
Aksi Kerelawanan
Di sisi lain, bencana memberi kesempatan pada manusia untuk menabung pahala dan energi kebaikan sebanyak mungkin. Penanganan bencana bukanlah proses sekali jadi namun perlu banyak tahapan seperti emergency, recovery dan sebagainya. Banyak diantara para relawan adalah orang-orang yang berasal dari kalangan menengah ke bawah. Mereka tentu tidak bisa bersedekah sebanyak orang-orang kantoran atau pengusaha kaya berpenghasilan besar. Mereka pun tidak punya ilmu agama yang cukup untuk berdakwah di mimbar-mimbar. Ibadah harian mereka pun mungkin sangat terbatas, sekedar bisa menggugurkan ritual-ritual yang wajib saja sudah bagus. Mereka mungkin hanya punya kekuatan fisik untuk mengevakusi korban ataupun membantu mengangkat barang-barang di posko atau pengungsian. Bisa jadi, kesempatan mereka untuk mengumpulkan sebanyak mungkin kebaikan ada di dalam lokasi-lokasi bencana. Setiap kali manusia berbuat kebaikan, maka kebaikan itu akan terseimpan dalam bentuk energi positif. Apabila perbuatan yang dilakukan sebaliknya, maka dia pun akan tersimpan dalam bentuk energi negatif. Kedua macam energi itu bisa mencair dan kembali pada pemiliknya. Energi positif dalam bentuk 4TA (harta, tahta, kata dan cinta) dan energi negatif dalam bentuk bencana dan kemalangan.
Terkadang ada yang membanding-bandingkan antara mereka yang terjun langsung ke lokasi bencana dengan yang hanya menyumbang dana, bahan pangan atau barang-barang. Mereka beranggapan bahwa yang terjun ke lokasi bencana amal sholehnya lebih besar daripada yang sekedar menyumbang donasi. Sesungguhnya, kita tidaklah mampu mengukur pahala orang lain. Yang terbaik adalah mengetahui apa yang kita dapat lakukan dan melakukannya, walau dalam pandangan manusia tidaklah besar. Bantuan sekecil apapun sangat berarti dalam kondisi seperti sekarang ini. Namun penghargaan atas sekecil apapun kebaikan bukan alasan untuk hanya menyumbang lebih sedikit daripada yang kita mampu.
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An Nahl:97)
Sesungguhnya, apapun yang kita lakukan dan sumbangkan kepada para korban bencana alam tersebut adalah tindakan kerelawanan. Kerelawanan seharusnya menjadi bagian penting dari gaya hidup kita. Dari depan komputer kita yang tersambung ke jaringan internet saja sudah tak terhitung banyaknya aksi kerelawanan yang bisa kita lakukan. Sekedar memberi tahu teman-teman kita mana komunitas, lembaga dan yayasan terpercaya yang bisa menyalurkan bantuan kita pun merupakan aksi kerelawanan. Di kota-kota besar, banyak sekali orang yang sudah tergerak hatinya untuk peduli pada sesama, namun belum tahu kemana harus menyalurkan bantuan. Mari kita bantu mereka dan sesungguhnya perbandingan yang paling akurat hanya ada pada pada Allah SWT yang Maha Mengetahui . "A laisallahu bi ahkamil haakimiin" Bukankah Allah seadil-adilnya hakim? (Qs. At Thiin 8)
"Relawan yang baik adalah yang tahu persis apa yang akan dan bisa dikerjakannya. Ketika berada di lokasi bencana ia tidak bingung dan tidak banyak bertanya apa yang mesti dikerjakan, ia bisa melihat kemampuannya sendiri dan menempatkan dirinya secara tepat sesuai kemampuannya itu. Dalam hal ini termasuk para dermawan yang secara ikhlas dan sadar diri tidak terjun langsung ke lokasi bencana lantaran khawatir justru merepotkan tim yang tengah bekerja." Kutipan dari tulisan Bayu Gawtama itu menyadarkan kita bahwa tidaklah terlalu penting di posisi mana kita berada. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana tanggung jawab dan peranan kita dalam posisi tersebut. Biarpun kita berada jauh dari lokasi bencana namun apabila kita terus bekerja dan menyumbangkan segala yang kita mampu dan punya, maka sesungguhnya kita pun bagian dari para relawan itu. Semoga Allah SWT yang Maha mengetahui lagi Maha Menilai diri kita membalas dengan balasan yang terbaik dunia dan akhirat. Amiin
--------------------------------
Kehidupan sering berlaku
dengan cara yang sulit kita mengerti
maksudnya.
Tetapi, jika hati kita ikhlas,...
kita akan melihatnya sebagai
CARA TUHAN MENUNTUN KITA
MENUJU JALAN YANG LURUS,
jalan yang diberkati nikmatnya kedamaian
dan kesejahteraan,
dan nikmatnya kewenangan
memimpin kehidupan yang bernilai.
Karena ini semua
adalah atas kehendak Tuhan,
marilah kita berlaku lebih patuh.
Mario Teguh
untuk teman-teman yang ingin belajar menjadi seorang Relawan, silahkan menuju album yang satu ini
14 komentar: