Sabtu, 31 Desember 2011

[Renungan] Tidak ada yang baru di tahun baru

Apa sih makna pergantian tahun? Pesta pora, hura-hura atau bergembira ria? atau mungkin ada hal-hal lain yang lebih positif untuk dilakukan? Seperti pada tahun tahun sebelumnya, pergantian tahun kali ini pun tidak terlalu berbeda.  Kembang api menggelar memecah gelapnya malam sementara orang-orang berbondong bondong pergi ke keramaian.  Baik di tengah kota, di pantai atau di mana pun. Sesudah itu, saat pagi menjelang, para petugas pun membersihkan sisa sisa pesta semalam.  Tidak lama kemudian, jalanan dan tempat bekas pesat pun kembali bersih.  Seakan-akan tidak terjadi apa-apa.  Begitulah yang terjadi setiap kali pergantian tahun.  Hanya kemasan yang berubah-ubah, isinya tidak ada yang berubah sedikitpun.  Pesta pora, hura-hura dan sejenak melepaskan penatnya beban kehidupan, hanya itu saja.  Sholat dan sedekah? entah apakah kedua hal yang penting itu masih terpikir dalam benak mereka.  Yang penting bersenang-senang dan menghabiskan malam yang datangnya hanya setahun sekali itu.  

Peringatan Tahun Baru Masehi memang pernah terasa berbeda. Yaitu pada saat Tsunami melanda Aceh beberapa tahun yang lalu.  Suasana yang bisanya gegap gempita penuh kmeriahan tiba-tiba mendadak sunyi senyap penuh kesedihan mendalam.  Terasa dekat para korban Tsumani itu pada diri, terasa benar kepergian mereka sehingga tidak tega rasanya berhura-hura merayakan tahun baru yang saat itu datang.  Namun setelah itu, semua seakan terlupakan.  Pada saat perayaan tahun baru berikutnya, nafsu untuk berhura-hura tak lagi bisa dibendung.  Perayaan yang sama gilanya dan sama borosnya, jika tidak mau dikatakan melebihi, kembali terjadi.  Seakan tidak ada hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari kejadian Tsunami beberapa tahun sebelumnya.  Apakah perlu bencana sebesar Tsunami yang melanda Aceh dan sekitarnya itu terulang kembali? Entahlah.

Pada tahun baru kali ini, perayaan itu pun ditambah aksi sensasional lainnya.  Seorang pesulap, master, mentalist atau apapun namanya menantang maut dengan membiarkan diriinya ditimbun hidup-hidup dalam semen cor seberat 2 ton.  Dia dikubur selama beberapa jam dalam timbunan semen tersebut.  Pada saat malam menjelang, para petugas pun membongkar cor semen tersebut dan mengeluarkan si mentalist.  Sesudah itu, yang dilakukan sama saja dengan tahun-tahun yang telah berlalu.  Count down, hura-hura, maksiat dan lain sebagainya.  Hampir tidak ada nilai positifnya sama sekali.  

Si mentalist boleh saja bangga atas keberhasilannya bertahan hidup dalam timbunan semen dan beton.  Dia juga bisa saja menerima sejumlah uang dan penghargaan lain dari pihak sponsor dan mendapat perhatian dari masyarakat luas.  Namun, mungkin dia tidak sadar bahwa beban yang ditanggung masyarakat miskin jauh lebih berat.  Jika si mentalist terhimpit beton selama beberapa jam, maka banyak rakyat miskin negeri ini yang terhimpit kapitalisme dan kepentingan pemilik modal.  Tanah yang tergusur, tempat tinggal yang terampas serta kehidupan yang penuh ketidakpastian jelas merupakan himpitan yang jauh lebih berat.   Dan bukan hanya untuk beberapa belas jam namun entah sudah berapa tahun atau bahkan entah berapa generasi.

Belum lagi jika kita berbicara tentang penderitaan para saudara kita di Palestina.  Mereka tiap hari harus berhadapan dengan tentara-tentara Zionis yang selalu menghina, melecehkan dan bahkan tidak jarang membunuh dan menyiksa mereka.  Sekedar pertanyaan iseng, apakah si mentalist dapat membawa bantuan makanan dan obat-obatan kepada rakyat Gaza yang masih di bawah penjajahan kaum Zionist? Tentu kita semua sudah tahu jawaban dari pertanyaan retorist ini.  Dan sudah pertanyaan iseng tadi lebih dari cukup untuk menguji mutu dari tayangan sensasional si mentalist itu.    

Sekali lagi, sungguh tidak ada yang baru di tahun 2012 ini, semua masih sama seperti dulu.  Sehingga, sungguh tidak layak pergantian tahun yang tidak ada maknanya sama sekali itu dirayakan besar-besaran.  Apalagi jika harus dengan biaya yang luar biasa besarnya.  

Semoga bermanfaat, mohon maaf bagi yang tidak berkenan

Selasa, 27 Desember 2011

zona djadoel

http://zonadjadoel.blogspot.com/
berbagi bacaan favorit untuk kembali bernostalgia

bisa donlot majalah lama, komik lama dgn gratis

Senin, 26 Desember 2011

Kapitalisme dan Ritual Hampa Makna

Terlepas dari pro dan kontra mengucapkan selamat hari raya suatu agama oleh penganut keyakinan berbeda, hari-hari raya itu sendiri sudah banyak yang kehilangan makna.   Generasi muda, apalagi yang disebut generasi digital, lebih mementingkan kepentinga ego pribadi dan kepuasan sesaat dibandingkan hal-hal yagn bersifat spiritual keagamaan.  Mereka banyak yang menganggap bahwa libur di hari-hari raya keagamaan adalah kesempatan untuk bersenang-senang dan lepas dari beban tanggung jawab di sekolah atau kuliah.  Ada yang mengisi libur dengan bermain games online berjam-jam di warnet, ada yang jalan-jalan dan seabrek kegiatan lainnya yang fun namun hampa makna dan minim manfaat.  

Peradaban sekuler materialistik telah mereduksi ritual-ritual agama menjadi perayaan hampa makna.  Semua diarahkan untuk belanja yang bersifat konsumtif.  Berbagai macam potongan harga ditawarkan sehingga para konsumen pun seakan sulit untuk mengendalikan diri untuk tidak terlalu banyak belanja.  Semua itu demi terus bergeraknya Mesin ideologis bernama kapitalisme. Menjelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, para penerbit buku berlomba menerbitkan buku tentang Islam.  Buku-buku agama Islam pun didiskon sekian persen dan sekian persen.  Saat menjelang Natal, giliran buku-buku agama Kristen yang didiskon.  Pemasaran ala kapitalis memang labil dan cenderung mengikuti trend yang berlaku saat itu.  Hari-hari raya keagamaan pun akhirnya tereduksi menjadi trend untuk merancang strategi pemasaran dan melariskan dagangan sebanyak mungkin. 

Dalam situs Voa Islam, terdapat sebuah artikel tentang para karyawan muslim yang merasa keberatan mengenakan atribut suatu agama yang hari rayanya akan segera dirayakan.  Mereka mengadu pada suatu organisasi massa Islam yang langsung mengeluarkan fatwa haram untuk mengenakan atribut tersebut.  Entah fatwa itu didengar dan diperhatikan atau tidak, yang kita lihat di toko-toko masih banyak mengenakan atribut-atribut tersebut.  Entah mereka muslim atau bukan, terpaksa atau suka rela, kita tidak tahu. 

Memang, tidak ada larangan tegas bagi kaum muslimin untuk bekerja pada orang-orang non muslim.  Namun, terkadang timbul konflik antara keyakinan spiritual seseorang dengan peraturan di tempat dia bekerja.  Sebagai contoh, sebuah restoran memiliki kebijakan para pelayannya harus melayani tamu saat jam makan siang, termasuk pada hari Jumat. Padahal karyawan yang muslim wajib untuk sholat Jumat.  Atau jika ada pekerjaan yang mengharuskan seseorang masuk ke "wilayah abu-abu" yang tidak jelas halal-haramnya, terutama dalam hal finansial/keuangan.  Mungkin, karyawan non muslim pun ada yang keberatan apabila harus mengenakan atribut khas muslim seperti peci, baju koko atau sarung (walaupun bukan bagian dari syariat Islam) saat menjelang hari raya Idul Fitri misalnya.  Namun, demi keuntungan material yang hendak diperoleh, semua itu tidak lagi dianggap penting. 

Toleransi memang terkadang terlalu jauh menyentuh aspek-aspek aqidah / keyakinan terdalam dalam kepercayaan seseorang.  Mungkin manusiawi, namun jangan sampai hal itu membuat seseorang harus tertekan hati nuraninya.  Jika berkelanjutan, maka toleransi yang dipaksakan seperti itu bisa menimbulkan depresi dan perasaan bersalah yang mendalam dan sangat menyiksa batin orang-oerang yang masih berusaha memegang teguh keyakinan agamanya. 

Masalah tersebut seharusnya menjadi cambuk bagi kaum muslimin untuk lebih giat lagi membangun kemandirian di bidang ekonomi.  Kaum musimin harus ada yang berani berhijrah dari orang gajian, dalam istilah Pak Valentino Dinsi, menjadi orang-orang yang mampu menggaji saudara-saudaranya yang masih ingin memegang teguh agamanya.  Seorang pengusaha muslim yang baik dan memengang teguh keyakinannya Insya Allah akan berusaha menerapkan Islam semaksimal mungkin di perusahaan yang dia pimpin.  Sholat berjamaah dan ibadah sunnah seperti Sholat Duha akan bisa ditradisikan di dalam perusahaan tersebut.  Yang lebih penting lagi bagi kaum muslimin adalah mengembalikan kembali nilai nilai kesucian dan spiritual yang hilang dari hari-hari raya mereka.  Agar tidak lagi menjadi sekedar ritual hampa makna. 

Semoga bermanfaat, mohon maaf bagi yang kurang berkenan

Kamis, 22 Desember 2011

[Opini] Hari Ibu di Era Digital

Terlepas dari pro dan kontra perayaan Hari Ibu yang jatuh tanggal 22 Desember, besarnya kasih sayang seorangibu pada anaknya tentu tidak perlu di ragukan lagi.  Sejak berjuang untuk melahirkan si anak ke dunia sampai mendidik dan membesarkannya, sungguh tak terbalas jasa seorang ibu.  Sehingga, berbakti pada orang tua, apalagi pada seorang ibu, menjadi sebuah amal sholeh yang besar balasannya dan merupakan kewajiban seoerang anak yang beriman pada Allah dan RasulNya.  

Namun terkadang, banyak anak yang tidak menyadari hal itu dan enggan berterima kasih pada orang tua, terutama ibunya.  Ibu yang melahirkannya ke dunia dan berkorban apapun yang mampu dia korbankan disia-siakan begitu saja.  Bahkan, salah satau ciri akhir zaman menjelang kiamat adalah ketika budak-budak melahirkan tuannya.  Artinya, banyak sekali di zaman kita sekarang ini, anak-anak yang hampir bisa dibilang memperbudak orang tuanya, terutama ibunya.   Banyak dari mereka yang mendapat makanan, uang jajan dan berbagai fasilitas lain dari orang tuanya namun hanya untuk memuaskan hawa nafsu dan egonya semata.  Seakan-akan, para orang tua adalah rakyat yang membayar pajak untuk membiayai kemewahan hidup para raja dan bangsawan di masa lampau.  

Ketika teknologi digital dan internet hadir di dunia, tontonan, hiburan dan permainan pun berubah.  Permainan-permainan elektronik yang mengandalkan jaringan internet hadir mewarnai kehidupan anak-anak muda.  Banyak anak muda yang menghabiskan waktu berjam-jam tanpa henti dalam permainan-permainan elektronik tersebut.  Orang tua pun kesulitan mengendalikan dan mendidik anak-anak mereka. Sedikit saja terganggu saat bermain games online, banyak anak yang langsung marah-marah dan tidak bisa mengendalikan emosinya.  Seringkali, ayah atau ibu mereka ada yang sampai terpaksa menyambangi warnet-warnet dan pusat-pusat persewaan permainan elektronik itu untuk mencari anak-anak mereka.  Tidak mengherankan apabila Anak-anak seperti itu oleh Marc Prensky disebut Digital Natives atau penduduk asli negeri digital.  Sebuah negeri dimana pertukaran informasi berlangsung serba cepat, serba artifisial dan serba gemerlapan.  Sebuah dunia yang dipenuhi dengan konten Multimedia yang sensasional.  Sebuah dunia yang menjanjikan kenikmatan bagi mereka yang haus akan segala macam sensasi dan kesenangan palsu nan semu.  Jurang pemisah antar generasi muda yang melek digital dan generasi tua yang buta digital makin lebar dan makin sulit untuk dijembatani.  

Sebagaimana sang Penyair Libanon Kahlil Gibran pernah mengatakan "Engkau dapat rumahkan tubuhnya tapi tidak jiwanya, karena jiwa mereka berada di rumah masa depan yang tak dapat kau sambangi bahkan dalam mimpi-mimpimu".  Bukan tidak mungkin, rumah masa depan yang dimaksud Kahlil Gibran telah terwujud dalam dunia yang dilahirkan teknologi digital online yang ada sekarang ini.  Banyak orang tua, terutama Ibu, seakan tak lagi dianggap penting oleh anak-anak yang dilahirkannya sendiri.  Sebagian kaum ibu seakan tertinggal jauh oleh anak-anak mereka.  Kehangatan pelukan dan kasih sayang para ibu pada anak-anaknya seolah tergantikan oleh dahsyatnya gelombang informasi dan hiburan yang dibawa oleh teknologi digital tersebut.  

Kini, apalah artinya hari ibu diperingati dengan berbagai acara dan diabadikan di berbagai situs dan jejaring sosial di internet? Ketika pada saat bersamaan teknologi yang sama telah menyebabkan kasih sayang ibu tercabut dan terpisah dari anak-anaknya yang telah menjadi penduduk sebuah negeri bernama Dunia Digital.  

Senin, 19 Desember 2011

Penting mana, sehat atau cantik?

MMQ: MALAM MUHASABAH MENUJU QALBUN SALIM

Start:     Dec 19, '11 05:00a
Location:     Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia
Tema : "MEMAKNAI SYAHADAT KITA"
Waktu : SABTU 31 DES 2011 S/D 1 JAN 2012
Pukul : 18:00 - 06:00 WIB (6 - 7 SAFAR 1433 H).
Tempat : Masjid Bailtul Ihsan , BI, Jl. Budi Kemulyaan Jakpus.

Nara Sumber :
<> UST. SALIM A. FILLAH (Pengasuh Majelis Jejak Nabi SAW)
<> UST. MUHSININ FAUZI (Pimpinan Lembaga Dakwah Formula Hati)
<> UST M. SUHUD AL-HAFIDZ (Imam Masjid Daarut Tauhiid Bandung)
<> UST FUAD MUHSIN (Daarut Tauhiid Bandung)

GRATIS DAN TERBUKA UNTUK IKHWAN (LAKI2) & AKHWAT (WANITA)

I N F O :
DT JAKARTA : 021 7235255
MQS HOTLINE : 021 70145049
HAFIZ : 021 93647407
UMAR : 085714966579

Sabtu, 17 Desember 2011

[Sosial] Dilema Superblok Ibu Kota

Suatu ketika saat berada di sebuah perkampungan padat, saya melihat beberapa selebaran yagn ditempel di tembok.  Selebaran itu  berisi fotokopi artikel tentang sebuah Mega Proyek pembangunan sentra bisnis terpadu yang sedang dikerjakan di dekat perkampungan tersebut.  Selain artikel, selebaran itu juga berisi ajakan agar warga yang tanahnya akan dijual menahan harga, jangan sampai dilepas dengan harga terlalu murah.  Pihak penyebar selebaran itu mungkin merasa prihatin dengan ketidakmampuan masyarakat mengakses informasi sehingga tidak mengetahui berapa sebenarnya nilai proyek yang akan dibangun di tanah mereka.  

Mega Proyek itu sangat luar biasa, terdiri dari gedung dan aparement serta sarana-saran penunjang lainnya.  Proyek itu bertujuan memadukan tempat tinggal, tempat kerja dan kegiatan bisnis serta rekreatsi keluarga dalam satu kawasan. Sehingga, para penghuninya akan terhindar dari kemacetan Ibu Kota yang sampai hari ini belum juga teratasi.  Sehingga, banyak waktu yang bisa dihemat dan efisiensi kerja serta bisnis bisa ditingkatkan.  Di situs Vivanew.com dapat kita temukan sebuah artikel yang mengulas profil para pengembang superblock seperti proyek itu.

Namun, tentu saja kita tahu siapa saja yang bisa membeli apartement di sana.  Tentu bukan pegawai-pegawai rendahan yang gajinya pas-pasan, yang untuk hidup sehari-hari masih kerepotan. Kalau bukan level manager ke atas ya orang asing.  Merekalah yang mampu secara finansial menikmati semua fasilitas tersebut demi kenyamanan dan gaya hidupnya. Rakyat kecil yang miskin mungkin hanya bisa berjalan - jalan di sekitar kompleks tersebut tanpa bisa menikmati lebih banyak lagi.

Jika informasi yang ada di selebaran itu benar, maka ganti rugi yang diterima masyarakat tidak seimbang dengan nilai mega proyek yang sedang dikerjakan.  Selebaran itu sepertinya dibuat oleh mereka yang peduli dan prihatin akan besarnya ganti rugi yang diterima masyarakat.  Artikel yang disertakan dalam selebaran itu digunakan untuk memberi informasi agar masyarakat sadar siapakah sesungguhnya yang hendak membeli tanah yang mereka tempati.  Sehingga, mereka menyadari hak mereka untuk mendapat ganti rugi yang layak.  Jangan sampai sesudah mereka rela melepaskan tempat tinggal mereka, ternyata mereka tidak bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak.  Sudah merupakan rahasia umum bahwa penggusuran seringkali melibatkan banyak kepentingan, mulai dari pengusaha, penguasa, pekerja sampai penduduk yang tanahnya digusur.  Sehingga, persoalan penggusuran menjadi salah satu masalah sosial paling kompleks di negeri ini. 

Satu hal yang seringkali terlupakan adalah bahwa orang-orang miskin juga manusia.  Mereka berhak mendapat tempat tinggal yang layak dan berhak pula mendapat kesempatan untuk hidup layak.  Mereka juga perlu makan, pakaian dan tempat tinggal yang layak.  Seharusnya, tidak boleh ada manusia yang tinggal di tempat yagn tidak layak ditempati sperti emperan toko, jembatan penyebarangan atau kolong jembatan.  Rumah-rumah kumuh yang terletak di gang-gang sempit pun seharusnya tidak ada.  Degnan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, baik dalam bentuk bahan tambang atau hasil pertanian, rakyat Indonesia seharusnya tidak ada yang miskin.  "This country shouldn't be poor" begitu kata John Perkins dalam film dokumenter The New Rulers.

Modal utama untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia adalah adanya kemauan dan keberanian.  HS Dillon pernah mengatakan "Untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia, kita tidak perlu mengemis hutang kepada IMF atau memerlukan bantuan dari lembaga asing.Jika 10% orang terkaya di Indonesia memberikan 20% penghasilannya (bukan harta atau asetnya) maka tidak ada lagi orang miskin di Indonesia pada tahun itu."  (H.S. Dillon, KOMPAS; Selasa, 17 Oktober 2006).  Sehingga, asalkan penduduk negeri ini, terutama yang kaya, tidak begitu serakah, maka kemiskinan akan dengan mudah teratasi.  Minimal kaum miskin bisa bertahan hidup dan bisa memenuhi kebututan hidup mereka yang paling mendasar. 

Namun sayang, peradaban kita sekarang ini adalah peradaban yang memanjakan yang kaya serta menindas yang miskin.  Peradaban yang mengedepankan ego, kepentingan duniawi serta kekayaan materi.  Bukan agama, spiritualitas dan kepedulian pada sesama, terutama mereka yang membutuhkan.  Sehingga, mimpi mewujudkan peradaban yang peduli, beradab dalam lindungan keridhoan Allah subhawataala masih jauh dari kenyataan. 

Semgoa bermanfaat


Sampai saat tanah moyangku
Tersentuh sebuah rencana
Demi serakahnya kota
Terlihat murung wajah pribumi
Terdengar langkah hewan bernyanyi

Di depan masjid
Samping rumah wakil pak lurah
Tempat dulu kami bermain
Mengisi cerahnya hari

Namun sebentar lagi
Angkuh tembok pabrik berdiri
Satu persatu sahabat pergi
Dan tak kan pernah kembali

Ujung Aspal Pondok Gede - Iwan Fals

Minggu, 11 Desember 2011

[Sosial] Bakar Diri Sebagai Sebentuk Kritik Sosial

Beberapa hari terakhir ini, perhatian masyarakat tertuju pada seorang pemuda yang membakar dirinya di depan Istana.  Beragam tanggapan orang menyikapi fenomena yang tidak biasa itu.  Ada yang bilang si pelaku protes atas kinerja pemerintah yang tidak memuaskan sampai yang mengatakan bahwa semua ini hanya untuk cari sensasi.  Apapun motivasinya, hal itu mungkin selamanya akan jadi misteri berhubung si pelaku kini telah meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.  Menjatuhkan diri dalam kebinasaan, apalagi dengan cara membakar diri, jelas tidak diperbolehkan dalam ajaran Islam.  Islam memerintahkan para pengikutnya agar selalu mencari cara-cara konstruktif dalam mengatasi persoalan dan ujian kehidupan.  

Namun, fenomena bakar diri seharusnya menjadi kritik pedas dan masukan berharga bagi pihak penguasa untuk mulai memperhatikan setidaknya mendengarkan keluhan rakyatnya.  Betapa selama ini mereka sudah terlena dengan kenyamanan dan kemewahan sehingga tidak lagi mampu memahami derita rakyat yang miskin dan sengsara.  Mereka yang biasa kenyang dengan hidangan lezat tentu susah merasakan perihnya rasa lapar yang melilit perut sebagian rakyat Indonesia.  Mereka yang selalu berpergian dengan mobil-mobil mewah tentu sulit untuk berempati pada para pekerja yang harus selalu bolak balik menggunakan angkutan umum yang padat, semerawut dan rawan kejahatan.  Mereka yang selama ini kantongnya terus menerus bertambah tebal tentu tidak mampu membayangkan ada orang yang keuangannya sangat terbatas hingga makanan pun hampir tak terbeli.  Kekayaan alam negeri ini yang begitu melimpah ternyata hanya bisa dinikmati segelintir penduduknya.  Yang lain hanya mendapat sisa, itu pun kalau masih ada.  Orang-orang miskin telah menjadi fenomena yang biasa, sehingga terlupakan bahwa mereka juga manusia dan warga negera yang berhak mendapat hak-haknya di negeri ini.  Semua itu seakan mengingatkan kita kembali pada kata-kata sang maestor manajeman Pieter F. Drucker "Tidak ada negara yang miskin, yang ada adalah negara salah urus".  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun pernah bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Ada seorang sahabat bertanya; 'bagaimana maksud amanat disia-siakan? ' Nabi menjawab; "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (HR Bukhari - 6015).  Sehingga, bisa dipahami apabila ada orang yang sudah putus asa lalu protes dengan cara membakar diri.  Apalagi lokasi yang dipilih untuk melakukan tindakan nekat itu adalah di depan istana Negara, simbol dari pemerintahan Indonesia. 

Fenomena bakar diri di depan Istana adalah puncak gunung es dari pesoalan sosial yang sudah lama terpendam di negeri ini.  Kritik sosial pada para penguasa sudah lama dilakukan baik oleh para mahasiswa, sniman maupun rakyat jelata.  Beragam karya mulai dari puisi, karikatur, lagu sampai teater banyak yang menyoroti kinerja pemerintah yang dianggap zalim dan tidak memuaskan.  Beragam talkshow dan parodi politik yang tumbuh subur bagai cendawan di musim hujan semenjak era reformasi seakan tak berpengaruh pada keadaan masyarakat.  Kini, daripada ikut-ikutan bakar diri, mungkin sudah waktunya kita bertanya pada rumput yang bergoyang. 

 

Mungkin Tuhan mulai bosan

Melihat tingkah kita

Yang selalu salah dan bangga

dengan dosa-dosa

Atau alam mulai enggan

Bersahabat dengan kita

Coba kita bertanya pada

Rumput yang bergoyang

 

Ebiet G. Ade, Berita kepada kawan 

Sabtu, 03 Desember 2011

keberanian bagi si penakut

Shaum Sunnah 9 dan 10 Muharram

Start:     Dec 5, '11 04:00a
End:     Dec 6, '11 6:00p
Location:     Everywhere
dakwatuna.com - Dalam Islam ada empat Bulan yang dimuliakan oleh Allah swt. Yaitu, Bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Bulan Rajab. Di bulan-bulan ini umat manusia dihimbau untuk tidak melaksanakan pertumpahan darah. Dan bagi umat Islam, bulan-bulan ini dianjurkan untuk meningkatkan taqarrub ilallah.

Allah swt berfirman : ”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.“ At Taubah : 36

Rasulullah SAW menganjurkan kepada umat Islam untuk melaksanakan shaum ‘Assyuraa (shaum hari kesepuluh) dari bulan Muharram ditambah dengan shaum sehari sebelumnya atau sesudahnya. Puasa sehari sebelumnya dinamakan Tasu’a, berasal dari kata tis’ah yang artinya sembilan. Karena puasa itu dilakukan pada tanggal 9 bulan Muharram.

Hal ini berdasarkan hadits-hadits yang diriwayatkan para sahabat. Antara lain :

Dari Humaid bin Abdir Rahman, ia mendengar Muawiyah bin Abi Sufyan RA berkata: Wahai penduduk Madinah, di mana ulama kalian? Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Ini hari Assyura, dan Allah SWT tidak mewajibkan shaum kepada kalian di hari itu, sedangkan saya shaum, maka siapa yang mau shaum hendaklah ia shaum dan siapa yang mau berbuka hendaklah ia berbuka.” (HR Bukhari 2003)

Hadits lainnya adalah hadits berikut ini :

Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: ketika Rasulullah SAW tiba di kota Madinah dan melihat orang-orang Yahudi sedang melaksanakan shaum assyuraa, beliau pun bertanya? Mereka menjawab, “Ini hari baik, hari di mana Allah menyelamatkan bani Israil dari musuh mereka lalu Musa shaum pada hari itu.” Maka Rasulullah SAW menjawab, “Aku lebih berhak terhadap Musa dari kalian”, maka beliau shaum pada hari itu dan memerintahkan untuk melaksanakan shaum tersebut. (HR Bukhari 2004)

Juga ada hadits lainnya yang terkait dengan apa yang Anda tanyakan :

Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: pada saat Rasulullah SAW melaksanakan shaum Assyura dan memerintah para sahabat untuk melaksanakannnya, mereka berkata, “Wahai Rasulullah hari tersebut (assyura) adalah hari yang diagung-agungkan oleh kaum Yahudi dan Nashrani”. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Insya Allah jika sampai tahun yang akan datang aku akan shaum pada hari kesembilannya”. Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah SAW meninggal sebelum sampai tahun berikutnya” (HR Muslim 1134)

Rasulullah SAW bersabda, “Shaumlah kalian pada hari assyura dan berbedalah dengan orang Yahudi. Shaumlah kalian sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.” (HR Ath-Thahawy dan Baihaqy serta Ibnu Huzaimah 2095)

Fadhilah Shaum ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram) menurut Abu Qotadah bahwa Rasulullah bersabda: “Shaum Arofah menghapus dosa dua tahun, sedangkan shaum ‘Asyura’ menghapus dosa satu tahun sebelumnya.” [HR.Muslim:1162].

Imam Nawawi ketika menjelaskan hadits di atas beliau berkata: “Yang dimaksud dengan kaffarat (penebus) dosa adalah dosa-dosa kecil, akan tetapi jika orang tersebut tidak memiliki dosa-dosa kecil diharapkan dengan shaum tersebut dosa-dosa besarnya diringankan, dan jika ia pun tidak memiliki dosa-dosa besar, Allah akan mengangkat derajat orang tersebut di sisi-Nya.”

Selamat berpuasa Muharram.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2008/01/359/fadhilah-shaum-bulan-muharram/#ixzz1fOVxfSrU

Bantu bikinin akun Facebook

Kamis, 01 Desember 2011

Orang yang tidak bisa memaafkan orang lain sama saja dengan orang yang memutuskan jembatan yang harus dilaluinya, karena semua orang perlu di maafkan. Thomas Fuller

Mengatasi Beban Emosi melalui Audio Therapy

http://terapi-audio.com/
Terapi Audio untuk mengatasi stress dan depresi karena permasalahan yang spesifik. Jika Anda membutuhkan terapis tetapi belum bisa mengunjungi terapis karena tidak punya waktu, tidak punya cukup dana, atau malu menceritakan masalah Anda, maka Terapi Audio adalah solusinya. Produk audio ini dihadirkan untuk membantu Anda agar dapat menterapi diri sendiri di rumah. Terapi ini tidak menggunakan teknologi Binaural beat atau Brainwave. Ini adalah terapi dalam bentuk panduan sederhana yang mudah diikuti dan InsyaAllah memberikan hasil yang maksimal.

Selasa, 29 November 2011

Tujuan hidup kita bukanlah untuk menjadi berbahagia.

Mengarungi Sejarah Keemasan Daulah Islam Hingga Keruntuhannya [Time Line History of Khilafah: Part I] « Novita ~ Nadiyah's Blog

http://n21imuth.wordpress.com/2011/10/16/mengarungi-sejarah-keemasan-daulah-islam-hingga-keruntuhannya-time-line-history-of-khilafah/
Kebanyakan kaum Muslim saat ini memang sudah tidak lagi mengenal sejarah panjang keemasan Islam. Sejarah Islam yang membentang selama 1.300 tahun itu seolah telah sirna dari ingatan mereka. Padahal, dalam sejarah peradaban manusia, belum pernah ada sebuah sistem kehidupan yang mampu bertahan sepanjang kurun itu. Sosialisme, misalnya, hanya mampu bertahan selama 74 tahun, yakni sejak ideologi tersebut eksis secara internasional tahun 1917 dengan berdirinya negara Uni Soviet hingga kehancurannya tahun 1991.

Minggu, 27 November 2011

Ke warnet koq bisa?

[Peduli] Istiqomah, tetaplah istiqomah



Yah, Istiqomah bukanlah anak yang beruntung dilahirkan lengkap dan normal. Bayi mungil ini adalah putri pertama Mas Wahid Widodo (34 tahun) seorang buruh tani warga Candigilo, Ngadipuro, Dukun, Magelang.  Istiqomah lahir Lahir dengan wajah dan mulut tanpa langit-langit, mata yang buta dengan bola mata yang keluar.. sungguh ini cobaan yang sangaaaat berat untuk mereka.  Luar Biasa berat.

Memang, Istiqomah telah mendapat operasi pengobatan jantung bocor dan bibir sumbing karean mereka tinggal di daerah rawan bencana di kaki gunung Merapi.  Namun, bantuan itu akan berakhir beberapa bulan ke depan.  Agar bisa mengunyah pada umur 1.5 tahun nanti, Istiqomah harus dioperasi lagi, namun orang tuanya tentu tidak mampu membiayai operasi itu sendiri.  

Untunglah para donatur dan relawan Sedekah Rombongan telah kembali bergerak untuk  mengumpulkan dana demi Istiqomah.  Semoga Allah SWT meridhoi dan memudahkan langkah mereka untuk membantu hambaNya yang diamanahkan kepada mereka dan kita semua.  Semoga Dia yang Maha Membolak Balik Hati melembutkan hati kita semua untuk membantu dan mengeluarkan kelebihan rezeki kita demi kesembuhan Istiqomah.  

Semoga engkau tetap istiqomah sebagaimana namamu yang indah itu nak, kami semua sayang padamu, doa kami bersamamu, aamin

More info please visit Rombongan 37 di Sedekah Rombongan.

Semoga bermanfaat

Foto minjam dari situs Sedekah Rombongan.


[Motivasi] Kisah penjual Es Podeng

Cuaca panas siang tadi membuat saya mampir ke seorang penjual es podeng dekat warnet.  Kebetulan, saat menikmati segarnya es tersebut, ada orang yang mengajak si penjual ngobrol.  Si penanya rupanya ingin tahu bagaimana suka duka dan pengalaman si bapak menjual es podeng.

"Saya belajar sama boss es, dia punya counter es di berbagai mall.  Saya dapat ilmu dari bapak saja sudah hutang budi besar pak.  Mau minta modal sama istri gak enak, sama mertua juga gak enak.  Jadi adanya motor ya saya jual." katanya.  "Saya sampai tahu es mana yang benar-benar pakai gula, mana yang cuma mau untung gede.  Kalau cuma mau untung doang bisa, tapi kan kita punya pelanggan" tambah si penjual es itu.

Dahulu, sebelum punya langganan bapak penjual es podeng itu seringkali hanya mendapt sedikit keuntungan.  Pernah seharian jualan, bahakan sampai jam 8 malam, hanya dapat 25 ribu.  Namun, karena sudah punya langganan, sehari gak jualan saja bisa dihubungi terus menerus via telepon dan sms.  Dahulu pernah jualan di blok M, namun keutnungan berkurang karena kontrak naik, di Pluit dan tanah kusir malah diusir tukang es kelapa.  Mungkin mereka tidak suka da saingan.  

"Sempat nganggur 8 bulan saya" kata si bapak.  Saya pun ikut mengangguk2 saja saat mendengar penjelasan si penjual es tersebut.  Ternyata, di balik  kesederhanaan dan kebersahajaan si bapak, ada semangat juang yang luar biasa. Layak diteladani oleh semua orang yang masih produktif.  Semoga saya dan siapapun yang membaca tulisan bisa meneladaninya, aamiin 

Freedom for Palestine

Start:     Dec 4, '11 06:00a
End:     Dec 4, '11 11:30a
Location:     Taman Menteng - Bundaran HI, Jakarta Pusat
Assalaamu'laikum,
All Members of Group MP4Palestine in d'Blessings of ALLOH swt

Sehubungan dengan diterimanya Palestina di UNESCO, ASPAC (Asia-Pacific Community Conference for Palestine) yang dideklarasikan pada akhir Juni lalu di Jakarta Convention Center, insya ALLOH akan mengadakan acara untuk Rakyat Indonesia yang peduli dengan Kemerdekaan Palestina pada hari/tanggal :

~ Selasa, 29 November 2011 (khusus tokoh Indonesia, perwakilan NGO/komunitas, ASPAC & UNESCO)
~ Ahad, 4 December 2011 (umum)

dengan tema :
ASIA-PACIFIC SOLIDARITY FOR AL-QUDS
FREEDOM FOR PALESTINE

dengan rangkaian acara :
~ Fun Bike
~ Aksi Jalan Sehat
~ Lomba Photography
~ Lomba untuk Anak-anak
~ Orasi "Freedom for Al-Quds"
~ Pentas Seni Peduli Palestina
~ Aksi Peduli Anak Indonesia untuk Anak Palestina (cap 5 jari di bentangan kain putih)

bertempat di :
start & finish ? Taman Menteng, Jl. HOS Cokroaminoto
short oration & balloons release ? Bunderan HI

Siapkan diri Anda beserta keluarga & teman-teman Anda untuk memeriahkan acara yang kita dedikasikan bersama untuk saudara-saudara kita di Palestina ini, pada :

Ahad / 4 Desember 2011
jam 06.30 - 11.30

Bagi yang ingin berpartisipasi di Lomba Photography, siapkan "senjata" Anda sesuai kategori yang Anda pilih : Camera SLR/DSLR, Pocket Camera & Handphone/Smartphone.

Silahkan jepret yang menurut Anda menarik sepanjang acara pada tanggal 4 Desember nanti, dengan syarat:
Tidak ada atribut partai apa pun pada hasil foto

Bagi anak-anak yang berpartisipasi mendukung teman-teman mereka di Palestina dengan memberikan cap jari mereka, insyaALLOH akan mendapatkan souvenir2 lucu atau buku. Apalagi mereka yang berpartisipasi dalam lomba, akan mendapatkan goodiebag & T-shirt lucu.

Sampai ketemu di Taman Menteng ya...! ???

Ttd,
Panitia AsPac Solidarity for Al-Quds
— with Knrp Pusat at Turkish Center.

Gak enak pak sama anak-anak

Jumat, 25 November 2011

[Peduli] Rp 12 ribu yang bikin merinding

apa sih artinya uang 12 ribu. masih untugn kalau dapat buku tipis di toko buku atau semangkok mie ayam.  Namun, uang yang dalam ukuran masyarakat moderen itu tidak seberapa ternyata bisa bikin merinding.  Apa sebab? karena uang sejumlah itu disedekahkan seseorang yang duitnya pas-pasan.  Namun, keinginan kuat untuk bersedekah mengalahkan rasa takut akan kemiskinan.  

Begitulah yang dirasakan oleh Pak Saptuari, sang pengggas Sedekah Rombongan.  Beliau mengungkapkan perasaan gembira bercampur haru itu dalam akun twitter-nya. Perasaan tersebut pun menjalar mempengaruhi para follower-nya hingga semakin besar keinginan mereka untuk bersedekah, termasuk lewat Sedekah Rombongan.  

Secara kuantitas, jumlah 12 ribu memang tidak seberapa.  Namun, energi ketulusan dari yang bersedekah sejumlah itu bisa membuat orang merinding.  Memang tidak semua, ada juga yang bebal karena sudah terlalu banyak mengkonsumsi uang haram dan hiburan sensasional hampa makna. Hanya mereka yang lembut hatinya dan halus perasaannya sajalah yang akan merasakan getaran energi ketulusan itu.   

Mungkin, sebagaimana saya sampaikan dalam tulisan terdahulu, ladang amal membantu dhuafa memang diperuntukkan bagi mereka yang tulus, sungguh-sungguh dan bersemangat dalam membantu. Meski jumlahnya hanya 12 ribu.

Selamat beraktifitas di akhir pekan yang berkah dan indah ini temans, jangan lupa berikan sedekah kita yang terbaik hari ini karena ladang amal ini telah diberikan pada kita.  Bukan mereka yang keras dan tertutup hatinya sehingga enggan melihat dan tidak mau peduli pada penderitaan sesama. 

Semoga bermanfaat

Kamis, 24 November 2011

[Peduli] Ladang Amal itu memang untuk kita

Saat sekarang ini, perhatian masyarakat tertuju pada pesta pernikahan dua anak pejabat negara.  Yang paling disoroti adalah besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pesta tersebut.  Media-media seakan berlomba menayangkan acara itu sehingga tersiar di seluruh Nusantara.  Situs-situs berita yang menayangkan pernikahan megah itu terbanjiri oleh banyak komentar.  Komentar-komentar yang datang sebagian besar pedas, sinis, mengecam dan melecehkan.  Seakan  rasa hormat kepada para pemimpin bangsa ini sudah dicampakkan begitu saja bagaikan sampah yang dibuang tanpa dipedulikan lagi.  

Para komentator itu memang tidak sepenuhnya bisa disalahkan memang.  Mereka adalah puncak-puncak gunung es kekecewaan dan kemarahan rakyat pada pemimpinnya.  Pernikahan sepasang anak pejabat-pejabat negara itu seakan menafikan krisis multi dimensi yang masih belum juga teratasi di negeri ini.  Adakah hal yang lebih menyakitkan dan menyedihkan melihat sebagian orang berpesta dengan anggaran yang besar sementara orang lain kelaparan dan tidak bisa berobat ke rumah sakit?

Salah satu dari mereka yang kurang beruntung itu adalah Rara.  Rara bukanlah artis atau selebritis apalagi tokoh politik terkenal.  Rara hanyalah anak seorang buruh pabrik tahu di daerah Jogjakarta.  Suatu ketika, bocah itu bermain dengan teman-temannya saat ada acara hajatan sunatan massal.  Saat berlari mundur, Rara tidak menyadari ada panci berisi kuah mendidih di belakangnya.  Tak ayal lagi, bagian belakang tubuh Rara pun masuk ke panci tersebut.  Mula-mula bokongnya lalu seluruh tubuhnya ikut terkena kuah gulai yang panas mendidih itu.  Kisah selengkapnya dapat sahabat-sahabat sekalian simak di blog Sedekah Rombongan yang digagas Pak Saptuari, pemilik Kedai Digital di Jogjakarta.  Karena saya sungguh tidak sanggup menuliskan kisah itu.  Terlalu menyedihkan dan mengharukan sehingga menyayat hati dan menggetarkan jiwa.  Yang jelas, kisah para relawan membantu Rara lebih layak disimak ketimbang pernikahan dua anak pejabat tadi.  Walaupun saya yakin bukan itu yang diingikan para relawan.  Tersampaikannya amanah para donatur, termasuk untuk kesembuhan Rara, jauh lebih lebih penting dari semua itu.  

Kini biaya untuk perawatan Rara selama di rumah sakit ditanggung para donatur.  Tim Sedekah Rombongan kini sedang giat menggalang dana untuk penyembuhan dan pemulihan Rara.  Rara kini telah dipindahkan ke Poli khusus rawat luka bakar. Namun, agar benar-benar sembuh, Rara masih perlu lebih banyak biaya.  Tim Sedekah Rombongan berharap akan datang lebih banyak donatur lagi untuk membantu Rara agar pulih dan ceria seperti sedia kala.  Mereka terus menggalang dukungan lewat akun twitter mereka dengan memakai hastag #SedekahRombongan.  Untuk teman-teman yang aktif di Twitter, mohon kiranya berkenan me-retweet dan me-mention info ini agar tersebar lebih luas.  Sungguh sangat berarti buat Rara dan para penerima bantuan Sedekah Rombongan lainnya.  

Terasa ironis memang.  Di saat para pejabat kaya berpesta pora, malah rakyat yang bergotong royong membantu sesama yang membutuhkan.  Para donatur mungkin tidak semuanya orang kaya dan banyak harta.  Banyak juga yang penghasilannya tidak seberapa dibanding yang sedang pesta saat ini.  Biaya perawatan Rara yang berkisar beberapa puluh juta rupiah tentu merupakan harga yang murah bagi para pejabat yang sedang berpesta itu.  Entah apa yang menghalangi mereka berbagi lebih banyak sehingga rakyat pun akhirnya yang berbondong-bondong bersedekah bagi Rara dan para dhuafa lainnya.  

Mungkin ladang amal membantu Rara dan para dhuafa lainnya memang diberikan kepada rakyat dan bukan para pejabat kaya tersebut.  Allah SWT telah menggerakkan hati sebagian rakyat negeri ini untuk berbagi meski mereka tidak semuanya kaya.  Dan bagi yang sedang berpesta pora, yang mereka dapatkan sesungguhnya mungkin istidraj.  Sebagaimana yang disebutkan dalam Al Quran "Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya (QS al-Isra' [17]: 16)".  Nauzubillah min dzalik

Selamat beraktifitas di hari Jumat yang berkah dan indah ini temans, jangan lupa berikan sedekah kita yang terbaik hari ini karena ladang amal ini telah diberikan pada kita.  Bukan mereka yang keras dan tertutup hatinya sehingga enggan melihat dan peduli pada penderitaan sesama.  

Semoga bermanfaat, mohon maaf untuk yang kurang berkenan.  Untuk Rara cepat sembuh ya nak, kami semua sayang padamu dan doa kami bersamamu

Informasi tentang Sedekah Rombongan dapat diperoleh di Blog Sedekah Rombongan 

[Peduli] Media dan Kepedulian

Sepengetahuan saya, yang sudah jarang nonton TV ini, masih ada acara-acara televisi yang memiliki konten kepedulian.  Contohnya adalah Peduli Kasih yang ditayangkan Indosiar dan Jika aku menjadi di Trans TV.  Dulu pernah ada acara talkshow tengah malam yang ditayangkan Metro TV dengan nama Midnight Live.  Dalam salah satu episode acara tersebut ditayangkan seorang tukang ojek yang anaknya sakit dan perlu biaya mahal untuk perawatannay.  Telepon masuk pun silih berganti sehingga terkumpullah biaya lebih dari cukup untuk perawatan si anak tukang ojek hanya dalam waktu 1 malam.  Namun acara-acara seperti itu tidaklah tinggi rating-nya. Masyarakat lebih suka acara gosip kaum selebritis atau banyolan yang mengocok perut mengundang tawa.  Bahkan acara-acara ceramah keagamaan terkadang lebih banyak lucunya daripada ilmunya, namun itulah yang disukai masyarakat kita.  Sangat disayangkan memang.

Sehingga, internet seakan menjadi media terakhir untuk menyalurkan kepedulian dan memberi informasi keberadaan mereka yang membutuhkan.  Sebagian blogger dan para penggunan situs-situs jejaring sosial ada yang mendedikasikan sebagian tulisan dan posting mereka untuk menginformasikan keberadaan mereka yang membutuhkan.  Walau mungkin masih jauh dari ideal, mengingat terus bertambahnya penduduk miskin di negeri yang malang ini, namun tidaklah akan sia-sia dalam pandangan Allah SWT.  

Salah satu dari mereka adalah Rara.  Rara bukanlah artis atau selebritis apalagi tokoh politik terkenal.  Rara hanyalah anak seorang buruh pabrik tahu di daerah Jogjakarta.  Suatu ketika, bocah itu bermain dengan teman-temannya saat ada acara sunatan massal.  Saat berlari mundur, Rara tidak menyadari ada panci berisi kuah mendidih di belakangnya.  Tak ayal lagi, bagian belakang tubuh Rara pun masuk ke panci tersebut.  Mula-mula bokongnya lalu seluruh tubuhnya ikut terkena cairan panas.  Kisah selengkapnya dapat sahabat-sahabat sekalian simak di blog Sedekah Rombongan yang digagas Pak Saptuari, pemilik Kedai Digital di Jogjakarta.  Karena saya sungguh tidak sanggup menuliskan kisah itu.  

Masih banyak anak-anak tidak mampu seperti Rara yang memerlukan perawatan dan lebih banyak lagi yang perlu pendidikan dan sebagainya.  Mari kita dedikasikan sebagian kemampuan kita menyebarkan informasi di internet, baik melalui blog atau jejaring sosial seperti FB atau twitter, untuk kepedulian.  Akan lebih baik lagi jika kita mau dan mampu mengeluarkan kelebihan harta kita demi mereka.  

Sekedar menyalakan kembali semangat peduli dan berbagi yang sempat meredup dan nasihat untuk diri sendiri.  Semoga bermanfaat bagi siapapun yang membaca.

Selasa, 22 November 2011

[Kultwit] Motivasi Bisnis by Komunitas TDA

20 kiat memotivasi diri,malam ini jam 19.00 cc: @tangandiatas

"Komunitas @tangandiatas : Berbagi, Memberi, dan Meraup Rezeki" menurut @silih

Memberikan rahasia bisnis, berbagi informasi dan memberi jalan kompetitor untuk maju, Itulah value yang dianut oleh komunitas TDA, #TDA

Sebuah komunitas yang mendukung anggotanya satu sama lain untuk menjadi wirausaha

Berbeda dengan prinsip kewirausahaan umumnya yang menekankan pada pentingnya menjaga resep produk/jasa #TDA

komunitas @tangandiatas ini justru menekankan pentingnya konsep berbagi di antara sesama.

Di kalangan @tangandiatas bahkan ada keyakinan bahwa semakin banyak berbagi, maka akan semakin banyak benefit yang didapat #TDA

Suatu paham yang berangkat dari rasa bersyukur atas keberlimpahan rezeki yang pasti diberikan oleh Tuhan #TDA

Komunitas @tangandiatas adalah sebuah komunitas yang dibangun dengan basis dunia maya, terutama mailing list #TDA

kemudian berkembang menjadi kelompok-kelompok kecil bisnis yang disebut dengan Master Mind. #TDA

Komunitas ini eksis dengan pendekatan 360o dalam sistem komunitas mereka.

master mind ini,dlm kurun waktu tertentu, sebuah kelompok melakukan pertemuan untuk melakukan sharing 1 sama lain tentang bisnis msg2 #TDA

menjadi kaya dan dermawan adalah nilai-nilai komunitas yang berkembang dikalangan kami #TDA

Mau tahu bagaimana komunitas ini bergerak dengan sistem sel? #TDA

Tayangkan pertanyaan di milis TDA bahwa Anda akan memulai usaha, maka bukan hanya jawaban yang Anda akan dapat, tapi juga bimbingan. #TDA

Bahkan, tidak jarang beberapa orang akan mengajak bertemu untuk memberikan penjelasan detail mengenai lika-liku bisnis anda. #TDA

Cari komunitas yang nilai-nilainya begitu kental masuk menjadi sikap dan perilaku anggotanya #TDA

Demikian dulu sharing malam ini.. selamat malam...

Untukmu yang letih, bisikkanlah ini ...

Minggu, 20 November 2011

[Kultwit] Belajar bersama Sedekah Rombongan

berikut tweets dari pak Sapituari tentang Sedekah Rombongan, selamat menyimak

Belajar bersyukur disini... ► www.sedekahrombongan.com

Belajar menyadari rejeki cuma titipan... Disini www.sedekahrombongan.com

Belajar menampar diri sendiri, sebelum ditampar Gusti Allah... Disini www.sedekahrombongan.com

Belajar meyakini Gusti Allah Maha Kaya!!..Buktinya 266 juta bisa disalurkan walopun hanya lewat sedekah jalanan.. ► www.sedekahrombongan.com

Belajar tentang sedekah jalanan! Ketika kamu berani MEMBERI, rejeki bakalan DATANG SENDIRI.. www.sedekahrombongan.com

Belajar membuang Malu! Ketika ketamakan menguasai hatimu... Disini www.sedekahrombongan.com

Belajar mencintai YANG ADA DIBUMI.. Agar engkau dicintai YANG ADA DI LANGIT... Disini www.sedekahrombongan.com

Belajar tentang kehidupan, buat bekal ketemu kematian.. Disini www.sedekahrombongan.com

Belajar tentang boros sedekah! Sebelum kita yang disedekahi... Disini www.sedekahrombongan.com

Belajar berani Mencintai orang yang tidak dikenal.. Agar kita juga dicintai orang yang tidak kita kenal.. Disini www.sedekahrombongan.com

Belajar menemukan Kedamaian, ketika hingar bingar semakin menyesakkan... Disini http://sedekahrombongan.com/

Belajar memahami hidup... Sebelum semangatmu redup... Disini www.sedekahrombongan.com

Belajar menangis untuk orang lain... Agar kita tidak perlu ditangisi orang lain.. Disini www.sedekahrombongan.com

Belajar tentang niat baik... Agar selalu menang dengan yang licik... Disini www.sedekahrombongan.com

Belajar membuang kebencian... Agar kita tidak dikejar kesialan... Disini www.sedekahrombongan.com

Belajar tentang SEMANGAT.... Agar hati kita semakin mengkilat.. Disini www.sedekahrombongan.com

Belajar tentang Memberi Dengan Hati... Disini www.sedekahrombongan.com

Silakan langsung ke situs SEDEKAH ROMBONGAN

Terima kasih, semoga bermanfaat



Sabtu, 19 November 2011

[Opini] SEA Games vs Point Blank

Selama SEA Games di Palembang berlangsung, beberapa sekolah meliburkan murid-muridnya.  Namun, tujuan diliburkannya para siswa itu sepertinya kurang maksimal tercapai, jika tidak ingin dikatakan gagal atau sia-sia belaka.  Anak-anak itu lebih memanfaatkan kesempatan libur itu untuk kepentingan dan kesenangan mereka sendiri. Salah satunya adalah dengan bermain games online di warnet-warnet yang menyediakan.  

Memang, mereka tidak sepenuhnya libur.  Ada juga yang mendapat tugas yagn berkaitan dengan SEA Games.  Ada yang mengerjakan dengan baik namun ada juga yang sekedar copy paste dari internet.  Selesai copas, edit sedikit lalu tinggal print.  Bahkan terkadang perlu dibantu orang lain yang lebih paham komputer.  Nilai pun sudah di tangan sehingga waktu libur bisa dinikmati dengan kesenangan, termasuk main games online seperti Point Blank.  Lebih seru dan menghibur, demikian mungkin menurut mereka.  Point Blank memang salah satu games online paling top saat ini.  Permainan tembak-tembakan dengan sudut pandang orang pertama itu menyajikan grafis yang kinclong, beragam senjata dan lingkungan 3D yang dinamis.  Tidak hanya melawan manusia, ada juga yang sampai lawan dinosaurus.  Daripada nonton pertandingan yang bahkan mereka tidak pahami aturan mainnya, enakan main Point Blank yang sesuai dengan selera mereka.  Entah apakah nanti di sekolah otak mereka ikutan blank atau tidak.

Tidak bisa sepenuhnya disalahkan ke mereka memang.  Seperti yang pernah dikatakan salah seorang pengurus Komunitas Anak Langit di Tangerang, "Kita usahakan agar mereka tidak merasa terjajah, baik secara pemikiran maupun tingkah laku.  Sehingga, satu saaat mereka akan sadar uang dan sadar waktu".  Seringkali, tugas-tugas sekolah dirasakan lebih sebagai beban dan pemaksaan dibandingkan proses pendidikan dan pembelajaran.  Anak pun merasa terjajah dan terbebani.  Sehingga, boro-boro mendukung atlet SEA Games, mendingan main Point Blank atau permainan-permainan lainnya.  Sepintas terkesan egois, namun kalau ditelaah lebih dalam bisa jadi karena sejak awalnya SEA Games ini sudah bermasalah.  Terlebih adanya tayangan sinetorn korupsi yang melibatkan para petinggi partai penguasa.  Sehingga, tidak mengherankan apabila masyarakat, termasuk anak-anak, banyak menganggap bahwa SEA Games ini tak lebih dari ajang korupsi ramai-ramai.  Tidak lebih dari itu.

Harga diri sebuah bangsa terletak pada kemampuan para pemimpinnya menyejahterakan rakyatnya.  Pada gelandangan yang mati karena sakit dan kelaparan dekat Pejaten Village, pada tukang becak yang meninggal karena lelah dan lapar, pada sosok alm. Ibu Marhumah di Jagabita, terkuaklah aib dan kelalaian penguasa.  Para penguasa yang bermewah-mewah di saat rakyatnya melarat, yang kaya raya sementara rakyatnya miskin dan kenyang saat rakyatnya lapar.   Teringat kembali akan kata-kata sang Maestro Manajemen, Peter F. Drucker, "Tidak ada negara yang miskin, yang ada adalah negara salah urus".  


Seorang anak kecil bertubuh dekil

Tertidur berbantal sebelah lengan
Berselimut debu jalanan

Rindang pohon jalan menunggu rela
Kawan setia sehabis bekerja
Siang di seberang sebuah istana
Siang di seberang istana sang raja


Reff I:
Kotak semir mungil dan sama dekil
Benteng rapuh dari lapar memanggil
Gardu dan mata para penjaga
Saksi nyata....... Yang sudah terbiasa

Tamu negara tampak terpesona
Mengelus dada gelengkan kepala
Saksikan perbedaaan yang ada

Reff II:
Sombong melangkah istana yang megah
Seakan meludah di atas tubuh yang resah
Ribuan jerit di depan hidungmu
Namun yang ku tau.... Tak terasa terganggu


Kembali ke: reff I & reff II

Gema azan ashar sentuh telinga
Buyarkan mimpi si kecil siang tadi
Dia berjalan malas melangkahkan kaki
Di raihnya mimpi di genggam tak di letakkan...
Lagi...

Siang Seberang Istana, Iwan Fals

 

 

Seperti gelas yang retak

Jumat, 18 November 2011

Filenya kegedean

[Kultwit] Sedekah Sawah by Yusuf Mansur

Ikutan sdkh sawah? Mulai 100rb. Hslnya u/ makan santri2 yg lg ngafal qur'an, dll. Mandiri 1280021121121, BCA 6860223773, a/n yusuf mansur.

#sedekahsawah 1. Kan kita selama ini suka ngasih makan orang. Paling kagak suka nraktir. Suka ngasih beras. Nah, knp ga sekalian beli sawah?

#sedekahsawah 2. Gagasan ini sama saja dengan kenapa ga sekalian buka rumah makan? He he he. Di mana hasilnya adalah buat sedekah.

#sedekahsawah 3. Spy semangat, tidak semua disedekahkan. 40% hasilnya buat pemilik modal. 50% buat sedekah. 10% buat pengelola professional.

#sedekahsawah 4. Atas izin Allah, saya ngedorong @saptuari, @masmono08, @ipphoright, @andre_raditya, u/ ngegawangin ini.

#sedekahsawah 5. Ini konsep namanya SEDEKAHPRODUKTIF. Liat komposisinya. Pengelola tetep dikasih hak profesionalnya. Spy bener jalannya.

#sedekahsawah 6. Dan pemilik modal, pemilik sedekah, pun dibagi 40%. Spy apa? Spy dia mndapatkan ksempatan jg sedekah kemana tempat dia mau.

#sedekahsawah 7. Adil, dan menentramkan. Pemilik dana, boleh juga tidak menyedekahkan lagi bagiannya. Toh, dia sdh sedekah 50%.


#sedekahsawah 8. Kenapa dipilih sawah? Sederhana saja. Nanti ya kalo udah kuat, beli pesawat, he he. Hotel, Sekolah, Universitas, Bengkel,

#sedekahsawah 9. Showroom, Rumah Makan/Restoran, Rumah Sakit, Pabrik, Toko2. Apa saja. Kita awali dg sawah ini dulu. Trmasuk yg riil.

#sedekahsawah 10. Kalo bangsa ini, bnyk yg mikir produktif+sedekah, insyaAllah tmbh maju dah. Dana ga diem, bergulir, manfaat dunia-akhirat.

#sedekahsawah 11. Kalo situ adlh keluarga besar, blh jg lsg eksekusi sendiri. Kalo situ adlh kumpulan dari komunitas besar, bikin aja sndr.

#sedekahsawah 12. Misalnya dg men-take-over 1 swalayan dg dana sedekah, lalu hasilnya yg disalurkan abadan abadaa, selama2nya.

#sedekahsawah 13. Adapun langkah kita ini, sekalian saya masukkan visi misi besar. Yakni membantu negara u/ mencetak tambahan lahan sawah.

#sedekahsawah 14. Tnp prlu mlalui rapat anggota dewan, he7x, &tak perlu mnunggu instruksi presiden. Kan saya blm jd presiden juga, uhuiii...



#sedekahsawah 15. Sekaligus mengamankan petani dari fluktuatif harga. Sebab dikonsumsi sendiri berasnya dan hasil pertaniannya.

#sedekahsawah 16. Yakni dipake buat makan santri2 penghafal Qur'an yg lagi ngafal Qur'an. Plus guru2nya. InsyaAllah bila lahannya luas,

#sedekahsawah 17. Maka sebaran distribusinya pun bisa diperluas. Merambah ke dhuafa.

#sedekahsawah 18. Yg mau ikutan sedekah sawah, sederhana sekali. Ya tinggal transfer saja, dan konfirmasi via imel. Timnya sdg dibentuk.


#sedekahsawah 19. Maka sementara imelnya pake imel saya, dan rekeningnya pake rekening saya. Nanti direkap, didata, dan difollow-up.


#sedekahsawah 20. Tahap I, kita ambil sawah di sukabumi. Daerah agro. Bagus. Lagi dibangun akses tol. Memudahkan donatur u/ visit.

#sedekahsawah 21. Di sana, tanahnya udah di atas 300rb, sbb daerah wisata dan akan ada tol. Namun alhamdulillaah ada jamaah pake harga lama.

#sedekahsawah 22. Sudah disurvey. InsyaAllah tidak ada mark-up harga dan maen2. Sbb urusannya sedekah. Lsg sama Allag tngg jwbnya.

#sedekahsawah 23. Per meternya 70rb. Dg modal kerja ya kira2 100rb per meternya dah. Bisa ambil semeter, bisa sehektar.

#sedekahsawah 24. Bisa a/n sendiri. Bisa a/n keluarga. Bisa a/n komunitas (majelis ta'lim, ktr, pabrik, sekolah).

#sedekahsawah 25. Dan insyaAllah seperti sdh dikatakan, ada bg hasilnya. Sbb ini sedekah produktif. 50% sedekah, 40% donatur, 10% pengelola.

#sedekahsawah 26. Diharapkan, bagian donatur bisa diberikan lg ke siapa & kemana dia mau bagi, dari hasil panen. InsyaAllah. Fair. Adil.

Gajah Mati Meninggalkan Gading, Blogger Mati Meninggalkan Posting

http://media.kompasiana.com/new-media/2011/11/18/gajah-mati-meninggalkan-gading-blogger-mati-meninggalkan-posting/
tentang mbak NIta Febri (alm) di kompasiana, semoga bermanfaat, mohon doanya untuk ketenangan beliau di alam sana

Rabu, 16 November 2011

[Renungan] Yang muda yang kembali padaNya

Kepergian mbak Yusnita Febri yang mengejutkan membuat seisi Mutitply berurai air mata. Bagaimana tidak, seorang muda yang bahkan belum berusia 30 tahun dan beberapa waktu sebelumnya tampak sehat wal afiat tiba-tiba pergi begitu saja.  Seorang yang baik dan bersahaja namun mampu mengatasi kekurangannya di bidang pendengaran hingga menginspirasi banyak orang terutama mereka yang tergabung dalam komunitas Multiply Indonesia. Baik melalui pertemua langsung atau melalui berbagai tulisan di blog pribadinya.  Baik saat masih ada di dunia maupun ketika telah pergi untuk selamanya.  

Sekedar menengok ke masa lalu, saya pun pernah kehilangan teman saat masih di sekolah.  Yang satu saat masih di SMP yang lain saat di SMA.  Saat masih di SMP, ketika upacara bendera, seorang teman ada yang pingsan.  Setelah dirawat, dia pun dipulangkan ke rumahnya.  Seingat saya, beberapa hari kemudian, teman itu pun meninggal dunia.  Kami semua, yang saat itu masuk sekolah siang hari, menyempatkan diri melayat ke rumahnya yang tidak jauh dari sekolah.  

Peristiwa kematian yang kedua terjadi saat saya masih di SMA.  Yang meninggalkan kami semua adalah seorang teman yang saat itu menjadi ketua Sie Rohani Islam.  Teman saya pergi meninggalkan kami semua saat pergi bersama beberapa teman ke sebuah air terjun yang berarus deras.  Dia tenggelam di sungai tersebut, di bagian yang tidak diperbolehkan orang berenang di dalamnya.  Dia pergi dalam usia yang sangat muda, bahkan seingat saya, belum sampai 17 tahun. 

Seringkali kita menganggap bahwa kematian hanyalah milik mereka yang sudah tua renta atau yang sakit keras hingga terbaring lemah tanpa daya di rumah sakit.  Namun, kenyataan membuktikan pada kita bahwa kematian tidak pernah pandang bulu dalam memilih sasarannya.  Bila Allah SWT berkehendak seseorang untuk mengakhiri kontrak hidupnya di dunia ini, maka tidak ada satupun kekuatan yang bisa mencegah.

Usia muda memang usia penuh dinamika bagai rusa yang hidup di padang rumput.  Rusa-rusa itu berlarian riang gembira, menyantap rerumputan yagn terbentang luas di hadapan mereka.  Namun, secara diam-diam, seorang pemburu bersembunyi di balik semak-semak.  Tanpa peringatan, si pemburu pun melepaskan tembakan senjatanya dan jatuhlah salah satu rusa yang ada di sana.  Kematian memang bagaikan pemburu yang mengintai rusa-rusa di padang rumput.  Terkadang datang mendadak, sehingga yang dijemput tak dapat mempersiapkan diri sebelumnya.  
 
Dari Ibnu Umar ra berkata : Pada suatu hari beliau menjumpai Rasulullah SAW dan berada di tengah-tengah sahabat-sahabat Nabi, tiba-tiba sahabat dari Anshar berdiri dan bertanya kepada Rasullah SAW : Ya Nabiyullah, siapakah manusia yang paling pintar dan cerdas otaknya? (Manil akyasu ya Rasulullah?)

Rasulullah lalu menjawab : Yang paling cerdas dan pintar adalah orang yang paling banyak mengingat kematian, dan paling banyak sedia bekal untuk kematian (al akyasu aktsarukum zikram lil maut). Orang yang paling banyak mengingat kematian itu dianggap Rasulullah SAW sebagai orang yang cerdas dan pintar karena orang yang paling banyak mengingat mati itulah yang paling lengkap persediaan (sangu/bekal) untuk mati, sehingga dialah orang yang mendapat kemuliaan di dunia dan kehormatan di akhirat nanti.

Rasulullah SAW pun juga bersabda ”Bila hati seorang dimasuki oleh Nur (Cahaya Iman), maka itu akan menjadi lapang dan terbuka”. Dari ucapan Rasulullah itu banyak orang yang bertanya, apakah tandanya hati yang lapang dan terbuka itu? Rasulullah pun menjawab,”Ada perhatiannya terhadap kehidupan yang kekal di akhirat nanti, dan timbul kesadaran dan pengertiannya terhadap tipu daya kehidupann dunia sekarang ini, lalu dia bersedia menghadapi mati sebelum datangnya mati itu.” (Hibnuurai).

Akhirnya Rasulullah SAW memiliki sabda yang singkat namun tegas untuk kita semua umatnya yang beriman:”CUKUPLAH MATI ITU SEBAGAI GURU ATAU PELAJARAN”.  Jika seseorang sudah tidak bisa mengambil nasihat dan pelajaran, dari mana lagi dia akan menarik pelajaran?

Semoga bermanfaat

referensi:

CUKUPLAH KEMATIAN SEBAGAI NASEHAT

Akan datang hari
Mulut dikunci
Kata tak ada lagi

Akan tiba masa
Tak ada suara
Dari mulut kita

Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya

Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya

Tidak tahu kita
Bila harinya
Tanggung jawab, tiba

Rabbana
Tangan kami
Kaki kami
Mulut kami
Mata hati kami

Luruskanlah
Kukuhkanlah
Di jalan cahaya
Sempurna

Mohon karunia
Kepada kami
Hambamu
Yang hina

Ketika tangan dan kaki berkata
Chrisye
Lyric by: Taufik Ismail


Donor Darah Massal dengan tema "Your Blood Save More Life"

Start:     Dec 10, '11 08:00a
End:     Dec 10, '11 4:00p
Location:     Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat


Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA) mengundang rekan-rekan untuk ikut serta dalam kegiatan
Donor Darah Massal dengan tema "Your Blood Save More Life" insyaALLAH akan diselenggarakan pada:

Sabtu, 10 Desember 2011
08.00-16.00 WIB
@Masjid Agung Sunda Kelapa

Apa syarat-syarat untuk menjadi pendonor??

*sehat jasmani-rohani
*usia 17 s/d 60 thn
*berat badan minimal 45 kg
*tekanan darah sistole 100-180, diastole 70-100
*kadar Hb minimal 12,5 g%
*interval donor minimal 12 minggu/3bulan sejak donor darah terakhir
(maksimal 5 kali dalam 1 thn)

TIPS sebelum donor darah:

*tidur minimal 4 jam sebelum donor
*makan 3 s/d 4 jam sebelum menyumbangkan darah, jangan menyumbangkan darah dengan perut
kosong
*minum lebih banyak dari biasanya pada hari mendonorkan darah (paling sedikit 3 gelas)
*setelah donor beristirahatlah paling sedikit 10 menit sambil menikmati makanan donor,sebelum
kembali beraktifitas
*kembali bekerja setelah donor darah tidak berbahaya untuk kesehatan
*untuk menghindari bengkak di kokasi bekas jarum, hindari mengangkat benda berat selama 12
jam
*banyak minum sampai 72 jam ke depan untuk mengembalikan sepenuhnya volume darah

Daftarkan diri anda segera dengan mengisi form di link ini.
http://www.riska.or.id/component/option,com_fabrik/Itemid,96/fabrik,5/fabriklayout,bluesky/random,0/view,form/

Tersedia doorprize dan merchandise menarik!

Marilah siapkan fisik kita untuk membantu sesama.

Salam hangat.


REMAJA ISLAM SUNDA KELAPA

CP: Hafiza 0856 9219 6270

Selasa, 15 November 2011

[Berita Duka] Selamat jalan mbak Nita Febri

Berita duka cita memang seringkali mengejutkan datangnya.  Pagi ini, saat menunggu para konsumen warnet, saya mengecek FB.  Memang, jejaring sosial sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan moderen kita ini.  

Tiba-tiba saya melihat status yang ditulis mbak Sari Yulianti (akuai).  Ternyata ada berita duka berpulangnya salah seorang anggota Komunitas Multiply Indonesia bernama Yusnita Febriana yang lebih akrab disapa mbak Nita.  

Tentu sulit untuk percaya karena mbak Nita masih sangat muda, lebih muda daripada saya.  Saya pun membuka Multiply untuk mengetahui kebenaran berita itu dan ternayta memang benar.  Mbak Nita telah mendahului kita semua untuk pergi ke alam sana.  Tadi malam, mbak Nita sempat muntah darah dan pada pukul 21.15 berpulang untuk selamanya.  

Saya sendiri pertama kali kenal mbak Nita di Radio D Fm saat hendak shooting film pendek Republik Multinesia.  Sebuah film pendek berisi kritik sosial yang dimainkan teman-teman MPers termasuk saya.  Film itu dibuat untuk berpartisipasi dalam rangka pesta Blogger tahun 2010 yang lalu. Sebagian fotonya bisa dilihat di album yang ini.  Beberapa waktu kemudian, mbak Nita pun mengajak saya sebagai kontak di MP-nya. 
 
Kematian memang menunjukkan kepada kita betapa berharganya waktu.  Setiap detik yang berlalu tidak akan pernah kembali lagi.  Tidak ada satu kekuatan pun yang bisa mengembalikan detik-detik tersebut. Dan jika kematian datang, selesai sudah kehidupan di dunia ini.  Namun sayang, manusia seringkali lupa dan lalai menghargai waktu.  Saat usia masih muda, tubuh sehat dan harta berlimpah, seringkali kita lupa bahwa semua hanya sementara.  Kalau sudah keasyikan main games online atau hobby yang lainnya, seakan waktu tidak akan pernah berlalu.  Padahal, semua akan berakhir di suatu saat nanti. 

Selamat jalan mbak Nita, kami tidak akan melupakanmu, engkau telah, pernah dan akan selalu menjadi bagian dari kehidupan kami, semoga engkau mendapat tempat terindah di sisiNya dan semoga semua dosa dan kesalahan diampuni, aamin. 

Allahumma firlaha warhamha wa afii wa’fuanha





 

Minggu, 13 November 2011

Sedekah Rombongan | Menyampaikan Titipan dari Langit tanpa perlu Rumit, Sulit dan Berbelit

http://sedekahrombongan.com/
Apa itu #SedekahRombongan ?

Nama Saya Saptuari Sugiharto

Sejak tulisan saya tentang Putri Herlina bulan Juni 2011 lalu muncul di www.saptuari.com, respon dari kawan-kawan pembaca blog ini sungguh luar biasa! SMS dan Mention twitter masuk terus yang hampir semuanya ingin nitip sedekah. Ada yang meminta untuk diberikan ke Panti-Panti Asuhan yang ditinggali bayi, ada juga yang minta diberikan kepada siapapun yang membutuhkan.

Saya seperti mendapatkan AMANAH DARI LANGIT untuk kepercayaan ini. Bayangkan, kawan-kawan yang tidak pernah berjumpa dengan saya, hanya ketemu di dunia maya rela untuk berbagi dan percaya bahwa sedekahnya akan sampai kepada yang berhak! Hanya Allah yang Berkuasa Membalikkan hati yang membuat semua ini terjadi.

Terimakasih kawan-kawan.. Amanah kalian akan kusampaikan! Ini adalah pertanggungjawaban dunia akhirat… nanti saksinya kaki, tangan kita semua dan para Malaikat!

Setelah pertamakali saya menulis tentang pengumpulan bantuan untuk Panti Asuhan Sayap Ibu pada tanggal 9 Juni 2011, dan bantuan pertama dari pembaca blog www.saptuari.com diserahkan pada tanggal 13 Juni 2011, ternyata langkah itu tidak berhenti. Banyak yang terus menitipkan sedekahnya untuk saya sampaikan kepada mereka yang berhak. Ini memang bukan yang pertama untuk saya, pada bulan November 2011 lalu ketika Merapi meletus saya dan kawan-kawan di Kedai Digital juga bergerak mengumpulkan dana melalui Sosial Media sehingga terkumpul 180 Juta.

Setelah saya renungkan, saya memutuskan gerakan berlanjut ini dinamakan #SedekahRombongan (dengan bentuk Hastag yang mudah dikenali di Twitter), saya membuat dua rekening khusus di bank yang memang hanya boleh ditransfer untuk donatur #SedekahRombongan, bukan untuk rekening Bisnis. Satu persatu muncul kawan-kawan yang mendukung gerakan ini, tiap hari ada saja yang terus memberikan dananya, baik melakukan konfirmasi atau tidak. semua tercatat di mutasi yang rutin kami rekap.
Saya memutuskan tanggal 9 Juni 2011 adalah hari kelahiran #SedekahRombongan, jika Allah mengijinkan gerakan ini akan bertahan hingga tahun-tahun ke depan. Saya juga melakukan mengajak beberapa rekan menjadi Volunteer sukarela dalam gerakan ini. Mereka tidak digaji, namun biaya bensin akan kami ganti yang kami sisihkan dari dana #SedekahRombongan. Saya berkonsultasi kepada beberapa pihak yang mengerti hukum amil Zakat, termasuk pada Kang @jamilazzaini sebagai pendiri Dompet Duafa, bahwa biaya operasional memang seharusnya diambilkan dari dana bantuan. pada saat penyerahan juga muncul sukarelawan dadakan yang ikut mendukung gerakan ini, mereka semua ikhlas turun kelapangan tanpa mendapatkan imbalan…

Saya mulai mengerucutkan siapa saja yang bisa menjadi sasaran penerima #SedekahRombongan berdasarkan prioritas yaitu:

1. Panti Asuhan Anak Cacat
2. Panti Asuhan Bayi Terlantar
3. Panti Asuhan Yatim Piatu
4. Janda-Janda tua dhuafa
5. Anak-Anak/Dewasa/Orangtua Sakit dan tidak mampu
6. Biaya sekolah Anak Yatim dan Duafa
7. Pondok Pesantren yang sedang dibangun/kekurangan
8. Mushola/Masjid yang sedang dibangun
9. Kebutuhan alat ibadah (Quran, Sarung, Mukena dll)

#SedekahRombongan juga memiliki visi dalam bentuk penjelasan identitasnya:

“Ini adalah Sedekah Jalanan, ini tentang obat yang belum terbeli, beras dan lauk yang belum terbayar…
tentang susu dan makanan bayi yang habis esok hari, juga biaya sekolah yang masih tertunda…
juga tentang bangunan panti, pondok, tempat tinggal bersama yang harus ditambah luasnya…”

#SedekahRombongan menyampaikan titipan dari langit, tanpa perlu rumit, sulit, dan berbelit-belit!”


Mari terus bergerak dan ikut mengangkatnya bersama-sama!
Gak ada perbuatan baik yang sia-sia… untuk tabungan kelak di kuburan kita semua…

“Sayangilah mereka yang ada di bumi, agar engkau dicintai yang ada di langit..”

(Rekening KHUSUS #SedekahRombongan)
Rek BCA: 456-492-1400
Rek Mandiri: 137-00-8979-8900
a/n Saptuari Sugiharto

[Opini] Sebuah keprihatinan terhadap Internet di Indonesia

Internet telah merevolusi cara manusia berkomunikasi dan menyebarkan informasi.  Sebuah pesan yang dahulu memerlukan waktu lama untuk disampiakan kini hanya perlu waktu beberapa menit saja.  Penyebaran informasi yang bisa dilakukan dengan cepat dan mudah ini ternyata tidak mampu diikuti oleh masyarakat penerimanya.  Masih banyak anggota masyarakat yang gaptek dan sama sekali awam terhadap teknologi.  Kemauan untuk belajar menggunakan komputer, meski hanya hal-hal yang paling mendasar, juga hampir bisa dibilang tidak ada.  

Akibatnya, teknologi yang sedemikian canggih dan bermanfaat itu tidak dimanfaatkan secara maksimal untuk pengembangan pribadi dan kemaslahatan masyarakat.  Sebagian besar penggunaan internet di Indonesia masih berupa hal-hal yang sia-sia seperti bermain games online, berinteraksi berlebihan di jejaring sosial atau browsing tanpa tujuan yang jelas.  Untuk games online, alokasi waktu dan biaya yang disisihkan tidak main-main.  Ada yang bisa bermain sekitar 3 sampai 5 jam sehari dengan menghabiskan uang antara 8.000 sampai 20.000 sekali main. Informasi yang dicari hanya yang bersifat hiburan yang dangkal dan hampa makna.  Hal-hal seperti itu masih dominan dalam penggunaan internet di Indonesia.  Sangat tidak berimbang antara waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk online dengan hasil yang bisa didapatkan. 

Yang lebih memperihatinkan lagi, dalam dunia pendidikan dan sekolah, tugas yang dicari dari internet masih berupa copy paste.  Konten digital di internet memang mudah dicopy paste dan di-print untuk diserahkan pada guru.  Murid sendiri hanya sedikit belajar dari tugas tersebut.  Yang penting, nilai sudah di tangan.  Bahkan terkadang, konten atau gambar yang mencari petugas atau penjaga warnet.  Sehingga, yang bertambah pintar adalah yang jaga warnet, bukan murid yang mendapat tugas.   

Jika dalam mencari informasi saja para penggunana sudah tidak bisa membuat prioritas yang benar, apalagi untuk menjadi pengolah dan penyampai informasi.  Tidak mengherankan saat kemunculan Facebook, banyak blog-blog yang tidak lagi di-update oleh para pemiliknya.  Bahkan ada juga yang sudah lupa password login ke blognya sendiri, seperti orang kehilangan kunci rumah. 

Situs situs di Indonesia pun banyak yang sudah tidak di-update lagi.  Saat dibuka hari ini dengan beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun yang lalu masih sama.  Saat ditanya tentang boleh tidaknya meng-hack situs-situs milik Zionis Israel, ustadz Ahmad Sarwat pernah mengatakan bahwa sebaiknya difokuskan pada pemeliharaan situs-stus kaum muslimin sendriri.   Banyak situs Islam yang jarang atau bahkan tidak pernah di-update lagi oleh para adminnya.  Alasannya sangat klasik sekaligus memalukan, tidak ada cukup dana untuk menjaga kelangsungan hidup situs-situs tersebut.

Padahal, dalam dunia internet, banyak sekali terdapat situs-situs yang menyajikan manfaat yang luar biasa besarnya.  Banyak pakar dan ahli di berbagai bidang telah bekerja keras menyajikan hasil penelitian dan pengalaman mereka.  Banyak pula situs-situs yang berisi beragam artikel dan konten multimedia yang bermanfaat bagi mereka yang mengunjunginya.  Bahkan, para pengguna internet tidak saja bisa menjadi penerima informasi, tapi juga bisa menjadi penyedia informasi.  Munculnya situs-situs yang menyedikan layanan blogging secara gratis, seperti blogger.com, wordpress.com, multiply.com dan sebagainya memungkinkan hal itu terjadi.  Sungguh sangat disayangkan memang.  Sebagian besar dari masyarakat kita tidak siap untuk menghadapi gelombang luapan informasi yang dahsyat ini.  Bukannya menjadi peselancar lautan informasi dunia maya yang sigap, malah seperti korban tsunami yang tergulung ombak tanpa daya dan kekuatan.   

Suka tidak suka, mau tidak mau, internet telah hadir dalam kehidupan kita.  Semua terpulang kembali pada diri ktia sendiri akankah teknologi yang tidak terbayangkan beberapa puluh tahun yang lalu itu akan menjadi manfaat atau mudaharat bagi kita.   

Semoga bermanfaat
 
Referensi
 

http://www.ustsarwat.com/web/ust.php?id=1197859017

Sabtu, 12 November 2011

[Kultwit] Mengajarkan Al Quran pada anak

Berikut kultwit yang diambil dari twitter-nya Ustadz Bachtiar Nasir yang bertema Mengajarkan Al Quran pada anak

Jangan pernah berputus asa, karena manusia memiliki Qur’an sebagai panduan hidup, dan pada hakekatnya kita memang membutuhkan Quran. (1)

(2) Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum kita mengajarkan anak-anak remaja kita untuk senang pada Alqur’an, seperti;...

(3)..berikan mereka hanya yg halal dikonsumsi, berikan lingkungan sehat (jauh dari maksiat), teladan yang benar, guru yg berkah & ikhlas..

(4)...siapkan juga perangkat dan lingkungan yang menumbuhkan minat mereka, misalnya; multimedia dan suasana yang rileks.

(5) Mulailah mengenalkan Al Qur'an pada anak dengan mengajak mereka merasakan atmosfer & pengalaman kehebatan mukjizat Al-Qur’an...,

(6) Lebih mudah jika disampaikan dalam bentuk kisah-kisah yang ada dalam Alqur’an, juga keampuhan doa-doa didalam Al Qur’an.

(7) Agar anak mencintai Al Qur’an, kenalkan mereka sedini mungkin tentang peran & fungsi Qur’an sehingga mereka tertarik.

(8) Jelaskan hal-hal dlm Al Qur’an yg menarik. Kehebatan Qur’an sbg sumber semua ilmu pengetahuan klasik, spt Astronomi, Geologi, Sejarah.

(9) Namun, Al Quran juga berisikan informasi pengetahuan modern yang tetap aktual saat ini, seperti manajemen & technology..

(10) Al Qur'an juga berisikan pengetahuan masa depan, seperti; kiamat, alam ghaib, kebangkitan, surga, Neraka, dan sebagainya.

(11) Ceritakan bagaimana kedahsyatan Al Qur’an telah mempengaruhi kehidupan banyak orang hebat serta tokoh heroik mereka...

(12)Kisah menarik kenabian/kerasulan beserta segala kelebihan masing-masing nabi, kisah Muhammad Muda, Ilmuwan, Pahlawan, Orang Bijak, dsb.

(13) Perkenalkan anak pada gaya hidup Qur’ani yg dapat membantu mereka menjadi seseorang yg keren, terkenal, hebat, maju dan modern.

(14) Sampaikan juga tentang janji-janji Al Qur’an yang memberikan kepastian bagi masa depan & kehidupan yang lebih jelas bagi anak nantinya.

(15) Dekatkan anak pada Alqur’an dengan metode berulang-ulang. Gunakan tiap momentum & kesempatan untuk menjelaskan pentingnya Al Qur'an.

(16) Jelaskan pula bahaya apa yang mungkin dapat menimpa mereka jika anak menjauh dari Al Qur’an. Wallahu a’lam bish shawab.

Semoga bermanfaat

yang namanya Lela boleh makan gratis

Mungkin jika diantara pembaca tulisan ini ada yang namanya Lela bakal langsung kegirangan.  Gimana tidak, jika di suatu restoran, orang dengan nama Lela boleh makan gratis. Tapi jangan senang dulu sebab yang punya restoran bukan saya.  Jika berminat, cek aja langsung di website-nya Restoran Pecel Lele Lela.  

Yang bilang bahwa yang namanya Lela boleh makan gratis adalah pemilik restoran itu sendiri, pak Rangga Umara.  Saat ditanya oleh Andi F. Noya dalam acara Kick Andy beberapa waktu yang lalu, apakah gratisnya pas makan siang atau malam? pak Rangga bilang makan 3x sehari pun tetap gratis asal namanya Lela.  Pak Andi Noya pun langsung mengecek apakah yang hadir ada yang namanya Lela.  Ternyata ada beberapa orang. Mereka pun langsung dapat souvenir dari pak Rangga.   

Sepintas mungkin strategi ini terkesan bunuh diri.  Bagaimana tidak, hanya dengan nama tertentu saja, itu pun pemberian orang tua yang melahirkan, bisa makan gratis tanpa bayar.  Namun, setelah dipikir-pikir benar juga.  Orang Indonesia seringkali lebih suka makan bareng-bareng teman-teman yang sudah akrab.  Sambil makan, biasanya ada saja hal yang diobrolkan, mulai dari pekerjaan kantor, persiapan baksos dan kegiatan sosial atau sekedar menggosipkan artis.  Dengan pertimbangan demikian, maka orang-orang yang bernama Lela kemungkinan besar tidak datang sendiri.  Orang-orang itu akan datang bersama teman-temannya, keluarganya atau rekan-rekan seprofesinya.  Nah, yang gratis kan hanya si Lela, yang lain tentu saja harus bayar.   Sehingga, entah sadar atau tidak, si Lela telah menjadi seorang marketer handal bagi restoran itu.  Anggap saja makan gratis si Lela itu sebagai marketing fee yang memang harus dikeluarkan sebuah restoran atau perusahaan apapun.

Hal lain yang sebelumnya tidak terpikirkan adalah sifat manusia itu sendiri.  Manusia adalah makhluk yang punya rasa bosan dan rasa malu.  Anggaplah si Lela ini memang penggemar berat pecel lele.  Namun, seberapapun gemarnya si Lela ini sama pecel lele, pasti ada bosannya juga.  Tentu sangat manusiawi jika orang ingin adanya variasi dan perubahan dalam hidup. Termasuk juga dalam urusan makanan.  Walaupun makanan favorit, jika tiap hari ketemu pasti ada bosannya juga.  Bisa saja si Lela ini lagi bosan sama pecel lele lalu beralih ke kebab, burger atau ayam bakar.  Yang tidak kalah pentingnya juga adalah rasa malu.  Mentang-mentang boleh gratis, masak gak malu sih datang terus menerus ke tempat yang sama buat makan? Kedua aspek inilah yang mungkin telah diperhitungkan terlebih dahulu oleh manajemen Restoran Pecel Lele Lela sebelum memutuskan menggunakan strategi pemasaran yang tidak biasa itu.  

Tulisan ini sekedar ingin berbagi pemikiran dan memuaskan rasa penasaran saja.  Buat yang mau baca silakan, gratis dan tidak dipungut bayaran.  Walaupun namanya bukan Lela.  
 
Semoga bermanfaat 

Rabu, 09 November 2011

Bon Kosong

Tweet Retweet




Alhamdulillah Tweet saya di-retweet sama @TanganDiAtas ke sekitar 15 ribu follower mereka.

Isi tweetnya tentang liputan Mabit di Masjid Agung Sunda Kelapa beberapa waktu yang lalu, liputannya bisa dibaca di posting yang ini dan di Multiply bisa dibaca di posting yang ini

Yang ingin mengenal TDA lebih dekat bisa mampir ke http://tangandiatas.com/

Selasa, 08 November 2011

[Transkrip] Sebab dan Akibat

Dalam kehidupan yang penuh dinamika, orang seringkali terjebak pada masalah-masalah yang membandel untuk diatasi atau masalah-masalah yang selalu berulang. berikut 3 langkah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.  

1. Membedakan sebab dan akibat: seringkali kita keliru membedakan mana yang sebab dan mana yang akibat.  Orang yang suka terlambat seringkali mengatakan bahwa keterlambatannya karena macet, padahal ada juga orang yang kena macet tapi tidak terlambat.  Segala sesuatu yang ada di luar diri kita adalah faktor yang mempengaruhi tapi bukan sebab utama atau akar masalah.  Sebab masalah kita yang utama berada di dalam diri kita sendiri.  

2. Mencari sebab yang merupakan akar permasalahan:  Misalnya ada orang yang kelebihan berat badan.  Saat dicari penyebabnya, ternyata dia makan terlalu banyak dan kurang olah raga. Dia makan banyak sebagai kompensasi stress dan kurang olah raga karena sibuk.  Orang itu stress dan terlalu sibuk karena kurang ahli atau kurang skill/ketrampilan.  Sehingga sebab utamanya adalah skill yang kurang.   

3. Melakukan langkah-langkah perbaikan: Menyambung contoh point 2 di atas, maka solusinya adalah meningkatkan skill yang bersangkutan atau mencari pekerjaan yang lebih sesuai.   Langkah perbaikan harus berasal dari dalam diri ktia sendiri.  Kita tidak bisa langsung memperbaiki keadaan di luar kita seperti kemacetan, kondisi ekonomi, pemerintahan dan lain sebagainya.

Semoga bermanfaat

Sumber: Power of Life

Narasumber: Bapak Fauzi Rachmanto

Selasa, 01 November 2011

KabarKomunitas : Bee Community, Refreshing Bersama Berbagi Dan Peduli

http://kabarjakarta.com/berita-169-bee-community-refreshing-bersama-berbagi-dan-peduli.html
berita tentang komunitas lebah di kabarjakarta.com, selamat membaca semoga bermanfaat

berqurban sampai ke Somalia, mau?

http://warungact.multiply.com/
Sampaikah ke penjuru lahan bencana negeri ini seperti Mentawai, Merapi dan Wasior? Mampukah seberangi lautan menolong Somalia yang meratap kelaparan atau Palestina yang dijajah kezaliman? Global Qurban siap mengantar amanah hewan qurban anda ke lahan bencana di penjuru Indonesia hingga Somalia dan Palestina.

Bolos

Minggu, 30 Oktober 2011

Berterimakasihlah pada orang yang membuatmu patah hati, sebab ia turut mengasah kemampuanmu menulis dan bisa membuatmu menjadi penulis betulan :D (copas status FB Bunda Helvy TR)

MosqueLife.Com - Proyek Lingkungan Hidup di DAS Ciliwung

http://www.mosquelife.com/go-green-01.jsp
Visi kami adalah masjid menjadi pusat aktivitas komunitas Muslim, di mana berbagai masalah yang dihadapi dibahas, dan dipecahkan, tak terkecuali masalah ekonomi, pendidikan dan lingkungan hidup.

MosqueLife.Com di bawah bimbingan dari HijauKu.Com dan didukung MIF.Or.Id melakukan satu aksi di DAS Ciliwung untuk mereposisi masjid agar lebih berperan proaktif mengatasi masalah lingkungan hidup di sekitarnya.

[Reportase] Mabit with TDA

Suatu ketika, awal Oktober saya ikutan Mabit di Masjid Agung Sunda Kelapa.  Pengisinya H. Nuzli Arismal, penasihat komunitas Tangan Di Atas atau TDA, yang biasa dipanggil Haji Alay, ustadz Agus dan ustadz Ibnu Jarir Lc.

Haji Alay mengatakan bahwa orang beriman wajib untuk jadi orang kaya karena bukankah rukun Islam yang lima itu perlu biaya/uang? Namun, sebelum menjadi kaya, seorang harus menjadi orang yang bertaqwa terlebih dahulu.  Taqwa dapat didefinisikan sebagai mejaga hak-hak Allah SWT atas diri kita.  Lebih dari sekedar menghindari dosa, taqwa adalah kehati-hatian seakan akan kita melewati jalan penuh onak duri.  Sehingga kekayaan yang dimiliki akan menjadi rahmat dan kebahagiaan bagi sebanyak mungkin manusia.  Sesuai dengan motto Komunitas Tangan Di Atas "Bersama Menebar Rahmat". Pak Haji pun mengatakan bahwa yang ada di dunia ini hanya dua jenis manusia, hamba Allah SWT dan hamba Taghut, yang lain tidak ada.  

Haji Alay pun menceritakan pengalaman beliau "membedah" mall-mall yang sudah rusak dan tak dipakai lagi di berbagai daerah  Sebuah Mall yang sudah tidak terpakai lagi dan berbagai bagian bangunannya rusak diisi oleh para pedagang kaki lima.  Stelah sekitar 6 bulan gratis jualan di sana, maka para pedagang itupun dimotivasi dan dibina agar bisa memiliki kios sendiri di sana.  Beliau juga menceritakan tentang pembebasan tanah yang dipenuhi preman dan gelandangan.  Tanah itu pun meningkat nilainya berkali lipat.  Beliau pun menambahkan bahwa jumlah pengusaha di Indonesia masih sangat kurang, hanya sekitar 0.8 persen dari seluruh penduduknya.   Padahal, agar sebuah negara bisa sejahtera, idealnya persentase pengusaha sekitar 7 persen dari para penduduknya.  

Sebagai tambahan motivasi dan bukti kehebatan orang yang bertaqwa, Pak Haji pun menceritakan kisah Muhammad Al Fatih.  Sejak umur 11 tahun, Muhammad Al Fatih telah memiliki cita-cita untuk menaklukkan benteng Romawi.  Al Fatih pun mempersiapkan apa saja yang diperlukan secara diam-diam.  Beliau berhasil membuat para intel Romawi agar percaya bahwa Romawi tidak akan runtuh sebelum ada kapal berlayar turun dari atas gunung.   

Saat itu kekuasaan tertinggi ada di tangan majelis Syuro.  Suatu saat, diadakan pemilihan panglima perang untuk menaklukkan benteng Romawi.  Majelis Syuro pun bertanya, siapa yang sejak akil baligh belum pernah meninggalkan shalat wajib 5 waktu secara berjamaah? Sedikit yang duduk, sebagian besar masih berdiri. Saat ditanya yang tidak pernah meninggalkan sholat Rawatib dan Duha sejak akil baligh hingga hari ini, makin banyak yang duduk namun lebih banyak yang berdiri.  Saat ditanya siapa yang tidak pernah meninggalkan sholat tahajud sejak akil baligh hingga hari itu, tinggal sedikit yang berdiri.  Saat ditanya siapa yang tidak pernah meninggalkan puasa sunnah Senin - Kamis sejak akil baligh hingga hari itu, hanya satu orang yang tetap berdiri yaitu Muhammad Al Fatih.  Meskipun ada yang keberatan dan menganggap keputusan Majelis Syuro tidak rasional, namun Al Fatih tetap terpilih sebagai panglima perang. Al Fatih pun mengeluarkan segala persiapan yang telah beliau persiapkan untuk peperangan yang menetukan itu.  Termasuk kapal-kapal yang beliau sembunyikan di atas gunung.  Sehingga orang-orang Romawi berpikir mereka akan mengalami keruntuhan.  

Saat tanya jawab berlangsung, seorang penanya menanyakan sikap yang harus diambil bisa dalam berbisnis harus berhadapan dengan orang-orang yang zalim atau kurang beriman/bertaqwa.  Haji Alay pun mengatakan bahwa dalam berbisnis kita memang bisa berhadapan dengan mereka.  Namun yang penting hal-hal yang prinsipil tetap harus dijaga.  Keberadaan orang-orang bertaqwa adalah untuk menebar rahmat bukan untuk menyebarkan teror dan kebencian.  

Tidak hanya berceramah, Pak Haji pun mendemonstrasikan tes energi tubuh.  Seorang jamaah diminta maju dan merentangkan tangannya. Saat ditekan dengan kuat, lengan sang jamaah masih bisa menahan.  Namun, saat diminta minum sambil berdiri pakai tangan kiri tanpa baca basmalah, tangan yang terentang itu tak kuat lagi menahan beban. Seorang jamaah lain yang mengenakan peci haji warna putih juga dipersilakan maju.  Sang Jamaah pun diminta merentangkan tangan dan tangan itu pun ditekan.  Tangan sang jamaah bisa menahan tekanan dengan kuat dan baik.  Namun, sesudah diminta melemparkan dan menghina peci putih yang dikenakannya, tangan itu pun tak kuat menahan beban.  Demikian pula saat subjek tes memegang obat kimia atau makanan dengan bahan pengawat yang dipinjam dari para jamaah, tangan subjek tak kuat menahan tekanan.  Tes energi dengan menekan rentangan tangan, menurut pak Haji, bisa diaplikasikan dalam banyak hal.  Pak Haji juga bilang bahwa duduk bersila tidak baik untuk kesehatan dan merupakan warisan propaganda belanda agar laki2 di Indonesia pada cepat mati.  Maka, tidak mengherankan, menurut pak Haji, jika banyak jamaah jumat yang tidur karena cara duduknya salah.  Duduk yang benar dan sesuai untuk kesehatan adalah duduk simpuh seperti duduknya orang Jepang.  Duduk seperti itu ada juga dalam gerakan sholat kaum muslimin.

Haji Alay pun mempersilakan apabila diantara jamaah yang ingin bersilaturahim dan belajar lebih jauh dengan beliau, termasuk jika ingin belajar/magang bisnis atau mempelajari terapi pengobatan/penyembuhan seperti pijat getar syaraf atau terapi dengan lintah.  "Selama pak Haji masih hidup dan masih mampu silakan" demikian kata beliau.  Sehingga, walaupun ceramah sudah selesai dan sudah masuk waktu coffee break, pak Haji masih dikerumuni jamaah yang ingin bertanya banyak hal pada beliau. Termasuk ada yang minta didemokan pijat getar syaraf yang rasanya sangat menyakitkan namun baik untuk kesehatan dan peredaran darah.  

Sesi selanjutnya diisi ustadz Agus dan Ustadz Ibnu Jarir Lc.  Orang yang dikehendaki oleh Allah SWT mendapat petunjuk akan dibukakan dadanya lebar-lebar untuk menerima Al Quran.  Ustadz Agus menargetkan hafal 5 Juz Al Quran setiap bulan Ramadhan.  Beliau telah berhasil menghafal sekitar 20 juz Al Quran.  

Ustadz Ibnu Jarir mencerictakan tentang seorang orientalis terkemuka yang telah emlakukan penelitian tentang Islam terutama sejarah Nabi Muhammad SAW selama 23 tahun.  Suatu ketika,  diadakan acara debat antar agama.  Kaum muslimin, karena narasumbernya berhalangan, malah diwakili oleh si orientalis.  Saat pembicara dari wakil agama lawan menghina dan mencaci maki Rasul SAW, sang orientalis pun membeberkan data-data yang dikumpulkannya selama 23 tahun.  Sesudah debat tersebut, sang orientalis makin tertarik pada Islam sehingga beliau pun memeluk Islam.  Betapa saat petunjuk hidayah itu datang, tidak ada satupun yang bisa mencegahnya,  Maha Suci Allah SWT.  

Acara mabit hari pertama pun ditutup dengan muhasabah yang dipimpin oleh Ustadz Ibnu Jarir Lc.  Saat itu, Ustadz Ibnu Jarir Lc mengingatkan jamaah, siapa saja yang masih belum merasa terbuka hatinya untuk menerima Al Quran agar istighfar.  Siapa saja yang masih enggan mempelajari, membaca dan menghafalkan Al Quran agar istighfar.  Sehingga, timbul kesadaran agar tidak lagi menyia-nyiakan amanah Al Quran tersebut.  Setelah itu, acara pun ditutup dan jamaah dipersilakan beristirahat untuk ibadah qiyamulail keesokan harinya.