Narasumber: Ustadz Bobby Herwibowo, Lc.
Dari Abu Abdillah An-Nu'man bin Basyir Radhiallahu Anhu berkata: Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam bersabda :
"Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan di antara keduanya terdapat pekara-pekara yang syubhat ( samar-samar / tidak jelas halal atau haramnya ) yang tiada diketahui oleh kebanyakan manusia.Barangsiapa yang memelihara dirinya dari pekara-pekara yang syubhat itu, maka dia telah melindungi agama dan kehormatannya dirinya. Dan barangsiapa yang tergelincir ke dalam pekara syubhat itu berarti ia tergelincir masuk ke dalam perkara haram.Laksana seorang penggembala di pinggir sebuah daerah larangan, yang akhirnya masuk ke dalam daerah larangan itu. Ketahuilah sesungguhnya bahwa setiap raja mempunyai daerah larangan, Ketahuilah, sesungguhnya daerah larangan Allah itu adalah pekara-pekara yang diharamkanNya."
Ketahuilah, dalam setiap tubuh itu ada segumpal daging. Jika daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuh itu dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh tubuh itu.Ketahuilah, Itu adalah hati."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits dari situs ini
Banyak orang takut menjauhi harta yang haram, mereka terkungkung dalam tempat mencari nafkah haram (mengandung riba atau maxiat, lokalisasi pelacuran, dll) hanya merasa takut tidak dapat harta/penghasilan. Bila diberitahukan kepada mereka bahwa pekerjaan tersebut haram, mereka beralasan bahwa hanya di tempat itulah mereka bisa mencari nafkah. Sesungguhnya, hal-hal yang haram bisa dihitung dengan jari, sementara itu nafkah/harta yang halal tidak terbatas. Namun, karena godaan syetan, banyak orang yang takut meninggalkan yang haram.
Peluang untuk mendapatkan harta halal yang berkah dan melimpah tidak ada batasnya. Salah satu peluang terbaik adalah dengan berwirausaha dan menjadi pebisnis/pengusaha. Jika orang memutuskan untuk jadi pegawai/karyawan (dan hal ini adalah sesuatu yang baik) maka dia harus mengembangkan sikap qona'ah (measa cukup dengan apa yang ada) yang kuat. Bersikap qona'ah adalah suatu yang diperlukan oleh manusia, apapun profesinya, agar dia terhindar dari mengambil harta yang bukan menjadi haknya. Jangankan agama, perusahaanpun juga akan melarang. Kepercayaan menjadi taruhannya. Menjadi pengusahapun perlu sikap qona'ah agar dia tidak menghalalkan segala cara (illegal lodging, menyogok, dll) dalam mengembangkan usahanya.
Kisah pertama:
Andri (bukan nama sebenarnya) adalah seorang pegawai. Saat itu dia sedang dalam keadaan "bokek" (tidak punya uang) sedangkan tanggal gajian masih cukup lama. Istrinya sudah panik karena tidak ada uang sama sekali. Suatu hari, dia diminta oleh bossnya untuk mentransfer uang ke rekening tertentu di ATM. setelah melalui antrian yang cukup panjang, dia tiba pada giliran menggunakan ATM. Pada saat dia ingin menggunakan ATM tersebut, tiba-tiba mesin itu mengeluarkan suara yang cukup keras. Ternyata ada kartu ATM milik orang lain yang tertinggal di mesin itu. di layar Mesin ATM tertera tulisan:
ANDA INGIN MELANJUTKAN TRANSAKSI? YA/TIDAK
Menu awal tampil, saat itulah Andri sadar bahwa orang yang sebelumnya menggunakan ATM meninggalkan kartunya di mesin ATM tersbut. Jantung Andri berdegub kencang. Dia berada di persimpangan jalan antara mengambil uang yang bukan miliknya atau mempertahankan keimanannya agar tidak ternoda oleh dosa tersebut. Andri sempat memencet tombol untuk melihat saldo rekening tersebut. dia cuma lihat angka 1 dan 5, entah 150 ribu, 1.5 juta, 15 Juta atau bahkan 150 juta.Mengambil uang orang lain via ATM, walaupun cuma seekdar bertahan hidup sampai tanggal gajian, jelas merupakan dosa yang besar. Akhirnya, Andri memutuskan untuk tidak jadi mengambil uang pemilik kartu ATM tersebut. Dia mengembalikan kartu tersebut ke bank via security.
Di rumah Andri bercerita pada istrinya tentang ujian iman yang baru dia alami. Sang istri malah menyayangkan mengapa Andri tidak mengambil uang sedikit barang 1 juta untuk bertahan hidup. Andri merasa kecewa dngan jawaban sang istri. Dia tidak jadi makan malam dan keluar menemui para tetangganya.
Rupanya, saat keluar menemui para tetangga itulah saat Alloh SWT ingin membalas kebaikan Andri.
Salah satu tetangga ada yang juga sedang bokek dan perlu uang, sama dengan Andri. Dia lalu meminta Andri menjualkan Mini Compo miliknya kepada teman-teman kantor. Jika ada lebihnya, Andri boleh mengambilnya.
Keesokan harinya, Andri pergi ke kantor sambil membawa mini compo tersebut. Melihat harga yang ditawarkan cukup murah untuk sebuah mini compo, ada teman kantor Andri yang ingin membeli mini compo tersebut. Setelah pulang kantor, Andri menemui sang tetangga dan memberi uang hasil penjualan mini compo tersebut. Andri mendapat sisanya, cukup untuk bertahan hidup sampai tanggal gajian.
Hal-hal yang haram seringkali membuat manusia terlibat dalam pergulatan batin yang sangat berat. Tidak ada jalan lain yang bisa ditempuh kecuali dengan memperkuat iman.
Kisah kedua:
Pada suatu hari seorang pengusaha mendatangi seorang ustadz untuk meminta nasihat. pengusaha tersebut mengenal banyak pejabat. Dia diminta suatu perusahaan konstruksi yang ingin memenangkan tender pembangunan di Aceh pasca tsunami. Perusahaan itu ingin memenangkan tender tersebut dengan segala cara, baik halal atau haram. Dalam fax yang dikirimkan perusahaan tersebut, sang pengusaha dijanjikan uang 150 Milyar apabila dia bisa membantu perusahaan itu memenangkan tender. Dalam waktu 5 menit, datang fax kedua, meralat jumlah "hadiah" itu menjadi 200 milyar.
Sang pengusaha meminta pendapat istrinya. Sang istri mengelus perutnya dan mengatakan bahwa dia kasihan pada anak mereka apabila uang haram itu sampai menjadi darah daging mereka. Pergulatan batin itu menyebabkan sang pengusaha menderita demam selama berhari-hari. Namun, alhamdulillah, keimanannya cukup kuat untuk bisa menolak uang haram yang jumlahnya cukup besar tadi.
Nafkah yang haram bisa membuat doa kita tidak diterima/dikabulkan:
Dalam sebuah hadits shahih riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT adalah Dzat yang baik (suci), maka Dia tidak akan menerima (sesuatu), kecuali yang baik (suci). Dan Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang mukmin sesuai dengan apa yang diperintahkan kepada para rasul. Maka Allah SWT berfirman: "Wahai para rasul, makanlah kalian dari sesuatu yang baik-baik (halal dan baik) dan beramalah dengan amal yang saleh.
" Kemudian Allah SWT berfirman kembali: "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah oleh kalian sesuatu yang baik-baik (halal dan baik) dari apa-apa yang telah Kami rezekikan kepada kalian. Kemudian dia (rasulullah) menggambarkan tentang seorang laki-laki yang melakukan perjalanan yang sangat jauh, rambutnya kusut penuh dengan debu. Lalu dia menenggadahkan kedua tangannya ke langit (berdoa) dan berkata: "Wahai Tuhanku (kabulkanlah doaku), Wahai Tuhanku (kabulkanlah doaku).
Sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dia dikenyangkan oleh sesuatu yang haram. Maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?."
Dalam hadits shahih yang lain dari Abu Hurairah Rasulullah SAW juga bersabda: "Jika seseorang berangkat untuk melakukan ibadah haji dengan harta yang baik, maka tatkala dia mengucapkan talbiyyah, langsung ada suara (Malaikat) yang menjawab (mendoakan) dari langit:
"Selamat datang dan kebahagiaan buatmu (wahai hamba Allah). Harta yang engkau pergunakan (untuk ibadah haji) adalah harta halal, dan kendaraanmu halal, maka hajimu termasuk haji mabrur dan bukan termasuk haji yang berdosa/ditolak (bukan haji mardud). Tetapi jika seseorang berangkat untuk melakukan ibadah haji dengan harta yang haram, lalu ia mengucapkan talbiyyah, langsung ada suara (Malaikat) yang menjawab (mendoakan) dari langit: "Tidak ada pangilan buatmu dan tidak ada kebahagiaan buatmu." Harta yang engkau pergunakan (untuk ibadah haji) adalah harta haram, dan kendaraanmu haram, maka hajimu termasuk haji yang mardud (termasuk haji yang berdosa/ditolak)." (HR. Thabrani).
(Hadits diambil dari situs ini).
Padahal, keadaan orang itu (safar/perjalanan dan kehabisan bekal) merupakan kondisi dimana doa akan cepat dikabulkan. Namun, harta haram yang ada dalam dirinya lahir batin membuat doanya tidak dikabulkan. Orang yang korupsi atau melakukan kejahatan lainnya mungkin mengira bahwa anak dan istrinya tidak tahu akan harta haram yang dia bawa. Namun, pengaruh harta haram dapat dilihat pada sikap dan perilaku anggota keluarga orang yang membawa harta tersebut. Bisa jadi anak dan istri, karena merasa gerah dan tidak tentram, mencari bermacam hiburan di luar ruamh seperti bioskop, diskotik, mall dll. Bisa juga mereka terjerumus ke dalam cengkeraman obat-obatan terlarang, minuman keras dan pergaulan bebas tanpa batas. Pada akhirnya, harta haram tersebut akan membuat pemiliknya menderita kerugian yang besar di dunia dan akhirat.
Contoh keteladanan dalam menjaga diri dari harta haram dapat kita temui dalam diri Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Suatu hari anak beliau ada yang ingin bertemu karena urusan keluarga. Beliau terlebih dahulu mematikan lampu dan ketika ditanya mengapa beliau melakukan hal tersebut, sang khalifah berkata: "Minyak untuk lampu tersebut dibeli dangan harta kaum muslimin, aku tidak sepantasnya menggunakan minyak tersebut untuk kepentingan pribadi". Kisah-kisah yang lain tentang Umar Bin Abdul Aziz dapat dibaca di Situs ini.
Semoga bermanfaat
Acara The Power of Life adalah hasil kerjasama Radio Trijaya 104,6 FM dengan Institut Kemandirian, suatu lembaga jejaring Dompet Dhuafa Republika yang mengajarkan ketrampilan Wirausaha dan Teknis secara gratis. Alamat Institut Kemandirian: Kompleks PT Panasonic/Yayasan Matsushita Gobel, Gedung Techno School Lt. 3, Jl. Raya Bogor, Km 29, Jakarta Timur. Telp: 021-88710408, 91261823
Tulisan Ustadz Bobby yang lain bisa dibaca di Situs ini