Mengembangkan Potensi Diri
Sebenarnya, kita semua punya potensi kehebatan yang luar biasa sebagai perangkat untuk menggapai kesuksesan kita, namun potensi itu biasanya terpendam, tertutup dengan hal-hal negatif di sekitar diri kita atau bahkan dari diri kita sendiri. Contoh hambatan penggalian dari diri kita sendiri yaitu Sifat negatif dan kata-kata negatif.
Seringkali, kita iri dengan orang lain dan lupa potensi sendiri. Jarang sekali kita sadari bahwa kita punya potensi lebih dari yang kita bayangkan. Mulai sekarang, mari kita timbulkan kesadaran dan cari tahu bagaimana caranya dan lakukan agar potensi kita tergali maximal.
Kita harus menyadari bahwa Alloh SWT memberi kepada setiap orang potensi untuk sukses walaupun secara fisik atau finansial memiliki kekurangan, seperti cacat atau miskin. Apabila kita sudah yakin bahwa kita dan semua orang punya potensi dan kelebihan, maka kita akan lebih mudah menggali potensi tersebut.
Hal-hal apa yang membuat kita mampu untuk menggali potensi diri kita:
1. selalu berpikir dan berinisiatif untuk bisa lebih maju dan lebih baik dari hari ke hari.
Pola pikir kita mempengaruhi pola hidup kita. Jika kita berpikir bahwa kita adalah orang yang tidak mungkin sukses karena kita orang yang biasa-biasa saja, maka itulah yang akan terjadi dalam hidup kita, karena pola pikir "saya orang yang biasa-biasa saja" itu akan membuat kita enggan untuk berusaha membuat diri kita maju. Sehingga hasilnya biasa-biasa saja
Padahal, dalam hidup ini hanya ada satu diantara dua pilihan. Mau meningkatkan kualitas diri ktia terus-menerus atau membiarkan kualitas diri kita turun terus menerus. Hidup segan mati tak mau.
Pilihan terbaik adalah terus menerus meningkatkan kualitas hidup kita menjadi lebih baik dan lebih baik. Efek positifnya akan terasa pada orang-orang di sekitar kita saat kita menjadi lebih baik dari hari ke hari.
2. Membuka diri dan membuka wawasan untuk menerima ilmu dan pendapat dari hasil pemikiran siapapun.
Salah satu sebab kita sering terserang rasa sombong, takabur dan sebagainya adalah karena kita merasa berat untuk menerima pendapat atau buah pikiran orang lain. Kita berpikir bahwa kitalah yang terbaik ,apalagi jika ide-ide tersebut keluar dari orang yang lebih muda dair kita, lebih miskin atau lebih rendah status sosial dan/atau pendidikan (formal)-nya dari kita, karyawan, bawahan dll.
Siapapun yang berpendapat atau punya ide diberi pada kita buka diri untuk terima, siapa tahu pendapat-pendapat atau ide-ide tersebut bisa membuak wawasan kita kemudian merangsang kita untuk menemukan dan mengembangkan potensi diri kita sendiri.
dan ketika kita menerima pendapat tetapi dengan berkata dalam hati, "sombong sekali orang itu, memberi nasihat kepada saya" sesungguhnya kita sudah melemahkan diri kita sendiri. Hal yang sama terjadi apabila kita merasa curiga, benci atau merendahkan orang lain. Hal ini bukan hanya dalam tingkat mental tetapi juga dalam tingkat fisik. Apabila kita sudah melemahkan diri kita sendiri, baik secara mental atau bahkan fisik, bagaimana mungkin potensi diri kita akan muncul?
Mulai sekarang, apabila orang lain (atasan, bawahan, adik, kakak, orang tua dll) memberikan pendapat, coba dengar. Kita diberi dua telinga dan satu mulut adalah agar kita lebih sering mendengar daripada berbicara.
Dalam menggali potensi diri secara maximal, kadang kala memang perlu ada orang lain yang melihat agar kita bisa menanyakan kelebihan kita pada orang lain. Terkadang sulit bagi kita untuk melihat diri sendiri karena kesibukan dll
Dalam sehari, kita bisa meluangkan waktu beberapa menit, bisa saat jelang tidur atau bangun tidur lihat diri kita sendiri. dlam dan bertanya
- 3 menit yang lalu, apa yang kita pikirkan?
- dua hari yang lalu, apa baju yang saya pakai?
- dll
Hal-hal tersebut adalah cara-cara untuk mengetahui apakah kita memilik perhatian yang baik pada diri sendiri atau tidak. apa yang kita inginkan di masa depan dll. Kita harus sering-sering lihat diri sendiri siapa saya sesungguhnya, menjadi pengamat atau penonton bagi diri sendiri sehingga kita bisa melihat kelebihan dan kekurangan kita.
3. Mendorong orang lain untuk maju dan sukses berprestasi lebih baik.
Jika kita mendorong orang lain untuk maju dan sukses, sesungguhnya kita sedang mengangkat dan memperkuat diri kita sendiri untuk maju. Sebaliknya, jika kita menjatuhkan dan melemahkan orang lain, sesungguhnya kita sedang melemahkan dan menjatuhkan diri kita sendiri, menguras energi yang ada pada diri kita. Kejatuhan diri kita itulah yang membuat potensi diri kita tertutup.
Orang-orang yang baik nantinya akan melihat dirinya menjadi lebih baik dan menjadi lebih mudah melihat potensi dirinya. Sebaliknya, orang-orang yang sombong dan suka merendahkan orang lain, akan sulit menggali potensi dirinya karena kekuatannya sudah terkuras oleh kesombongannya sendiri.
Kebaikan yang menjadi hasil kebaikan-kebaikan kita kepada orang lain tidak harus dari orang-orang yang berangkutan. Bisa saja kita menerima kebaikan dari orang-orang yang sama sekali berbeda, bahkan dari orang-orang yang tidak kita kenal sekalipun. Alloh SWT punya cara sendiri untuk membalas orang-orang yang suka berbuat baik.
Salah satu cara agar kita bisa saling mendorong dan meningkatkan potensi dengan orang lain secara sinergis adalah dengan mengikuti acara-acara dan bergabung dengan komunitas yang berisi orang-orang yang hebat. Namun, jangan sampai kita hanya menjadi peserta yang pasif. Kita harus ikut aktif untuk berinteraksi dengan para pembicara dan sesama peserta sehingga kita mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari acara-acara dan komunitas-komunitas yang kita ikuti tersebut. Bergabung dengan komunitas yang baik juga bisa kita lakukan via internet, lewat milis dan sebagainya.
Apakah Menggali potensi diri berhubungan dengan bakat?
bakat bisa dilihat dari perilaku seorang anak waktu kecil. Bakat tersebut bisa terasah dan tergali potensinya atau hilang bergitu saja tergantung keadaan lingkungan. Apabila seseorang sudah tahu apa bakat dan minatnya, maka dia tinggal mencari profesi yang sesuai dengan bakat dan minat tersebut dan belajar untuk menambah ilmu yang berkaitan dengan profesi tersebut.
Memiliki pekerjaan dan profesi yang tidak sesuai dengan bakat dan minat memang masih bisa dilakukan, namun ada ketidaknyamanan di dalamnya. Bila kita memiliki lebih dari satu macam bakat dan minat, ada baiknya kita melakukan hal-hal berikut ini:
1. Urutkan hal-hal yang menjadi minat dan bakat kita berdasarkan prioritas.
2 .Pilih salah satu potensi yang bisa kita kembangakan agar kita bisa sukses.
3. Fokus pada potensi tersebut, jangan sampai kita ingin mengerjakan terlalu banyak hal sehingga kita menjadi kewalahan dan tidak ada potensi yang berhasil kita kembangkan.
Bila kita terus menggunakan dan mengembangkan potensi diri kita, otak kita akan terus membuat sambungan antar sel sehingga kita menjadi semakin cerdas dan tidak mudah pikun.
Yang tidak kalah penting adalah meningkatkan kualitas iman kita. Kualitas iman membuat kita bisa menjaga sikap kita lebih baik sehingga kita bisa diterima dengan baik di masyarakat. Orang yang selalu bersikap santun dan berakhlaq mulia, digabungkan dengan potensi yang ada pada dirinya akan menjadi pribadi yang kuat dan dapat menebar manfaat baik bagi dirinya maupun orang lain.
Narasumber: Ibu Nikmah Nyrsyam (Mbak Niek)
Semoga bermanfaat, acara Mutiara Pagi - The Power of Life adalah hasil kerjasama Radio Trijaya 104,6 FM dengan Institut Kemandirian, suatu lembaga jejaring Dompet Dhuafa Republika yang mengajarkan ketrampilan Wirausaha dan Teknis secara gratis. Alamat Institut Kemandirian: Kompleks PT Panasonic/Yayasan Matsushita Gobel, Gedung Techno School Lt. 3, Jl. Raya Bogor, Km 29, Jakarta Timur. Telp: 021-88710408, 91261823
Selama bulan Ramadhan, acara ini bernama: Mutiara Ramadhan
1 komentar: