QS Al Ashar: 1 - 3
Detik demi detik tidak terasa berlalu, tahun yang baru akan segera tiba dalam hidup kita. Jatah hidup kita semakin berkurang walaupun dari segi angak usia bertambah. Memang, Insya Allah kita masih termasuk orang beriman walaupun mungkin imannya masih lemah dan rapuh bagai rumah kayu yang dimakan rayap. Namun, beriman saja tentu tidak cukup, kita perlu beramal sholeh sebagai bekal di akhirat nanti. Amal sholeh mungkin bisa didefinisikan sebagai perbuatan baik yang ditujukan untuk menggapai keridhoan Allah SWT dan mempunyai efek samping yang positif dalam kehidupan sesama manusia dan makhluk hidup lainnya.
Bapak Quraish Shihab, saat menjelaskan makna Iyyaka na'budu wa Iyyaka nastain pernah mengatakan "mengapa pada saat sholat sendiri, ayat itu tetap dibaca Iyyaka na'budu wa Iyyaka nastain, yang berarti hanya kepadaMu kami menyembah dan kami minta pertolongan? Beliau lalu mengatakan bahwa Islam adalah agama kebersamaan. Karena itu, kita harus peduli pada sesama saudara kita. Sehingga, untuk menjadi orang yang tidak merugi, kita juga perlu saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Salah satu cara menasihati yang baik adalah dengan tulisan. Pepatah Latin mengatakan Verba volant, littera scripta manet, yang terucap akan musnah, yang tertulis akan abadi. Tulisan yang baik akan bermanfaat untuk banyak orang walaupun penulisnya telah tiada.
Sangat sayang apabila moment patah hati yang pernah dialami tahun 2010 ini tersia-siakan. Setelah berhasil memanfaatkan moment tersebut untuk menggondol beasiswa SMO 2010 di Sekolah Menulis Online-nya pak Jonru, Insya Allah saya akan meneruskan dengan menulis buku sendiri, Insya Allah minimal LIMA JUDUL BUKU. Saya sengaja mencanangkan target yang luar biasa itu sebagai upaya menantang diri sendiri dalam dunia kepenulisan. Keinginan ini terinspirasi oleh buku MENJADI PEMENANG KEHIDUPAN yang diterbitkan oleh Leutika Publisher. Dalam buku tersebut, kedua penulisnya mengutip prinsip yang dijelaskan Pak Jamil Azzaini dalam membuat pencapaian. Pencapaian yang baik haruslah masuk akal dan menantang. JIka ada yang baru belajar menulis lalu mencanangkan resolusi menulis sebuah buku di tahun depan, hal itu merupakan tantangan yang cukup berat dan patut diperjuangkan. Namun, jika sudah banyak mem-publish tulisan di situs jejaring sosial dan sudah mengumpulkan banyak jempol serta komentar positif, target satu buku tentunya kurang menantang, walaupun tetap masuk akal.
Alhamdulilah, banyak yang mengatakan bahwa tulisan-tulisan saya cukup bagus, walaupun tentu saja masih banyak kekurangan di sana - sini. Sangat berbeda dengan tulisan-tulisan saat awal-awal nge-blog dulu, sekitar tahun 2007. Yang mau lihat tulisan-tulisan tersebut, silahkan mampir ke blog saya, masih ada koq. Pak Jonru juga pernah bilang bahwa di dunia ini tidak ada tulisan yang bagus, yang bagus adalah hasil tulisan yang sudah di-edit.
Tantangan tersebut tentu saja sudah termasuk perbaikan diri. Agar mampu mencapai penaklukkan tantangan tersebut, saya harus mampu memperbaiki diri aga mampu menggapai standart minimal dan keluar dari zona nyaman yang membelenggu selama ini. Tantangan seberat itu tentu tidak bisa diselesaikan hanya dengan bermalas-malasan dan bersikap terlalu permisif pada diri sendiri. Al Quran dan Hadits shahih pun banyak yang menekankan pentingnya memperbaiki diri terus menerus. Orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik daripada kemarin. Orang yang merugi adalah orang yang hari ini sama saja dengan kemarin hari, apalagi yang lebih buruk.
Terinspirasi dari buku MENJADI PEMENANG KEHIDUPAN hadiah dari lomba Menulis Teman Maya yang diselenggarakan di Multiply oleh mbak Dewayanie. Terima kasih banyak mbak
Bapak Quraish Shihab, saat menjelaskan makna Iyyaka na'budu wa Iyyaka nastain pernah mengatakan "mengapa pada saat sholat sendiri, ayat itu tetap dibaca Iyyaka na'budu wa Iyyaka nastain, yang berarti hanya kepadaMu kami menyembah dan kami minta pertolongan? Beliau lalu mengatakan bahwa Islam adalah agama kebersamaan. Karena itu, kita harus peduli pada sesama saudara kita. Sehingga, untuk menjadi orang yang tidak merugi, kita juga perlu saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Salah satu cara menasihati yang baik adalah dengan tulisan. Pepatah Latin mengatakan Verba volant, littera scripta manet, yang terucap akan musnah, yang tertulis akan abadi. Tulisan yang baik akan bermanfaat untuk banyak orang walaupun penulisnya telah tiada.
Sangat sayang apabila moment patah hati yang pernah dialami tahun 2010 ini tersia-siakan. Setelah berhasil memanfaatkan moment tersebut untuk menggondol beasiswa SMO 2010 di Sekolah Menulis Online-nya pak Jonru, Insya Allah saya akan meneruskan dengan menulis buku sendiri, Insya Allah minimal LIMA JUDUL BUKU. Saya sengaja mencanangkan target yang luar biasa itu sebagai upaya menantang diri sendiri dalam dunia kepenulisan. Keinginan ini terinspirasi oleh buku MENJADI PEMENANG KEHIDUPAN yang diterbitkan oleh Leutika Publisher. Dalam buku tersebut, kedua penulisnya mengutip prinsip yang dijelaskan Pak Jamil Azzaini dalam membuat pencapaian. Pencapaian yang baik haruslah masuk akal dan menantang. JIka ada yang baru belajar menulis lalu mencanangkan resolusi menulis sebuah buku di tahun depan, hal itu merupakan tantangan yang cukup berat dan patut diperjuangkan. Namun, jika sudah banyak mem-publish tulisan di situs jejaring sosial dan sudah mengumpulkan banyak jempol serta komentar positif, target satu buku tentunya kurang menantang, walaupun tetap masuk akal.
Alhamdulilah, banyak yang mengatakan bahwa tulisan-tulisan saya cukup bagus, walaupun tentu saja masih banyak kekurangan di sana - sini. Sangat berbeda dengan tulisan-tulisan saat awal-awal nge-blog dulu, sekitar tahun 2007. Yang mau lihat tulisan-tulisan tersebut, silahkan mampir ke blog saya, masih ada koq. Pak Jonru juga pernah bilang bahwa di dunia ini tidak ada tulisan yang bagus, yang bagus adalah hasil tulisan yang sudah di-edit.
Tantangan tersebut tentu saja sudah termasuk perbaikan diri. Agar mampu mencapai penaklukkan tantangan tersebut, saya harus mampu memperbaiki diri aga mampu menggapai standart minimal dan keluar dari zona nyaman yang membelenggu selama ini. Tantangan seberat itu tentu tidak bisa diselesaikan hanya dengan bermalas-malasan dan bersikap terlalu permisif pada diri sendiri. Al Quran dan Hadits shahih pun banyak yang menekankan pentingnya memperbaiki diri terus menerus. Orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik daripada kemarin. Orang yang merugi adalah orang yang hari ini sama saja dengan kemarin hari, apalagi yang lebih buruk.
Terinspirasi dari buku MENJADI PEMENANG KEHIDUPAN hadiah dari lomba Menulis Teman Maya yang diselenggarakan di Multiply oleh mbak Dewayanie. Terima kasih banyak mbak
Sebuah janji untuk diri sendiri, semoga bermanfaat untuk yang membaca
2 komentar: