Sepengetahuan saya, yang sudah jarang nonton TV ini, masih ada acara-acara televisi yang memiliki konten kepedulian. Contohnya adalah Peduli Kasih yang ditayangkan Indosiar dan Jika aku menjadi di Trans TV. Dulu pernah ada acara talkshow tengah malam yang ditayangkan Metro TV dengan nama Midnight Live. Dalam salah satu episode acara tersebut ditayangkan seorang tukang ojek yang anaknya sakit dan perlu biaya mahal untuk perawatannay. Telepon masuk pun silih berganti sehingga terkumpullah biaya lebih dari cukup untuk perawatan si anak tukang ojek hanya dalam waktu 1 malam. Namun acara-acara seperti itu tidaklah tinggi rating-nya. Masyarakat lebih suka acara gosip kaum selebritis atau banyolan yang mengocok perut mengundang tawa. Bahkan acara-acara ceramah keagamaan terkadang lebih banyak lucunya daripada ilmunya, namun itulah yang disukai masyarakat kita. Sangat disayangkan memang. 
Sehingga, internet seakan menjadi media terakhir untuk menyalurkan kepedulian dan memberi informasi keberadaan mereka yang membutuhkan. Sebagian blogger dan para penggunan situs-situs jejaring sosial ada yang mendedikasikan sebagian tulisan dan posting mereka untuk menginformasikan keberadaan mereka yang membutuhkan. Walau mungkin masih jauh dari ideal, mengingat terus bertambahnya penduduk miskin di negeri yang malang ini, namun tidaklah akan sia-sia dalam pandangan Allah SWT.
Salah satu dari mereka adalah Rara. Rara bukanlah artis atau selebritis apalagi tokoh politik terkenal. Rara hanyalah anak seorang buruh pabrik tahu di daerah Jogjakarta. Suatu ketika, bocah itu bermain dengan teman-temannya saat ada acara sunatan massal. Saat berlari mundur, Rara tidak menyadari ada panci berisi kuah mendidih di belakangnya. Tak ayal lagi, bagian belakang tubuh Rara pun masuk ke panci tersebut. Mula-mula bokongnya lalu seluruh tubuhnya ikut terkena cairan panas. Kisah selengkapnya dapat sahabat-sahabat sekalian simak di blog Sedekah Rombongan yang digagas Pak Saptuari, pemilik Kedai Digital di Jogjakarta. Karena saya sungguh tidak sanggup menuliskan kisah itu.
Masih banyak anak-anak tidak mampu seperti Rara yang memerlukan perawatan dan lebih banyak lagi yang perlu pendidikan dan sebagainya. Mari kita dedikasikan sebagian kemampuan kita menyebarkan informasi di internet, baik melalui blog atau jejaring sosial seperti FB atau twitter, untuk kepedulian. Akan lebih baik lagi jika kita mau dan mampu mengeluarkan kelebihan harta kita demi mereka.
Sekedar menyalakan kembali semangat peduli dan berbagi yang sempat meredup dan nasihat untuk diri sendiri. Semoga bermanfaat bagi siapapun yang membaca.

Sehingga, internet seakan menjadi media terakhir untuk menyalurkan kepedulian dan memberi informasi keberadaan mereka yang membutuhkan. Sebagian blogger dan para penggunan situs-situs jejaring sosial ada yang mendedikasikan sebagian tulisan dan posting mereka untuk menginformasikan keberadaan mereka yang membutuhkan. Walau mungkin masih jauh dari ideal, mengingat terus bertambahnya penduduk miskin di negeri yang malang ini, namun tidaklah akan sia-sia dalam pandangan Allah SWT.

Salah satu dari mereka adalah Rara. Rara bukanlah artis atau selebritis apalagi tokoh politik terkenal. Rara hanyalah anak seorang buruh pabrik tahu di daerah Jogjakarta. Suatu ketika, bocah itu bermain dengan teman-temannya saat ada acara sunatan massal. Saat berlari mundur, Rara tidak menyadari ada panci berisi kuah mendidih di belakangnya. Tak ayal lagi, bagian belakang tubuh Rara pun masuk ke panci tersebut. Mula-mula bokongnya lalu seluruh tubuhnya ikut terkena cairan panas. Kisah selengkapnya dapat sahabat-sahabat sekalian simak di blog Sedekah Rombongan yang digagas Pak Saptuari, pemilik Kedai Digital di Jogjakarta. Karena saya sungguh tidak sanggup menuliskan kisah itu.

Masih banyak anak-anak tidak mampu seperti Rara yang memerlukan perawatan dan lebih banyak lagi yang perlu pendidikan dan sebagainya. Mari kita dedikasikan sebagian kemampuan kita menyebarkan informasi di internet, baik melalui blog atau jejaring sosial seperti FB atau twitter, untuk kepedulian. Akan lebih baik lagi jika kita mau dan mampu mengeluarkan kelebihan harta kita demi mereka.

Sekedar menyalakan kembali semangat peduli dan berbagi yang sempat meredup dan nasihat untuk diri sendiri. Semoga bermanfaat bagi siapapun yang membaca.
6 komentar: