Senin, 21 April 2008

Curhat Soal Internet Marketing dan Spam

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Rekan-rekan sekalian,

Hari ini saya dapat penawaran e-book tentang internet marketing dari seorang pengguna MP. karena saya orangnya cenderung netral dan enggan untuk ribut, maka saya biarkan saja dan paling2 saya beri nasihat agar tidak beriklan sembarangan di situs atau blog orang, nanti dianggap spam. Namun, saya sendiri berusaha berempati pada rekant tersebut dan mencoba memahami bahwa dia, sebagaimana saya dan semua orang di dunia ini, membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Saya sendiri, alhamduillah, tidak merasa terganggu.

Manusia pada umumnya memang egois dan cenderung serakah. Banyak orang mau dapat uang banyak namun tidak rela ada orang lain yang beriklan disitusnya. Namun, bila pada suatu saat dia yang harus cari uang lewat internet dan menjualkan ebook atau produk-produk orang, dia sembarangan beriklan di situs-situs orang. Suatu sifat yang sangat manusiawi, namun tetap tidak boleh kebablasan.

Masalah Spam adalah masalah yang sangat serius. Seseorang bisa kehilangan kredibilitasnya di dunia maya gara-gara dianggap melakukan Spam. Dan, parahnya lagi, persepsi tentang spam tidak sama dalam pikiran semua orang. Apabila sang pemilik blog adalah orang yang suka mengalah dan mudah berempati, tentu dia tidak mudah menuduh seseorang melakukan spam, walaupun sang pengunjung sudah jelas-jelas "gelar dagangan" di guestbook atau shoutbox dari blog atau situsnya. Tapi, kalau sifat pemilik blog atau situs berbeda 180 derajat dengan yang pertama tadi, wah, sudah, sang pemilik tadi bisa panggil "Petugas Tramtib Dunia Maya" (Report abuse atau sejenisnya). Dan.... bisa saja sang PKO (pedagang kaki online, meminjam istilah Anne Ahira) bisa kehilangan bukan hanya seluruh dagangannya tetapi seluruh krediibilitasnya di dunia maya.

Dari penggambaran di atas, kita dapat menarik hikmah sebagai berikut:

  1. Mungkin sudah waktunya para blogger dan internet marketer mengubah paradigma kita dari paradigma Weapon of Mass Destruction alias Senjata Pemusnah Massal ke paradigma Sniper alias Penembak Jitu. Kalo pakai WMD, banyak orang, bangunan dan lain-lain yang seharusnya tidak jadi sasaran malah jadi korban, target sasaran bukan tidak mungkin malah sudah melarikan diri. sedangkan, satu tim penembak jitu dapat menembak sasaran dengan tepat tanpa harus menimbulkan kerusakan-kerusakan besar yang tidak perlu terjadi. Dalam masalah internet marketing seperti ini, sang marketer harus mengenal dan mengetahui seluk beluk targetnya dengan baik agar dia dapat membidik dan mengenai target sasaran dengan tepat.

  2. Apabila anda mengikuti program afiliasi yang menjual ebook dengan melibatkan unsur reselling atau penjualan kembali dengan sistem komisi, maka anda terlebih dahulu harus merasakan manfaat dari ebook tersebut. Dengan kata lain, ebook tersebut harus anda baca, anda hayati dan anda amalkan isinya. Bukan setelah mendaftar dan membayar, anda ujug-ujug jualan. Insya Alloh enggak akan ada yang mau beli, wong anda sendiri belum merasakan manfaatnya. Akan lebih baik anda menceritakan pengalaman anda berkenaan dengan ebook tersebut, baik dalam blog atau situs anda atau pada saat anda mereply blog orang lain.

  3. Program afiliasi yang baik tentu memiliki training programme atau program pelatihan yang baik, baik secara online atau lebih baik lagi ada yang offline, sekalian kopdar gitu. Peserta program yang baik tentu akan mengikuti program-program tersebut dengan sepenuh hati dan merasakan manfaat program-program tersebut tidak hanya dalam bisnis internetnya tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Remember "Action Speaks Louder than Words".

Semoga posting-an kali ini bermanfaat untuk rekan- rekan sekalian, baik yang menggeluti internet marketing atau yang sering didatangi internet marketer.

Sebagai tambahan, silahkan berkunjung ke situs ini ada ebook gratis, tis, tis, enggak ada embel2nya.

15 komentar: