Kamis, 26 Februari 2009

[Kisah dan Hikmah] Saudagar kurang ajar, punya 4 istri masih selingkuh juga

Zaman dahulu kala ada saat raja-raja masih berkuasa dan para panglima perang menguasai medan laga, tersebutlah seorang saudagar yang sangat ulung berniaga.  Kekayaan sang saudagar jauh melebihi para pesaing bisnisnya.

Namun sayang disayang, saudagar ini punya akhlaq yang tercela.  walaupun sudah punya 4 orang istri, dia masih saja berselingkuh dengan orang-orang yang hanya berparas menawan tetapi berakhlaq durjana. 

Akhirnya, sang saudagar harus berurusan dengan pengadilan sementara hartanya terkuras habis diambil oleh sang selingkuhan. Selingkuhan jahanam itu malah pergi dengan laki-laki lain yang berparas tampan namun tidak kalah edan. 

Pada saat akan menghadapi persidangan, dia minta dukungan kepada keempat istrinya.

Mula-mula dia datang kepada istrinya yang paling muda (baik dalam hal urutan ataupun usia),  namun apa jawaban si istri termuda:

"mas, siapa suruh berselingkuh sama perempuan lain, kan mas sudah punya istri, 4 orang lagi! kalau tahu bakalan begini, mending saya nikah aja sama  pacar saya yang dulu aja."

lalu sang istri keempat itu dengan kesal meninggalkan lelaki tua yang malang tersebut.  kedua istrinya yang lain juga enggan membantu sang saudagar walaupun tidak seketus istri yang keempat itu.

tinggallah istri pertama yang setia mendampingi sang saudagar dan membelanya mati-matian di pengadilan.  Namun sayang seribu sayang, karena sang istri pertama ini bukan ahli hukum, dia tidak mampu berargumentasi untuk membela suaminya yang memang salah.  ditambah lagi kesehatan sang istri pertama ini sangat buruk. Dia sangat kurang mendapat perawatan kesehatan dan asupan makanan bergizi semenjak sang saudagar menghambur-hamburkan hartanya untuk berbagai macam perbuatan maksiat.  

Akibatnya sungguh sangat fatal, suasana persidangan yang tegang dan penuh hiruk pikuk itu menyebabkan kondisi kesehatan sang istri pertama semakin menurun dan menurun.  sepulang dari persidangan, sang istri sakit keras.  sebelum menghembuskan nafas yang penghabisan, dia berkata lirih "Mas, maaf saya tidak bisa membelamu".

Sang saudagar hanya bisa menyesali dirinya sendiri saat para prajurit kerajaan datang dan membawanya ke  penjara bawah tanah yang gelap dan mengerikan. 

Rekan-rekan sekalian, cerita di atas bukanlah cerita nyata.  Cerita itu hanyalah cerita rekaan yang sudah beredar sejak saya kecil, mungkin juga jauh sebelum saya lahir ke dunia fana ini.  Saya hanya membumbuinya saja,

Cerita di atas juga bukan untuk masuk ke polemik poligami yang beberapa lalu sempat menghebohkan kehdupan kita. sama sekali tidak

4 Istri diatas adalah perumpaamaan pada apa yang ada pada diri kita:

Istri keempat adalah perumpaan untuk harta kita.  Berapa banyak orang yang menghabiskan sebagian besar umurnya untuk mencari harta kekayaan yang diusahakan bisa diwariskan sebanyak 7 turunan bahkan lebih.  Banyak yang mengorbankan waktu, tenaga dan bahkan ada yang mengorbankan akidahnya untuk memperoleh banyak harta.  Banyak juga yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh harta dunia tersebut.

Istri ketiga adalah perumpamaan untuk jasad kita.  banyak orang menilai orang lain dari penampilan fisik semata sehingga jaman sekarang ini orang2 berlomba untuk memperindah dan memperhebat fisik dengan melupakan hal-hal yang lain.

Istri kedua adalah perumpamaan untuk orang-orang terdekat kita, keluarga atau saudara.  Banyak manusia yang menghabiskan banyak waktu dengan keluarganya, makan atau tidka yang penting kumpul kata mereka. 

Istri pertama adalah jiwa kita sendiri, inilah yang akan kita bawa ke alam yang abadi setelah kita meninggal dunia.  Namun, betapa banyak diantara kita yang hampir tidak pnya waktu mengurus hal yang paling penting ini.

Namun, yang lebih mengerikan lagi adalah apabila semua itu sudah tidak terlihat lagi saat kita mulai berselingkuh seperti kisah saudagar di atas.  Selingkuhan itu tidak lain adalah Hawa Nafsu kita sendiri.  hawa nafsu yang menuntut untuk dipuaskan dalam kehidupan dunia ini, yang tidak pernah mau mengerti betapa sulitnya mencari sumber daya untuk memuaskan hawa nafsu tersebut.

Contoh kecil:

berapa banyak diantara kita yang rela tidak tidur semalaman suntuk karena berdugem ria di tempat-tempat yang sesak, pengap dan penuh kepulan asap rokok.  Harta terkuras, kondisi fisik semakin menurun, organ2 tubuh semakin berkurang fungsinya. 

Padahal anak istri menunggu di rumah, berharap bisa merasakan sedikit hasil jerih payah ayahnya demi mengganjal perut yang sudah berbunyi dengan keras saking laparnya

Satu contoh kecil di atas sudah cukup membuat bulu kuduk kita meremang dan bergidik ngeri.  belum lagi contoh yang sama namun dalam sekala yang lebih besar.  buat yang ingin tahu, silahkan buku-buku tentang petualangan maksiat di negeri ini (Jakarta Undercover 1, 2 dan 3 dan yang sejenisnya).

Benarlah apa yang difirmankan Allah SWT dalam Al Qur'an:

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah
membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya. (Surat Al-Jaatsiyah 45 : Ayat 23)

Sic transit gloria mundi, betapa cepatnya kehidupan yang nikmat ini berlalu

Semoga bermanfaat,

Insiprasi dari Bang Jay PHD di tulisan yang ini














11 komentar: