Jika di dunia nyata isu paling hangat saat ini adalah tentang pro kontra Lady Gaga dan Irshad Manji, maka di Multiply yang paling panas isunya adalah isu "penggusuran" para blogger yang selama ini menempatkan karya-karya mereka (foto, tulisan blog, curhat dan sebagainya) di situs Multiply masing-masing. "Wacana penggusuran" para bloggers itu cukup meresahkan karena mereka sudah sangat akrab satu sama lain walaupun yang namanya konflik wacana tetap saja ada. Semoga saja isu ini hanya salah paham, meskipun tetap meresahkan. 
Entah apakah memang ada konflik antar para bloggers dengan para online sellers atau ada hal lain, tapi jika kompleks Multiply ini benar-bener berubah 100 persen jadi Multiply Trade Center sungguh disayangkan. Betapa tidak, setahu pada awalnya di Multiply ini orang malah gak boleh jualan (CMIIW ya). Bolehnya ya itu, nge-blog atau upload foto2, upload lagu (dan donlot juga dulunya bisa) dsb, gak jauh dari itu. Apakah ruangan server MP sudah gak cukup lagi buat menampung tulisan dan curhat serta foto2 para penggunanya? atau ada faktor lain? Jangan-jangan karena para bloggers-nya jarang atau gak pernah mampir ke Mall yang sekarang ada di depan kompleks Multiply itu? Coba kita tanya pada rumput yang bergoyang. Yang jelas, para bloggerlah, termasuk yang gratisan, yang telah membesarkan Multiply hingga saat ini.
Idealnya sih para blogger dan online sellers bisa berdampingan dengan harmonis di kompleks yang bernama Multiply ini. OS silakan aja promosi dengan etis tanpa harus mengganggu para bloggers. Jika si blogger ada perlu atau ada barang yang dicari, biar saja dia datang sendiri ke Mall di depan kompleks itu. Toh di inbox setiap MPer juga ada iklannya kan? paling tidak itulah yang saya lihat setiap kali nge-MP berhubung bukan pakai akun premium.
Namun semua itu tergantung pada manajemen Multiply itu sendiri, apakah bakal mau mengharmoniskan para bloggers dengan online sellers atau malah akan menggusur para bloggers dan memberikan seluruh ruang server untuk para online sellers? Pilihan ada pada mereka. If worst come to worst dan para bloggers musti boyongan ke kompleks virtual yang lain, maka apakah ada jaminan bahwa Mall di depan kompleks itu bakal ramai dan bertambah besar? Atau malah bangkrut karena gak ada yang beli dan ruangan server terpaksa disewakan untuk situs-situs orang lain? Tentu saja ini bukan ngedoain supaya bangkrut, tapi hanya sekedar mengingatkan bahwa tidak ada jaminan sukses dalam ikhtar mencari rezeki. Allah SWT sudah mengatur semua rezeki makhluknya mulai dari yang melata sampai manusia dan jin, baik yang shaleh maupun yang salah, baik yang taat maupun yang ingkar. Gak percaya? simak aja kisah-kisah inspiratif para pengamal sedekah. Banyak diantara mereka yang berhasil mendapatkan rezeki tak terduga yang luar biasa banyaknya. Jadi, kenapa gak menganggap ngasih tempat pada para blogger gratisan itu sebagai sedekah? Insya Allah gak ada ruginya
Bagaimanapun juga semua ada hikmahnya. Digusur gak digusur, saya akan tetap mem-backup konten2 yang penting dari situs Multiply saya. Saya sarankan teman2 yang lain juga melakukan hal yang sama. Siapa lagi yang akan menghargai karya-karya kita di internet kalau bukan kita sendiri?
Semoga bermanfaat, mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

Entah apakah memang ada konflik antar para bloggers dengan para online sellers atau ada hal lain, tapi jika kompleks Multiply ini benar-bener berubah 100 persen jadi Multiply Trade Center sungguh disayangkan. Betapa tidak, setahu pada awalnya di Multiply ini orang malah gak boleh jualan (CMIIW ya). Bolehnya ya itu, nge-blog atau upload foto2, upload lagu (dan donlot juga dulunya bisa) dsb, gak jauh dari itu. Apakah ruangan server MP sudah gak cukup lagi buat menampung tulisan dan curhat serta foto2 para penggunanya? atau ada faktor lain? Jangan-jangan karena para bloggers-nya jarang atau gak pernah mampir ke Mall yang sekarang ada di depan kompleks Multiply itu? Coba kita tanya pada rumput yang bergoyang. Yang jelas, para bloggerlah, termasuk yang gratisan, yang telah membesarkan Multiply hingga saat ini.
Idealnya sih para blogger dan online sellers bisa berdampingan dengan harmonis di kompleks yang bernama Multiply ini. OS silakan aja promosi dengan etis tanpa harus mengganggu para bloggers. Jika si blogger ada perlu atau ada barang yang dicari, biar saja dia datang sendiri ke Mall di depan kompleks itu. Toh di inbox setiap MPer juga ada iklannya kan? paling tidak itulah yang saya lihat setiap kali nge-MP berhubung bukan pakai akun premium.
Namun semua itu tergantung pada manajemen Multiply itu sendiri, apakah bakal mau mengharmoniskan para bloggers dengan online sellers atau malah akan menggusur para bloggers dan memberikan seluruh ruang server untuk para online sellers? Pilihan ada pada mereka. If worst come to worst dan para bloggers musti boyongan ke kompleks virtual yang lain, maka apakah ada jaminan bahwa Mall di depan kompleks itu bakal ramai dan bertambah besar? Atau malah bangkrut karena gak ada yang beli dan ruangan server terpaksa disewakan untuk situs-situs orang lain? Tentu saja ini bukan ngedoain supaya bangkrut, tapi hanya sekedar mengingatkan bahwa tidak ada jaminan sukses dalam ikhtar mencari rezeki. Allah SWT sudah mengatur semua rezeki makhluknya mulai dari yang melata sampai manusia dan jin, baik yang shaleh maupun yang salah, baik yang taat maupun yang ingkar. Gak percaya? simak aja kisah-kisah inspiratif para pengamal sedekah. Banyak diantara mereka yang berhasil mendapatkan rezeki tak terduga yang luar biasa banyaknya. Jadi, kenapa gak menganggap ngasih tempat pada para blogger gratisan itu sebagai sedekah? Insya Allah gak ada ruginya

Bagaimanapun juga semua ada hikmahnya. Digusur gak digusur, saya akan tetap mem-backup konten2 yang penting dari situs Multiply saya. Saya sarankan teman2 yang lain juga melakukan hal yang sama. Siapa lagi yang akan menghargai karya-karya kita di internet kalau bukan kita sendiri?

Semoga bermanfaat, mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.
18 komentar: