
Ojek payung siapa peduli?
Tadi sore, setelah mengambil kwitansi dan amplop dari Bunda Ardanti di BI, saya mampir ke Plaza Indonesia untuk sholat Ashar dan lihat-lihat buku. Saat menjelang maghrib, ternyata di luar hujan deras. Anak-anak penjaja jasa sewa payung, alias ojek payung sudah berkumpul di sana menanti datangnya setetes rezeki untuk mereka.
Maka, muncullah perbedaan yang kontras dari kesenjangan sosial yang ada di negeri ini. Para ojek payung yang berpakaian lusuh seadanya serta bertelanjang kaki berjuang meraih rezeki yang ada hari itu. Sambil menggigil kedinginan serta menahan lapar, mereka menawarkan jasa ojek payung.
Saya tidak tahu apakah mereka tadi pagi sekolah atau tidak.
Saya tidak tahu apakah tadi siang mereka sudah makan atau belum.
Saya tidak tahu apakah mereka masih sempat istirahat atau tidak.
Bisa jadi dalam hati mereka terbersit rasa iri melihat anak-anak orang lain bisa naik turun mobil, bisa berpakaian bagus. Mereka juga ingin membeli mainan dan makanan yang mereka lihat ditenteng anak-anak orang kaya yang baru keluar dari Mall.
Entah apa lagi perasaan yang ada dalam hati mereka, yang seharusnya juga bisa kita rasakan jika kita punya kepekaan dan empati yang baik.
Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?
Kalau bukan kita yang membantu, siapa lagi?
Kalau bukan kita yang memberdayakan mereka, siapa lagi?
Saya hanya bisa merenungkan hal tersebut sambil menyanyikan lagunya Javier Alvarez berikut ini
Qué triste se oye la lluvia en los techos de cartón
qué triste vive mi gente en las casas de cartón
Viene bajando el obrero casi arrastrando sus pasos
por el peso del sufrir,
mira que mucho ha sufrido, mira que pesa el sufrir
Arriba deja la mujer preñada
abajo está la ciudad y se pierde en su maraña
hoy es lo mismo que ayer, es un mundo sin mañana
Qué triste se oye la lluvia en los techos de cartón
qué triste vive mi gente en las casas de cartón
Niños color de mi tierra, con sus mismas cicatrices
millonarios de lombrices, y por eso
qué triste viven los niños en las casas de cartón
Qué alegres viven los perros en casa del explotador
Usted no lo va a creer pero hay escuelas de perros
y les dan educación pa' que no muerdan los diarios
pero el patrón hace años, muchos años
que está mordiendo al obrero
Qué triste se oye la lluvia en los techos de cartón
qué lejos pasa la esperanza en las casas de cartón
10 komentar: