Ready to change
Kisah Pengrajin emas dan pengrajin kuninganPada zaman dahulu kala, hiduplah dua orang sahabat yang berprofesi sebagai pembuat barang-barang kerajinan dari kuningan dan emas. Mereka berdua biasa menjual barang-barang hasil kerajinan mereka pada Hari Pasar, yang berlangsung pada saat-saat tertentu di negeri mereka. Bahkan, acara hari pasar kali ini adalah acara yang sangat istimewa karena para tamu agung dari negeri tetangga juga akan datang berkunjung dan membeli barang-barang.
Pada suatu hari, saat semua orang sedang sibuk mempersiapkan barang-barang yang akan dijual pada hari Pasar, perajin kuningan bertemu dengan perajin emas. Dia melihat barang-barang hasil karya si pengrajin emas begitu kasar dan tidak rapih. Ukirannya kasar dan warnanya kusam. Pengrajin kuningan bertanya kepada pengrajin emas, "Mengapa engkau tidak membuatnya dengan lebih teliti dan lebih baik agar bentuknya lebih indah dan menawan hati?"
Penjual emas menjawab dengan membanggakan diri "Aku tidak khawatir daganganku tidak laku, walaupun kusam dan kurang bagus pembuatannya, semua orang tahu bahwa barang2 ini terbuat dari emas. Nilai emas lebih tinggi daripada kuningan".
Hari pasar yang ditunggu pun akhirnya tiba. semua orang mengerumuni barang dagangan sang pengrajin kuningan. Mereka terpesona oleh indahnya barang-barang sang pengrajin kuningan, ukirannya yang halus, warnanya yang cemerlang, dan keunggulan-keunggulan lainnya. Tidak ada orang yang melirik dagangan sang pengrajin emas, sebab baru melihat selintas saja para calon pembeli itu sudah kehilangan minat. Warna yang kusam dan ukiran yang kasar menyebabkan barang barang sang pengrajin emas tidak laku walaupun bagang-barang itu terbuat dari emas yang berkualitas tinggi.
Inti dari cerita di atas adalah seringkali orang berpikir bahwa keadaan yang sudah nyaman dan enak sudah tidak lagi memerlukan perubahan dan perjuangan. Padahal hidup itu sendiri adalah perjuangan dan perubahan. Semua makhluk yang hidup harus berjuang dan berubah seiring waktu. lebih baik dari ke hari sudah terpaku pada "emas" (kekayaan warisan, kepandaian dll) sudah pasti disukai orang tidak perlu mengadakan perubahan-perubahan positif agar "emas" tersebut menjadi lebih baik. keadaan tersebut sudah menjadi zona nyaman bagi dia.
Apabila kita merasa bahwa kita tidak menjadi lebih baik dari hari ke hari, tidak juga mengalami peingkatan karir atau keahlian, maka kita harus siap berubah. Bukan cuma mengubah profesi atau pekerjaan, tetapi yang lebih penting sikap mental kita harus jadi lebih positif dan lebih kuat. Sehingga, apapun tantangan zaman, kita bisa lalui dengan lebih baik. Termasuk pula meraih lebih banyak hikmah dari pengalaman hidup kita.
Jika kita tidak ingin tertinggal dgn banyak orang yang sudah melakukan lompatan2 besar dalam kehidupan mereka, maka inilah yang harus kita lakukana:
Pertama Pancangkan tekad yang kuat: Tekad kuat ini akan menjadi daya dorong yang sangat kuat agar kita tidak lengah dari rutinitas.
KeduaKobarkan Motivasi:
Minimal ada 4 hal yang bisa mengubah mental dan membangkitkan motivasi:
- didasari rasa takut mandapat hukuman, takut dikucilkan, takut tidak dapat penghasilan dan sebagainya. Ini adalah motvasi yang paling buruk. Hal ini membuat orang melakukan sesuatu dengan tergesa-gesa, tidak profesional dan asal-asalan, asal bisa menggugurkan kewajiban.
- didasari reward/penghargaan, keuntungan yang bisa diraih keinginan mendapat keuntungan: harta banyak, uang banyak, sahabat, penghargaan dll
- didasari kebutuhan, yaitu tujuan untuk mendapatkan hal-hal yang memang kita butuhkan, baik psikologis maupun fisik
- didasari rasa cinta. Apabila motivasi timbul didasari rasa cinta, maka akan timbul kekuatan yang luar biasa, melebihi ketiga motivasi lainnya.
Kita perlu memohon kepada Alloh SWT agar dianugerahi cinta kepadaNya dan kepada Rasul-Nya. Pada akhirnya cinta itu akan menimbulkan rasa syukur. Rasa syukur itu akan menimbulkan cinta pada diri kita sendiri, sebagai makhluk ciptaanNya yang memiliki keunggulan dan kelebihan, bukan hanya kekurangan dan kelemahan. Cinta inilah yang akan membuat kita cinta pada keunggulan-keunggulan terhadap kita apa adanya, sehingga kita akan merasa nyaman dengan diri kita sendiri. Selanjutnya kita akan bisa menimbulkan rasa cinta pada keluarga dan para sahabat kita.
Ketika kita mencintai diri kita sendiri, kita akan memiliki kebanggaan pada diri sendiri. Kita akan mempu memfokuskan diri pada kelebihan/keunggulan diri. Dengan demikian, nantinya timbul motivasi untuk jadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Namun, apabila kita fokus pada kekurangan dan kelemahan kita, sulit bagi kita untuk menumbuhkan rasa cinta pada diri sendiri dan orang lain, termasuk keluarga dan teman-teman kita.
Sangat disayangkan banyak sekali orang yang tidak bangga pada dirinya sendiri, pendidikan, fisik, kelurga, keturunan dll
Padahal, sebagaimana barang=barang hasil kerajinan sang penjual kuningan di atas, banyak orang yang kelihatannya miskin dan lemah sesungguhnya memiliki potensi untuk berubah dan menjadi orang-orang yang produktif dan sukses.
Oleh karena itu, siapkan diri untuk berubah dan kuatkan tekad kita semua bahwa Kita Semua Harus Berubah!!
Narasumber: Mbak Niek - Institut Kemandirian
Semoga bermanfaat, acara The Power of Life adalah hasil kerjasama Radio Trijaya 104,6 FM dengan Institut Kemandirian, suatu lembaga jejaring Dompet Dhuafa Republika yang mengajarkan ketrampilan Wirausaha dan Teknis secara gratis. Alamat Institut Kemandirian:Kompleks PT Panasonic/Yayasan Matsushita Gobel, Gedung Techno School Lt. 3, Jl. Raya Bogor, Km 29, Jakarta Timur. Telp: 021-88710408, 91261823
6 komentar: