Hambatan menuju sukses
Ditranskrip dari acara Mutiara Pagi, The Power of Life Sabtu 02-02-2008
Narasumber: Bapak Hikmawan Abdul Hassan
Untuk mencapai kesuksesan, kita perlu menentukan tujuan kita dan menentukan titik start kita. Setelah kedua hal tersebut kita lakukan, barulah kita bisa menemukan dan memetakan hambatan apa saja yang menghalangi perjalanan kita menuju sukses.Kita perlu memetakan hambatan mana saja yang merupakan sumber paling kuat kenapa belum sampai posisi tertentu (direktur, manager, orang kaya dll) supaya bisa menentukan dan memilih alternatif penyelesaian dan tindakan2 yang perlu diambil.
Hambatan internal dan eksternal
Hambatan dalam perjalanan menuju kesuksesan dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu, hambatan internal dan hambatan eksternal.
Seseorang yang punya hambatan internal dalam dirinya sesungguhnya memiliki 2 hambatan. Hambatan internal yang ada dalam dirinya sendiri dan hambatan eksternal yang merupakan bagian dari perjalanan menuju kesuksesan. Dia akan mengalami kesulitan lebih besar untuk hambatan apapun akan susah. Namun, apabila seseorang bisa menyelesaikan hambatan internalnya, dia tinggal menghadapi hambatan eksternal dan akan lebih mudah bagi orang tersebut untuk menghadapinya.
Kesuksesan dianggap utuh apabila terdiri dari 3 aspek yaitu spritual, sosial, material:
Material berhubungan dengan harta benda seperti uang, rumah tinggal, kendaraan dan lain-lain. Sosial berhubungan dengan sesama manusia seperti penghormatan orang lain, hubungan yang saling menguntungkan dan menyenangkan dan lain sebagainya sementara spritual berhubungan dengan Rabb semesta alam yang kita sembah, yaitu Alloh sWT.
Setiap aspek memiliki hambatan masing-masing.
Hambatan mental atau mental block:malas, malu dan takut atau tergesa gesa dan membabi buta
- Malas. Orang yang malas adalah orang yang indisipliner, orang seperti ini mudah membuat komitmen namun sulit untuk menjalaninya dan tidak dievaluasi. Malas pikir, kerja, bertindak, bahkan berniat, maunya santai-santai saja dan tidak bertangung jawab.
- Rasa malu yang disebabkan rendahnya self esteem/harga diri.Manusia seringkali salah menempatkan rasa malu. Dia merasa malu apapbila memiliki kekurangan fisik, tidak percaya diri sehingga tidak bisa mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Dia lupa atau pura-pura lupa bahwa banyak orang bisa sukses walaupun mereka tidak memiliki fisik yang sempurna seperti Helen Keller. Malu yang benar dianjurkan karena malu seperti itu sebagian iman. Dengan rasa malu yang benar, tindakan kita terarah terukur dan terjaga. Kita tidak akan berbuat curang, tidak jahil, tidak khianat. Semua kebaikan berawal dari rasa malu yang tepat.
- Takut: Adalah sesuatu yang manusia apabila seseorang memiliki perasaan takut, namun apabila rasa takut itu salah atau berlebihan, seperti takut gagal, takut ditolak dan sebagainya, maka perasaan tersebut akan menahan orang untuk melakukan sesuatu. Kalah sebelum bertanding mental blockPerasaan takut menyebabkan seseorang tertahan dari mengambil tindakan. Takut yang berlebihan merupakan salah satu dari dua titik ekstrem. Titik yang lain adalah tergesa-gesa, terburu-buru, over, sehingga malah jadi hambatan.
Hambatan Moral, hambatan ini merupakan hambatan internal namun berhubungan dengan orang lain.
- Perasangka buruk: Apabila kita berperasangka buruk dengan hal2 diluar diri kita, apalagi orang lain, mempengaruhi kita dan tindakan kita. Secara otomatis, hal-hal tersebut mempengaruhi perjalanan kita menjuju kesuksesan.
- Pengkhianatan: Mulut terkadang mudah berjanji namun di dalam hati masih ada keraguan untuk memenuhi janji tersebut, tidak memiliki komitmen. bergejolak kalau2 nanti tidak komit terhadap janji tersebut.
- Egois: Kita memiliki ruang2 tertentu yang personal tetapi hal-hal tersbut juga dipakai saat berhubungan dengan orang lain, maka sesungguhnya kita telah menjajah orang lain tanpa sadar.
Hambatan SpiritualHambatan sppiritual keyakinan tertinggi dalam diri kita, ketuhanan kita. Setiap ketidak taatan pada 4JJI SWT adalah merupakan hambatan spiritual bagi perjalanan kita menuju kesuksesan.
- Maksiat: Banyak keterangan dalam Al Qur'an dan Hadist-Hadist Shahih yang menyatakan bahwa perbuatan-perbuatan maksiat bisa menghalangi rezeki kita dan menghambat perjalan kita menuju kesuksesan. Perbuatan-perbuatan maksiat cepat atau lambat sesungguhnya mempengaruhi jiwa dan emosi serta pikiran kita. Semua itu pada akhirnya mempengaruhi tindakan kita. Hasilnya adalah kemalasan, pikiran-pikiran kotor, tidak bisa berpikir jernih, emosi labil dan terganggu, serta kerusakan-kerusakan lainnya.
- Keingkaran: Misal, dengan sengaja tidak melaksanakan sholat atau ibadah-ibadah wajib lainnya. Keingkaran lebih berbahaya daripada maksiat karena dalam hambatan jenis ini sudah ada unsur penentangan kepada Alloh sWT dan Rasul-Nya.
- Takabur dan Putus asa:Takabur dan putus asa seperti dua sisi mata uang. Bila terkena hambatan jenis ini, seseorang akan kehilangan keseimbangan. Apabila dia sukses, dia akan menjadi takabur dan apabila mengalami kegagalan di akan berputus asa.
Hambatan eksternal: Hambatan ini adalah segala seuatu yang berada di luar jiwa kita seperti kondisi fisik, lingkungan, dan sebagainya. Apabila seseorang tidak berhasil megnatasi hambatan internalnya, maka dia tidak akan bisa mengatasi hambatan eksternal dan perjalanannya menuju kesuksesan akan terhambat bahkan terhenti. Namun, apabila seorang manusia berhasil mengatasi hambatan-hambatan internal, hambatan-hambatan eksternal justru akan semakin mendewasakan dirinya.
Semoga bermanfaat, acara The Power of Life adalah hasil kerjasama Radio Trijaya 104,6 FM dengan Institut Kemandirian, suatu lembaga jejaring Dompet Dhuafa Republika yang mengajarkan ketrampilan Wirausaha dan Teknis secara gratis. Alamat Institut Kemandirian:Kompleks PT Panasonic/Yayasan Matsushita Gobel, Gedung Techno School Lt. 3, Jl. Raya Bogor, Km 29, Jakarta Timur. Telp: 021-88710408, 91261823
2 komentar: