingkat keseriusan agama memandang masalah amanah ini terlihat dari riwayat ketika seorang penduduk Arab pegunungan datang bertanya kepada Rasulullah SAW. "Apakah yang paling berat dalam agama dan yang paling ringan?

Rasulullah SAW memberi jawaban, "Yang paling ringan ialah mengucapkan dua kalimat syahadat, asyhadu anlaa ilaaha Illallah wa asyhadu anna Muhammad Rasulullah. Sedangkan yang paling berat ialah amanah. Tidak sempurna agama seseorang yang tidak menjaga amanah, tidak diterima shalat dan zakatnya." (HR Al Bazar dari Ali bin Abi Thalib).

Amanah merupakan urat nadi kehidupan masyarakat dan negara. Sayid Jamaluddin al Afghani, pelopor kebangkitan Muslimin abad ke20 berkata, "Manakala sifat amanah telah rusak, maka rusaklah segala ikatan dan tata kehidupan yang ada di masyarakat."

Bayangkan, buruh mana yang tidak mau bekerja pada pengusaha yang selalu menepati janjinya.  Upah dibayar tepat waktu, kesejahteraan diperhatikan, hak-hak buruh dipenuhi dan sebagainya.  Sebaliknya, pengusaha mana yang tidak ingin punya buruh yang rajin bekerja, mau mengerti keadaan perusahan, tidak banyak menuntut dan sebagainya.  Sehingga kita akhirnya mendapat kata kunci kedua yaitu empati.  Baik buruh maupun majikan/perusahaan berusaha saling memahami sehingga timbul rasa saling percaya.  Betapa idealnya bila buruh juga menghemat anggaran kesehatan perusahan untuk para buruh dengan cara tidak merokok misalnya, dan pengusaha memelihara perasaan para buruh dengan tidak bermewah-mewah.  Lebih luar biasa lagi baik buruh atau pengusaha sama-sama suka sedekah sehingga keberkahan mengalir deras ke dalam perusahaan.  

Ah, mungkin semua itu hanya mimpi seorang blogger di siang bolong, namun, dengan pertolongan dan kekuasaan Alloh SWT, apa sih yang tidak mungkin?????

Semoga bermanfaat  

Sebagian isi posting diambil dari sini: http://www.pkpu.or.id/artikel.php?id=18&no=17