Senin, 22 Agustus 2011

[Transkrip] Mental Kepiting

Jika kita mengambil seekor kepiting dan meletakkanya dalam keranjang, maka si kepiting akan mudah keluar dari keranjang tersebut.  Namun, apabila kita mengambil puluhan kepiting dan meletakkannya dalam keranjang yang sama, maka tidak akan ada satupun yang bisa keluar. Mengapa? karena mereka akan menarik kepiting yang hendak keluar dari keranjang agar kembali ke dalam.  Jika ada kepiting lain yang hendak keluar, maka kepiting2 lain pun akan menariknya kembali.  

Begitu pula dalam kehidupan.  Ada orang yang suka menghalang-halangi orang untuk maju dan mengambil keputusan penting atau langkah besar dalam kehidupan.  Orang-orang bermental kepiting ini takut mereka tersaingi atau egonya tersakiti apabila ada orang lain yang maju.  Ciri orang bermental kepiting adalah menakut-nakuti orang - orang yang hendak mengambil keputusan penting utnuk maju.  

Salah seorang yang pernah berurusan dengan orang-orang bermental kepiting adalah pak Jamil Azzaini, sang Inspirator Sukses Mulia.  Beliau pernah diejek oleh teman sekolahnya karena bercita-cita menjadi insinyur pertanian padahal beliau dari kalangan dhuafa / miskin.  Beliau pun pernah dikatakan tidak punya bakat menulis.  Dan beliau pun pernah dianggap tidak bisa berbisnis hanya karena beliau adalah seorang beretnis Jawa.  Namun sekarang , pak Jamil Azzaini telah menjadi seorang yang bergelar insyinur pertanian.  Beliau pun telah menulis 4 buah buku dan telah memiliki bisnis sendiri.  Salah satu faktor kesuksesan beliau adalah karena beliau tidak mendengarkan dan tidak berusaha menyenangkan orang-orang bermental kepiting yang beliau temui.  

Pak Jamil pun mengajak para pendengar radio Trijaya FM untuk menghindari orang-orang bermental kepiting walaupun teman sendiri. Walau tidak harus dimusuhi namun kita harus tegas terhadap mereka.  Jika kita mengikuti mereka, mereka pun tidak mau dan enggan bertanggung jawab atas kemajuan dan kebaikan kita. Jangankan bertanggung jawab atas kebaikan kita, untuk kebaikan diri mereka sendiripun mereka enggan bertanggungjawab.  Mereka hanya ingin kita berada di dasar keranjang, bersama mereka.

Semoga bermanfaat

Inspired by acara Pitstop di Trijaya FM

Narasumber: Pak Jamil Azzaini.

Gambar hanya ilustrasi, ngambil dari situs ini

2 komentar: