Rabu, 26 November 2008

[RELAWAN PELANGI] Survey ke Jagabita




Hari Ahad kemarin, saya dan beberapa rekan dari Relawan Pelangi pergi survey ke Desa Jagabita, Parung Panjang.

Sepanjang perjalanan truk-truk segede panser berseliweran dgn beban yang beratnya gak kira-kira. Debu yang beterbangan jgn ditanya lagi banyaknya. Oleh karena itu penyakit pernafasan adalah hal yang umum di sana.

Penyakit yang diderita antara lain: gizi buruk, kaki gajah, kanker, tumor bahkan ada yg sampai 20 kilo di tangan, kaki gajah 20 Kg (bengkak di kaki seberat 20 Kg)

Air bersih dan sanitasi hampir tidak ada. Warga hanya bisa mandi dan mencuci di kali, bareng kerbau.

Ada juga kisah anak terlantar seminggu dari citayam karena dibuang orang tuanya. Dia gak mau balik ke rumah takut sama bapaknya. Saat dimandikan, kutu rambut di mana-mana.

Banyak bayi-bayi di tong sampah krn di sana, banyak anak perempuan, sesudah lulus SD, langsung dinikahkan. Banyak juga yang gak siap sehingga cerai dan jadi janda. Yang laki2 sesudah lulus SD dagang di pasar dkt rel kereta.

Kalau ada hajatan, banyak warga yang memaksakan diri membuat pesta mewah yang dibiayai dgn hasil pinjaman dari rentenir alias lintah darat. Hasil panen pun habis utk bayar utang :(

Kami juga mengunjunig Madarasah Nurul Mu'min yang sudah sgt tidak terawat.

Kami juga berkunjung ke rumah Ayu, seorang penderita gizi buruk. pada saat itu, ibunya hendak pergi ke Jakarta, menyusul suami krn sudah tidak punya beras. kami membelikan mereka beras dan makanan serta meminta sang ibu agar tidak pergi ke Jakarta, jaga anak saja.

Apa yang diceritakan di atas hanya sedikit dari penderitaan warga Desa Jagabita yang sesungguhnya, hanya puncak dari gunung es yang ada di sana.


12 komentar: