Rating: | ★ |
Category: | Other |
Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro yang berulangkali menaikan harga BBM ternyata di zaman Megawati juga menaikan harga BBM.
Semoga intelektual kita lebih memihak kepada rakyat. Berikan BBM dengan harga yang terjangkau kepada rakyat. Bukan harga Internasional.
Dukung Pemerintah
36 Tokoh Iklan Kenaikan Harga BBM
Jakarta 8/3/2005: Sebanyak 36 tokoh diiklankan Freedom Institute sebagai pendukung pemerintah mengurangi subsidi BBM (menaikkan harga BBM). Sebagian mereka mempertaruhkan kredibilitas yang sebelumnya sudah sangat diakui oleh masyarakat sebagai tokoh intelektual yang berpihak kepada kepentingan umum dalam profesinya masing-masing.
Mereka di antaranya berprofesi sebagai akademisi, peneliti, pemerhati sosial, rohaniwan, seniman, pengusaha, advokat, ekonom, politisi dan wartawan. Tampilnya nama-nama sebagian tokoh diiklan Freedom Institute ini menjadi sorotan publik yang dinilai sebagai kurang pantas dilakukan oleh tokoh intelektual yang tadinya dianggap berpihak kepada kepentingan umum. Namun rupanya, para tokoh itu mempunyai alasan sendiri bersedia ditampilkan sebagai tokoh iklan kenaikan harga BBM itu.
Iklan untuk mendukung kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM itu diterbitkan di media massa tanggal 26 Februari 2005, beberapa hari sebelum pemerintah menaikkan harga BBM dalam negeri rata-rata 29 persen tanggal 1 Maret 2005. Kebijakan menaikkan harga BBM ini mendapat penolakan dari berbagai pihak yang dampaknya dirasakan sangat memberatkan rakyat kecil.
Nama-nama tokoh yang tampil sebagai bintang iklan pendukung kenaikan harga BBM bersama-sama dengan Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal, itu antara lain rohaniwan Franz Magnis Suseno, tokoh pers dan pendiri Tempo Gunawan Muhammad dan Fikri Jufrie, pengacara kondang pembela hak-hak asasi manusia Todung Mulya Lubis, dan tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar-Abdalla.
Nama-nama lain yang menjadi bintang iklan Freedom Institute, itu adalah Agus Sudibyo, Anggito Abimanyu (ekonom), Anton Gunawan, Ayu Utami (senimawati), Bimo Nugroho (praktisi televisi), Dana Iswara (praktisi televisi), Dodi Anbardi, Hadi Soesastro (ekonom), Hamid Basyaib, Ichsan Loulembah (anggota DPD dari Sulawesi Tengah), dan Jeffrie Geovanie (Direktur Kampanye Calon Presiden HM Amien Rais).
Juga Jeannette Sdjunadi, Lin Che Wei (ekonom), Luthfi Assyaukenie, M. Chatib Basri (ekonom), M Ikhsan (ekonom), M Sadli (ekonom), Mohammad S Hidayat (pengusaha, Ketua Kadin 2004-2008), Nirwan Dewanto (pengusaha), Nong Darol Mahmada, Nono Anwar Makarim (advokat senior), Raden Pardede (ekonom), Rahman Tolleng (politisi Golkar dari Bandung), Rizal Mallarangeng (adik Juru Bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Andi Mallarangeng), Rustam F Mandayun, Saiful Mujani (peneliti pada sejumlah polling-polling), Sofyan Wanandi (pengusaha), Sugiarto Chandra dan Thee Kian Wie.
Iklan full-colour satu halaman penuh itu memuat data, bahwa dengan harga minyak dunia saat ini, subsidi BBM akan mencapai Rp 70 trilyun. Artinya, negara harus menghabiskan Rp 200 miliar setiap hari hanya untuk menyangga harga BBM.
ôBerapa sekolah dan puskesmas yang dapat kita bangun setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan, dengan dana sebesar itu? petikan iklan Freedom Institute, institusi yang disebut independen dan pendiriannya diprakarsai Aburizal Bakrie itu.
Ditampilkan pula grafik hasil perhitungan LPEM-FEUI, yang jika diiringi dengan program kompensasi tertentu pengurangan subsidi BBM justru mengurangi jumlah kaum miskin. Menurut LPEM-FEUI itu, dampak kenaikan BBM dari jumlah penduduk miskin Indonesia kondisi awal adalah sejumlah 16,25%, dengan kenaikan BBM 30% jumlah penduduk miskin Indonesia menjadi 16,43%. Dan sesudah kompensasi jumlah penduduk miskin menurut LPEM-FEUI akan turun menjadi hanya 13,87%.
Program kompensasi ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti beasiswa pendidikan, perbaikan sarana kesehatan, dan bantuan beras murah. ôKita harus berani memilih: bersembunyi dibalik kekeliruan masa lalu, atau menghadapi persoalan sekarang untuk menyiapkan masa depan bersama yang lebih baik,ö demikian bunyi terakhir iklan yang akhirnya menuai beragam kontroversi di masyarakat, bahkan mempertanyakan ketokohan para bintang iklan yang selama ini kredibiltasnya sesungguhnya sudah pernah diakui oleh masyarakat sebagai tokoh yang baik-baik. *ti/ht
http://www.tokohindonesia.com/berita/berita/2005/01/freedom.shtml
Nama Pendukung Kenaikan Harga BBM Berdasarkan Abjad
Agus Sudibyo
Andi Mallarangeng
Anggito Abimanyu
Anton Gunawan
Ayu Utami
Bimo Nugroho
Dana Iswara
Dino Patti Djalal
Dodi Anbardi
Fikri Jufrie
Franz Magnis Suseno
Gunawan Muhammad
Hadi Soesastro
Hamid Basyaib
Ichsan Loulembah
Jeannette Sdjunadi
Jeffrie Geovanie
Lin Che Wei
Luthfi Assyaukanie
M Ikhsan
M Sadli
M. Chatib Basri
Mohammad S Hidayat
Nirwan Dewanto
Nong Darol Mahmada
Nono Anwar Makarim
Raden Pardede
Rahman Tolleng
Rizal Mallarangeng
Rustam F Mandayun
Saiful Mujani
Sofyan Wanandi
Sugiarto Chandra
Thee Kian Wie
Todung Mulya Lubis
Ulil Abshar-Abdalla
Sumber: http://infoindonesia.wordpress.com/2008/07/24/daftar-nama-pendukung-kenaikan-harga-bbm-tahun-2005/#comment-554
5 komentar: