Rabu, 06 Oktober 2010

[Flash Fiction] Ilmuwan anak petani

Wajah para petani itu tampak murung. Cuaca yagn tidak menentu menyebabkan hasil panen seringkali gagal atau tidak sesuai yang diharapkan.  Perubahan cuaca sangat extrem, terkadang panas menyengat terkadang hujan badai menderu membuat mereka sulit menentukan masa tanam dan masa panen.  Hidup menjadi semakin berat bagi mereka.   

Sementara itu, nun jauh di seberang lautan, di sebuah lokasi terpencil di bawah kekuasaan sebuah negara adidaya.  Seorang ilmuwan baru saja menyelesaikan tugas yang diberikan.  Jenderal yang bertanggungjawab terhadap proyek itu pun memasuki ruang kerja sang ilmuwan.

"Bagaimana" kata sang Jendral?

"Siap pak, semua sistem telah diperiksa dengan baik"

"Baik, kita akan uji coba sekali lagi" ujar sang Jendral "Bersiaplah"

"Baik pak"

Sang Jendral pun berlalu, meninggalkan ilmuwan yang berhasil mencapai puncak karirnya di proyek pengendalian cuaca tersebut. Karir yang diperolehn sang ilmuwan berkat pendidikan yang dibiayai hasil panen orang tuanya yang petani. Para petani yang sama dengan yang sekarang sedang murung karena cuaca yang tidak menentu.


“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan - tangan manusia, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.

QS. Ar-Rum (30) ayat 41

Terinspirasi dari artikel Wikipedia yang ini


3 komentar: