Kamis, 26 Februari 2009

[Kisah dan Hikmah] Saudagar kurang ajar, punya 4 istri masih selingkuh juga

Zaman dahulu kala ada saat raja-raja masih berkuasa dan para panglima perang menguasai medan laga, tersebutlah seorang saudagar yang sangat ulung berniaga.  Kekayaan sang saudagar jauh melebihi para pesaing bisnisnya.

Namun sayang disayang, saudagar ini punya akhlaq yang tercela.  walaupun sudah punya 4 orang istri, dia masih saja berselingkuh dengan orang-orang yang hanya berparas menawan tetapi berakhlaq durjana. 

Akhirnya, sang saudagar harus berurusan dengan pengadilan sementara hartanya terkuras habis diambil oleh sang selingkuhan. Selingkuhan jahanam itu malah pergi dengan laki-laki lain yang berparas tampan namun tidak kalah edan. 

Pada saat akan menghadapi persidangan, dia minta dukungan kepada keempat istrinya.

Mula-mula dia datang kepada istrinya yang paling muda (baik dalam hal urutan ataupun usia),  namun apa jawaban si istri termuda:

"mas, siapa suruh berselingkuh sama perempuan lain, kan mas sudah punya istri, 4 orang lagi! kalau tahu bakalan begini, mending saya nikah aja sama  pacar saya yang dulu aja."

lalu sang istri keempat itu dengan kesal meninggalkan lelaki tua yang malang tersebut.  kedua istrinya yang lain juga enggan membantu sang saudagar walaupun tidak seketus istri yang keempat itu.

tinggallah istri pertama yang setia mendampingi sang saudagar dan membelanya mati-matian di pengadilan.  Namun sayang seribu sayang, karena sang istri pertama ini bukan ahli hukum, dia tidak mampu berargumentasi untuk membela suaminya yang memang salah.  ditambah lagi kesehatan sang istri pertama ini sangat buruk. Dia sangat kurang mendapat perawatan kesehatan dan asupan makanan bergizi semenjak sang saudagar menghambur-hamburkan hartanya untuk berbagai macam perbuatan maksiat.  

Akibatnya sungguh sangat fatal, suasana persidangan yang tegang dan penuh hiruk pikuk itu menyebabkan kondisi kesehatan sang istri pertama semakin menurun dan menurun.  sepulang dari persidangan, sang istri sakit keras.  sebelum menghembuskan nafas yang penghabisan, dia berkata lirih "Mas, maaf saya tidak bisa membelamu".

Sang saudagar hanya bisa menyesali dirinya sendiri saat para prajurit kerajaan datang dan membawanya ke  penjara bawah tanah yang gelap dan mengerikan. 

Rekan-rekan sekalian, cerita di atas bukanlah cerita nyata.  Cerita itu hanyalah cerita rekaan yang sudah beredar sejak saya kecil, mungkin juga jauh sebelum saya lahir ke dunia fana ini.  Saya hanya membumbuinya saja,

Cerita di atas juga bukan untuk masuk ke polemik poligami yang beberapa lalu sempat menghebohkan kehdupan kita. sama sekali tidak

4 Istri diatas adalah perumpaamaan pada apa yang ada pada diri kita:

Istri keempat adalah perumpaan untuk harta kita.  Berapa banyak orang yang menghabiskan sebagian besar umurnya untuk mencari harta kekayaan yang diusahakan bisa diwariskan sebanyak 7 turunan bahkan lebih.  Banyak yang mengorbankan waktu, tenaga dan bahkan ada yang mengorbankan akidahnya untuk memperoleh banyak harta.  Banyak juga yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh harta dunia tersebut.

Istri ketiga adalah perumpamaan untuk jasad kita.  banyak orang menilai orang lain dari penampilan fisik semata sehingga jaman sekarang ini orang2 berlomba untuk memperindah dan memperhebat fisik dengan melupakan hal-hal yang lain.

Istri kedua adalah perumpamaan untuk orang-orang terdekat kita, keluarga atau saudara.  Banyak manusia yang menghabiskan banyak waktu dengan keluarganya, makan atau tidka yang penting kumpul kata mereka. 

Istri pertama adalah jiwa kita sendiri, inilah yang akan kita bawa ke alam yang abadi setelah kita meninggal dunia.  Namun, betapa banyak diantara kita yang hampir tidak pnya waktu mengurus hal yang paling penting ini.

Namun, yang lebih mengerikan lagi adalah apabila semua itu sudah tidak terlihat lagi saat kita mulai berselingkuh seperti kisah saudagar di atas.  Selingkuhan itu tidak lain adalah Hawa Nafsu kita sendiri.  hawa nafsu yang menuntut untuk dipuaskan dalam kehidupan dunia ini, yang tidak pernah mau mengerti betapa sulitnya mencari sumber daya untuk memuaskan hawa nafsu tersebut.

Contoh kecil:

berapa banyak diantara kita yang rela tidak tidur semalaman suntuk karena berdugem ria di tempat-tempat yang sesak, pengap dan penuh kepulan asap rokok.  Harta terkuras, kondisi fisik semakin menurun, organ2 tubuh semakin berkurang fungsinya. 

Padahal anak istri menunggu di rumah, berharap bisa merasakan sedikit hasil jerih payah ayahnya demi mengganjal perut yang sudah berbunyi dengan keras saking laparnya

Satu contoh kecil di atas sudah cukup membuat bulu kuduk kita meremang dan bergidik ngeri.  belum lagi contoh yang sama namun dalam sekala yang lebih besar.  buat yang ingin tahu, silahkan buku-buku tentang petualangan maksiat di negeri ini (Jakarta Undercover 1, 2 dan 3 dan yang sejenisnya).

Benarlah apa yang difirmankan Allah SWT dalam Al Qur'an:

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah
membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya. (Surat Al-Jaatsiyah 45 : Ayat 23)

Sic transit gloria mundi, betapa cepatnya kehidupan yang nikmat ini berlalu

Semoga bermanfaat,

Insiprasi dari Bang Jay PHD di tulisan yang ini














[Daily Life and social issues] Ponari dan The Dreadnoks



Left to right; Buzzer, Ripper, Monkeywrench, Zarana, Road Pig, Zartan, Zanya, Zandar, Thrasher, Torch


Dreadnoks adalah segerombolan gengster dalam film kartun GI Joe, yang sebentar lagi akan diangkat ke layar lebar dengan judul yang (kurang lebih)sama.  Sayangnya gerombolan ini, yang banyak anggotanya merupakan tokoh2 favorit para penggemar serial GI Joe ini menurut gosip gak bakal muncul.  Konflik utama film itu akan berkisar pada dua tokoh ninja Snake Eyes, pada pihak GI Joe dan Storm Shadow di pihak COBRA.  Rencanya sih, yang akan muncul cuma Boss mereka, Zartan (di gambar yang pakai kerudung coklat)


Sebenarnya, tidak ada yang terlalu istimewa dari gerombolan pengacau yang satu ini.  Bahkan dalam serial kartun GI JOe, mereka lebih banyak menimbulkan kekacauan daripada menyukseskan misi yang ditugaskan kepada mereka.  Namun, sebagai produk seni populer tahun 80-an, menurut Wikipedia, mereka adalah parodi satir dari berbagai fenomena sosial yang terjadi di dunia ini.



Lalu apa hubungannya dengan Ponari, dia kan anak kecil boro-boro naik motor dan menimbulkan segala macam kerusakan seperti gerombolan piaraan teroris COBRA ini?

Persamaaan yang paling mencolok adalah easy money alias uang yang mudah diperoleh. Dreadnoks adalah orang-orang yang cuma menang tampang dan bisanya hanya petantang-petenteng di hadapan yang lebih lemah daripada mereka.  Giliran para jagoan datang, yang bisa mereka lakukan hanya lari terbirit-birit.  Lalu merusak dan merusak di tempat-tempat yang lain.  

Ponari dan keluarganya sekarang juga sedang menikmati uang yand atang dengan mudah.  Bagai air mengalir deras dari bendungan jebol, uang mengalir masuk ke kantong mereka, konon sampai milyaran.  Namun, cepat atau lambat, masyarakat akan mengetahui kebenaran yang sesungguhnya.  Sesungguhnya, yang menentukan kesembuhan seseorang adalah Allah SWT.  Cepat atau lambat kepercayaan masyarakat pada si dukun cilik Ponari akan luntur.  Namun, yang payah kalau hal itu terjadi dalam waktu yang lama.  Apabila Ponari beranjak remaja sambil terus menerus melakukan praktek dukunnya itu, padahal dia seharusnya belajar untuk mempersiapkan diri, nanti kalau sudah tidak laku lagi mau jadi apa?

Inilah yang terkadang tidak disadari oleh orang tua dan para pasiennya.  Mereka tanpa sadar telah merusak masa depan Ponari demi uang yang dapat diperoleh dengan mudah.  Sampai saat ini.   

Beberapa hari yang lalu, tema dari sebuah tayangan dokumenter tengah malam di salah satu tV swasta sangat mengenaskan bagi saya.   Tayangan tersebut membahas investigasi pungli terhadap kendaraan umum dan truk-truk barang.  MOdus yang digunakan bermacam-macam, mulai meminta jatah saat kendaraan ngetem, memperbolehkan kendaraan yang kelebihan beban muatan lewat di jalan2 umum dan sebagainya.  Mungkin ini sebabnya kenapa jalan ke Desa Jagabita hancur total.  Debu yang beterbangan menyebabkan penyakit pernafasan dan TBC yang tidak kunjung sembuh pada warga.

Yang jadi korban ya masyarakat, baik pengemudi maupun yang lain.  

Jumlah nilai transakssi haram melalui beragam pungli tersebut secara keseluruhan tidak main-main, 18 triliyun

Suatu jumlah rupiah yang sangat banyak, yang seandainya dipergunakan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat maka akan sangat besar sekali manfaatnya.  Sungguh sayang sekali

Demikianlah tulisan amburadul ini, he he he.

Sebenarnya ini hanya ungkapan kekecewaan kenapa gerombolan Dreadnoks gak muncul di film GI Joe versi layar lebar.  Padahal kan banyak gang motor di AS, tinggal minta aja utk jadi figuran. kan banyak orang mau jadi artis jaman susah gini

semoga bermanfaat ya

Senin, 23 Februari 2009

MuslimHeritage.com - Discover 1000 Years of Missing History

http://www.muslimheritage.com/

Bringing life to Muslim Heritage

Discover 1000 years of missing history and explore the fascinating Muslim contribution to present day Science, Technology, Arts and Civilization.

Kamis, 19 Februari 2009

Galeri aa_haq - Hati-hati, Phising Mengancam lewat Yahoo! Messenger Anda

http://ahmadabdulhaq.multiply.com/journal/item/51/Hati-hati_Phising_Mengancam_lewat_Yahoo_Messenger_Anda?replies_read=17
Info penting nih, terutama buat yang suka berkirim pesan lewat YM

sekedar untuk hati-hati

semoga bermanfaat

Jagabita - Tour of Duty di Kampung Dago

Hari Rabu kemarin, saya bersama Mas Rudy dan Bunda Elly pergi lagi ke Jagabita.  Kami janjian sama ibu Uun di warung bakso.  Sekalian makan bakso deh, ada juga yang makan mie ayam, he he he

Perbincangan di warung itu termasuk tentang kesulitan suatu yayasan pengobatan paru-paru yang menyelenggarakan pengobatan penyakit paru secara gratis.  Maklum, lalu lintas truk-truk pengangkut material (batu, pasir dsb) menimbulkan awan debu yang pekat sehingga warga rentan terserang penyakit paru.  Ibu Uun juga mengungkapkan keinginan beliau untuk memilik tabung oxygen sendiri.  sebab tabung yang di Puskesmas tidak pernah ada isinya.  kasihan sekali kalau ada yang sakit dan memerlukan bantuan pernafasan. 

Ibu Uun mengajak kami ke kampung Dago (bukan Dago yang di Bandung ya), suatu kampung yang terletak cukup jauh dari tempat baksos kemarin.  Kampung itu sangat indah sebetulnya.  Hembusan angin yang cukup kencang menerpa dedaunan bambu membuat saya mengira bahwa kami saat itu berada dekat sungai pegunungan yang jernih dan berair deras.  

Namun, ternyata perkiraan saya salah.  Tidak ada di sana sungai yang mengalir deras, dingin dan menyejukkan di sana.  Yang ada hanya balongan atau kubangan air yang menggenang, yang airnya itu-itu saja.  Itupun hanya bisa dipakai pada musim hujan.  Untuk buang hajat, warga hanya bisa melakukannya di kebon/semak-semak.  

Suasana di sana mirip dalam film2 perang Vietnam yang dulu sempat ngetop di Bioskop atau TV. 

Alternatif lain yang tersedia hanya satu sungai kecil, yang lebih tepat disebut anak sungai.  Pada musim kemarau, puluhan orang mandi dan mencuci di sana.  Bisa dibayangkan betapa tidak sehatnya keadaan di sana.  

Ada dua hal yang mengherankan bagi saya, tidak tahu bagi yang lain, he he he
Beberapa waktu yang lalu, saya menulis tulisan tentang perbandingan antara keadaan di Jagabita dengan keadaan kaum Bani Israil zaman Mesir kuno dulu.

Nah, apa yang saya lihat dan dengar kemarin? ini dia

1. Di sana banyak pembuatan batu bata sedangkan salah satu pekerjaan yang ditugaskan kepada Bani Israil oleh rezim Firaun di zaman mesir kuno adalah membuat batu bata untuk keperluan pembangunan gedung-gedung dan bangunan-bangunan lainnya.

2. Ibu Uun cerita saat dia mengantar anak-anak sekolah dasar desa Pinku (mudah2an nulisnya gak salah) ke Gandhi Memorial School.  Salah satu acara yang digelar tuan rumah untuk anak-anak desa tersebut adalah drama pertunjukan.  Namun, karena memakai bahasa Inggris, anak2 itu cuma bisa bengong.  Ibu Uun menjelaskan bahwa itu cerita nabi Musa.

Apakah ini cuma kebetulan, atau .................???

Foto-foto bisa dilihat di album yang ini


Wallahualam  

Sayang kemarin belum mengucapkan terima kasih, padahal diam-diam saya mencoba untuk belajar keteguhan hati dari Ibu Uun.  Beliau tetap tegar saat sang suami mendapat kecelakaan nun jauh di sana.  Secara tidak langsung, Ibu Uun telah menularkan kekuatan dan keteguhannya kepada saya. 



Memang, kekuatan dan keteguhan hati itulah yang saat ini sedang saya butuhkan.
 
Benar-benar saya butuhkan
 

PARIS - Berprasangka baik pada Takdir Allah SWT

Start:     Feb 20, '09 6:00p
End:     Feb 20, '09 8:30p
Location:     Ruang Ibadah Masjid Agung Sunda Kelapa, Jl. Taman Sunda Kelapa No. 16, Menteng – Jakarta
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Saudara/i-ku yang dirahmati Allah SWT...



RISKA (Remaja Islam Sunda Kelapa) mengundang rekan-rekan untuk berakhir pekan di PARIS (Pengajian Akhir Pekan RISKA) pada:



Hari/Tanggal : Jumat/20 Februari 2009

Waktu : Pkl: 18:00 – 20:30 WIB (Sholat Maghrib & Sholat Isya berjamaah di Masjid Agung Sunda Kelapa)

Tempat : Ruang Ibadah Masjid Agung Sunda Kelapa, Jl. Taman Sunda Kelapa No. 16, Menteng – Jakarta

Tema : ~Berprasangka Baik Terhadap Takdir~

Pembicara : Ust. A. H. Ibnu Rahman Al Bugury, Shi


Acara ini GRATIS dan terbuka untuk UMUM.

Ditunggu kehadirannya & silahkan menyebarkan Informasi ini ke saudara/i kita.

Info Selengkapnya:
- Sekretariat RISKA (021) 31905839
- M. Shobrun Jamiil (021) 32227585/081586307454
- Muni (021) 68886012 / 08129788260

Jazakumullahu khairan katsiran.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Salam Hangat dari Menteng,
Remaja Islam Sunda Kelapa - RISKA , remaja islam yang punya gaya TM

Sekretariat:
Jl. Taman Sunda Kelapa #16, Menteng, Jakarta Pusat 10310

telp. 021 3190 5839
fax. 021 3989 9710

email: remajaislamsundakelapa[at]gmail.com
website: www.riskaonline.org

SMS Center : 0899 8947 348
YM ID : remajaislamsundakelapa
Skype ID : remajaislamsundakelapa

Jagabita - Episode Tour of Duty




Sebenarnya album ini hanya tambahan dari albumnya Mas Rudy yaitu di album yang ini..

Maaf kalau fotonya kebanyakan rimbunan pepohonan sebab saya sekalian mengenang film serial favorit saya jaman SMP yaitu Tour of Duty.

Sebab tempat itu mirip sekali dengan lokasi shooting film2 perang Vietnam yang dulu sering ngetop baik di bioskop atau TV

*posting sambil nyanyi lagu Paint in Black-nya Rolling Stones*

Senin, 16 Februari 2009

[Social Issues] Firaun di Jagabita?

Sedemikian akrabkah warga desa Jagabita dengan kematian?

Saya sendiri belum menanyakan hal ini pada Ibu Uun atau teman2 relawan lokal yang lain di desa tersebut.  Saya juga belum bertanya kepada warga desa itu.  Namun, mengingat keadaan di sana yang sangat jauh dari berbagai fasilitas dan sarana penunjang kebersihan dan kesehatan, hal itu mungkin saja. 


Hari ini saya mendapat kabar duka dari Mas Roel bahwa Pak Hasan, seorang warga desa Jagabita, tepatnya Kampung jawiyah yang terletak 3 km dari tempat dilaksanakannya baksos Multiply Indonesia.  Beliau menderita penyakit yang berat, yaitu kanker tulang.

Sebelumnya, beberapa hari sebelum baksos, Ibu Marhumah, salah seorang warga yang juga menderita penyakit berat, meninggal dunia.  Ceritanya bisa dibaca di tulisan yang ini.

Penyakit, kemiskinan dan kebodohan bagaikan Fir'aun, Hamman dan Qorun yang menindas kaum Bani israil berabad-abad yang lalu di zaman mesir kuno.  mereka ditugasi oleh Allah SWT membawa kaum Bani Israil keluar dari Mesir untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik dalam keadaan merdeka.  

Namun, tantangan yang dihadapi oleh kedua nabi tersebut ternyata bukan hanya dari luar, yaitu Fir'aun dan pasukannya, tetapi juga dalam diri kaum itu sendiri.  Bani Israil yang sudah lama sekali diperbudak Fir'aun dan penduduk Mesir, enggan untuk menempuh perjuangan untuk hidup merdeka dan terhormat secara mandiri.

Suatu tantangan yang lebih berat daripada menghadapi Firaun dan bala tentaranya

Maka, siapakah diantara kita yang siap untuk berperan menjadi nabi Musa dan Harun bagi mereka, membimbing mereka melalui perjalanan melalui gurun pasir perubahan yang berat, dalam bayang-bayang pasukan Fir'aun yang mengejar dan laut Merah yang menghadang.  

Tantangan yang dihadapi tentu saja bukan saja dari luar orang-orang miskin tersebut.  Sikap mengasihani diri sendiri yang menjangkiti mereka sangat menyulitkan orang-orang yang berperan sebagai Nabi Musa untuk mereka.  Para "juru selamat" itu tidak akan mampu menyelamatkan diri kaum miskin papa itu apabila mereka membangkitkan semangat dalam diri mereka sendiri.

Orang-orang yang mengasihani diri sendiri menganggap diri mereka sebagai korban.  Mereka cenderung menyalahkan segala hal di luar mereka sebagai penyebab kemiskinan hidup mereka.  Sulit sekali membangkitkan jiwa mereka untuk mempersiapkan diri meraih masa depan yang gemilang.  Kira-kira seperti itulah dahulu Nabi Musa menghadapi Bani Israel di Mesir Kuno.  

memang, mungkin tidak semua manusia di dunia ini memiliki keinginan yang kuat menjadi relawan yang dengan suka rela berkorban demi sesama manusia.  Mungkin hanya sebagian kecil manusia di dunia ini yang rela mengorbankan sebagian besar hidupnya membantu orang lain.

Mungkin tidak semua manusia memiliki kemampuan memberi seperti yang digambarkan Kahlil Gibran dalam The Prophet berikut ini

Then said a rich man, "Speak to us of Giving."

And he answered:

You give but little when you give of your possessions.

It is when you give of yourself that you truly give.

For what are your possessions but things you keep and guard for fear you may need them tomorrow?

And tomorrow, what shall tomorrow bring to the over prudent dog burying bones in the trackless sand as he follows the pilgrims to the holy city?

And what is fear of need but need itself?

Is not dread of thirst when your well is full, thirst that is unquenchable?


By Kahlil Gibran in The Prophet

Semoga mereka yang telah memilih jalan hidupnya sebagai relawan, baik sepenuh waktu atau paruh waktu, diberkahi oleh Allah SWT dan diberi kemudahan dalam menjalani kehidupan mereka. 

Semoga bermanfaat

Untuk teman-teman relawan, ada acara yang bermanfaat pada hari hari Sabtu, 21 Februari 2009.  Info lebih lanjut, silahkan mampir ke jurnal yang satu ini

[Daily Life and social issues] Dari rumah ke Masjid Al Bina

Mau cerita dikit ah,

Hari Sabtu, 14 Februari 2009

Alhamdulillah, setelah lama tertunda, baksos pengobatan gratis yang sudah lama direncanakan di desa Jagabita terlaksana juga.  Lama sebelum hari H, saya sempat mondar-mandir ke kantor beberapa rekan MPers untuk mengambil sumbangan dan perlengkapan yang diperlukan.  Maklum, MPer yang pengangguran kan cuma saya,

Jadi, rumah saya lumayan penuh dengan barang-barang tersebut.  

Masalah timbul saat saya sedang mempersiapkan kendaraan utk berangkat.  Barang-barang yang menumpuk itu tentu saja sulit utk dimasukkan ke dalam mobil mazda MR90 yang sudah tua dan berukuran kecil.  Belum lagi, saya tidak langsung ke lokasi karena sudah janji sama rekan Ani untuk menjemputnya di daerah Setiabudi.  Sekalian bawa barang-barang yang lain.  

Ya sudah, jadilah itu mobil tua di-load dengan segalam macam barang, belum lagi ternyata di Setiabudi masih ada barang2 yang harus diangkut, seperti pakaian layak pakai dan susu.

Pak supir sampai bengong.

Alhamdulillah, setelah diakali dgn berbagai macam cara berhasil juga itu barang2 masuk ke mobil (maaf detilnya lupa).

Yang jelas, saat itu udah gak kondusif lagi untuk merencanakan hal2 yang ingin dilakukan, ya sudah, berangkat aja ke lokasi meeting point.    

Masalah belum selesai ternyata, pintu di senayan banyak yang tertutup.  Terpaksa muter-muter cari jalan ke Masjid Al Bina deh, untung masih ketemu.

Nah, untuk cerita selanjutnya silahkan mampir ke yang lebih lengkap.  Yaitu tulisan yang ini (link2 untuk foto juga ada di sana).

Selasa, 10 Februari 2009

[Info Penting] Meeting point relawan Baksos MPID - Masjid Al Bina


masjid Al Bina ditandai lingkaran merah.

masuk dari jalan sudirman, yang ada lapangan softball (ditandai kaca pembesar)

Assalamualaikum, rekan2 sekalian, info penting nih

menurut pak PJ meeting point kita pindah ke Masjid Al Bina, seberang hotel atlit century park.

yang paling nyaman masuknya dari jalan sudirman, yang dari blok M bisa langsung kalau arah balik harus muter dulu dkt patung yang bawa api.

masuknya dari lapangan softball

masjidnya besar dan mudah ditemukan :)

bagi yang mau lebih jelas, silahkan mampir ke link ini

http://www.panoramio.com/photo/2238454

[Copas] Yang perlu di perhatikan Relawan MP

Assalamualaikum, ada info nih, copy paste dari MP Mas Roel

Dear sobats MP


Pelakasanaan BAksos MP udah bentar lagi nih...
masih semangat khan yah.....

persiapan semuanya juga insyaAllah udah okey. semoga bisa berjalan dengan lancarr.

nah, sebagai Pijeh ( baca : PJ ) kali ini mau mengeluarkan Fatwa ( baca : himbauan ) kayak MUi aja yah...

maaf sobats MP ini hanya sekedar himbauan dari saya, semoga sobats MP bisa maklum yah
ada beberapa poin himbauan dari saya yang perlu di perhatikan oleh sobats MP :

1. dilarang menggunakan atribut partai pada pelaksanaan Baksos
untuk menjaga ke " netralan " Multiply indonesia dari unsur unsur kampanye dalam  pelakasanaan baksos kali ini, maka para relawan MP TIDAK DIPERKENANkan menggunakan atribut Partai pada saat pelaksanaan baksos dan di area pelaksanaan.
tidak di perkenankan menggunakan / membawa : kaos, pin, topi, jaket,  bendera, rompi dll. himbauan ini juga di sepakati    oleh bapak camat parung panjang.

2. untuk sobats yang merokok, himbauan saya jangan merokok di hadapan / terlihat oleh anak anak
karena kita sedang melakukan aktifitas yang sifatnya memberikan edukasi mengenai " pentingnya hidup sehat "dan secara phsycologis anak anak mudah mencontoh figur yang mereka anggap keren / bagus. untuk itu saya berharap ( tidak    melarang ) " merokoklah dengan bijak", di tempat yang tidak terlihat anak anak.

3. Relawan MP di harapkan memberikan " kesabaran " yang extra.
Kondisi disana pasti akan crowded, untuk itu saya berharap sekali untuk para relawan benar benar menjadi sahabat buat  warga. bisa menjaga perkataan : saya ambil contoh, ini pernah terjadi saat baksos, ketika suasana sudah ramai, warga sudah    membludak antrian tidak teratur, tiba2 relawan bagian pendaftaran berkata " wooi ngantri donk !! bebek aja bisa ngantri    !!". PLAK !! seperti tertampar saya mendengar kalimat tersebut. saya berharap ini tak terjadi pada baksos kita. kondisi    apapun yang terjadi. KITA HARUS BERSABAR.. dan tetap melayani..


mungkin 3 poin itu yang bisa saya sampaikan dan harus di taati bersama...
SERVE ALL, LOVE ALL... yang setuju ngacung ???.....



tetap semangat..........


Regards

Roel


ngambil dari sini

[Daily Life and Social Issues] Anak cacat



Assalamualaikum, rekan-rekan sekalian.

Terkadang banyaknya masalah dalam kehidupan membuat kita enggan untuk bersyukur.  Kita seringkali lupa bahwa masih ada orang-orang yang lebih menderita dari kita.  mereka terjerat kemiskinan, kebodohan dan penyakit, baik fisik ataupun mental.  

Belum lagi yang menderita cacat tubuh seperti gambar di atas.  Anak itu harus ditarik di atas papan untuk bisa bergerak.  

Mari kita bergandeng tangan bersama meringankan penderitaan mereka. 

semoga bermanfaat.

gambar diambil di daerah Pancoran, Jl. M.T. Haryono

[Daily Life and Social Issues] Pengamen naik bergantian

Kulangkahkan kakiku yang rapuh
Tinggalkan sepi kota asalku

Saat pagi buta
Sandang gitar usang
Ku coba menantang
Keras kehidupan

Iwan Fals - Kupaksa Untuk Melangkah

Kemarin siang, saat saya hendak berangkat untuk mengajar, bis yang saya tumpangi dimasuki pengamen.  Tidak tanggung-tanggun, satu pengamen selesai manggung dan turun dari bis, yang lain naik dan mulai memamerkan aksi panggungnya.  Total saat berangkat ada 4 pengamen yang manggung, baik solo ataupun group.  

Pas pulang, seingat saya ada dua pengamen lagi, 1 solo yang lain group.  

Saya jadi berpikir, berapa kira-kira jumlah uang yang mereka dapat sehari.  

Perhitungan kasar aja ya

500 x 10 = 5000 - 5000 x 10 naik turun bis = 50000 rupiah x 20 hari ngamen per bulan = 1 juta rupiah

hmmm, Jumlah yang lumayan bukan, untuk masa krisis seperti sekarang ini

Apalagi, dengan melihat penampilan mereka yang amsih muda-muda itu, kemungkinan besar mereka masih single alias belum menikah.  Tentu banyak kesempatan bagi mereka untuk membina masa depan yang cerah, dunia dan akhirat.

Namun, tentu saja jumlah tersebut masih kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bagi mereka.  Belum lagi karena background pendidikan yang kurang memadai, mereka memiliki kesadaran yang rendah akan nilai uang. Mereka juga belum mampu membedakan antara kebutuhan dengan keinginan.  sehingga, uang yang terkumpul dalam jumlah yang lumayan itu kemungkian besar habis untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan dan minum dan tentunya hal-hal yang sebenarnya bukan kebutuhan, seperti merokok.  Saya sendiri tidak tahu apakah mereka harus menyetor pendapatan mereka ke boss preman atau tidak.  jika iya, sungguh malang nasib mereka.

Pola hidup boros itu mereka jalani karena ketidaktahuan mereka, dan hal itu  membuat mereka untuk enggan berubah.   Hal yang demikian terjadi pula kepada orang-orang yang lain, seperti supir bis dan kernet, pedagang asongan, pengemis dan lain-lain.  

Yah, mungkin seperti Bani Israel yang memilih hidup dalam cengkeraman Firaun di zaman Mesir Kuno daripada dimerdekakan oleh Nabi Musa A.S.  Hanya saja, zaman sekarang ini Fir'aunnya diganti boss-boss mafia preman yang mencengkram mereka.  

Tentu saja para mafia preman itu tidak akan membiarkan ladang rezeki mereka, yang diperoleh dengan jalan memeras orang lain, hilang perlahan-lahan.  Mereka akan mempertahankan pendapatan mereka itu dengan sgala cara, biasanya dgn kekerasan.  

Padahal, jika saja orang-orang miskin tidak dicengkram mafia, pendapatan mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.  Sisa dari pendapatan mereka bisa ditabung untuk digunakan membina masa depan yang lebih baik.

Pertanyaannya sekarang, siapa yang akan berperan sebagai Nabi Musa bagi mereka.  Orang yang berani menghadapi para boss preman itu demi membebaskan orang-orang miskin tersebut.   Dia bersedia membantu mereka keluar dari zona nyaman mereka (yang sesungguhnya tidak nyaman sama sekali) bagaikan Nabi Musa meyakinkan Bani Israil keluar dari Negeri Mesir menuju kebebasan dan kemerdekaan.

Tantangan yang dihadapi tentu saja bukan saja dari luar orang-orang miskin tersebut.  Sikap mengasihani diri sendiri yang menjangkiti mereka sangat menyulitkan orang-orang yang berperan sebagai Nabi Musa untuk mereka.  Para "juru selamat" itu tidak akan mampu menyelamatkan diri kaum miskin papa itu apabila mereka membangkitkan semangat dalam diri mereka sendiri.

Orang-orang yang mengasihani diri sendiri menganggap diri mereka sebagai korban.  Mereka cenderung menyalahkan segala hal di luar mereka sebagai penyebab kemiskinan hidup mereka.  Sulit sekali membangkitkan jiwa mereka untuk mempersiapkan diri meraih masa depan yang gemilang.  Kira-kira seperti itulah dahulu Nabi Musa menghadapi Bani Israel di Mesir Kuno.  

Para trainer dari Institut Kemandirian (Bang Jay, Pak Supardi Lee, Mbak Niek dan lainnya) selalu menekankan bahwa hidup ini memang untuk menjalani yang susah-susah.  Itulah syarat yang diperlukan untuk meraih kesuksesan, baik di dunia ataupun akhirat.  


Tulisan terkait: Mengasihani diri sendiri (kisah sedih dari Pilkada)

Semoga bermanfaat



adeska's personality: E-Book| adeska personality

http://www.adeshendra.com/search/label/E-Book
E-books untuk para penggemar ilmu teknologi informasi, yang masih merasa gaptek (kaya saya, he he he) boleh juga koq

semoga bermafaat

Minggu, 08 Februari 2009

Radio Streaming Warnaislam dot com

http://ustsarwat.com/radio.html
mohon doa dan masukan buat radio warna islam, silahkan klik link di atas.

[Daily Life and Social Issues] Renungan setelah ditegur petugas keamanan

All human beings have an innate skill — survival skill. The fact that poor are still alive is a proof of their ability to survive. We do not need to teach them how to survive. They know this already.

Muhammad Yunus

(Profile at North American Bangladesh Info Center )


Beberapa waktu yang lalu saya berkunjung ke suatu pusat perbelanjaan di daerah Jakarta Pusat.  Di satu tempat di mall tersebut, ada sekelompok orang sedang membongkar hiasan-hiasan yang mewah.  Karena bawa HP berkamera, saya iseng memotret.  Yang membuat saya tertarik untuk memotret adalah karena keluarga tersebut menyewa sepertinya menyewa tempat yang lumayan luas di sebuah mall di Jakarta.  

Memang, entah kenapa hampir tidak ada hal yang menarik bagi saya selain perbedaan antara kaum aghniya/kaya dan kaum dhuafa/miskin.  Mungkin pengaruh lagu-lagu Iwan Fals yang saya gemari saat masih duduk di bangku SMP dulu.  

Namun, aksi paparazi yang saya lakukan itu ternyata tidak sukses.  Seorang petugas keamanan yang berbadan tinggi dan tegap menghampiri saya.  Dengan ramah namun tegas beliau bertanya "Bapak siapa? ada perlu apa memotret di sini?".  

Beliau lalu mengatakan bahwa apabila kita ingin memotret untuk kenang-kenangan keluarga atau yang lain, diminta terlebih dahulu melapor ke petugas keamanan.  Saya hanya bisa mengakui kesalahan saya dan terus terang mengatakan bahwa saya tidak tahu bahwa ada peraturan seperti itu.  Untung masalahnya tidak berkepanjangan.  

Sambil pulang ke rumah, saya merenungi kejadian tadi.  Memang kurang etis memotret sembarangan seperti itu, bukankah semua orang punya privacy yang harus dihargai?

Namun, perbedaan antara kaum kaya dan kaum miskin itu tetap terpatri di pikiran saya.  Tidak jauh dari pusat perbelanjaan tadi, ada kehidupan lain yang sangat jauh berbeda dengan apa yang ada di dalam mall tadi.  

Satu hadits yang muncul dari alam bawah sadar saya saat itu adalah:   

Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw. bersabda, ‘Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?’ Sahabat menjawab, ‘Orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak memiliki perhiasan.’ Rasulullah saw. bersabda, ‘Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun ia juga datang dengan membawa (dosa) menuduh, mencela, memakan harta orang lain, memukul (mengintimidasi) orang lain. Maka orang-orang tersebut diberikan pahala kebaikan-kebaikan dirinya. Hingga manakala pahala kebaikannya telah habis, sebelum tertunaikan kewajibannya, diambillah dosa-dosa mereka dan dicampakkan pada dirinya, lalu dia pun dicampakkan ke dalam api neraka. (HR. Muslim)

Hadits saya copas dari situs ini

Hadits di atas menggambarkan orang-orang yang banyak beramal sholeh tetapi juga membawa dosa-dosa yang terjadi dalam interaksi sosial sesama manusia seperti menuduh, mencela, memakan harta orang lain, memukul (mengintimidasi) orang lain.  Hal itu saja sudah lebih dari cukup untuk membuat kita bergidik ngeri membayangkan akibatnya.  

Bagaimana lagi dengan orang-orang yang amal sholehnya bisa dibilang hampir tidak ada dan menghabiskan masa hidup mereka yang hanya beberapa waktu saja di dunia ini dengan berfoya-foya, menghamburkan umur, harta dan sebagainya tanpa mau berbagi pada sesama.  Tentu akan jauh lebih mengerikan lagi akibatnya.  

Bayangkan perasaan orang-orang miskin tersebut saat ada orang yang berkata "Ibu-ibu, Bapak-bapak sekalian, maaf saya belum bisa membantu meringankan beban penderitaan anda sekalian.  Kami ingin terlebih dahulu memuaskan hawa nafsu kami untuk bermewah-mewah.  Kami ingin merayakan terlebih dahulu ulang tahun anak-anak kami atau pernikahan kami dengan pesta-pesta yang megah terlebih dahulu.  Ibu bapak sekalian bersabar dulu saja ya.  Kalau ada yang mati kelaparan, yah anggap aja sudah waktunya"

Tentu saja tidak ada orang yang cukup sinting untuk mengatakan kata-kata menyakitkan itu tepat di depan muka orang-orang miskin, jika tidak mau kehilangan nyawa.  

Namun, kata-kata seperti itu seakan-akan diucapkan melalui kemewahan biasa yang dipertontonkan orang-orang kaya, baik secara langsung atau melalui saluran penyedia informasi seperti TV atau internet.  Gedung-gedung tinggi menjulang angkuh sementara disekitarnya orang-orang miskin melihat dengan pandangan mata nanar sampai menahan lapar melihat orang-orang kaya berlalu lalang dengan atau tanpa sadar memamerkan kemewahan yang mereka miliki.

dalam sejarah kita mengenal dua peristiwa yang mengerikan, Revolusi Perancis atau Revolusi Rusia.  Memang benar kedua revolusi itu tidak akan terjadi tanpa campur tangan secret societies yang mendominasi percaturan politik di kedua negara tersebut.  Namun, tanpa adanya jurang pemisah yang luar biasa besar antara kaum kaya dan kaum miskin, sulit membayangkan kedua revoulsi itu akan terjadi.  

Kemewahan memang melumpuhkan empati, kenyamanan memang melenakan jiwa.  Jarang sekali ada orang yang mau benar-benar belajar dari orang-orang miskin dan benar-benar memahami mereka seperti Muhammad Yunus.  Muhammad Yunus mempercayai bahwa manusia memiliki kemampuan inheren untuk mempertahankan kehidupannya.  Fakta bahwa orang miskin masih ada sudah cukup bagi beliau untuk percaya bahwa kaum miskin memiliki kekuatan yang cukup untuk mempertahankan hidup mereka.  

Lebih jauh, Muhammad Yunus dengan tegas menyatakan bahwa kemiskinan tidak diciptakan oleh orang-miskin.  Jadi kita tidak boleh menuduh mereka.  Kemiskinan sesungguhnya diciptakan oleh sistem sosial dan ekonomi yang kita desain untuk dunia ini.  Institusi-institusi yang telah kita buat dan kita banggakan itulah yang menciptakan kemiskinan.

(Here is my explanation. Poverty is not created by people who are poor. So we shouldn't give them an accusing look. They are the victims. Poverty has been created by the economic and social system that we have designed for the world. It is the institutions that we have built, and feel so proud of, which created poverty.)

ELIMINATING POVERTY THROUGH MARKET-BASED SOCIAL ENTREPRENEURSHIP by Muhammad Yunus

Apapun sistem politik dan pemerintahan yang ada di suatu negera, apabila masih ada jurang pemisah yang lebar antara kaum kaya dan kaum miskin, sungguh kerusuhan dan kehancuran tinggal menunggu waktu untuk terjadi.   

Semoga bermanfaat

Kata-kata Muhammad Yunus diambil dari situs ini



Then said a rich man, "Speak to us of Giving."

And he answered:

You give but little when you give of your possessions.

It is when you give of yourself that you truly give.

For what are your possessions but things you keep and guard for fear you may need them tomorrow?

And tomorrow, what shall tomorrow bring to the over prudent dog burying bones in the trackless sand as he follows the pilgrims to the holy city?

And what is fear of need but need itself?

Is not dread of thirst when your well is full, thirst that is unquenchable?


By Kahlil Gibran in The Prophet



Kamis, 05 Februari 2009

Nyari apa sih?

http://www.google.com/coop/cse?cx=004448636776371505914:dunypd7fhw0
barusan coba buat Google Custom Search Engine untuk memudahkan teman-teman mencari tulisan2 tertentu di MP ini

sayangnya waktu coba di-embed, ternyata gak bisa karena di welcome box atau title page, yang namanya Javascript tidak dizinkan :(

ya udah, yang mau mampir ke link di atas monggo :D

semoga bermanfaat

Jumadi's Site ............8 - Ini Rute Ke Lokasi Multiply Care di Jagabita Kec. Parung Panjang Kab Bogor [ayu Gabung!]

http://jsattaubah.multiply.com/journal/item/1102
Rute kendaraan umum ke Desa Jagabita versi mas Jumadi


semoga bermanfaat

Measuring the World... - Jagabita: Yang Masih Kurang...

http://srisariningdiyah.multiply.com/journal/item/510
Notulen rapat baksos MP Indonesia, Relawan Pelangi dan Komunitas Lebah di desa Jagabita.

silahkan dikunjungi

Jagabita Map | Indonesia Google Satellite Maps

http://www.maplandia.com/indonesia/jawa-barat/bogor/jagabita/
lokasi jagabita dari Maplandia, mungkin masih agak sulit dilihat

semoga bermanfaat

Main Page - Wikiquote

http://en.wikiquote.org/wiki/Main_Page
Tempat mencari kata-kata bijak untuk dijadikan kutipan.

sebagai tambahan bahan posting di blog.

semoga bermanfaat :)

Sastra Kita: [sekolah-kehidupan] Sharing pengalaman dari Desa Jagabita ttg Ibu Marhumah

http://sastramelulu.blogspot.com/2009/02/sekolah-kehidupan-sharing-pengalaman.html
Alhamdulillah tulisan saya tentang Ibu Marhumah selain dimuat di Warnaislam dot com, juga dimuat di blog yang memuat e-mail dari milis sekolah kehidupan.

saya sendiri tidak keberatan karena tulisan itu memang saya kirim via e-mail ke milis sekolah kehidupan.

Yang di warnaislam link-nya ini:

http://www.warnaislam.com/rubrik/sahabat/2009/2/3/32460/Ibu_Marhumah_Warga_Desa_Jagabita_Malang.htm

semoga lebih banyak lagi yang mengetahui keadaan warga desa Jagabita yang malang itu sehingga banyak yang memberi mereka pertolongan.

Rabu, 04 Februari 2009

[Multiply Indonesia] Rencana Baksos Multiply Indonesia

Rencana baksos multiply indonesia yang sudah lama tertunda, kini mendekati H-7. dan semoga kita ( multiplyers ) bisa ikut berpartisipasi dalam pelakasanan baksos kali ini.

Baksos Mpers kali ini melibatkan bebarapa komunitas antara lain :
1. Relawan Dokter
2. Komunitas lebah
3. Relawan Pelangi.

Rencana kegiatan baksos kali ini meliputi :

1. Pelayanan kesehatan
 pelayanan yang akan melayani +/- 400 pasien dengan penyakit umum.

2. Pelayanan kesehatan lanjutan
pelayanan ini menindaklanjuti pelayanan kesehatan yang pernah dilakukan di pelayanan kesehatan sebelumnya pada tanggal 8 desember 2008

3. pelayanan kesehatan Gigi
pelayanan pemeriksaan gigi dan penyuluhan mengenai perawatan gigi untuk anak anak.

4. Pelayanan kesehatan Ibu hamil
pelayanan dan pemeriksaan ibu hamil juga di sertai penyuluhan terhadap ibu ibu hamil.

5. Pembagian paket makanan sehat untuk anak anak dan pasien yang hadir
paket makanan yang kami kumpulkan dari hasil donasi sobats MPers.
6. Pembagian pakaian Layak pakai.

untuk kegiatan kegiatan di atas kami sangat membutuhkan banyak Relawan multiply untuk bisa hadir dan membentu kami


juga di harapkan bantuan dari sobats MP, Donasi dalam bentuk apapun akan kami terima.

bisa di lihat di sini :

http://srisariningdiyah.multiply.com/calendar/item/10051/Open_Recruitment_Jagabita_14_Feb_2009?replies_read=33

sesuai kesepakatan di harapkan untuk setiap MPers bisa mendonasikan Rp. 50.000 ( lima puluh ribu ) yang nantinya akan di gunakan untuk membantu kegiatan baksos pelayanan kesehatan ini, baik berupa pembelian makanan sehat, pembelian obat obatan ataupun untuk biaya lain lainnya.

Berbagai donasi bisa dilihat di bawah ini

Rekening baksos MPers:
1. Bank Mandiri Depok, No. 129-00-0496405-8
2. BCA Depok, No.421-232-6813
3. BNI Pasar Minggu, No. 0151-071365
atas nama: Sri Sarining Diyah

Pos Bantuan (baju layak pakai & buku bacaan):

Ari, Ani, Nahar, Izoel, mas Rudi, dengan alamat:
1. Izoel: Jl. Kecak 2 No. 238, Depok 2 Tengah. HP: 0812.8786077
2. Ari: Radio DFM, Jl. Mimosa I No. A7, Buncit Indah, Pejaten, Jakarta Selatan 12510. HP. 0818 848499


SEKILAS RUNDOWN ACARA:

05.00 Kumpul di Parkir Timur Senayan
06.00 Berangkat ke Jagabita
08.30 Sampai di tujuan
09.00 Pembukaan (Sekda, MP), baca doa
09.20 mulai kegiatan layanan kesehatan untuk 400 orang
12.00 istirahat, sholat, makan (kalau banyak dokter-nya, shift)
13.00 mulai kegiatan kembali
15.00 selesai.


( kami menyediakan BUS untuk rekan rekan yang ingin bergabung , Kumpul di parkir Timur senayan )

satu hal lagi buat sobats MP yang ingin membantu Potluk makanan, kami juga siap menerima.

Konsumsi --> ada yang mau bawa/POTLUCK:

1. Snack pasien (@400): Roti, Bolu, lontong, Risol, air mineral, susu UHT/bantal,
2. Snack panitia (@100): idem (tanpa susu)
3. Makan siang panitia (@100): nasi box (nasi, ayam, telur, capcay, jerukl)
4. Minum (3 x): air mineral 600ml (12 box)
5. Lain lain.



besar harapan rangkaian acara ini bisa berjalan dengan baik, terima kasih sobats MPers..
jika ada yang ingin di tanyakan silahkan menghubungi saya.


regards

Roel

sumber: dari sini

Senin, 02 Februari 2009

Alhamdulillah, tulisan saya dimuat di Warnaislam :)

http://warnaislam.com/rubrik/sahabat/2009/2/3/32460/Ibu_Marhumah_Warga_Desa_Jagabita_Malang.htm
Ini pertama kalinya tulisan saya muncul di situs selain blog. Pagi2 dihubungi Pak Bambang dari Warnaislam dot com diminta ngecek situs Warnaislam.

Alhamdulillah tulisan saya dimuat. Saya jadi ingat kalau tidak salah Pak Jonru pernah bilang bahwa kita tidak boleh memvonis tulisan karya kita sendiri. Bisa saja tulisan yang kita anggap asal-asalan ternyata bagus di mata orang lain dan demikian sebaliknya.

[Relawan Pelangi] Ibu Marhumah, salah satu warga yang memerlukan pengobatan di desa Jagabita


Ahad kemarin, saat saya dan teman-teman dari Relawan Pelangi datang ke Desa Jagabita untuk melihat perkembangan  pembangunan dan penyediaan sarana sanitasi dan pompa air bersih untuk desa jagabita. 

Cerita tentang pembangunan
sarana sanitasi dan pompa air bersih tersebut bisa dibaca di tulisan yang ini.

Saat mengunjungi pengeboran salah satu titik air yang terletak di dekat Masjid Jami Al Istigomah, Mas Bayu mengajak kami menjenguk ibu Marhumah.  Seorang wanita tua yang perut dan kakinya sakit dan membengkak.   

Kami belum mengetahui apa penyakit yang diderita ibu Marhumah namun ada yang mengira bahwa penyakit itu ada hubungannya dengan lever/hati.  Waktu kami datang, perutnya sudah relatif kempes.  Beliau menyambut kami dengan ramah dan saat kami tanya bagaimana keadaannya, beliau menjawab bahwa kakinya sakit.  Seorang tetangganya mengatakan bahwa dulu perutnya membengkak.  

Apabila kencingnya tidak lancar, muka Ibu Maunah bengep/bengkak-bengkak.  Ada tetangga yang pernah membelikan beliau Obat untuk melancarkan kencing, namun karena harganya mahal, maka tidak bisa selalu diberikan. 

Ibu Marhunah tinggal di gubuk sederhana yang dibangun atas swadaya warga.  Gubuk itu sangat gelap dan lembab, saya sampai menggunaka Night Mode untuk memotret dengan kamera HP, padahal saat itu belum masuk waktu Ashar. 

Karena tidak bisa berjalan, Ibu Marhumah hanya bisa  di sebuah balai bambu.  Beliau hanya bisa buang kotoran di WC hasil improvisasi, yang sebenarnya hanya kayu triplek yang dibuatkan lubang di atasnya lalu di bawah kayu tersebut diberi kantong plastik (di foto saya beri lingkaran merah).  Seorang tetangga yang bersedia merawat beliau lalu membuang kotoran tersebut. 

Saya benar-benar tidak bisa membayangkan hidup di tempat yang suram, lembab dan gelap seperti itu, apalagi dekat dengan kotoran sendiri yang tentu saja baunya tidak menyenangkan. 

Terbayang diri saya sendiri yang terkadang masih mengeluh padahal keadaan saya jauh lebih baik dan nyaman baik dari Ibu Marhunah. Paling tidak saya masih bisa kemana-mana sendiri dan di rumah masih punya tempat yang layak untuk membuang sisa-sisa pencernaan makanan dari diri saya.  

Saya juga masih bisa tidur di tempat yang cukup nyaman dan tidak berdampingan dengan kotoran sendiri.  Saya juga percaya bahwa para pembaca tulisan ini juga tidak harus hidup berdampingan dengan kotoran sendiri, maklum pengakses internet di Indonesia sebagian besar, jika tidak semua, adalah kalangan menengah ke atas. 

Saya juga kagum dan sedih melihat sang tetangga yang setia merawat beliau padahal tetangga itu sendiri buka orang kaya dan memiliki delapan orang anak.  Suami sang tetangga adalah seorang juru parkir di kawasan Palmerah, Jakarta Barat. 

Sayang saya lupa menanyakan identitas sang tetangga, karena sudah terlanjur terenyuh melihat keadan Ibu Marhunah. 

Salah satu anak Ibu Marhunah, Ujang, sudah tidak berdaya karena terserang stroke.  Anak-anak beliau yang lain sudah tidak mau membantu, sebab hidup mereka juga susah.  demikian menurut para tetangga beliau. 

Bisa jadi, kitalah yang sesungguhnya menahan atau membendung karunia dan pertolongan Alloh sWT kepada saudara-saudara kita, baik di dalam negeri, seperti desa Jagabita, ataupun luar negeri, seperti di Jalur Gaza, Rohingya atau tempat2 lain.  Banyak cerita inspiratif yang menunjukkan bahwa pertolongan Alloh sebagian besar datang melalui orang lain. 

Banyak diantara kita yang lebih memilih membelanjakan uang hanya untuk kesenangan pribadi semata.  Walaupun uang itu halal hasil jerih payah kita sendiri, hakikatnya itu adalah rezeki dari Allah SWT.  Allah SWT menitipkan harta kepada kita bukan sekedar untuk kita nikmati sendiri, tetapi juga harus menjadi penyambung kehidupan bagi orang lain, terutama orang-orang seperti Ibu Marhunah. 

Perlu kita ingat bahwa Allah SWT Maha mengetahui atas segala sesuatu.  Dialah pencipta kita, tentu Dia lebih mengetahui diri kita daripada kita sendiri apalagi orang lain.  Jika potensi dan energi yang ada pada dalam diri kita tidak kita manfaatkan semaximal mungkin untuk membantu sesama, pasti akan ada balasan yang berat dan mengerikan untuk kita, baik di dunia maupun di akhirat nanti

Jangan sampai kita ragu menjadi perantara kebaikan, walaupun kita juga hidup dalam keterbatasan.  Sesungguhnya, yang kita bantu adalah diri kita sendiri.  Kalau masih ragu, silahkan baca tulisan - tulisan berikut ini:

- Cerita Relawan membantu dalam keterbatasan

- Perantara Kebaikan

Semoga bermanfaat

Insya Alloh komunitas Multiply Indonesia dan Relawan Pelangi akan mengadakan bakti sosial pelayanan kesehatan pada hari Sabtu, tanggal 14 Februari 2009 di Desa Jagabita, info lebih lanjut silahkan lihat

[Relawan Pelangi] Ke Jagabita once again, Ahad 2 Februari 2008




hari Ahad kemarin saya dan kawan2 dari Relawan Pelangi kembali ke jagabita untuk melihat perkembangan pembangunan madrasah sarana sanitasi dan air bersih di sana.

Madrasah yang kemarin dipergunakan untuk mutilasi atau pemotongan daging qurban sudah dipugar rapih, Alhamdulillah.

satu titik air sudah bisa dipergunakan dan yang lain menyusul.

sorenya kami pergi ke titik air yang lain dekat masjid Jami Al Istiqomah.

Dekat masjid itu, ada tempat penampungan air yang lebih tepat disebut kubangan, karena hanya mengandalkan air hujan dan air yang itu-itu saja.

Kami menjenguk Ibu Marhunah yang perutnya bengkak, kemungkinan sakit lever.

Kami sangat berharap rekan-rekan sekalian berkenan untuk bersama-sama membantu mengatasi masalah-masalah yang ada di desa ini, terutama masalah kesehatan dan kemiskinan di sana.

Rapat Koordinasi baksos kesehatan di Jagabita by Multiply Indonesia

Start:     Feb 3, '09 7:00p
End:     Feb 3, '09 9:00p
Location:     Pasar Festival, Kuningan ( CAFANA Cafe )
Mohon kehadirannya untuk meeting Koordinasi, mengingat waktu yang semakin Dekat. kami sangat mengharapkan kehadiran rekans rekans semua.
karena kegiatan ini akan berjalan dengan baik, berkat bantuan rekan rekan semua..

Sumber:

http://binmustafa.multiply.com/journal/item/187/MEETING_KOORDINASI_JAGABITA?replies_read=18

Hari / Tanggal : Selasa, 3 februari 2009
Tempat : PASFES ( CAFANA Cafe )
Jam : 19.00 - 21.00 WIB

besar harapan untuk para kordinator masing masing sie bisa hadir. buat para MPERS yang ingin ikutan bergabung kami persilahkan hadirr...

Terima kasih