Senin, 31 Maret 2008

Hati - hati terhadap pemutusan hubungan diplomatik


Penyebaran dan penayangan filem FITNA di internet menyebabkan reaksi keras dari umat Islam di seluruh dunia.  Suatu reaksi yang sudah bisa diperkirakan sebelumnya.

Namun, ternyata ada juga orang-orang yang menuntut pemutusan hubungan diplomatik dengan Belanda.  Sebagai suatu reaksi atas penghinaan dan pelecehan terhadap agama yang mereka yakini, kita bisa memahami.  Namun, apabila pemutusan itu benar-benar dilakukan, maka yang harus kita pertimbangkan adalah kaum muslimin yang ada di negara tersebut.  Dukungan terhadap mereka akan terputus dan bantuan sulit diberikan sehingga mereka merasa sendiri di tengah masyarakat yang terpengaruh propaganda murahan tersebut.  Bukan tidak mungkin mereka merasa dikhianati saudara-saudara sesama muslim sehingga meninggalkan keyakinan agama mereka alias murtad.  Kalau begitu, siapa yang salah?
 
Kalau saya tidak salah, Rasulullah pernah berpesan agar kita tidak membantu setan menyesatkan saudara-saudara kita.  Itu artinya kita harus berhati-hati dalam bertindak agar tidak menghasilkan akibat yang lebih jelek dari pelecehan dan penghinaan itu sendiri. 

Sudah waktunya kita semua sebagai ummat Islam di negeri berpenduduk muslim terbanyak di dunia  menyikapi pelecehan dan penghinaan yang tidak akan pernah berhenti sampai hari kiamat ini dengan sikap lebih proporsional berbekal ilmu dan amal sholeh.  Tidak terlalu keras dan emosional tetapi juga tidak hanya dengan diam dan adem ayem, sehingga termasuk sikap dayyuts (tidak punya rasa cemburu dan solidaritas) sehingga kita jadi termasuk orang-orang yang tidak pantas menghirup aroma Syurga, padahal aroma tersebut bisa dirasakan dari jarak 500 tahun perjalanan (kalau saya tidak salah haditsnya seperti itu).  Nauzubillah

Semoga bermanfaat



 

8 komentar: