Rabu, 06 Juni 2012

Tips Mengelola Ego

Indahnya hidup bukan dinilai dari berapa banyak orang mengenal kita. Tapi berapa banyak orang bahagia karena telah mengenal kita. Semoga Allah SWT menjadikan kita cahaya dimanapun kita berada.

Bayu Gawtama

Mengelola ego memang tidak mudah, karena itulah ego yang terkendali akan memberikan pada kita banyak kemudahan.  Ego adalah suatu mekanisme psikologis manusia. Ego berfungsi melindungi manusia dari segala hal yang mengancamnya secara psikologis seperti pelecehan, hinaan dan caci maki. Namun terkadang ego menjadi sedemikian liar sehingga sulit untuk dikendalikan. Orang yang egonya terlalu besar akan mudah menjadi orang yang sombong dan takabur, apalagi jika wawasannya sempit dan terbatas. Kebaikan-kebaikan seperti memaafkan, memberi dan berkorban untuk sesama sangat sulit diharapkan dari orang seperti ini.

Tips mengelola ego

1. Sungguh sungguh bertaubat, atau dalam terminologi akidah Islam, taubatan nasuha serta menyucikan diri, banyak berzikir dan istighfar.  "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al Baqarah: 222). Tentang tuntunan taubat dapat dibaca di tulisan yang ini.

2. Secara jujur berkontemplasi dan merenungkan perjalanan hidup kita selama ini. Kita perlu berusaha menemukan pola-pola mental yang membuat kita sulit mengendalikan egoisme pribadi kita. Jika tidak mampu menemukannya sendiri, kita bisa berkonsultasi pada mereka yang ahli di bidang penanganan kejiwaan.

3. Membaca kisah-kisah para nabi, sahabat-sahabat mereka dan orang-orang besar yang pernah mempengaruhi banyak orang dan bahkan mengubah dunia. Kebesaran mereka akan mengecilkan ego kita hingga lebih mudah dikendalikan. Kita juga bisa membaca sejarah kebangkitan dan keruntuhan berbagai bangsa dan peradaban. Akan terlihat bahwa banyak bangsa-bangsa yang jatuh ke dalam jurang kehancuran sesudah mereka memperturutkan egonya melebihi batas kewajaran. Ego berlebihan membuat mereka terjebak dalam pola hidup hedonis materialistik penuh kesombongan.

4. Mempraktekkan pola hidup zuhud. Ibnu Abi Ad-Dunia, seorang tabiin, pernah mengatakan "Umat terdahulu selamat (jaya) karena teguhnya keyakinan dan zuhud. Dan umat terakhir kelak akan binasa karena kekikiran (harta dan jiwa) dan cita-cita kosong." Zuhud bukanlah sepenuhnya menolak dunia, namun menjadikan dunia hanya dalam genggaman tangan dan bukan di dalam hati.   

5. Mempelajari ilmu syariah dengan sungguh-sungguh, minimal untuk kebutuhan ibadah sehari-hari.  "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.(QS. Al-Baqarah : 208). Mustahil kita bisa masuk Islam secara kaafah jika kita enggan belajar ilmu-ilmu syariah.

6. Melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan sosial untuk mengasah kepedulian dan mendidik diri berkorban untuk orang lain. Salah satu sebab ego jadi tidak terkendali adalah karena kurang merasakan penderitaan orang lain. Di luar sana, masih banyak yang lebih susah hidupnya daripada kita.  Mereka harus tidur di emperan toko atau di pinggiran jalan, makan dari apa yang mereka temukan dan hidup tidak menentu arahnya.

7. Mengingat kematian dan segala kejadian sesudahnya. Kematian mengungkapkan betapa lemahnya seorang manusia. Kesadaran akan lemahnya diri kita membuat ego kita lebih bisa dikendalikan.

Semoga bermanfaat


Banyak cara untuk menginspirasi banyak orang baik secara langsung atau tidak langsung.  Salah satu cara mudah untuk menginspirasi orang lain berbagi adalah dengan mengenakan kaos yang berisi tulisan atau citra insiparatif seperi Kaos Sedekah. Kaos ini berisi kata-kata motivasi untuk bersedekah dan berbagi pada sesama dengan cara yang halus dan tidak menggurui. Baik juga untuk hadiah atau souvenir bagi yang dicintai dan dikasihi.  Kaos ini dapat diperoleh di situs distromuslim dot net.

3 komentar: