Kamis, 14 Agustus 2008

[ultah MPID 2008] Perjalanan dari Bekasi (Tol Barat dekat MM) ke TIM


Casas de carton - Javier Alvarez

Laporan pandangan mata di sana sudah banyak yang posting, jadi saya posting yang perlu saja ya, yaitu Perjalanan dari Bekasi (tepatnya dari Tol Barat dekat MM) ke TIM.  Sebab, yang posting ultah MPID udah banyak, contohnya yang ini.

Pada acara ultah MPID ke 4 beberapa hari yang lalu, saya dapat tugas menjemput anak-anak dari Bantar Gebang.  Pagi-pagi jam 05:30, saya sudah naik busway ke Kampung Melayu, dilanjutkan dengan naik angkot M26 ke Metropolitan Mall, Bekasi.  

Karena sudah bertahun-tahun tidak ke Bekasi, saya agak keder juga di sana.  Untung keadaan di sana gak banyak berubah.  Lalu saya cari deh Tol Barat, sambil agak muter-muter, he he he.
 
Sebelum ketemu anak-nakan itu, hal-hal yang menyedihkan dari negeri tercinta ini sudah ada di depan mata.  para pengemis sudah hadir di pinggir jalan dan di jembatan Kali Bekasi yang besar itu.  Di antara pusat-pusat perbelanjaan yang berdiri kokoh dengan angkuh :(
 
Sebabnya mungkin karena kita tidak mempercayai mereka dan tidak mau mendorong mereka untuk membantu diri mereka sendiri. tidak, kita memang masih jauh dari sosok seorang Muhammad Yunus, Pendiri Grameen Bank yang berani memberi pinjaman tanpa mensyaratkan jaminan, cukup didasarkan pada niat baik dan kepercayaan semata.  Sebagaimana bisa dibaca di sini (silahkan mampir jika ada waktu)

Dari Muhammad Yunus untuk Kaum Miskin  

Setelah menunggu cukup lama, karena di Bantar Gebang bis yang membawa anak-anak tersebut terjebak macet, akhirnya saya bisa bertemu dengan mereka dan ikut bersama ke TIM.

Yang menarik sekaligus menyedihkan, anak-anak itu, apabila naik truk sampah atau mobil bak terbuka, justru malah merasa nyaman.  Saat naik bis biasa, seperti yang kita biasa naiki, mereka malah mabuk.  Terlihat di dalam bis, ada yang bawa minyak angin segala.
 

bantar gebang 3

Sepanjang perjalanan, terjadilah hal-hal yang cukup mengiris perasaan orang-orang yang masih memiliki hati nurani.  Anak-anak itu sangat terpesona oleh gedung-gedung yang ada di sepanjang jalan tol yang kami lalui.  Tidak henti-hentinya mereka melihat gedung-gedung tersebut dari jendela bis.  Tentu saja disertai komentar-komentar khas anak-anak yang lucu dan sok tahu itu, he he he.  gak tahu mereka bahwa orang-orang di dalam gedung-gedung itu mungkin sedang stress oleh beban pekerjaan yang menumpuk.

 bantar gebang 1

Melihat Busway gandeng saja di Kramat, dekat Senen, mereka terkagum-kagum dan berteriak ribut.

 Bagi kita yang tinggal di kota, gedung-gedung tersebut tentu saja sudah tidak lagi menarik perhatian lagi.  Kita bahkan melewati semua hal tersebut begitu saja tanpa memberikan perhatian sedikitpun.  tetapi bagi mereka??? yang tiap hari hanya melihat sampah-sampah saja?? Tentu merupakan pengalaman yang menggembirakan, yang belum tentu mereka dapatkan sering-sering.

Alhamdulillah, akhirnya kami semua selamat sampai di TIM, tempat acara Ultah MPID ke 4 diselenggarakan.

3 komentar: