
Sahabat,
mari kita membayangkan seorang atasan yang begitu peduli pada kemajuan anak buahnya. Beliau mengikutsertakan para anak buahnya untuk mengikuti suatu pelatihan yang mahal dan dalam jangka waktu satu bulan, bayangkan pelatihan selama satu bulan.

Sang atasan tidak segan-segan mengeluarkan uang dari kantong pribadinya agar semua anak buahnya bisa ikut pelatihan tersbut.
Nah, mari kita bayangkan apabila ada diantara mereka yang tidak mengikuti pelatihan dengan serius. Hanya sekedar menganggap acara pelatihan itu tidak ada bedanya dengan piknik atau jalan-jalan, sekedar berlibur lepas dari rutinitas pekerjaan kantor. Selesai pelatihan, tidak ada peningkatan kinerja pada sejumlah oknum tersebut. Sungguh, dapat dibayangkan kekecewaan sang atasan atas sikap dan karakter para oknum yang ada diantara anak buanya tersebut. Bukan tidak mungkin para anak buah yang menyia-nyiakan kesempatan pelatihan itu akan menerima hukuman yang berat dari sang atasan atau institusi tempat mereka bekerja.
Sahabat,
Bulan Ramadhan adalah bulan pelatihan bagi semua kaum muslimin di dunia ini, namun berapa persenkah dari mereka yang benar-benar jadi alumni Ramadhan? Berapa banyakkah dari kaum muslimin ini, yang seharusnya menjadi khalifah di muka bumi, yang berhasil menerapkan nilai-nilai Ramadhan dalam kehidupan mereka?

Sahabat,
Bencana-bencana yang datang silih berganti pasca Ramadhan kali ini mungkin merupakan teguran bagi kita semua, yang mungkin belum pantas disebut alumni Ramadhan. Yang menyia-nyiakan kesempatan training selama satu bulan penuh pada bulan Ramadhan yang baru saja berlalu.
Sahabat,
Mungkin semua bencana ini adalah teguran bagi kita semua, teguran bagi kita yang performa ibadahnya (baik ibadah ritual atau non-ritual) bukan menunjukkan orang yang pantas masuk bulan Syawal yang bermakna peningkatan, yang ternyata malah menunjukkan kinerja "saya awal" alias sama bahkan lebih buruk daripada sebelum mengikuti pelatihan.
Mari kita ingat kembali firman-firman Allah SWT:
“Maka nikmat Tuhanmu yang mana yang kamu dustakan?”
(QS Ar-Rahman [55]: 13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61,
“Dan apa saja nikmat yang ada padamu, maka dari Allah-lah (datangnya),”
(QS An-Nahl [16]: 53).63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, 77).
Sekali lagi, jangan sampai nikmat fitrah pasca pelatihan Ramadhan ini kita dustai, ingkari dan sia-siakan karena belum tentu kita akan bertemu lagi dengan Ramadhan tahun depan.
Sahabat,
tidak perlu menunggu bencana untuk bertaubat, tidak perlu menunggu Ramadhan tahun depan untuk meningkatkan prestasi ibadah kita. Mulailah dari yang kita mampu, mulailah dari diri kita sendiri dan mulailah dari sekarang.
Selalu ada hikmah di balik musibah, selalu ada amanah di balik setiap nikmat dan anugerah.
Semoga bermanfaat
Turut berduka cita atas bencana yang menimpa saudara2 kita di baik di Padang, Tasikmalaya dan di tempat-tempat lainnya. Semoga mereka yang meninggal dunia diterima amal ibadah serta diampuni dosa-dosa dan kesalahan yang pernah diperbuat. Serta bagi yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan oleh Allah SWT

related links
Let's go to Padang dan jurnal yang ini
2 komentar: