Kamis, 28 Oktober 2010

[Lomba Menulis Teman Maya] Belajar kerelawanan bersama Bang Gaw

Saya pertama kali mengenal Bayu Gawtama yang lebih akrab dipanggil bang Gaw dari MP beliau dan langsung suka dengan tulisan-tulisan yang diposting.  Kesempatan kopdar pertama, yaitu pada acara Lebaran bareng anak yatim, terlewatkan karena saya sakit cukup parah pada waktu menjelang Idul Fitri tahun 2008 lalu. Saya baru bisa bertemu dengan bang Gaw di masjid Al Azhar pada waktu persiapan Qurban bersama Relawan Pelangi tahun 2008 di desa Jagabita.  Desa tersebut terkenal sebagai Kampung Pesakitan karena banyak sekali orang-orang yang terserang berbagai macam penyakit seperti TBC, liver, kaki gajah dan sebagainya.  Anak-anak penderita gizi buruk di kampung-kampung di daerah itu mencapai ratusan orang. Para anggota relawan pelang sendiri sekarang mendirikan Yayasan Sahabat Peduli Generasi Mandiri. Kegiatan pertama Yayasan tersebut adalah Life Skill Camp 1 di Desa Wisata, Taman Mini. Saya sendiri berkesampatan mempraktekkan ilmu Spiritual Emotional Freedom Technique pada para peserta pelatihan tersebut, terutama yang sedang jatuh sakit. Kisahnya bisa dibaca di tulisan yang ini.  Selain itu, saya juga sempat kopdaran dengan Bang Gaw di luar Jakarta, yaitu saat gempa besar melanda kota Padang beberapa waktu yang lalu.  Saat itu kami sama-sama bertugas menjadi relawan, namun beda pekerjaan. Saya sendiri ditugasi sebagai relawan bagian recovery, yaitu tim Trauma healing dengan beberapa teman alumni pelatihan SEFT.

Bang Gaw juga pernah mengatakan bahwa "Kita tidak akan pernah kehilangan kesempatan untuk berbuat baik kepada orang lain. Dengan cara apapun yang kita bisa, sekecil apapun, selalu niatkan untuk terus meringankan beban orang-orang di sekitar kita. Sebab, kita tidak akan pernah tahu kapan kita memerlukan bantuan orang lain. Dan disaat kita benar-benar memerlukan, akan ada ‘malaikat-malaikat’ yang datang menawarkan bantuan." Hal itu terbukti saat seseorang menanyakan pada bang Gaw mengapa belum menulis lagi, padahal saya penggemar tulisan-tulisan anda. Bang Gaw bilang saat itu laptop-nya rusak karena dipermainkan anaknya.  Orang itu mengajak bang Gaw ke sebuah toko komputer dan tiba-tiba memintanya memilih sebuah laptop yang dia inginkan.  Benar-benar merupakan suatu keberuntungan yang tidak merupakan kebetulan. Bisa jadi hal itu merupakan pencairan energi positif yang sudah dikumpulkan Bang Gaw selama ini.  Selain itu, keberuntungan itu juga didukung oleh background Bang Gaw yang pernah menjadi wartawan sehingga tulisan-tulisannya dibaca dan diminati banyak orang.  

Ketrampilan Bang Gaw dalam menulis telah membuatnya mampu menghasilkan beberapa buah buku dengan judul kontemplatif, seperti Tangan Allah di seutas tali, Lelaki 11 Amanah, Berhenti Sejenak dan beberapa yang buku lain.  Buku Tangan Allah di seutas tali terinspirasi pada pengalaman Bang Gaw sendiri.  Saat itu Bang Gaw dan  beberapa relawan emergency dari ACT sedang bertugas di suatu daerah yang dilanda banjir.  Saat membawa pengungsi, perahu mereka hanyut dan hampir terbawa ke sebuah sungai yang besar dan deras sehingga kemungkinan selamat sangat kecil. Saat itulah mereka berpegangan pada tali jemuran yang tipis namun entah kenapa tali itu cukup kuat untuk menahan berat perahu karet tersbut.  Padahal arus banjir sangat kuat seakan hendak menyeret perahu itu ke sungai.  Pada keesokan harinya, tali itu putus saat digunakan beberapa anak sekolah untuk menyebrang.  Sungguh, kekuasaan Allah SWT jauh melebihi dan melampaui akal dan logika manusia.  

Menurut bapak Jamil Azzaini, seorang trainer senior dari Kubik Leadership, apabila seseorang berbuat baik, kebaikan itu akan tersimpan dalam bentuk energi positif.  Suatu saat energi positif itu akan cair dalam bentuk harta (uang/kekayaan) tahta (kedudukan), kata (ilmu pengetahuan) dan cinta (kasih sayang dari sesama). Sebaliknya, jika kita berbuat keburukan, hal itu akan tersimpan dlm bentuk energi negatif.  Suatu saat energi tersebut akan cair dalam bentuk musibah, bencana dan hal-hal buruk lainnya.

Bang Gaw juga merupakan salah satu penggagas program Universitas Kerelawanan, suatu program edukasi relawan yang diadakan oleh Aksi Cepat Tanggap.  Program ini bertujuan mengedukasi para relawan agar memiliki motivasi, spirit dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas kerelawanan di lapangan. Baik di dalam lokasi bencana ataupun di luar. Sesungguhnya, kerelawanan adalah bagian yang penting dari gaya hidup seseorang yang ingin meraih kesuksesan dan keberkahan baik di dunia dan akhirat. 

Menurut Bang Gaw, keterpanggilan adalah sarat utama menjadi relawan.  Seseorang bisa saja memiliki segudang keterampilan dan kemampuan yang lebih dari cukup dan bahkan diatas rata-rata kebanyakan orang lain.  Tetapi apabila tidak merasa tersentuh oleh keadaan sekitar, tidak merasa terpanggil oleh peristiwa kemanusiaan meskipun berlangsung di depan matanya maka takkan pernah terukir jejak kerelawanan di dirinya.  Namun, apabila keterampilan dan kemampuan yang dimilikinya minim atau bahkan tidak ada, yang terjadi adalah dia malah merepotkan para relawan yang lain. Alih-alih membantu, dia malah yang harus dibantu, bahkan mungkin sampai terpaksa harus dipulangkan.  Kekuatan emosi yang timbul dari keterpanggilan tadi harus disalurkan dengan mempelajari ketrampilan dan melatih kemampuan yang dibutuhkan oleh seorang relawan.  Tulisan lengkapnya bisa dibaca di situs ini.  Brosur Universitas Kerelawanan dapat dilihat di album yang ini.

Bang Gaw pun pernah menasihati saya saat curhat soal patah hati karena ditolak sesama anggota sebuah komunitas yang saya ikuti.  Kata Bang Gaw dengan gaya betawinya "Har, ente kalau mau pergi ke luar negeri lihat kemampuan. Mungkin ente mau ke Prancis tapi gak bisa bahasa Prancis dan gak punya cukup duit. Mungkin ente mau ke Spanyol, walaupun bisa bahasa Spanyol, tapi gak punya cukup ongkos.  Kenapa gak coba ke Malaysia, ente kan bisa bahasanya dan ongkosnya terjangkau." Suatu nasihat yang bijak dan alhamdulilah bisa saya terima dengan baik sehingga beban di hati pun terlepaskan dengan lega. Sebagai sesama penggemar Ebiet G. Ade, saya dan Bang Gaw pun akhirnya nyanyi bareng "cinta yang kuberi, sepenuh hatiku, entah yang kuterima aku tak peduli ... dst.  Belakangan, saya  baru tahu makna dalam yang terkandung dalam lagu tersebut.  Tulisan tentang makna lagu itu ada di sini.   

Berkat bang Gaw pula, saya pun semakin yakin bahwa pilihan saya untuk mengambil jalur pengabdian di bidang sosial dan kerelawan tidaklah salah, Insya Allah. Melalui pengabdian pada sesama, cinta itu pun akan mewujud dengan sendirinya.  Energi cinta yang terpancar dari luka batin patah hati mewujud dalam pekerjaan sosial kemanusiaan dalam dunia kerelawanan.  Erich Fromm, seorang filsuf, sosiolog dan ahli psikoanalisa dari Jerman pernah  mengatakan "Jika aku berkata aku mencintaimu, maka sesungguhnya aku mencintaimu dalam diri semua manusia, dalam diri semua yang hidup dan dalam diriku sendiri".  Bahwa sesungguhnya kekasihmu berada dalam diri setiap manusia dan engkau akan selalu bisa berbuat baik dan memberi kepada kekasihmu melalui diri setiap orang.  Kekasihmu mungkin tidak mengetahui kebaikan-kebaikanmu dengan sesama manusia, mungkin dia tidak akan pernah tahu.  Namun, pancaran energi kebaikan itu cepat atau lambat akan mencapainya, mengetuk lembut pintu hatinya dan bukan tidak mungkin keajaiban demi keajaiban akan terjadi.  Keajaiban yang tidak dapat dijelaskan dengan logika atau kata-kata.  Begitu banyak orang-orang yang menderita di negeri ini sehingga kita tidak akan pernah kekurangan kesempatan berbuat kebaikan. Sehingga, bukanlah penderitaan mereka yang perlu kita tangisi namun ketidakmampuan atau keengganan kita melakukan yang terbaik untuk merekalah yang seharusnya kita sesali.  Sebagaimana sering diucapkan bang Gaw, "kita memang sudah berbuat baik, tetapi masih banyak hal baik yang belum kita perbuat".

Semoga bermanfaat

Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti Lomba Menulis Tentang  Persahabaan di  Dunia Maya  yang diadakan oleh Mbak Dewayanie

Jangan ragu ikut lomba menulis di internet, menang atau kalah sama- sama anugerah

Posting sambil menyenandungkan lagu Ebiet G. Ade - Apakah ada bedanya

    Apakah ada bedanya hanya diam menunggu
    dengan memburu bayang-bayang? Sama-sama kosong
    Kucoba tuang ke dalam kanvas
    dengan garis dan warna-warni yang aku rindui

    Apakah ada bedanya bila mata terpejam?
    Fikiran jauh mengembara, menembus batas langit
    Cintamu telah membakar jiwaku
    Harum aroma tubuhmu menyumbat kepala dan fikiranku

    Di bumi yang berputar pasti ada gejolak
    Ikuti saja iramanya, isi dengan rasa
    Di menara langit halilintar bersabung
    Aku merasa tak terlindung, terbakar kegetiran
    Cinta yang kuberi sepenuh hatiku
    Entah yang kuterima aku tak peduli,
    aku tak peduli, aku tak peduli

    Apakah ada bedanya ketika kita bertemu
    dengan saat kita berpisah? Sama-sama nikmat
    Tinggal bagaimana kita menghayati
    di belahan jiwa yang mana kita sembunyikan
    dada yang terluka, duka yang tersayat, rasa yang terluka  

INDONESIA MENCARI RELAWAN




INDONESIA. Hingga menjelang penghujung tahun 2010 ini, Indonesia kehilangan kurang lebih 191 ribu nyawa akibat bencana alam yang terjadi dalam kurun waktu 30 tahun terakhir (1980-2010) berdasarkan kalkulasi Indeks Resiko Bencana Alam Maplecroft, Inggris. Jumlah ini belum menggambarkan korban bencana sosial yang justru disinyalir lebih besar bahkan bisa mencapai lebih dari dua ratus atau tiga ratus kali lipatnya. Sebagaimana bencana alam, bencana sosial pun di Indonesia tak kalah banyak variannya. Ada kemiskinan, pengangguran, kelaparan, kesehatan, kebodohan, konflik sosial, kerusakan lingkungan dan masih banyak lagi.

Kondisi ini jelas membuat kita, sebagai bagian dari masyarakat Indonesia merasa prihatin sekaligus tergugah untuk melakukan apa yang kita mampu. Yang jelas kita mencintai Indonesia. Meskipun terlalu banyak hal yang mesti dibenahi, bahkan hamper di semua aspek kehidupannya. Rasanya justru inilah saat terbaik bagi kita untuk berbuat untuk Indonesia.

MENCARI. Ya, Indonesia mencari orang-orang yang peduli karena panggilan jiwanya untuk memberikan solusi kemanusiaan dan berkontribusi positif bagi kemajuan pembangunan dan kemandirian Indonesia. Tidak sekedar mencari, bahkan memanggil, sambil terus menunggu kehadiran sekaligus mengharap dedikasi jiwa-jiwa peduli Indonesia yang dengan semangat pengorbanannya membantu memperbaiki Indonesia. Dengan kerja-kerja nyata mereka memulihkan sekaligus memuliakan korban bencana. Dengan semangat kepedulian mendedikasikan karya tanpa harus diliput media.

RELAWAN. Sosok inilah yang dicari. Relawan ibarat mata air yang jernih di musim kemarau. Kehadirannya menjanjikan kesejukan dan optimisme bagi Indonesia. Merekalah pejuang sejati, yang sangat dibutuhkan saat ini, merekalah pahlawan Indonesia masa kini. Relawan Indonesia yang berjuang tanpa pamrih membangun Indonesia dalam semua bidang kehidupannya.

Akan tetapi, relawan yang dimaksud Indonesia adalah relawan professional yang membangun berdasarkan ilmu dan skill, sekaligus pengalaman professional. Bukan sekedar bekerja saja, akan tetapi yang mampu mengorganisir pekerjaannya. Akhirnya, edukasi relawan menjadi kebutuhan Indonesia saat ini.

Universitas Kerelawanan (UK) sebagai sebuah sentra edukasi terpadu (integrated learning) tentang kerelawanan di Indonesia. Dengan sistem pembelajaran efektif melalui sharing, studi kasus dan praktek kerja relawan di dunia kemanusiaan. Sebuah program edukasi kerelawanan untuk meningkatkan pengetahuan relawan, memelihara motivasi dan semangat kerelawanan sekaligus tempat berbagi dan sharing ilmu, wawasan, pengetahuan dan pengalaman praktis tentang dunia kerelawanan di ranah kemanusiaan dalam lingkup nasional, regional dan bahkan lingkup global. Dibuka UK Angkatan II.



Kampus Universitas Kerelawanan,

Graha ACT – Aksi Cepat Tanggap,

Komplek Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok B 8-9,

Jl. Ir. H. Juanda No. 50, Ciputat, Banten – Indonesia

Hotline 0217414482 Fax 0217420664

Info lebih lanjut: Sukorini, 081363882140

atau email: universitaskerelawanan@yahoo.com

http://actforhumanity.or.id/

Bismillaahirrahmaanirrahiim Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh Arrahman Peduli menggugah saudara saudari sekalian bagi yang berkelapangan dan mau menyisihkan rizkinya untuk membantu saudara - saudara kita yang terkena musibah gempa & tsunami Mentawai dan meletusnya Merapi. Bantuan dapat berupa makanan, makanan bayi & balita, susu (sebaiknya susu cair krn mengingat terbatasnya air bersih), pakaian luar & dalam untuk wanita dan pria (dlm kondisi baru), pembalut wanita, selimut, pakaian bayi & balita, masker, obat - obatan, dll. Atau bisa juga menyalurkan dana bantuan ke rekening Arrahman Peduli di Bank Muamalat, Acc : 0100267071 a.n Bachtiar Nasir. Bagi yang telah mentransfer dananya, mohon menyampaikan konfirmasi ke 081288019000 a.n Lisya. Untuk koordinasi pengiriman barang dapat menghubungi sdr Made : 021-99849629 atau sdri Neni : 08176016535 Posko Arrahman Peduli : jl. Karang Asem No. 23, Kuningan Jakarta Selatan. Semoga Allah membalas segala kebaikan saudara - saudari semua. Jazakumullah Khayran Katsira Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Arrahman Peduli MeMar (Mentawai - Merapi)

Rabu, 27 Oktober 2010

Kunjungan ke Penjaringan tanggal 26 Oktober 2010




Sesudah melaksanakan KKR 1 alias Kuliah Kerja Relawan di sekolah Don Bosco Pulomas, saya dan teman-teman Universitas Kerelawanan angkatan 1, salah satu program edukasi kerelawanan dari Aksi Cepat Tanggap, mampir ke Penjaringan untuk menyumbangkan susu UHT ke sebuah taman bacaan dan TK di sebuah tempat di daerah Penjaringan, dekat tempat pelelangan ikan. Saat itu, daerah sana sedang dilanda banjir sehingga seluruh jalan menjadi "genangan air", kata ahlinye Jakarte nyang bekumis itu.

berikut foto2 yang berhasil ditangkap kamera HP saya, Insya Allah ceritanya segera menyusul.

Semoga bermanfaat untuk membangkitkan kepedulian kita pada sesama, amiin

Jangan biarkan Indonesia dijadikan asbaknya para raksasa industri tembakau yang kayar-raya di atas penderitaan dan penyakit anak, remaja, dan rakyat miskin indonesia. http://www.facebook.com/pages/Tolak-World-Tobacco-Asia-Conference-2010-di-Indonesia/169870019694938?ref=ts&v=wall

Senin, 25 Oktober 2010

[SEFT] Tentang fatwa haram rokok dan terapi untuk menghentikan kecanduan

Repost dari Notes Facebook saya

Malam semakin larut namun kesibukan bapak-bapak anggota Linmas di bangunan itu tidak juga berhenti. Mereka asyik bermain kartu dengan diiringi musik dangdut bercampur disco yang mengajak siapapun yang mendengar untuk ikut bergoyang. Kepulan asap rokok tidak henti-hentinya memenuhi bangunan tersebut, seiring dengan kepulan uap kopi hitam yang menaburkan aroma yang khas dan familiar. orang-orang itu hendak sejenak melupakan kehidupan mereka nan berat dan sulit karena dililit kemiskinan. Bagaikan ular raksasa yang menghancurkan setiap aspek dan sendi dalam kehidupan mereka dan masih banyak lagi manusia yang kurang beruntung di negeri ini.

Begitulah kira-kira penggambaran saya pada suasana malam menjelang acara pemotongan hewan di desa Bahagia, Muara Gembong yang diselenggarakan yayasan sahabat peduli beberapa waktu yang lalu. Rokok seakan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehdupan masyarakat indonesia, terutama kalangan menengah ke bawah. Bahan perangsang itu telah lama dijadikan sebagai obat pembius yang dapat memberikan relaksasi sejenak bagi mereka. Membawa mereka sejenak ke alam mimpi dan fantasy, namun pada akhirnya mencampakkan mereka kembali tanpa ampun ke dalam dunia nyata yang kejam dan tidak berperikemanusiaan.

 

Fatwa haram merokok yang dikeluarkan sebuah ormas besar Islam sesungguhnya merupakan upaya menanggulangi masalah kronis ini. Namun, sebagaimana kita ketahui sebuah fatwa saja tidak cukup untuk menghilangkan masalah kronis yang sudah berurat dan berakar selama berpuluh tahun. Malah banyak pihak yang menentang fatwa itu, terutama dari kalangan industri rokok baik yang rumahan atau pabrikan, tradisional atau moderen.

Bahaya rokok terhadap kesehatan pribadi dan lingkungan sudah lama diketahui banyak orang. Hampir semua perokok sadar, minimal mengetahui, bahaya apa saja yang terkadung dalam batang-batang maut itu. Minimal mereka mengetahui secara general/umum. Namun, seperti yang kita saksikan sehari-hari, ujung batang-batang itu tetap menyala, sambil mengepulkan asap bagaikan hantu pembunuh yang menari-nari menunggu mangsanya jatuh dalam kebinasaan. Asap maut pembawa malaptetaka itu sesungguhnya hanya merupakan puncak gunugn es yang besar. Di bawah puncak tersebut terpendam persoalan psikologis personal dan sosial yang tidak kalah mengerikan.


Para perokok sebagian besar berasal dari golongan menengah ke bawah alias miskin. Mereka seakan bisa merelakan standar kehidupan mereka tidak juga meningkat asalkan bisa memuaskan kecanduan mereka akan rokok. Anak-anak mereka kurang gizi atau bahkan menderita gizi buruk. Pendidikan anak-anak mereka terlantar dan kesehatan anak-anak tersebut terbengkalai. Bahkan, asap rokok yang setiap hari terhisap oleh anak-anak mereka menyebabkan anak-anak itu jadi mudah sakit atau memang sudah sakit.

 

Informasi tentang rokok dan bahaya yang terkadung di dalamnya biasanya sangat minim dan terlalu umum. Bagi mereka, informasi tersebut hampir tidak ada artinya, tidak menggugah kesadaran mereka. Terkadang, mereka belum juga tergerak untuk berhenti justru pada saat tanda-tanda bahaya mulai terjadi, seperti jantung berdebar lebih keras, nafas sesak dan batuk tak kunjung henti. Baru saat semua terlambat, saat mereka harus berurusan dengan dokter dan paramedis, mereka baru ingin berhenti. Saat itu biaya yang harus mereka keluarkan sudah berlipat ganda karena sebagaimana kita ketahui kesehatan telah menjadi industri. Seakan-akan orang miskin dilarang sakit, karena sakit itu mahal. Sangat mahal.

 

Mereka juga belum mengetahui adanya berbagai terapi yang dapat digunakan untuk menanggulangi kecanduan mereka akan rokok seperti SEFT, EFT, TAT, hypnoteraphy dan sebagainya. Seakan-akan kalau sudah kecanduan rokok, seseorang telah divonis kecanduan seumur hidupnya. Memang, terapi-terapi tersebut bukan jaminan seseorang akan bisa berhenti merokok. Tekad yang kuat tetap diperlukan bagi seseorang untuk bisa berhenti dan meninggalkan kebiasaan buruk apapun.

 

Terapi penyelesaian kecanduan merokok dengan teknik SEFT biasanya memiliki tahapan2 sebagai berikut:

 

1. Menghilangkan rasa nikmat merokok.

Tapping atau pengetukan akan memeperlancar saluran energi yang terhambat sehingga terjadi perubahan fisiologis pada diri si perokok. Rasa nikmat rokok akan berkurang bahkan bukan tidak mungkin hilang dan berganti dengan rasa tidak enak, mirip saat si perokok mulai belajar merokok.

 
2. Menghilangkan faktor psikologis yang menyebabkan seseorang merokok.

Kecanduan rokok biasanya merupakan puncak gunung es psikologis. Di bawah puncak tersebut terdapat banyak masalah yang rumit, yang seringkali dihindari dan diredam dengan sensasi rokok. Pada tahap ini, diperlukan kerja sama yang baik antara si perokok dengan terapisnya. Faktor-faktor pemicu kebiasaan merokok harus dituntaskan satu demi satu.

3. Menghilangkan efek teman sejati (Rokok yang telah menyertai hidup pecandunya selama ini)

Selama seseorang masih hidup, akan selalu ada harapan untuk menjadi lebih baik daripada dia di masa lalunya. Allah SWT terkadang menyempitkan atau bahkan menutup pintu rezeki dalam rangka mendidik hamba2Nya, namun Dia tidak pernah menutup pintu taubat. Pintu taubat akan terus terbuka siang dan malam untuk hamba2Nya yang pernah berdosa dan melampaui batas namun tetap tidak berputus asa dari Rahmat dan Ampunan-Nya. Maha Suci Allah SWT dari perbuatan zalim sekecil apapun.

Harapan saya, makin banyak praktisi SEFT dan terapi2 yang lain yang bersedia untuk membantu sesama untuk berhenti merokok atau kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya. Bukankah manusia yang paling baik adalah manusia yang banyak manfaatnya bagi sesama, baik kualitas maupun kuantitasnya.


More Information, please visit

Logos Institute 

Muhammad Nahar (kopiradix) on Twitter

http://twitter.com/kopiradix
me on twitter

yang mau follow silahkan dengan senang hati

Jumat, 22 Oktober 2010

[Pena Lectura] Alternatif untuk berkarya sambil mencerahkan dan menebar manfaat

"kita memang sudah berbuat baik, tetapi masih banyak hal baik yang belum kita perbuat"

Bayu Gawtama

Saya pertama kali mengenal Pena Lectura, kalau tidak salah, sedang mau upload journal ke MP.  Journal itu tentang perjalanan tim Trauma Healing ke Padang pada saat gempa besar beberapa waktu yang lalu. Lalu saya menemukan link menuju journal mbak Gita tentang workshop perdana Pena Lectura di Kuningan, sayang saya lupa yang me-link siapa, he he he.  Karena tempatnya dekat sekali dengan rumah saya, maka saya putuskan untuk ikutan. Kebetulan saat itu saya sedang senang-senangnya belajar menulis demi menyembuhkan patah hati yagn saya alami ...

Alhamdulillah, di workshop tersebut saya mendapatkan pencerahan tentang Creative Non Fiction. Bahwa cerita-cerita nyata bisa dikemas dalam bentuk yang menarik seperti dalam cerpen atau novel.  Sebelum ikut workshop, saya sempat membuat tulisan berdasarkan pengalaman selama di Padang beberapa waktu sebelumnya namun tulisan itu masih berbentuk essay dan kurang memenuhi syarat untuk bisa disebut Creative non fiction.  Sehingga, pada saat pelatihan, saya memperbaiki tulisan tersebut.  Saya sendiri merasa senang karena tulisan saya pun semakin bisa dibaca orang lain dengan nyaman.  

Workshop menarik lainnya yang diadakan Pena Lectura adalah workshop tentang fotografi.  Walaupun termasuk yang agak phobia sama kamera, apalagi yang canggih dan besar serta tombolnya banyak itu, saya tetap ikutan.  Yang paling mengagumkan adlaah foto-foto yang menggambarkan kawasanan kumuh dan miskin yang ada di sekitar kita.  Tentu bukan perkara mudah untuk membawa kamera super mahal ke wilayah-wilayah tersebut.  Semoga foto-foto tersebut bisa menggugah kepedulian yang melihat pada nasib orang-orang yang miskin dan lebih menderita daripada kita.

Sayangnya waktu launching buku Happy Ramadhan with Kids saya tidak bisa datang karena ada keperluan fundrasing bersama Yayasan Sahabat Peduli pada Car Free Day di daerah Thamrin.  Kami sedang mencari dana untuk program LifeSkill Camp 2 untuk anak-anak dhuafa. Saya sendiri diamanahi menjadi terapis yang menterapi orang-orang yang membeli merchandise YSP.  Terapi itu sebagai bonus bagi para pembeli yang menyumbang untuk kegiatan yayasan.   

Untuk berpartisipasi dalam lomba ini, saya baru mampu menyumbangkan satu ide yang ada.  semoga nanti bisa dipertimbangkan dan disinergikan dengan ide-ide lainnya.

Begini idenya:

saat ber-browsing ria, saya menemukan situs nulisbuku.com.  Gak ingat sih kata kunci apa yang dimasukkan ke Google atau dapat situs itu dari link yang mana, tapi sudahlah.  Salah satu pendiri situs itu adalah mbak Aulia Halimatussadiah atau biasa dipanggil mbak Ollie.  Dalam situs yang salah satu pendirinya pernah jadi pengisi acara workshop pertama Pena Lectura itu ada layanan untuk menerbitkan buku sendiri.  Dan yang paling menarik adalah jumlah buku yang bisa diterbitkan tidak harus dalam jumlah eksemplar tertentu.  Satu eksemplar pun tetap bisa diterbitkan. Bahasa kerennya Print on Demand, alias cetak kalau ada pesanan walau cuma sebiji kata orang betawi ..

Situs di atas tentunya bisa jadi alternatif bagi para bloggers yang sudah sangat ingin ingin menerbitkan buku.  Biasanya, kalau mau menerbitkan buku sendiri kan perlu modal cukup besar berhubung percetakan maunya mencetak buku sejumlah tertentu.  Jumlah itu tentunya cukup besar biayanya kalau harus ditanggung oleh kantong pribadi si blogger tersebut.  Sedangkan kalau diterbitkan oleh penerbit, terkadang perlu ada kompromi dengan penulis buku.  Sebagian penulis merasa perlu mempertahankan idelismenya sedangkan penerbit adalah institusi bisnis yang perlu mencari keuntungan.  Sehingga, tidak setiap naskah yang masuk ke penerbit bisa diterbitkan.  Memang, menurut pak Jonru, yang namanya penerbit bukan monster jahat bin kejam pada para penulis.  Penerbit dan penulis adalah mitra kerja yang seharusnya saling menguntungkan.  Namun, tetap saja ada hal-hal tertentu yang menyebabkan naskah tidak lolos.  Salah satunya momentum.  Kalau sekarang kita menerbitkan buku tentang Piala Dunia tentu saja tidak akan laku.  Buku seperti itu hanya laku kalau diterbitkan dan dicetak menjelang dan selama piala dunia, sehingga kalaupun mau diterbitkan harus menunggu sekitar 4 tahun lagi.  Buku kiat meraih Lailatul Qodar tentu sedikit yang mau beli sekarang ini, walaupun tema itu merupakan tema favorit menjelang dan selama Ramadhan.  Lain halnya dengan buku bertema kiat memilih hewan Qurban, bisa jadi buku itu laku keras karena animo orang untuk berqurban sekarang cukup besar dan saat ini Hari Raya Idul Adha hampir tiba.

Atau, bisa jadi dalam buku yang hendak diterbitkan banyak berisi hal-hal yang memang ingin di-share oleh penulisnya di kalangan terbatas.  Misalnya, buku tentang kehidupan sehari-hari yang dikemas dengan teknik Creative Non Fiction yang pernah dibahas dalam Workshop perdana Pena Lectura.  Bisa juga untuk doorprize di acara-acara Pena Lectura. Terbayang betapa senangnya peserta mendapat buku unik yang tidak bisa ditemukan di toko-toko buku.  Walaupun, bagi yang berminat tetap bisa memesan buku tersebut.  Tentu saja alternatif di atas bukan untuk menggantikan penerbitan buku dengan melibatkan penerbit pada umumnya, namun sekedar alternatif yang bisa ditempuh. Sehingga, makin banyak orang yang bisa mendapatkan "Alternatif untuk berkarya sambil mencerahkan dan menebar manfaat" sesuai judul tulisan ini.

Maka, saya kira tema menerbitkan buku dengan cara Print on Demand seperti di atas akan menjadi tema yang menarik untuk dibahas dalam kegiatan-kegiatan Pena Lectura selanjutnya. 

Demikian yang bisa saya sumbangkan untuk Sayembara ultah pertama Pena Lectura semoga makin sukses dengan segala kegiatannya. Karena bukankah, meminjam kata-kata Mas Bayu, “Jika setiap tempat adalah sekolah, maka setiap orang adalah guru".

Semoga bermanfaat

[Tulisan Repost] Menyembuhkan diri dengan memberdayakan energi tubuh


Note: Tulisan ini diikut sertakan pada workshop perdana Pena Lectura beberapa waktu yang lalu dan di-repost di blog ini. Foto di atas dari baksos bersama para alumni pelatihan SEFT Total Solution di Penjara Cipinang dari album yang ini

Semoga bermanfaat

Menyembuhkan diri dengan memberdayakan energi tubuh

Pada umumnya kita hanya melihat sebab dan akibat semata. Pada paradigma energy psychology, diantara sebab dan akibat ada proses antara yang disebut gangguan pada sistem energi tubuh. Setiap penyebab, baik fisik dan emosi, akan menyebabkan gangguan energi tubuh sebelum akhirnya muncul sebagai rasa sakit.

Apabila bagian dari sistem energi tubuh yang terganggu itu sudah normal kembali, maka sakit yang diderita akan berangsur-angsur pulih. Richard Gordon, pendiri Quantum Touch, menegaskan bahwa sesungguhnya semua penyembuhan adalah penyembuhan yang terjadi pada diri sendiri. Tidak ada seorangpun yang mampu menyembuhkan orang lain. Definisi seorang penyembuh, menurut Richard Gordon, adalah seseorang yang sakit lalu bisa menyembuhkan dirinya sendiri. Sedangkan definisi seorang penyembuh yang hebat adalah seseorang yang sakit berat lalu bisa menyembuhkan dirinya sendiri dengan cepat (a healer is someone who was sick and got well; a great healer is someone who was very sick and got well quickly.)

Namun, karena sebagian besar menusia tingkat energinya relatif rendah maka tubuh perlu waktu lama untuk memulihkan diri. Untuk mempercepat kesembuhan, banyak orang memerlukan tambahan energi untuk memancing vibrasi energinya agar meningkat hingga menghasilkan efek kesembuhan.

Seringkali, keinginan kita untuk segera sembuh malah menghambat proses penyembuhan yang terjadi pada tubuh itu sendiri.

Dengan memperlancar aliran energi pada sistem energi tubuh, rasa sakit tersebut bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan. Proses tersebut dilakukan dengan melakukan pengetukan ringan pada titik-titik tertentu di tubuh manusia dengan menggunakan dua ujung jari, jari telunjuk dan jari tengah.

Terapi untuk memperlancar aliran energi tubuh biasanya diambil dari terapi-terapi berbasis Energy Psychology seperti EFT (Emotional Freedom Technique), SEFT, TAT dan lain-lain. Sedangkan terapi-terapi untuk meningkatkan vibrasi energi tubuh biasanya berbasis pada Quantum Touch, seperti Spiritual Quantum Touch, Resonance Healing Touch dan sebagainya.

Hadiah yang paling membahagiakan bagi seorang healing facilitator, baik yang menggunakan Energy Psychology Tapping atau Quantum Touch adalah kebahagiaan yang terpancar orang yang dia bantu untuk sembuh. Sungguh sebuah pengalaman yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata seindah apapun.

Selasa, 19 Oktober 2010

[Transkrip] Kerang Rebus dan Kerang Mutiara


Sebuah kerang mengeluh pada ibunya, ada Sebutir pasir masuk ke dalam tubuhnya. Sang ibu hanya bisa meminta si anak bersabar. Anak kerang itu pun membalut pasir tersebut dengan air matanya sehingga menjadi mutiara yang indah dan berharga.  Kerang-kerang lainnya hanya bernasib tidak lebih baik daripada kerang rebus.

beberapa tips dari Mbak Niek

1. keyakinan bahwa anda istimewa. bagun kpercayaan diri istimwa satu2nya di dunia. pd akan naik, anda mendapati diri berharga. kalau seperti itu, apapun yg anda hadapi saat ini akan mejadi kecil. anda lebih berharda darpd masalaah.  bangun kyakinan diri. Anda unik dan memiliki keistimewaan luar biasa, menang dari kompetisi bermilyar sel sperma membuahi sel telur.  Keunikan dan keistimewaan inilah yang seringkali tidak disadari sehingga kita sering menjadi orang yang rata-rata.

2. wujudkan kata2 positif. Ngobrol yang positif2 dan optimis.  luar biasa unik dll berhak dpt sukses dlm hidup. menurut riset ada hubungan keyakinan diri dgn PD. Meningkatkan kualitas diri secara bertahap satu persen per hari.

3. Menghadapi masalah dengan memanfaatkan ruang antara stimulus dan response secara proaktif dan kreatif.  diantara anda dan masalah ada ruang jeda yang dapat dimanfaatkan untuk bereaksi secara optimal.  Sebelum bertindak, kita bisa menarik nafas dalam-dalam dan memperisapkan diri untuk bereaksi dengan baik.

4. Mengadopsi fisiologi orang-orang sukses sehingga cepat atau lambat kita terbiasa sehingga peredaran energi dalam tubuh kita optimal. Kita juga bisa mengingat kembali saat-saat sukses atau bahagia dan mengadopsi fisiologi saat itu.

Kita juga perlu perlu mempelajari kisah orang-orang sukses.  Kolonel Sanders, pendiri KFC, ditolak 1.009 kali saat menawarkan resep ayam gorengnya. Ia meluangkan waktu 2 tahun menjelajahi Amerika dg mobil tuanya,tidur dimobil.

Semoga bermanfaat

Narasumber: Mbak Niek

Acara The Power of Life adalah hasil kerjasama Radio Trijaya 104,6 FM dengan Institut Kemandirian, suatu lembaga jejaring Dompet Dhuafa Republika yang mengajarkan ketrampilan Wirausaha dan Teknis secara gratis.  Alamat Institut Kemandirian:  Kompleks PT Panasonic/Yayasan Matsushita Gobel, Gedung Techno School Lt. 3, Jl. Raya Bogor, Km 29, Jakarta Timur. Telp: 021-88710408, 91261823

Untuk teman-teman yang ingin belajar menulis secara GRATIS, silahkan klik link-link berikut ini:

Gratis 3 Bab Buku Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat

Newsletter Gratis Pintar Menulis dalam 9 Minggu

SMO Kelas Free Trial

Info Ebook Gratis, Langsung ke Email Anda. 100% Gratis

Minggu, 17 Oktober 2010

Belajar Menulis di kala patah hati

"If I can say to somebody else, "I love you," I must be able to say, "I love in you everybody, I love through you the world, I love in you also myself."

Erich Fromm dalam The Art of Loving


Saya tertarik dengan masalah kemiskinan sudah sejak lama.  Waktu masih sekolah, saya mengenal dan berteman dengan anak-anak orang kaya dan anak-anak orang miskin. Saat pulang sekolah, seorang teman sering mengajak saya pulang melewati kawasan kumuh di belakang sekolah.  Saya mendapatkan pengalaman dan kesempatan melihat langsung keadan orang-orang yang miskin di sana.  Sehingga, setelah mengenal Internet saya pun berpartipasi dalam berbagai kegiatan sosial.  Kegiatan-kegiatan tersebut diselenggarakan beberapa komunitas berbasis pengguna internet, baik para bloggers ataupun para pengguna jejaring sosial, seperti Multiply Indonesia, Relawan Pelangi, Komunitas Lebah dan Yayasan Sahabat Peduli Generasi Mandiri.  Dalam perjalanan tersebut, saya pun berkenalan dengan orang-orang dengan berbagai latar belakang namun sama-sama menyukai kegiatan sosial.

Sebagaimana manusia pada umumnya ketertarikan antar lawan jenis bisa saja terjadi. Bukankah ada syair lagu "mulanya biasa saja ... akhirnya datang juga"? Namun, pertemuan saya dengan dia yang dicinta itu terjadi secara tiba-tiba. Saya sudah sangat tertarik pada orang itu saat pertama kali bertemu.  Namun,seperti sudah bisa diduga, hasil yang saya terima adalah penolakan. Semenjak kejadian itu, saya sempat down secara mental dan emosional.  Hari-hari saya diisi kemurungan hanya dengan persis seperti syair lagu "but like a fool I keep losing my place and I keep thinking something gonna change" dari lagu Sometimes Love ain't enough-nya Patty Smith.  Hanya harapan kosong akan perubahan yang tak kunjung datang. Saya pun saat itu berada di persimpangan jalan antara yang benar dan yang salah, antara menerima kenyataan dan memberontak sampai berbuat nekad.


Namun, entah kenapa semenjak saat itu saya malah termotivasi untuk belajar menulis lebih banyak tentang cinta.  Saya pun lebih intens mendalami ajaran-ajaran Erich Fromm.  Dalam ajaran-ajaran Fromm, saya temukan kombinasi yang menarik antara cinta antar pribadi dengan kondisi masyarakat.  Cinta, menurut Fromm, adalah suatu seni yang agung dan indah yang memberi kekuatan pada sang pencinta untuk berbuat yang terbaik bagi yang dicintai tanpa mengharapkan balasan.  Cinta bukan sekedar perasaan manja yang menuntut untuk terus menerus dipuaskan.  Kata-kata sang filsuf pun banyak saya kutip dalam tulisan-tulisan saya tentang cinta. Tentu saya yang saya ambil adalah yang sesuai dengan keyakinan saya sebagai seorang muslim.

 

Akhirnya, saya menyadari bahwa patah hati bisa jadi adalah anugerah tersembunyi yang diberikan olehNya.  Anugerah itu membuat hati kita yang telah mengeras dan membeku menjadi lembut dan peka pada tanda-tanda kekuasaanNya.  Musim dingin tersebut adalah kesempatan bagi kita "berhibernasi" dan berkontemplasi dengan relaks sebagai bekal menghadapi kehidupan yang akan datang.

 

Bukan tidak mungkin, orang yang menyebabkan kita patah hati sehingga menderita, nelangsa dan sebagainya adalah "utusan"-Nya yang bertugas memaksa kita kembali ke jalan yang benar, jalan yang Dia kehendaki.  setelah tugasnya selesai, biarlah sang "utusan" pergi meninggalkan kita, tidak perlu kita mengejarnya.  Kita tinggal meneruskan perjalanan di jalan yang Dia kehendaki, di mana kebahagiaan yang dijanjikan untuk kita menanti jika kita sabar meniti jalan lurus tersebut.  Diantara kepingan-kepingan hati yang berserakan itulah saya temukan butir-butir mutiara pencerahan yang membuat saya mampu menuangkan apa yang saya pikirankan dan rasakan dalam bentuk tulisan.

 

Selain pengalaman yang saya alami di atas, berbagai kiat menulis pun saya temukan di internet.  Salah satu layanan pelatihan menulis yang saya ikuti adalah  Newsletter Gratis Pintar Menulis dalam 9 Minggu.  Di sana saya temukan Kiat menulis bebas, yaitu mencurahkan apa yang ada di hati dan kepala terlebih dahulu dan mengedit hasilnya belakangan.  Belajar menulis memang perlu proses, tetapi bisa dijalani oleh siapapun yang berminat mempelajarinya.  Motivasi untuk menulis saya semakin terpacu saat membaca buku Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat yang ditulis sahabat saya,  Pak Jonru. Namun, karena keterbatasan keuangan, saya belum bisa mengikuti kelas-kelas yang berbayar di  Sekolah-Menulis Online.  Walaupun demikian, yang saya peroleh dari  SMO Kelas Free Trial sudah sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan saya menulis.

 

Saya pun semakin yakin bahwa dengan mengambil jalur pengabdian di bidang sosial dan kerelawan, pilihan saya tidaklah salah. Melalui pengabdian pada sesama, cinta itu pun akan mewujud dengan sendirinya.  Erich Fromm mengatakan "Jika aku berkata aku mencintaimu, maka sesungguhnya aku mencintaimu dalam diri semua manusia, dalam diri semua yang hidup dan dalam diriku sendiri".  Bahwa sesungguhnya kekasihmu berada dalam diri setiap manusia dan engkau akan selalu bisa berbuat baik dan memberi kepada kekasihmu melalui diri setiap orang.  Kekasihmu mungkin tidak mengetahui kebaikan-kebaikanmu dengan sesama manusia, mungkin dia tidak akan pernah tahu.  Namun, pancaran energi kebaikan itu cepat atau lambat akan mencapainya, mengetuk lembut pintu hatinya dan bukan tidak mungkin keajaiban demi keajaiban akan terjadi.  Keajaiban yang tidak dapat dijelaskan dengan logika atau kata-kata.  Begitu banyak orang-orang yang menderita di negeri ini sehingga kita tidak akan pernah kekurangan kesempatan berbuat kebaikan.

 

Belajar menulis memang semata-mata melibatkan unsur intelektualitas.  Bahkan Pak Hernowo pernah menulis buku yang berjudul Menulis dengan Emosi. Judul itu membuktikan bahwa emosi adalah unsur yang sangat ampuh dalam menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan.  Emosi adalah kekuatan terpendam dalam diri manusia yang bisa digunakan untuk hal-hal yang membangun atau merusak. Dalam adegan film Enter The Dragon, Bruce Lee menasihati seorang untuk menggunakan Emotional Content dan bukan kemarahan dalam berlatih.

 

Saya sendiri berharap para pembaca tulisan ini tidak sedang patah hati, namun jika ada yang mengalami maka akan lebih baik menggunakan momen tersebut untuk belajar menulis dan lihat saja hasilnya ..... Insya Allah.

 

Semoga bermanfaat

 

Tulisan ini diikutsertakan pada Program Beasiswa SMO 2010 

Senin, 11 Oktober 2010

salah satu jebakan paling berbahaya di zaman penuh fitnah seperti sekarang ini adalah merasa sudah berbuat baik atau berbuat baik tanpa menghasilkan perbaikan yang signifikan

LOMBA KARYA TULIS PEMUDA TINGKAT NASIONAL dan PENGHARGAAN UNTUK PENULIS ARTIKEL KEPEMUDAAN

Start:     Oct 12, '10 12:00a
End:     Oct 22, '10 12:00p
Location:     dimanapun bisa menulis
Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga RI bekerja sama dengan ForumLingkar Pena menyelenggarakan Lomba Karya Tulis dan Penghargaan untukPenulis Artikel Kepemudaan.

Persyaratan Lomba Karya Tulis:

1. Naskah berbentuk "esai" dengan tema "Kepemimpinan Pemuda".

Peserta dapat memilih salah satu dari sub-sub tema berikut, atau tema lain

a. Pemuda di Kursi Kepresidenan Indonesia

b. Menjadi Pemimpin di Era Krisis Global.

c. Mencari Wadah Pencetak Pemimpin Bangsa.

d. Menjadi Pemimpin Lokal Berpikiran Global.

e. Jika Perempuan Menjadi Pemimpin Indonesia.

f. Budaya Baca Calon Pemimpin Bangsa.

g. Budaya Menulis Calon Pemimpin Bangsa


2. Lomba dibagi dalam 3 kategori: pelajar, mahasiswa, dan umum.

3. Lomba terbuka untuk semua WNI berusia 15-35 tahun.

4. Esai tidak bertentangan dengan SARA dan tidak mengandung unsur pornografi.

5. Naskah merupakan karya asli, bukan terjemahan, atau saduran.

6. Naskah belum pernah dipublikasikan di media massa cetak/elektronikdan tidak sedang diikutkan dalam lomba sejenis.

7. Naskah ditulis dengan Bahasa Indonesia yang baik, diketik denganfont Times New Roman, 5-10 halaman, spasi 1 1/2.

8. Mencantumkan kategori lomba di subjek email atau amplop.



Persyaratan Penghargaan Penulis:

1. Artikel telah dimuat di media massa cetak antara bulan Oktober 2009sampai September 2010 yang bertema Kepemudaan.

2. Melampirkan artikel yang telah dimuat (untuk pengiriman email,discan dengan resolusi secukupnya)

3. Lomba terbuka untuk umum (tanpa batasan usia)

4. Artikel tidak bertentangan dengan SARA dan tidak mengandung unsur pornografi.

5. Mencantumkan "Penghargaan Penulis" di sudut kiri amplop.



Persyaratan Teknis :

1. Pengiriman naskah disertai dengan fotokopi identitas diri(KTP/SIM/Kartu Pelajar/Paspor dan biodata singkat: nama, alamatlengkap, nomor telepon/handphone, e-mail). Untuk pengiriman e-mail,identitas diri discan (dengan resolusi secukupnya, maksimal 300 kb).

2. Pengiriman naskah lomba esai atau penghargaan penulis dikirim viaemail ke: lomba.menpora@gmail.com. Atau via pos ke: Jl. Rasamala Raya No 20 Depok Timur 16418

3. Naskah ditunggu selambat-lambatnya tanggal 22 Oktober 2010, jam 12 siang.



HADIAH setiap kategori dan Penghargaan Penulis:

Juara I: Rp2.500.000,-

Juara II: Rp2.000.000,-

Juara III: Rp1.500.000,

3 pemenang hiburan @ Rp500.000,-

* Pengumuman pemenang dapat dilihat di http://www.forumlingkarpena.net/, http://forumlingkarpena.multiply.com,mailing/ list Forum Lingkar Pena, serta Facebook Forum Lingkar Pena,pada 25 Oktober 2010.



Acara ini diselenggarakan oleh :Deputi Bidang Pemberdayaan Kepemimpinan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga RI bekerja sama dengan Forum Lingkar Pena

Keterangan lebih lanjut hubungi:

- Maryati (021) 573 8158, HP: 085813144822

- Koko 0813 67675459

- Denny 0899 9910037

Comment · UnlikeLike · Share

*** Sahabat peduli, mereka menanti uluran tangan kita. Kepedulian kita adalah solusi. Amanah sahabat peduli dapat disalurkan langsung melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation di perkantoran Ciputat Indah Permai Blok B-8, Jl. Ir. H. Juanda No. 50, Ciputat. Atau via rekening Mandiri 101 000 4802 482, BCA 676 030 3133, CIMB Niaga 080 01 00984 009 a/n Aksi Cepat Tanggap.

[Tagged Posting] Fifteen Films You've Seen That will Always Stick with You

Kena tag dari mbak Gita Lovusa di FB, diminta menulis minimal 15 film yang berkesan dan sulit dilupakan. Sekalian untuk belajar menulis dan mengenang masa yang lalu .. :D


Kategori I:

Film-film djadoel, yang sudah dibuat sebelum yang menulis tulisan in lahir .. he he he

1. The massage:

Walaupun tokoh sahabat Hamzah dipernakan orang non muslim, yaitu Anthonny Quin, namun film ini cukup baik menggambarkan pribadi Rasulullah dan kehidupan beliau bersama para sahabat.  Adegan saat Abu Sofyan menyadari kesalahannya menyembah berhala sangat mengharukan.

2. Lion of the Desert: 1981

Sebuah film lain yang dibintangi Anthonny Quin. Berkisah tentang pahlawan Muslim Libya dalam menghadapi tentara Fasis Italia di bawah kekuasaan sang Diktator Bennito Mussolini.  Marsekal Graziani, sang komandan, menaruh hormat yang dalam pada Umar Mukhtar. Rasa hormat itu terlihat saat Graziani memerintahkan seorang penjaga melepaskan Umar Mukhtar yang hendak sholat dan memberikan penghormatan terakhir saat sang pahlawan dieksekusi dengan cara digantung.

3. The Ten Commandments: 1956

berkisah tentang kehidupan Nabi Musa di Istana Firaun.  Walaupun dibesarkan dan diasuh dengan fasilitas mewah ala mesir Kuno, sang Nabi tetap berusaha membebaskan kaumnya yang tertindas. Adengan paling mengerikan, dan cukup menjijikkan, adalah saat Bani Israil berpesta pora merayakan Tuhan mereka yang terbuat dari emas dalam bentuk patung anak sapi. Dalam versi tahun 2007, karakter kaum Bani Israil yang enggan untuk taat pada perintah syariat agama mereka digambarkan dengan lebih jelas.

4. Guns of Navarone 1961

Sekelompok pasukan khusus Sekutu ditugaskan untuk menghancurkan benteng Jerman Nazi yang dipesenjatai Flak Cannon raksasa.  Perjuangan mereka tidak hanya berhadapan dengan tentara Nazi namun juga musuh dalam selimut yang ada di dalam tim elite itu sendiri. Yang ingin tahu situasi perang dunia II perlu nonton film ini.  Adegan terakhir sangat spektakuler sehingga masih ingat sampai sekarang, bisa dicari di Youtube.

sequel Guns of Navarone masih menceritakan tim yang sama, namun mereka berusaha menghancurkan bendungan untuk meredam gerak maju pasukan Nazi Jerman.

5. Omar Khayyam: 1957

Seorang penyair yang kekasihnya dinikahi oleh Sultan.  Dalam kepedihannya, sang penyair tetap membantu kerajaan menghancurkan Sekte Assassin. Dia berhasil menyusup ke benteng kaum pembunuh tersebut dan mengetahui kelemahan benteng itu, yaitu minyak yang ada di gua di dasar benteng. Begitu disulut, api itu tidak bisa padam bahkan apabila disiram air sebanyak apapun.  Benteng kaum Assasin pun hancur. Sang penyair mendapatkan kembali kekasihnya karena sultan telah tiada dan penggantinya mengembalikan sang kekasih kepada sang penyair.

Nonton sambil begadang depan TV waktu malam tahun baru, entah tahun berapa .. :D

Note: sepengetahuan saya, dalam sejarah benteng kaum Assassin dihancurkan tentara Mongolia

Note: film Ben Hur dan Spartacus belum nonton sampai habis jadi belum bisa nulis ttg kedua film tersebut, padahal bagus sekali.

Kategori II

Film tentang sejarah

 6. Luther: kisah hidup sang pendiri Protestan. Termasuk adegan penempelan 95 thesis yang terkenal dalam sejarah.

7. Kingdom of Heaven: berkisah tentang sejarah perang salib III sebelum kedatangan Richard the Lion Heart.  Ada adegan yang tidak dimuat yaitu pertempuran Hattin atau Battle of Hattin yang merupakan titik balik kaum Muslimin menghadapi musuh mereka dalam perang besar tersebut.  Kekurangakuratan sejarah yang lain yaitu Richard de Chantion bukanlah pemimpin Templar namun salah satu sekutu terdekat mereka. 


Kategori III

 

Film yang mengandung kritik sosial dan menggambarkan kemiskinan dan kehidupan orang menengah ke bawah. Film-film ini baik untuk disaksikan oleh mereka yang ingin mengembangkan jiwa sosial di dalam diirnya.

 

8. Damai kami sepanjang hari:

Film ini diangkat dari salah satu lagu hits-nya om Iwan Fals, berkisah tentang lika liku hidup seorang pengamen yang berhasil memperbaiki kehidupannya dengan meniti karir sebagai seorang penyanyi.  Dibintangi Iwan Fals, Rima Melati dll


Indah Pagi Ini
Nada Sumbang
Enyahlah Kau
Biarkan Kami

Semoga Akan Tetap Abadi
Pagi Ini
Pagi Esok
Esok Hari
Hari Nanti

Semoga Tak Kan Pernah Berhenti
Canda Hari Pagi
Canda Pagi Hari
Damai Kami Sepanjang Hari

9. Voces Inocentes atau Innocent Voices:
 
Film berbahasa Spanyol ini mengisahkan anak-anak yang dipaksa menjadi tentara dalam perang saudara di El Salvador tahun 1980-an.  Konflik kejiwaan anak-anak tersebut dan kemiskinan yang menghimpit orang-orang di sana digambarkan dengan jelas sehingga mengharukan dan menguras air mata. Soundtrack lagu ini berkisah tentang kesedihan orang-orang yang tinggal dalam Casas de Carton atau rumah-rumah kardus

Qué triste se oye la lluvia en los techos de cartón
qué lejos pasa la esperanza en las casas de cartón

Kategori III

Film yang diangkat dari mainan anak-anak, komik atau video game:

10. Masters of the Universe: 1987

Diangkat dari mainan orang-orangan alias action figures yang penjualannya paling sukses di tahun 1980-an.  Berkisah tentang sekelompok jagoan dari planet Eternia yang melarikan diri dari kejaran penjahat bermuka tengkorak bernama Skeletor.  akhirnya, He Man dan para jagoan lainnya terdampar di bumi dan pertempuran pun berlanjut di planet kita tercinta ini.  Karakter yang muncul hanya segelintir dari karakter yagn ada di dalam seri action figures-nya

Cerita original Master of the Universe sendiri memang terlalu panjang untuk dimuat ke dalam film layar lebar jadi banyak yang kecewa sama film ini. Aktor Dolph Lundgren dianggap terlalu serius memerankan karakter He Man yang walaupun kuat dan jago berkelahi namun juga murah senyum dan suka bercanda.


11. The Punisher: 1999 dan 2004

Fav. Quote: Sic vic pacem para Bellum, if you want peace prepare for war

One man Army ala Marvel Comics jumps into the silver screen ... scene favorit dari versi tahun 1999, saat Frank Castle ditanya mantan atasannya tentang pembunuhan sekitar 200-an penjahat selama beberapa bulan, dijawab dgn singkat .. Progress

12. G.I.JOE The Rise of Cobra: 2009

Sebuah film lain yang diambil dari serial mainan anak-anak yang laris tahun 1980an namun kisahnya dirombak total. Sayang The Dreadnocks tidak ambil peranan, hiks

Kategori IV: film tentang atau yang mengandung Konspirasi

13. National Treasure 1 and 2: Masonic Conspiracies, what more could you expecet ..  .. .and some excellent historical scene  of course .. :D

14. The Da Vinci Code: udah baca kan bukunya .. ya filmnya mirip deh .. :D

15. 300 ... another bloodbath on the silver screen .. including a war rhino

bonus ..

16. Revenge of the Ninja: 1983, dibintangi Shô Kosugi. Salah satu film Ninja terbaik yang pernah ada. Adegan terakhir paling top masih bisa dilihat di video Youtube yang ini

17. Above The Law: film pertama Steven Seagal, nonton di rumah teman waktu sama2 masih latihan Aikido.  Teknik2 dari dojo langsung dibawa ke layar perak .. :D


Semoga bermanfaat

Untuk teman-teman yang ingin belajar menulis secara GRATIS, silahkan klik link-link berikut ini:

   1. Gratis 3 Bab Buku Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat

   2.  Newsletter Gratis Pintar Menulis dalam 9 Minggu

   3.  SMO Kelas Free Trial

   4.  Info Ebook Gratis, Langsung ke Email Anda. 100% Gratis

 

Kamis, 07 Oktober 2010

[Random Snippets-AIR] Situ Gintung

Hari itu, saat bencana Situ Gintung mendominasi pemberitaan, saya ditelepon seorang rekan sesama anggota Relawan Pelangi.  Relawan Pelangi adalah suatu komunitas relawan yang anggotanya sekarang mendirikan Yayasan Sahabat Peduli Generasi Mandiri.  Saya diminta membantu di lokasi bencana Situ Gintung di daerah ciputat.  Mereka membutuhkan relawan laki-laki untuk mengangkat barang-barang katanya.  Rencana kami, kami hendak bergabung di posko relawan Aksi Cepat Tanggap.  

Saya lalu menuju meeting point di daerah Pondok Labu.  Sesudah makan siang dan sholat zuhur, kami berangkat ke lokasi sambil membawa bantuan dari pihak donatur.  Sampai di lokasi, kendaraan kami sulit untuk bisa sampai posko karena tempat itu telah menjadi lokasi "wisata bencana".  Mental "pengamat" memang sudah lama melanda negeri ini, mulai dari yang di stasiun TV sampai yang ada di lokasi bencana.



Akhirnya kami pun tiba di posko tujuan, di sana terlihat kesibukan yang luar biasa.  Kami bertugas menyingkirkan balok kayu dan benda-benda besar lainnya agar proses pembersihan berlangsung lebih mudah.  Terlihat jelas bangunan-bangunan yang tadinya kukuh saat itu telah luluh lantak tak karuan lagi bentuknya. Pemindahan reruntuhan itu dilakukan secara estafet ke tempat yang ditentukan.  Kami bekerja di lokasi dari siang menjelang sore sampai maghrib.  


Saya sendiri baru pertama kali itu mengunjungi situ gintung walaupun dari dulu sudah sering ke daerah Ciputat.  Saya seringkali hanya melihat di peta jakarta sebuah danau yang besar di daerah ciputat namun belum tahu danau apakah itu .  Memang, kawanan yang berair sering menarik perhatian saya, salah satunya waduk Pulomas.  Melihat danau besar di peta dan dekat dengan tempat yang sering kali saya kunjungi tentu membuat saya penasaran. Saat itu, saya pikir masuknya harus lewat ISCI atau International Sport Club Indonesia sedangkan saat saya lewat di depan pintu perkumpulan tersebut, tertulis yang boleh masuk hanya anggota. Namun, saat berhasil sampai di sana keadaannya sudah jauh berbeda. Sudah hancur luluh lantak hancur berantakan. Rupanya air danau itu memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga saat jebol semua bangunan yang terlanda hancur lebur.



Bencana memang bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.  Namun, kita manusia adalah pengemban amanah sebagai wakil Allah SWT di muka bumi ini.  Kita tentu tidak boleh mengabaikan tanda bencana sekecil apapun agar bencana yang lebih besar bisa dicegah.  Manusia masih cenderung zalim pada air dan unsur-unsur alam lainnya.  Pembuangan sampah sembarangan, penyedotan air tanah yang berlebihan dan sebagainya sudah lama memperparah keadaan alam.  Belum lagi sarana irigasi dan pengaturan air yang sudah tua bahkan sejak zaman Belanda.

Air memang salah satu anugerah terindah dari Allah SWT, namun apabila tidak dimanfaatkan dengan baik dan berimbang dengan pemeliharaannya maka bencanalah yang akan terjadi, seperti di Situ Gintung waktu itu.

Semoga bermanfaat,

Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti dan memeriahkan Lomba menulis tentang air yang diselenggarakan ibu dokter Vina Revi

Selamat Datang Di Web Yayasan Sahabat Peduli Generasi Mandiri

http://sahabatpeduli.org/
Alhamdulillah website Yayasan Sahabat Peduli Generasi Mandiri sudah tayang dan bisa diakses.

Silahkan dikunjungi semoga bermanfaat terutama yang ingin menyalurkan kepedulian pada sesama manusia

[Random Snippets-AIR] Waduk Pulomas riwayatmu dulu ...

Tentu saja judul di atas bukan hendak memelesetkan lagu keroncong yang terkenal ciptaan almarhum Gesang.  Namun, itu lebih karena saya memang mempunyai kenangan yang cukup menyenangkan di waduk pulomas di daeah jakarta timur tersebut.  

dulu waktu saya masih kecil sekitar dekade awal tahun 80an, saya suka ikut ibu ke kampus ASMI di Pulomas. Ibu saya saat itu masih kuliah di sana.  Dalam perjalanan ke kampus dari jalan raya, kami naik becak untuk sampai ke kampus tersebut.  Dalam perjalanan, saya senang melihat Waduk Pulomas yang airnya berkilauan ditimpa sinar matahari.  Di seberang waduk, ada beberapa bangunan restoran panggung yang didirikan di waduk tersebut.  Saya selalu memikirkan bangunan yang berdiri di atas danau tersebut.

Akhirnya, kami pun bisa mampir ke restoran yang bernama Lingkung Lembur itu.  Restoran itu berada di area yang cukup luas dan asri.  Pada waktu hendak makan, saya tentu saja memilih makan di salah satu bangunan yang berada di atas danau.  Bangunan itu dihubungkan dengan daratan oleh sebuah jembatan kayu.  Walaupun air danau tidak betul-betul jernih, namun saat itu polusi udara dan air belum separah sekarang, terbukti dengan kehadiran ribuan capung di sana.  Capung-capung itu adalah salah satu indikasi kebersihan lingkungan, termasuk udara dan air.  Demikian yang saya ketahui.  Tanaman air eceng gondok menambah keindahan danau tersebut.  

Saya sendiri terakhir kali menyambangi daerah itu beberapa tahun yang lalu.  Karena sudah lama, saya agak lupa di mana restoran Lingkung Lembur itu berada. Saat bertanya pada tukang becak, si abang becak bertanya "maksudnya Restoran Parimas?". Mungkin ya, pikir saya dalam hati.  Lalu si abang mengantar saya ke restoran itu. Ternyata restoran tersebut bukanlah bangunan panggung di atas danau, namun merupakan bangunan biasa di atas tanah. Namun, restoran itu memang terletak dekat danau sehingga saya bisa melihat danau itu lagi.  Karena memang tidak niat makan di restoran dan hanya ada uang untuk ongkos pulang saya tidak masuk restoran itu. Si abang becak melihat dengan heran saat saya tidak masuk ke restoran dan malah melihat-lihat danau.  

Yang saya lihat saat itu adalah sebuah waduk atau danau dengan air yang tak lagi sebersih dulu.  Walaupun dulu juga tidak terlalu jernih, namun sekarang lebih parah lagi.  Dari jalan saya memandang ke arah tempat dulu pernah ada bangunan-bangunan panggung yang berfungsi sebagai restoran.  Entah ada apa dengan restoran Lingkung Lembur itu saya tidak tahu, dan mungkin tidak akan pernah tahu. Saat itu yang ada di seberang adalah kawasan kumuh yang sering disebut Kampung Pedongkelan.  Kawasan ini dari dulu sering dilanda berbagai macam masalah sosial, sebagaimana kawasan-kawasan kumuh lainnya di negeri tercinta Indonesia ini.

Danau itu sendiri sekarang seakan tidak berdaya untuk mencegah banjir di musim hujan.  Padahal jika dikelola dengan baik, diperluas dan diperdalam tentu danau itu akan mampu memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat sekitar.  Selain jadi penampungan air hujan, juga bisa untuk rekreasi murah meriah bagi masyarakat.  Namun, apabila keserakahan yang diperturutkan bukan tidak mungkin suatu saat akan jadi mall yang hanya bisa dinikmati kalangan menengah ke atas alias kaya.  Semoga tidak akan menambah jumlah Mall yang sudah overdosis di ibukota nan sesak ini.

Manusia cenderung kurang atau bahkan tidak menghargai segala sesuatu yang melimpah.  Kita semua pasti sepakat apabila dikatakan bahwa udara adalah sesuatu yang penting bagi kita.  Namun, adakah diantara kita yang menyempatkan diri untuk bersyukur atas nikmat udara yang kita hirup sehari-hari Mirip dengan kisah klasik ajaran Zen.  Ikan yang baru dimasukkan ke dalam sebuah kolam sangat bersyukur atas jernihnya air di kolam tersebut.  tidak henti-hentinya dia mengucap syukur dan membicarakan kejernihan air di tempatnya yang baru itu.  Namun, teman-temannya sesama ikan di kolam tersebut malah heran.  Bahkan ada yang mengejek dan bertanya, apa tidak ada hal lain yang perlu dibicarakan? Demikian pula dengan banyak dari kita yang tinggal memutar tombol keran untuk mendapatkan air.  Keprihatinan penampungan air seperti waduk Pulomas itu mungkin bahkan sama sekali tidak terpikirkan.

Air adalah unsur yang sangat penting bagi estetika sebagaimana dia juga penting untuk kehidupan. Tidak mengherankan Al Quran menggambarkan surga dengan frase " ... yang mengalir sungai-sungai di dalamnya".  Keindahan air di dunia ini saja sudah cukup mengagumkan apalagi yang ada di surga nanti.  Semoga apabila kita berpartisipasi menjaga aliran air yang ada di muka bumi, kita akan dianugerahi air yang jauh lebih indah di sana nanti. Amiin

Semoga bermanfaat

Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti dan memeriahkan Lomba menulis tentang air yang diselenggarakan ibu dokter Vina Revi

Rabu, 06 Oktober 2010

[Flash Fiction] Ilmuwan anak petani

Wajah para petani itu tampak murung. Cuaca yagn tidak menentu menyebabkan hasil panen seringkali gagal atau tidak sesuai yang diharapkan.  Perubahan cuaca sangat extrem, terkadang panas menyengat terkadang hujan badai menderu membuat mereka sulit menentukan masa tanam dan masa panen.  Hidup menjadi semakin berat bagi mereka.   

Sementara itu, nun jauh di seberang lautan, di sebuah lokasi terpencil di bawah kekuasaan sebuah negara adidaya.  Seorang ilmuwan baru saja menyelesaikan tugas yang diberikan.  Jenderal yang bertanggungjawab terhadap proyek itu pun memasuki ruang kerja sang ilmuwan.

"Bagaimana" kata sang Jendral?

"Siap pak, semua sistem telah diperiksa dengan baik"

"Baik, kita akan uji coba sekali lagi" ujar sang Jendral "Bersiaplah"

"Baik pak"

Sang Jendral pun berlalu, meninggalkan ilmuwan yang berhasil mencapai puncak karirnya di proyek pengendalian cuaca tersebut. Karir yang diperolehn sang ilmuwan berkat pendidikan yang dibiayai hasil panen orang tuanya yang petani. Para petani yang sama dengan yang sekarang sedang murung karena cuaca yang tidak menentu.


“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan - tangan manusia, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.

QS. Ar-Rum (30) ayat 41

Terinspirasi dari artikel Wikipedia yang ini