Akhirnya malam takbiran yang dinantikan pun datang
masyarakat seakan berpesta pora penuh kemenangan
Lupa Daratan

Sementara, maksiat justru kian merajalela
yang pacaran asyik nonton TV di rumah saja
yang ditayangkan berisi hal sia-sia
buatan setan kapitalis Durjana
yang haus materi dan gila harta

Takbir keliling disertai musik yang menggila
knalpot digeber gak kira-kira
uang dan dana habis sia-sia
fitrah ternoda dan malah menambah dosa
kemenangan yang disangka di depan mata
mungkin sebenarnya sudah menguap sia-sia
"Berapa banyak orang yang berpuasa, tetapi hanya mendapat lapar dan haus saja"
Demikian kata Rasul Tercinta

Sementara itu, di tempat-tempat yang luput dari pengamatan
terdengar gemerincing rantai yang mengikat para setan
mulai terlepas dan berjatuhan
sehingga yang tadinya diikat pun jadi kegirangan

Iblis mempersiapkan bala tentara
setan-setan meregangkan ototnya
siap memulai pertempuran baru dengan manusia
agar mendapat sebanyak mungkin pendamping ke dalam Neraka
Namun yang paling berbahaya
Dajjal telah berkurang lagi rantai ikatannya
dia memang belum bebas sempurna
namun getaran energi fitnahnya sudah terasa
sehingga ke seluruh dunia
Kalau begitu, masihkah kita bangga pada Ramadhan yang telah berlalu?
bila ternyata saat Syawal tiba kita seakan bertingkah tidak tahu malu
Ramadhan bagaikan bayi yang mati dalam kandungan
tinggal dipendam dan diberi batu nisan

13 komentar: