Berita yang cukup sensasional menyebar di dunia maya, saat sekelompok orang hendak merayakan hari kemerdekaan negara Zionis di Jakarta. BAnyak kecaman dan ungkapan kemarahan menyebar laksana api melahap rumput kering namun ada juga yang adem ayem saja. Isu Zionisme memang isu paling kontroversial dan paling sensitif bagi kaum muslimin Indonesia. Merayakan kemerdekaan negara biang segala teror, kerusakan dan kejahatan super kejam itu di Jakarta tentu merupakan suatu langkah yang sangat berani dan sensional kalau tidak mau dikatakan gila dan edan.
Negara Zionis yang mencatut nama seorang Nabi itu didirikan tahun 1948, namun sejarahnya sudah merentang jauh entah berapa ribu tahun di masa silam. Saat awal penciptaan manusia, Allah SWT memerintahkan para malaikat untuk sujud kepada manusia partama saat itu yaitu Nabi Adam AS. Namun, Iblis laknatullah menolak dan mengklaim bahwa dia lebih baik daripada Adam krn dicipta dari Api. Allah SWT mengutuk Iblis, yang meminta perpanjangan waktu sampai hari kiamat. Akan aku sesatkan sebanyak mungkin hambaMu, kata Iblis.
Hasil kerja keras Iblis pun terlihat dalam sejarah, baik yang tercantum dalam Al Quran ataupun sumber-sumber lain. Manusia tenggelam dalam penghambaan dan penindasan antar seama manusia dalam bentuk pertempuran berdarah antar bangsa. Bangsa -bangsa penyembah berhala pun bergantian hadir di muka bumi. Setiap kali seorang nabi tidak berhasil mendakwahi mereka agar kembali ke jalan yang benar, maka Allah SWT pun menurunkan bencana kepada mereka. Seperti banjir bandang yang melanda kaum nabi Nuh, hujan batu api yang melanda kaum nabi Luth yang memperaktekkan homosexual dan masih banyak lagi. Namun, ajaran penyembahan berhala dan segala macam variasinya tidak pernah pudar dari muka bumi. Bahkan ajaran itu telah berbuah menjadi ajaran yang mempertuhankan berhala-berhala hidup dalam bentuk penguasa tiran yagn zalim dan diktator speerti Firaun dan Namrudz.
Bani Israil, saat nabi Yusuf AS masih menjabat sebagai pejabat keuangan di Mesir, mendapat perlakuan yang baik dari orang-orang Mesir. Namun, setelah Nabi Yusuf dan saudara-saduaranya meninggal dunia, Bani Israil pun diperbudak oleh Firaun dan orang-orang Mesir. Setelah bertahun-tahun, Allah SWT pun mengutus Nabi Musa untuk mendakwahi Firaun dan memimpin Bani Israil untuk membebaskan diri mereka. Nabi Musa pun sempat berkonfrontasi langsung dengan para penyihir Firaun. Berkat pertolognan Allah SWT, para penyihir dapat dikalahkan dan mereka pun beriman pada ajaran Nabi Musa. Firaun sangat murka dan mengancam para tukang sihir tersebut, namun mereka tidak takut pada ancaman sang tiran. "Engkau hanya mampu menyiksa kami di dunia ini saja" demikian para penyihir yang telah bertaubat pada Firaun.
Keengganan Firaun untk bertaubat dan menyembah Allah SWT menyebabkan Mesir Kuno dilanda berbagai bencana. Allah SWT pun memerintahkan Musa untuk membawa Bani Israil keluar dari Mesir. Firaun, yang tadinya mengizinkan Bani Israil keluar dari Mesri pun berubah pikiran. Penguasa zalim itu pun mengejar Bani Israil besama pasukannya. Namun, Allah SWT memberi pertolongan dengan mukjizat terbelahnya laut Merah. Musa dan kaumnya selamat samapi ke seberang, sementara Firaun dan pasukannya tenggelam ditelan lautan yagn menyatu kembali saat mereka masih ditangah jalan.
Walaupun Bani Israil selamat dari kejaran tentara firaun, namun iman dan akidah mereka sudah tidak bersih lagi. Mereka terlalu lama berada di lingkungan Mesir Kuno yang penuh penyembahan terhadap berhala. Saat Nabi Musa berada di gunung Sinai selama 40 hari, BAni Israil malah membaut patung anak sapi dari emas yang dilebur dari perhiasan kaum wanita mereka. Mereka malah menyembah patung tersebut. Saat Nabi Musa mendapat perintah dari Allah SWT untuk memimpin Bani Israil untuk memerangi suatu kaum, mereka malah berkata "Pergilah engkau wahai Musa bersama Tuhanmu yang gagah perkasa itu, kami duduk saja di sini. Kami akan datang kalau kau dan Tuhanmu sudah memenangkan pertempuran".
Bani Israil memang pernah merasakan kejayaan di bawah kekuasaan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman, yang juga merupakan raja mereka. Nabi Sulaiman, yang dianugerahi mukjizat bisa menguasai hewan, jin dan angin, melarang penggunaan sihir di wilayah kekuasaan beliau. Semua kitab dan catatan tentang ilmu sihir disimpan di bawah singgasanan beliau. Setiap kali ada jin yang mencoba mengambil catatan tersebut, jin itu akan mati terbakar. Kitab-kitab dan catatan tentang ilmu sihir itu adalah warisan dari tukang-tukang sihir Firaun di Mesir. Setelah Nabi Sulaiman meninggal dunia, para jin dan tukang sihir di kalangan bani Israil itu bisa kembali mengakses catatan sihir mereka sehingga mereka pun kembali mempraktekkan sihir. Sihir bani Israil ini menjadi cikal bakal sebuah kepercayaan mistik kaum Yahudi bernama Kabbalah. Ironis memang, saat para tukan sihir mesir kuno bertaubat, Bani Israil malah mempelajari sihir dan menghormati para tukang sihir di kalangan mereka.
Sepeninggal kedua Nabi tersebut terjadi perebutan kekuasaan diantara mereka sendiri. Sehingga, kerajaan mereka pun terbelah dua menjadi yaitu Kerajaan Israel dan Kerajaan Judah. Kerajaan Israel terletak di utara dan teridir dari 10 suku, sementara Judah terletak di selatan yang terdiri dari 2 suku. Kerajaan Israel dan kerajaan Judah pun menjadi bulan-bulanan bangsa-bangsa pagan kuno seperti Babylonia, Persia dan Romawi. Salah satu peristiwa yang paling mengerikan saat mereka berada di bawah kekuasaan Romawi adalah peristiwa jatuhnya Benteng Masada. Saat itu, kaum Yahudi yang bertahan di sana memilih untuk saling membunuh agar tidak jatuh ke tangan Romawi. Peristiwa Masada terukir erat di benak bawah sadar kaum Zionis Yahudi hingga saat ini hingga mereka terus menerus curiga dan memusuhi bangsa lain.
Kaum Yahudi, yang konon merupakan keturunan Yehuda, salah satu putra Nabi Yaqub dan saudara nabi Yusuf, mewarisi ajaran-ajaran syirik dari kaum Bani Israil. Pasukan Negara Zionis sekarang pun adalah pengembangan dari kelompok-kelompok teroris Yahudi zaman perang dunia kedua sperti Stern Gang dan sebagainya. Zionisme adalah ideologi yang dibentuk dari kebanggaan rasial yang palsu ala bangsa pagan dicampur dengan dendam kesumat atas seajrah kelam Bani Israil. Kombinasi tersebut menghasilkan suatu ideologi yang memproduksi mesin - mesin pembunuh tanpa hati yang setiap hari mencari mangsa. Apapun agama dan bagnsanya, Zionisme adalah musuhnya.
Jadi, sangat ironis apabila ada yang merayakan kemerdekaan negara Zionis yang justur merupakan penjajah tanah Palestina dan menyebarkan kehahatan dan kerusakan ke seluruh dunia.
Insya Allah bersambung .....
Negara Zionis yang mencatut nama seorang Nabi itu didirikan tahun 1948, namun sejarahnya sudah merentang jauh entah berapa ribu tahun di masa silam. Saat awal penciptaan manusia, Allah SWT memerintahkan para malaikat untuk sujud kepada manusia partama saat itu yaitu Nabi Adam AS. Namun, Iblis laknatullah menolak dan mengklaim bahwa dia lebih baik daripada Adam krn dicipta dari Api. Allah SWT mengutuk Iblis, yang meminta perpanjangan waktu sampai hari kiamat. Akan aku sesatkan sebanyak mungkin hambaMu, kata Iblis.
Hasil kerja keras Iblis pun terlihat dalam sejarah, baik yang tercantum dalam Al Quran ataupun sumber-sumber lain. Manusia tenggelam dalam penghambaan dan penindasan antar seama manusia dalam bentuk pertempuran berdarah antar bangsa. Bangsa -bangsa penyembah berhala pun bergantian hadir di muka bumi. Setiap kali seorang nabi tidak berhasil mendakwahi mereka agar kembali ke jalan yang benar, maka Allah SWT pun menurunkan bencana kepada mereka. Seperti banjir bandang yang melanda kaum nabi Nuh, hujan batu api yang melanda kaum nabi Luth yang memperaktekkan homosexual dan masih banyak lagi. Namun, ajaran penyembahan berhala dan segala macam variasinya tidak pernah pudar dari muka bumi. Bahkan ajaran itu telah berbuah menjadi ajaran yang mempertuhankan berhala-berhala hidup dalam bentuk penguasa tiran yagn zalim dan diktator speerti Firaun dan Namrudz.
Bani Israil, saat nabi Yusuf AS masih menjabat sebagai pejabat keuangan di Mesir, mendapat perlakuan yang baik dari orang-orang Mesir. Namun, setelah Nabi Yusuf dan saudara-saduaranya meninggal dunia, Bani Israil pun diperbudak oleh Firaun dan orang-orang Mesir. Setelah bertahun-tahun, Allah SWT pun mengutus Nabi Musa untuk mendakwahi Firaun dan memimpin Bani Israil untuk membebaskan diri mereka. Nabi Musa pun sempat berkonfrontasi langsung dengan para penyihir Firaun. Berkat pertolognan Allah SWT, para penyihir dapat dikalahkan dan mereka pun beriman pada ajaran Nabi Musa. Firaun sangat murka dan mengancam para tukang sihir tersebut, namun mereka tidak takut pada ancaman sang tiran. "Engkau hanya mampu menyiksa kami di dunia ini saja" demikian para penyihir yang telah bertaubat pada Firaun.
Keengganan Firaun untk bertaubat dan menyembah Allah SWT menyebabkan Mesir Kuno dilanda berbagai bencana. Allah SWT pun memerintahkan Musa untuk membawa Bani Israil keluar dari Mesir. Firaun, yang tadinya mengizinkan Bani Israil keluar dari Mesri pun berubah pikiran. Penguasa zalim itu pun mengejar Bani Israil besama pasukannya. Namun, Allah SWT memberi pertolongan dengan mukjizat terbelahnya laut Merah. Musa dan kaumnya selamat samapi ke seberang, sementara Firaun dan pasukannya tenggelam ditelan lautan yagn menyatu kembali saat mereka masih ditangah jalan.
Walaupun Bani Israil selamat dari kejaran tentara firaun, namun iman dan akidah mereka sudah tidak bersih lagi. Mereka terlalu lama berada di lingkungan Mesir Kuno yang penuh penyembahan terhadap berhala. Saat Nabi Musa berada di gunung Sinai selama 40 hari, BAni Israil malah membaut patung anak sapi dari emas yang dilebur dari perhiasan kaum wanita mereka. Mereka malah menyembah patung tersebut. Saat Nabi Musa mendapat perintah dari Allah SWT untuk memimpin Bani Israil untuk memerangi suatu kaum, mereka malah berkata "Pergilah engkau wahai Musa bersama Tuhanmu yang gagah perkasa itu, kami duduk saja di sini. Kami akan datang kalau kau dan Tuhanmu sudah memenangkan pertempuran".
Bani Israil memang pernah merasakan kejayaan di bawah kekuasaan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman, yang juga merupakan raja mereka. Nabi Sulaiman, yang dianugerahi mukjizat bisa menguasai hewan, jin dan angin, melarang penggunaan sihir di wilayah kekuasaan beliau. Semua kitab dan catatan tentang ilmu sihir disimpan di bawah singgasanan beliau. Setiap kali ada jin yang mencoba mengambil catatan tersebut, jin itu akan mati terbakar. Kitab-kitab dan catatan tentang ilmu sihir itu adalah warisan dari tukang-tukang sihir Firaun di Mesir. Setelah Nabi Sulaiman meninggal dunia, para jin dan tukang sihir di kalangan bani Israil itu bisa kembali mengakses catatan sihir mereka sehingga mereka pun kembali mempraktekkan sihir. Sihir bani Israil ini menjadi cikal bakal sebuah kepercayaan mistik kaum Yahudi bernama Kabbalah. Ironis memang, saat para tukan sihir mesir kuno bertaubat, Bani Israil malah mempelajari sihir dan menghormati para tukang sihir di kalangan mereka.

Sepeninggal kedua Nabi tersebut terjadi perebutan kekuasaan diantara mereka sendiri. Sehingga, kerajaan mereka pun terbelah dua menjadi yaitu Kerajaan Israel dan Kerajaan Judah. Kerajaan Israel terletak di utara dan teridir dari 10 suku, sementara Judah terletak di selatan yang terdiri dari 2 suku. Kerajaan Israel dan kerajaan Judah pun menjadi bulan-bulanan bangsa-bangsa pagan kuno seperti Babylonia, Persia dan Romawi. Salah satu peristiwa yang paling mengerikan saat mereka berada di bawah kekuasaan Romawi adalah peristiwa jatuhnya Benteng Masada. Saat itu, kaum Yahudi yang bertahan di sana memilih untuk saling membunuh agar tidak jatuh ke tangan Romawi. Peristiwa Masada terukir erat di benak bawah sadar kaum Zionis Yahudi hingga saat ini hingga mereka terus menerus curiga dan memusuhi bangsa lain.
Kaum Yahudi, yang konon merupakan keturunan Yehuda, salah satu putra Nabi Yaqub dan saudara nabi Yusuf, mewarisi ajaran-ajaran syirik dari kaum Bani Israil. Pasukan Negara Zionis sekarang pun adalah pengembangan dari kelompok-kelompok teroris Yahudi zaman perang dunia kedua sperti Stern Gang dan sebagainya. Zionisme adalah ideologi yang dibentuk dari kebanggaan rasial yang palsu ala bangsa pagan dicampur dengan dendam kesumat atas seajrah kelam Bani Israil. Kombinasi tersebut menghasilkan suatu ideologi yang memproduksi mesin - mesin pembunuh tanpa hati yang setiap hari mencari mangsa. Apapun agama dan bagnsanya, Zionisme adalah musuhnya.
Jadi, sangat ironis apabila ada yang merayakan kemerdekaan negara Zionis yang justur merupakan penjajah tanah Palestina dan menyebarkan kehahatan dan kerusakan ke seluruh dunia.

Insya Allah bersambung .....
6 komentar: