Kamis, 26 Februari 2009

[Daily Life and social issues] Ponari dan The Dreadnoks



Left to right; Buzzer, Ripper, Monkeywrench, Zarana, Road Pig, Zartan, Zanya, Zandar, Thrasher, Torch


Dreadnoks adalah segerombolan gengster dalam film kartun GI Joe, yang sebentar lagi akan diangkat ke layar lebar dengan judul yang (kurang lebih)sama.  Sayangnya gerombolan ini, yang banyak anggotanya merupakan tokoh2 favorit para penggemar serial GI Joe ini menurut gosip gak bakal muncul.  Konflik utama film itu akan berkisar pada dua tokoh ninja Snake Eyes, pada pihak GI Joe dan Storm Shadow di pihak COBRA.  Rencanya sih, yang akan muncul cuma Boss mereka, Zartan (di gambar yang pakai kerudung coklat)


Sebenarnya, tidak ada yang terlalu istimewa dari gerombolan pengacau yang satu ini.  Bahkan dalam serial kartun GI JOe, mereka lebih banyak menimbulkan kekacauan daripada menyukseskan misi yang ditugaskan kepada mereka.  Namun, sebagai produk seni populer tahun 80-an, menurut Wikipedia, mereka adalah parodi satir dari berbagai fenomena sosial yang terjadi di dunia ini.



Lalu apa hubungannya dengan Ponari, dia kan anak kecil boro-boro naik motor dan menimbulkan segala macam kerusakan seperti gerombolan piaraan teroris COBRA ini?

Persamaaan yang paling mencolok adalah easy money alias uang yang mudah diperoleh. Dreadnoks adalah orang-orang yang cuma menang tampang dan bisanya hanya petantang-petenteng di hadapan yang lebih lemah daripada mereka.  Giliran para jagoan datang, yang bisa mereka lakukan hanya lari terbirit-birit.  Lalu merusak dan merusak di tempat-tempat yang lain.  

Ponari dan keluarganya sekarang juga sedang menikmati uang yand atang dengan mudah.  Bagai air mengalir deras dari bendungan jebol, uang mengalir masuk ke kantong mereka, konon sampai milyaran.  Namun, cepat atau lambat, masyarakat akan mengetahui kebenaran yang sesungguhnya.  Sesungguhnya, yang menentukan kesembuhan seseorang adalah Allah SWT.  Cepat atau lambat kepercayaan masyarakat pada si dukun cilik Ponari akan luntur.  Namun, yang payah kalau hal itu terjadi dalam waktu yang lama.  Apabila Ponari beranjak remaja sambil terus menerus melakukan praktek dukunnya itu, padahal dia seharusnya belajar untuk mempersiapkan diri, nanti kalau sudah tidak laku lagi mau jadi apa?

Inilah yang terkadang tidak disadari oleh orang tua dan para pasiennya.  Mereka tanpa sadar telah merusak masa depan Ponari demi uang yang dapat diperoleh dengan mudah.  Sampai saat ini.   

Beberapa hari yang lalu, tema dari sebuah tayangan dokumenter tengah malam di salah satu tV swasta sangat mengenaskan bagi saya.   Tayangan tersebut membahas investigasi pungli terhadap kendaraan umum dan truk-truk barang.  MOdus yang digunakan bermacam-macam, mulai meminta jatah saat kendaraan ngetem, memperbolehkan kendaraan yang kelebihan beban muatan lewat di jalan2 umum dan sebagainya.  Mungkin ini sebabnya kenapa jalan ke Desa Jagabita hancur total.  Debu yang beterbangan menyebabkan penyakit pernafasan dan TBC yang tidak kunjung sembuh pada warga.

Yang jadi korban ya masyarakat, baik pengemudi maupun yang lain.  

Jumlah nilai transakssi haram melalui beragam pungli tersebut secara keseluruhan tidak main-main, 18 triliyun

Suatu jumlah rupiah yang sangat banyak, yang seandainya dipergunakan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat maka akan sangat besar sekali manfaatnya.  Sungguh sayang sekali

Demikianlah tulisan amburadul ini, he he he.

Sebenarnya ini hanya ungkapan kekecewaan kenapa gerombolan Dreadnoks gak muncul di film GI Joe versi layar lebar.  Padahal kan banyak gang motor di AS, tinggal minta aja utk jadi figuran. kan banyak orang mau jadi artis jaman susah gini

semoga bermanfaat ya

8 komentar: