Selasa, 29 Maret 2011

[Healing] Quantum Touch

Quantum Touch adalah seni penyembuhan sentuhan tangan yang dilakukan hati yang penuh cinta, kasih sayang untuk sesama dan disertai dengan doa yang tulus sehingga memungkinkan penyembuhan terjadi. Praktisi membagikan cinta kasihnya kepada orang lain, sehingga orang lain tersebut kondisinya menjadi lebih baik atau sembuh. Cinta kita pada sesama manusia dengan disertai teknik pernafasan yang benar akan menghasilkan vibrasi energi yang kuat sehingga mampu menyembuhkan.  

Pak Reva Benjamin
, Certified Instructor QT di Indonesia, mengatakan bahwa QT ini 95 persen sikap/attitude, baru 5 persen teknik.  Seorang praktisi QT terlebih dahulu harus menganggap orang yang akan dia bantu sebagai saudara dan sahabatnya yang layak untuk dicintai.  Sikap kita kepada orang yang kita cintai tentu berbeda dengan sikap kita pada orang yang kita benci.  Seorang praktisi QT perlu menghayati kata-kata Steven Covey yang menyatakan bahwa cinta adalah kata kerja.  Cinta bukanlah perasaan yang terus menerus menuntut untuk dipuaskan namun kekuatan untuk memberi dan memahami.  Dari cinta tersebut akan hadir perasaan haru dan motivasi untuk membantu.  Demikian pula vibrasi energi dari cinta yang ada dalam diri kita itulah yang akan membantu menyembuhkan orang tersebut.  Bahkan tulang yang keras bisa melunak dan bergerak kembali pada posisi yang seharusnya. 

Setelah bersikap seperti itu, barulah Praktisi QT bisa memanfaatkan vibrasi energi yang ditingkatkan dengan teknik pernafasan tertentu sehingga mampu membantu penyembuhan.  Seorang praktisi penyembuhan energi sebenarnya tidak menyembuhkan namun membantu klien meningkatkan vibrasi energi tubuhnya.  

Manusia sesungguhnya telah dikarunia kemampuan menyembuhkan dirinya sendiri.  Namun, karena tingkat energi banyak manusia pada umumnya rendah, maka tubuh tidak mampu menyembuhkan diri sendiri dengan cepat.  Stress, racun sisa metabolisme, emosi terpendam dan hal-hal negatif lainnya menyebabkan energi kehidupan manusia banyak terpakai dan terkuras.  Energi vital yang yang tersisa seringkali terlalu sedikit untuk melakukan penyembuhan diri sendiri.  Akibatnya, tubuh pun mudah merasa lelah dan bisa jatuh sakit setiap saat.  Racun dan beban - beban emosional itu harus dilepaskan sedikit demi sedikit secara bertahap sehingga energi tubuh bisa dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan secara maksimal.   Melepaskan beban emosional bisa dilakukan dengan Emotional Freedom Technique sedangkan racun dapat dikeluarkan dengan berpuasa, detoksifikasi atau bekam / hijamah.  Semua itu dapat disinergikan dengan teknik Quantum Touch untuk membantu mempercepat penyembuhan.  

Cinta kepada manusia saja sudah mampu menghasikan vibrasi energi yang mampu menyembuhkan, apalagi cinta kepada Allah SWT, sumber segala cinta dan kasih sayang.  Orang yang rajin beribadah dengan penuh rasa cinta akan mampu membantu orang lain menyembuhkan diri mereka walaupun dia sendiri bukanlah seroang healer/penyembuh.  Bahkan mungkin bukan orang yang ingin menyembuhkan orang lain.  Kembali pada definisi seorang penyembuh dalam ajaran QT "a healer is someone who is sick and get well. A great healer is someone who is very sick and get well quickly".  Sesungguhnya semua penyembuhan adalah penyembuhan diri sendiri atau self healing. Bukan tidak mungkin, penyembuhan justru terjadi karena bantuan dan interaksi dengan orang-orang yang sebenarnya bukan penyembuh.  Namun mereka memiliki vibrasi energi yang menyembuhkan karena mereka adalah orang-orang yang penuh rasa cinta dan selalu bersyukur.  

Semoga bermanfaat


Referensi:

Talkshow Quantum Touch di Smart FM

Quantum Touch, The Power to Heal; Richard Gordon

EFT Manual, Gary Craig

SEFT, Ahmad Faiz Zainuddin.

Website:

Quantum Touch

Quantum Touch Indonesia

Situs resmi EFT

Logos Institute

EFT Indonesia

Jumat, 25 Maret 2011

Siap2 menyimak talkshow Quantum Touch di radio Smart FM .. :D

[Healing] Emotional Freedom Technique

"The cause of all negative emotions is a disruption in the body’s energy system"

Gary Craig

EFT atau Emotional Freedom Technique adalah teknik yang ditemukan oleh Gary Craig yang merupakan penyempurnaan dan penyederhanaan teknik TFT yang digagas Roger Callahan.  EFT bekerja berdasarkan asumsi bahwa gangguan fisik dan emosi berasal dari gangguan pada sistem energi tubuh manusia.  Jika gangguan energi itu dapat diperbaiki dan aliran energi dilancarkan, maka sakit fisik dan masalah emosi dapat diringankan atau bahkan disembuhkan.  

Tubuh manusia terdiri dari materi dan energi yang saling berkaitan.  Energi kehidupan dalam tubuh manusia mengikat sel-sel agar membentuk tubuh yang sempurna dan sinergis ini seperti benang menjahit kain pada pakaian.  Dalam tubuh manusia, energi mengalir dalam saluran yang disebut meridian.  Meridian itu saling berkaitan dan membentuk sistem energi tubuh.  Gangguan emosi seperti trauma dapat menyebabkan gangguan pada sistem energi tersebut.   Aliran energi menjadi tidak lancar dan terhambat seperti saluran air yang dipenuhi sampah.  

Permasalahan fisik dan emosi seringkali bertingkat-tingkat.  Satu masalah biasanya memiliki akar emosional yang dalam dan berlapis-lapis.  Seseorang yang kecanduan rokok bisa dihilangkan rasa nikmat rokoknya dengan satu atau beberapa kali putaran EFT.  Namun, apabila masalah emosional yang menjadi akar kebiasaan buruk itu belum dituntaskan, maka orang itu bisa kembali merokok.  Demikian pula masalah-masalah fisik dan emosional lainnya.  Lebih lanjut tentang masalah kecanduan rokok, teman-teman sekalian bisa membaca jurnal yang satu ini.  

Seorang praktisi pernah menceritakan tentang seorang ibu yang jempolnya terus menerus terasa sakit. Berulang kali diterapi belum juga sembuh sehingga sang praktisi mencari sebab emosional dibalik sakit si ibu.  Ternyata, si ibu sempat bertemu mantan kekasihnya dan sempat saling bertukar SMS.  Sehingga, timbul rasa bersalah yang sangat dalam pada diri ibu itu.  Setelah diterapi agar menerima bahwa si mantan bukan miliknya lagi dan rasa bersalahnya dinetralisir, barulah jempol si ibu itu sembuh.  

Kesabaran untuk mendengarkan adalah modal utama seorang praktisi EFT.  Terkadang, sang praktisi harus mampu menangkap detil-detil tertentu yang dari suatu kejadian yang diceritakan agar dapat menyembuhkan trauma dengan efektif.  Suatu kejadian yang mungkin dianggap sepele bagi banyak orang mungkin merupakan kunci dari penyembuhan pengalaman traumatis seseorang.  Saat si penderita trauma mengalami intensitas emosi yang tinggi, saat itulah kesempatan untuk melakukan terapi.  Saat itulah, energi dari emosi terpendam mencoba mencari jalan keluar untuk dilepaskan. Bentuk pengeluraan energi itu bisa berbentuk sendawa, tangisan atau respon emosional yang lain.  Tidak perlu mendramatisir suasana, biarkan segalanya mengalir dengan wajar apa adanya.  

Teknik EFT/SEFT sendiri, secara lengkap, bisa dilihat di Blog yang satu ini

Bagi yang berminat mempelajari EFT dan teknik-teknik penyembuhan sejenis, dapat mencari di internet.  EFT adalah salah satu subjek paling populer di dunia maya ini

Beberapa situs EFT yang baik untuk dikunjungi antara lain

EFT Universe

TapIntoEFT

Logos Institute

EFT Indonesia

Manual PDF EFT dapat di-download di situs ini atau link yang ini

Semoga bermanfaat

Kamis, 24 Maret 2011

Tanya Firefox 4

[Smart Happiness] Hadiah

Seorang bijak mengatakan bahwa ada tiga hadiah terindah.  Pertama kehidupan, kedua cinta dan ketiga pengertian.  There are three gifts, first life, second love and third understanding.  Kedua hadiah pertama sudah ada dalam diri kita, namun hadiah ketiga adalah sesuatu yang harus dilatih.  Orang yang hanya ingin menikmati hadiah pertama dan kedua, namun tidak mau menggunakan yang ketiga adalah orang yang egois.  Orang-orang seperti ini akan membayar mahal pada akhirnya.  

Pengertian membuat kita mampu menjadi human being, yaitu manusia yang benar-benar hadir saat ini secara utuh baik fisik, emosi dan pikiran.  Kehidupan modern yang serba cepat dan sibuk membuat manusia jarang hadir secara utuh namun terpisah antara pikiran dan tubuh.  

Semua yang ada dalam kehidupan ini adalah hadiah.  Beberapa diantaranya, seperti tubuh dan segenap organnya, panca indera dan sebagainya kita peroleh dengan gratis.  Sebagian hadiah lain memang terbungkus rapat oleh masalah dan kesulitan, namun apabila kita bisa membukanya maka hasilnya akan indah buat kita.  

Masalah dan kesulitan adalah cara Allah SWT menegur kita saat kita sudah melenceng jauh dari jalan yang benar dan diridhoiNya.  Orang yang bijak tidak perlu diteriaki, cukup dibisiki. Namun, orang yang sulit dan lambat untuk belajar terkadang perlu diteriaki agar mengerti apa yang harus dilakukan.  Jadi, secara tidak langsung, masalah adalah anugerah bagi kita walaupun tidak menyenangkan.  

Ketiga hadiah itu baru dapat kita nikmati secara maksimal apabila kita sudah menjadi orang yang bersyukur.  Rasa syukur yagn tumbuh dari kesadaran dan hati nurani membuat kita mampu memperhatikan, bukan sekedar melihat.  Kemampuan memperhatikan itu membuat kita mampu melihat segala sesuatu dalam hidup ini sebagai anugerah dan hadiah.  Pendekatan baru itu membuat rasa syukur kita semakin bertambah dan bertambah.  

Seseorang yang merasakan bahwa hidup ini adalah hadiah akan berusaha memberi lebih kepada orang lain.  Dia merasakan adanya hak dan kewajiban untuk memberi hadiah kepada sesama manusia yang sesungguhnya juga merupakan hadiah baginya.  Hidup ini bukan masalah atau kewajiban, namun merupaakn kesempatan untuk saling bertukar hadiah. Interaksi antar orang yang bersyukur bukanlah transaksional tapi transformasional.  Kelebihan yang kita berikan pada orang lain akan kembali dalam bentuk cinta dan ikatan emosional.  

Inspired by: Smart Happiness - Smart FM

Narasumber: Arvan Pradiansyah - Institute for Leadership and Life Management

Semoga bermanfaat

 

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, daerah Tambak, Manggarai kebakaran lagi .. http://berita.liputan6.com/ibukota/201103/326000/puluhan_rumah_di_tambak_hangus_terbakar

Kamis, 17 Maret 2011

[Dunia Gaib] Vibrasi energi dan alam gaib

Membaca beberapa postingan mas Wib dan beberapa posting lain, membuat saya ingin sekedar berbagai apa yang saya ketahui tentang "dunia sana".  Memang, saya sendiri bukan ahlinya dan tidak berminat untuk jadi ahli di bidang tersebut.  Lagipula, beberapa hari yang lalu saya baru saja menyelesaikan novel mbak Sinta Yudisia yang berjudul Reinkarnasi. Dari semua sumber informasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa banyak kebudayaan yagn tidak bisa lepas dari unsur - unsur kegaiban yang berasal dari "dunia lain" tersebut. 

Alam ghaib bisa didefinisikan apa saja yang tidak terjangkau panca indra manusia. Dalam kondisi normal, manusia tidak dapat melihat, mendengar dan mengindera apa saja yang terjadi di kawasan ghaib tersebut.  Normal disini berarti bila kondisi vibrasi energi manusia tersebut sesuai dengan fitrahnya, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Dalam kondisi vibrasi energi yang normal, manusia memiliki pertahanan terhadap gangguan makhluk2 ghaib.  Aura tubuhnya  membentuk medan vibrasi energi yang tidak kompatibel dengan para lelembut tersebut.  Medan energi itu sendiri berpusat di hati.  Hati yang bersih memancarkan energi yang membentuk perisai pelindung terhadap serangan gaib. 

Sebaliknya, hati yang penuh dengan emosi negatif, dendam, kemarahan terpendam dan hal-hal buruk lainnya tidak akan mampu memancarkan energi dengan baik.  Terjadi kebocoran energi di berbagai tempat pada medan energi manusia sehingga rentan diserang makhluk-makhluk tak kasat mata. Sistem energi manusia menjadi tidak normal lagi sehingga hal-hal yang seharusnya tidak terindera menjadi terasakan kehadirannya.   

Emosi memiliki pengaruh besar dalam vibrasi energi manusia. Emosi bisa membuat vibrasi energi manusia naik atau turun, menguat atau melemah, meningkat atau menurun.  Penurunan vibrasi energi yang ekstrim bisa terjadi pada orang yang depresi.  Depresi rentan membuat orang bunuh diri karena membuat vibrasi energi manusia mendekati vibrasi energi benda mati alias mayat.  Sedangkan, kesombongan memaksa orang meningkatkan vibrasi energinya hingga mendekati dimensi ketuhanan.  Akhirnya, sistem enerrgi tubuh akan kehabisan tenaga dan vibrasi pun menjadi kacau balau.  

Manusia terkadang menggunakan energi untuk penyembuhan.  Seorang praktisi penyembuhan energi meningkatkan vibrasi energi tubuhnya untuk memberdayakan tubuh pasien agar meningkat vibrasi energi tubuhnya.  Sehingga, tubuh yang sakit itu pun perlahan - lahan mulia menyembuhkan dirinya sendiri dengn bantuan energi si praktisi penyembuhan.  Cara lainnya adalah dengan pengetukan pada titik-titik akupuntur energi tubuh disertai afirmasi.  Penyembuhan ini terutama bermanfaat untuk menyembuhkan masalah emosional.  Penggunaan energi masih aman selama penggunaan energi itu masih sesuai dengan fitrah manusia.  Tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi.  Vibrasi energi yang terlalu tinggi adalah vibrasi energi makhluk gaib, sementara vibrasi energi yang terlalu rendah adalah vibrasi energi mayat alias orang mati.    

Semoga bermanfaat, 

posting terkait:



mau posting tentang alam gaib, enaknya mulai dari mana ya?

Jumat, 11 Maret 2011

[Quantum Touch] Leher pegal karena kolestrol

Sesudah pengajian teman saya memperkenalkan saya dengan seorang peserta pengajian.  Teman baru ini menceritakan kondisi lehernya yang pegal-pegal dan masalah kolestrolnya yang cukup tinggi.  Tadinya hendak saya tapping jika ada rasa sakit atau pegal yang dirasakan. Namun, karena dia bilang tidak ada rasa sakit atau pegal, saya pun langsung menggunakan teknik SQT yang saya pelajari selama jadi relawan di Padang beberapa waktu yang lalu.  

Setelah mengobrol beberapa saat, saya coba sentuh lehernya di bagian belakang sambil mengalirkan energi.  Sambil mengalirkan eenrgi. Saya tanya bagaimana rasanya.  Dia bilang hangat dan agak enteng rasanya.  Dia pun bilang ada terasa gemertak di belakang lehernya.  Sekilas memang terdengar oleh saya suara gemertak tulang.  Para praktisi QT yang tingkat vibrasi energinya tinggi bisa membantu mengembalikan tulang yang bergeser pada posisi yang sebenarnya tanpa urut ataupun pijat.  

Memang, untuk mencapai kesembuhan maksimal, diperlukan kedisiplinan menjaga kesehatan dalam berbagai aspek.  Makanan, istirahat, olah raga, manajemen stress dan sebagainya perlu diperhatikan dan dijaga jangan sampai merusak kesehatan.  Terapi apapun tidak akan banyak gunanya bila si pasien / klien sendiri tidak atau kurang disiplin menjaga kesehatannya. 

Sekedar catatan kecil nan ringan, semoga bermanfaat. 

Jumpa Penulis Gema Insani - INSISTS

Start:     Mar 13, '11 10:00a
End:     Mar 13, '11 12:00p
Location:     Islamic Book Fair 2011
UNDANGAN : Untuk Para Pemerhati Pemikiran Islam Anti Liberal

Hadirilah Jumpa Penulis Gema Insani - INSISTS

Waktu: Hari Minggu, 13 Maret 2011.
Jam 10.00 sd 12.00 wib

Tempat: Islamic Book Fair, Istora, Gelora Bung Karno - Ruang Anggrek Lt. 2

PEMBICARA:
Adnin Armas MA (Peneliti INSISTS - Pemred Majalah Gontor)
Fahmi Salim MA (Peneliti INSISTS - Dir. LEMKIA UIA)

KONFIRMASI KEHADIRAN SMS KE: 087878147997

Kamis, 10 Maret 2011

School of Life Chapter 1 LIFE NEVER FLAT

Start:     Apr 2, '11 09:00a
End:     Apr 2, '11 12:00p
Location:     Kediaman Ibu Devi Noviyanto, Jl. Kelapa Kuning VII Blok H3 No 1, Billymoon, Pondok Kelapa, Jakarta Timur



LIFE IS NEVER FLAT, School of Life (SOL) 2 April 2011, lets join!
by Gaw Bayu Gawtama on Thursday, March 10, 2011 at 12:39pm
Siapa manusia di muka bumi ini yang tidak pernah punya masalah?
Siapapun pasti pernah punya masalah, baik masalah kecil, menengah maupun masalah yang seakan teramat besar sehingga membuat orang yang mengalaminya putus asa hingga kehilangan akal. Ada masalah pribadi, masalah pekerjaan, masalah rumah tangga, masalah hubungan sosial dan berbagai masalah lainnya yang secara langsung maupun tidak mengganggu perjalalan kita.

Lain orang lain cara memandang dan menghadapi masalahnya. Ada yang menyerah kalah dengan masalah yang menderanya, ada yang jatuh bangun menyelesaikan masalahnya, ada pula yang tetap tenang dan tersenyum menjalani kehidupannya meski bertubi-tubi masalah menghampirinya. Bagaimana bisa demikian berbeda? Bukankah sesungguhnya masalah itu sebuah keniscayaan? Bukankah hidup kita memang harus diuji? Benarkan setiap masalah yang datang merupakan ujian untuk menapaki kehidupan yang lebih baik?

Life is never flat, menjadi tema yang sangat pas untuk dihadirkan dalam forum School of Life (SOL) yang akan diselenggarakan pada :

Hari/Tanggal : Sabtu/ 2 April 2011
Waktu : Pukul 09.00 s/d 12.00 WIB
Tempat : Kediaman Ibu Devi Noviyanto
Jl. Kelapa Kuning VII Blok H3 No 1
Billymoon, Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Lifesharer : Bayu Gawtama
Bobby Herwibowo
Ismiradanie Soetadji (Bunda Danie)


Peserta : maksimal 30 orang
Infak : Rp. 50 ribu (charge tempat & operasional)
Dibayarkan pada saat acara

Registrasi : kirim email ke schooloflife_indonesia@yahoo.co.id (paling lambat 31 maret 2011)
Informasi : 0852 190 68581 (gaw), 081389133338 (Dony Aryanto)

----------------------------------------------------------------------------------------
“Jika setiap tempat adalah sekolah, maka setiap orang adalah guru”

Orang bijak bilang, sering kali masalah timbul dari diri sendiri. Karenanya, sesungguhnya yang paling mengerti bagaimana menyelesaikannya, adalah si pemilik masalah itu sendiri. Namun, kadang seseorang membutukan orang lainnya untuk menyelesaikan masalahnya. Bukan untuk meminta tolong, melainkan untuk sama-sama belajar kepada orang lain, mengingat hampir setiap orang memiliki masalah yang sama, hanya waktu, bentuk, tempat, dan tingkatannya saja yang berbeda. Atas dasar itulah, School of Life diselenggarakan. Anda berminat? Bergabunglah bersama kami di sekolah yang ilmunya, guru dan kelasnya tak terbatas.

Tentang School of Life
School of Life –sekolah kehidupan- adalah sebuah program yang menawarkan kepada masyarakat ruang untuk berbagi, tempat untuk belajar dari orang lain, dan ruang yang terbuka luas tempat Anda mencurahkan segala yang selama ini terpendam. Jika selama ini Anda tak menemukan satu pun ruang dan kesempatan untuk didengarkan, School of Life-lah ruang yang kami sediakan untuk Anda.

School of Life menyajikan materi yang sangat luas, tak butuh kurikulum, modul atau pun buku panduan. Karena semuanya sudah disediakan oleh kehidupan ini, kita hanya tinggal memilih dan mencernanya saja. Sebab itu, tidak ada materi yang baku di setiap chapter –sebutan kami untuk setiap session-, para peserta lah yang menentukan materinya sesuai dengan kebutuhan mereka. Jelas karena kami yakin, para peserta sendiri yang lebih tahu kebutuhan belajar mereka.

School of Life tidak punya ruang belajar dan gedung sekolah. Sesuai dengan motto kami, “Jika setiap tempat adalah sekolah, maka setiap orang adalah guru”. Jadi, ruang belajar bisa dimana saja, sesuai kesepakatan peserta. Dimana peserta merasa nyaman untuk belajar bersama, disitu kita jadikan ruang belajar. Dimungkinkan selalu berubah lokasi belajarnya, dan sangat dimungkinkan untuk dibuka di banyak tempat dan daerah, termasuk di luar kota dan luar negeri.

• Sekolah yang tidak ada alumninya, sebab belajar tentang kehidupan
hanya akan berakhir bersamaan dengan saat kita mengakhiri kehidupan ini
• Semua peserta adalah guru, begitu pun semua peserta adalah muridnya
• Tidak ada gedung sekolah, ruang kelas tetap, seragam, apalagi peraturan baku
• Tidak ada kurikulum, modul, kertas kerja, dan buku panduan, karena semuanya sudah tersedia oleh kehidupan ini. Peserta cukup memersiapkan diri untuk berbagi (sharing) kepada sesama tentang pelajaran yang akan dibahas.
• Pelajaran yang didapat dari sekolah ini semuanya tentang kehidupan sehari-hari
• Tujuan dari sekolah ini; untuk hidup lebih baik

Metode belajar
• Dynamic Group
• Brainstorming and share story
• Simulation and role play

Pengelola kelas School of Life
1. Bayu Gawtama, penggagas, fasiliator, penulis buku School of Life
2. Bobby Herwibowo
3. Ismiradanie Seotadji (Bunda Danie)

School of Life




LIFE IS NEVER FLAT, School of Life (SOL) 2 April 2011, lets join!
by Gaw Bayu Gawtama on Thursday, March 10, 2011 at 12:39pm
Siapa manusia di muka bumi ini yang tidak pernah punya masalah?
Siapapun pasti pernah punya masalah, baik masalah kecil, menengah maupun masalah yang seakan teramat besar sehingga membuat orang yang mengalaminya putus asa hingga kehilangan akal. Ada masalah pribadi, masalah pekerjaan, masalah rumah tangga, masalah hubungan sosial dan berbagai masalah lainnya yang secara langsung maupun tidak mengganggu perjalalan kita.

Lain orang lain cara memandang dan menghadapi masalahnya. Ada yang menyerah kalah dengan masalah yang menderanya, ada yang jatuh bangun menyelesaikan masalahnya, ada pula yang tetap tenang dan tersenyum menjalani kehidupannya meski bertubi-tubi masalah menghampirinya. Bagaimana bisa demikian berbeda? Bukankah sesungguhnya masalah itu sebuah keniscayaan? Bukankah hidup kita memang harus diuji? Benarkan setiap masalah yang datang merupakan ujian untuk menapaki kehidupan yang lebih baik?

Life is never flat, menjadi tema yang sangat pas untuk dihadirkan dalam forum School of Life (SOL) yang akan diselenggarakan pada :

Hari/Tanggal : Sabtu/ 2 April 2011
Waktu : Pukul 09.00 s/d 12.00 WIB
Tempat : Kediaman Ibu Devi Noviyanto
Jl. Kelapa Kuning VII Blok H3 No 1
Billymoon, Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Lifesharer : Bayu Gawtama
Bobby Herwibowo
Ismiradanie Soetadji (Bunda Danie)


Peserta : maksimal 30 orang
Infak : Rp. 50 ribu (charge tempat & operasional)
Dibayarkan pada saat acara

Registrasi : kirim email ke schooloflife_indonesia@yahoo.co.id (paling lambat 31 maret 2011)
Informasi : 0852 190 68581 (gaw), 081389133338 (Dony Aryanto)

----------------------------------------------------------------------------------------
“Jika setiap tempat adalah sekolah, maka setiap orang adalah guru”

Orang bijak bilang, sering kali masalah timbul dari diri sendiri. Karenanya, sesungguhnya yang paling mengerti bagaimana menyelesaikannya, adalah si pemilik masalah itu sendiri. Namun, kadang seseorang membutukan orang lainnya untuk menyelesaikan masalahnya. Bukan untuk meminta tolong, melainkan untuk sama-sama belajar kepada orang lain, mengingat hampir setiap orang memiliki masalah yang sama, hanya waktu, bentuk, tempat, dan tingkatannya saja yang berbeda. Atas dasar itulah, School of Life diselenggarakan. Anda berminat? Bergabunglah bersama kami di sekolah yang ilmunya, guru dan kelasnya tak terbatas.

Tentang School of Life
School of Life –sekolah kehidupan- adalah sebuah program yang menawarkan kepada masyarakat ruang untuk berbagi, tempat untuk belajar dari orang lain, dan ruang yang terbuka luas tempat Anda mencurahkan segala yang selama ini terpendam. Jika selama ini Anda tak menemukan satu pun ruang dan kesempatan untuk didengarkan, School of Life-lah ruang yang kami sediakan untuk Anda.

School of Life menyajikan materi yang sangat luas, tak butuh kurikulum, modul atau pun buku panduan. Karena semuanya sudah disediakan oleh kehidupan ini, kita hanya tinggal memilih dan mencernanya saja. Sebab itu, tidak ada materi yang baku di setiap chapter –sebutan kami untuk setiap session-, para peserta lah yang menentukan materinya sesuai dengan kebutuhan mereka. Jelas karena kami yakin, para peserta sendiri yang lebih tahu kebutuhan belajar mereka.

School of Life tidak punya ruang belajar dan gedung sekolah. Sesuai dengan motto kami, “Jika setiap tempat adalah sekolah, maka setiap orang adalah guru”. Jadi, ruang belajar bisa dimana saja, sesuai kesepakatan peserta. Dimana peserta merasa nyaman untuk belajar bersama, disitu kita jadikan ruang belajar. Dimungkinkan selalu berubah lokasi belajarnya, dan sangat dimungkinkan untuk dibuka di banyak tempat dan daerah, termasuk di luar kota dan luar negeri.

• Sekolah yang tidak ada alumninya, sebab belajar tentang kehidupan
hanya akan berakhir bersamaan dengan saat kita mengakhiri kehidupan ini
• Semua peserta adalah guru, begitu pun semua peserta adalah muridnya
• Tidak ada gedung sekolah, ruang kelas tetap, seragam, apalagi peraturan baku
• Tidak ada kurikulum, modul, kertas kerja, dan buku panduan, karena semuanya sudah tersedia oleh kehidupan ini. Peserta cukup memersiapkan diri untuk berbagi (sharing) kepada sesama tentang pelajaran yang akan dibahas.
• Pelajaran yang didapat dari sekolah ini semuanya tentang kehidupan sehari-hari
• Tujuan dari sekolah ini; untuk hidup lebih baik

Metode belajar
• Dynamic Group
• Brainstorming and share story
• Simulation and role play

Pengelola kelas School of Life
1. Bayu Gawtama, penggagas, fasiliator, penulis buku School of Life
2. Bobby Herwibowo
3. Ismiradanie Seotadji (Bunda Danie)

Selasa, 08 Maret 2011

www.klikunic.com: (Video) Misteri Gempa Yogya 5 Tahun Silam Terungkap Lewat Foto

http://www.klikunic.com/2011/03/video-misteri-gempa-yogya-5-tahun-silam.html
Inikah penyebab gempa Jogja 5 tahun yang silam?

jika iya, betapa kejamnya membuat bencana dengan sengaja hanya demi kepentingan2 sesaat

Hanya Allah SWT yang tahu pasti, semoga kita terhindar dari fitnah akhir jaman yang makin keji