Jumat, 30 Maret 2012

[Kultwit] Ustadz by Herry Nurdi

1. Saya kenal seorang ustadz, orangnya tawadhu, dermawan, rendah hati & pengasih. Tapi sifat2 itu juga dimiliki oleh ustadz2 yg lain #ustadz

2. Ada satu sifat & amalannya, yg belum saya temui dilakukan oleh para #ustadz yg pernah saya kenal, ttg perhatiannya pd individu

3. Kalau beliau diundang ceramah bada isya, seringkali jam 8 pagi beliau sudah datang ke tempat acara, awalnya saya heran sama #ustadz ini

4. Jadi praktis, sehari beliau hanya mengajar dan berceramah satu kali. bahkan sering di audience yg sama #ustadz mengajar tiga hari penuh

5. Yang beliau lakukan ketika datang pagi, #ustadz menyambangi rumah2 dan sarapan bersama penduduk desa fan berinteraksi intens sekali

6. Jika diperkampungan dan pedesaan, bahkan #ustadz turun ke bendang/sawah dan membantu penduduk yg sedang mengolahnya

7. Saat siang, atau petang, #ustadz juga bermain bersama anak2 kampung, bahkan ngajari mereka permainan tradisional yg lama dilupakan

8. Bersama ibu-ibu #ustadz juga berinteraksi, bincang dan mencari tahu, apa yg menjadi perbincangan sehari-hari, sederhana saja

9. Jadi, selepas isya saat harus memberi taushiyah #ustadz kurang lebih sudah mengetahui apa keperluan dan apa yg perlu disampaikan, fokus

10. #ustadz tidak bicara muluk tentang teori dunia, demokrasi, atau bahkan ttg fiqih yg njlimet, beliau simple, memberi panduan hidup

11. Sedih sekali krn beliau sdh tidak ada kini. semakin sedih saat melihat #ustadz yg buru2 meninggalkan mad'u dgn alasan sdh ada acara lain

12. Bimbingan mereka masih diperlukan, tapi para #ustadz sudah tidak punya waktu utk mendampingi dan memberikan panduan

13. Tambah sedih ketika mengalami sendiri mengundang #ustadz dikirim surat perjanjian MoU perlengkapan dan syarat mengundang

14. Minta jus alpukat, bisa dinalar. Minta honor, masih bisa dipahami. Tp #ustadz menentukan tarif, standar sound dll beyond my imagination


sumber: twitter ustadz Herry Nurdi

Kamis, 29 Maret 2012

[Kultwit] Gadis Penjual Risol by mbak Fitri Nurlela

Berikut kultwit dari mbak Fitri Nurlaela, anggota Komunitas Lebah

(1) Gerimis, br makan sih, tp telinga tergelitik olh suara #gadiskecilpenjualrisoles yg sudh 2 mggu trahir lewat d dpn rmah.

(2) Krna kasian dan iseng pengen tau,sy panggil sj si #gadiskecilpenjualrisoles. Dia pun semangat mmbuka pagar rmh sy dan duduk d teras.

(3) Belinya sih cm 2 aj, tp sy tdk menyia2kan wktu utk "mewawancara" si #gadiskecilpenjualrisoles.

(4) Sdh lma sy pnya kbiasaan brtny2 pd pdgng,playan warng,pnarik ojek,pmulung pun sy ajk ngbrol,kali ini giliran #gadiskecilpenjualrisoles

(5) Balik ke si #gadiskecilpenjualrisoles trnyta dia stiap hari brjualan keliling perumahan sy mulai jam 5 sore dan dagangannya sllu habis

(6) Setiap hari #gadiskecilpenjualrisoles mmbwa 4mcm jajanan (risoles dkk), @ 25bh jd total 100buah jajanan yg dijual perbuah rp 1500.

(7) Jd hsil pnjualan #gadiskecilpenjualrisoles ini sehari klo habis smua (dan sllu hbis) adlh 150rb, dg komisi dr 1 yg laku terjual rp 300

(8) Rp 300x100bh adlh 30rb, hasil si #gadiskecilpenjualrisoles berjualan dr jam 5 sore smpe paling malam (katanya) jam 9.

(9) Siang hari si #gadiskecilpenjualrisoles sekolah di SMP dkt perumahan, dan uang hasil berjualan dia pakai membiayai kbtuhan skolahnya.

(10) Waah Subhanalloh, hebat yah, sy benar2 salut dan bnyk belajar dr #gadiskecilpenjualrisoles berusia 12thn ini.

(11) Ketekunan, kesabaran dan semangatnya mmbuat sy malu. "Sebenarnya maunya nnton sinetron Bu" ucap #gadiskecilpenjualrisoles ini pd sy.

(12) Tp krna dia ingin terus sekolah #gadiskecilpenjualrisoles ini ttp semangat berjualan. "Nnti klo udh lulus kn ga jualan lg Bu" ktnya lg

(13) Sungguh terguran dariNya yg disampaikn lwt seorg #gadiskecilpenjualrisoles kpd sy yg srngkali mngeluh&patah semangat. Alhamdulillah.

(14) Mungkn kta tdk suka keadaan kita skrg,tp yakinlah smua adlh btu pijakan mnju ksuksesan d ms depan. Makasih #gadiskecilpenjualrisoles


sumber twitter mbak @FitriDream

Badai Salju di Sumatera Barat, fenomena alam atau buatan manusia? http://kopiradix.multiply.com/journal/item/216/Teori_Konspirasi_HAARP_vs_Orgonite

Rabu, 28 Maret 2012

[Copy Paste] SULITNYA MENEGAKKAN SYARIAT ISLAM DI INDONESIA

Note: ini bukan tulisan saya, tapi copy paste dari Facebook Ustadz Ahmad Sarwat Lc, selamat membaca semoga bermanfaat

SULITNYA MENEGAKKAN SYARIAT ISLAM DI INDONESIA

Umat Islam di Indonesia sudah sejak lama memimpikan tegaknya syariat dan hukum Islam. Bahkan salah satu motivasi kenapa banyak pahlawan gugur di medan perang dalam masa perjuangan fisik di masa lalu, tidak lain tujuannya agar bisa tegaknya syariat Islam.

Ketika sudah merdeka pun, putera-puteri Islam tetap memperjuangkan tegaknya syariat Islam lewat parlemen. Bergantian bentuk-bentuk upaya penegakan syariat itu terus diperjuangkan.

Namun sampai hari ini, sudah lewat enampuluh tahun kita merdeka, ternyata syariat Islam masih belum tegak di negeri kita seperti yang dicita-citakan oleh para ulama dan pendahulu kita di masa lalu.

Pandangan Kalangan Anti Syariah

Kalau dihitung-hitung, sebenarnya yang menjadi penghalang utama kenapa syariat Islam tidak bisa lantas tegak di negeri kita bukan siapa-siapa. Ternyata justru faktor penolakan dari umat Islam sendiri.

Tegaknya syariat Islam malah berhadapan dengan sebagian besar umat Islam. Justru mereka itulah yang dengan sangat gigih berada pada posisi menentang dan sangat anti dengan syariah Islam.

Pokoknya apa pun yang berbau istilah syariah, langsung diveto dan diberi kartu merah, termasuk nasib perda-perda yang dianggap bernuansa syariah di masa sekarang.

Padahal sebenarnya sadar atau tidak sadar, kita sudah menjalankan syariat Islam, bahkan saudara-saudara kita yang 'anti' syariah, tanpa sadar mereka sudah menjalankan syariah Islam.

Buktinya ke mana-mana mereka pakai baju dan celana. Seandainya mereka anti syariah Islam, maka ke mana-mana mereka pasti telanjang bulat, persis kambing dan kerbau.

Buktinya mereka menikah dengan sah, meski sering sinis dengan penegakan syariah. Kalau mereka tidak menjalankan syariah Islam, pastilah mereka tidak menikah tapi kumpul kerbau dan jadi pelanggan rumah bordil.

Buktinya mereka mereka ikut puasa di bulan Ramadhan, meski tetap sinis dengan syariah Islam. Kalau mereka tidak menjalankan syariah Islam, seharusnya mereka makan di siang hari bulanRamadhan.

Dan tanpa sadar, pada hakikatnya kita semua sudah mengakui dan bahkan menjalankan syariah Islam, walaupun masih parsial atau sepotong-sepotong.

Jadi kendala utama kita tinggal menyempurnakan kekurangannya saja, bukan memulai dari awal. Penyadaran seperti ini penting buat shock theraphy kepada saudara-saudara kita yang sok anti penegakan syariah Islam.

Dan problem terbesar dari penegakan syariah Islam memang bersumber dari mereka, yaitu saudara kita sendiri yang sebenarnya masih sujud setidaknya 17 kali sehari semalam kepada Allah SW, di mana dalam doa ifitiah yang baca, ada tersebutkan lafadz, "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, hanya untuk Allah Rabb alam semesta."

Jadi tugas kita sebenarnya tidak terlalu sulit, karena secara prinsip dasar, umat Islam di Indonesia sudah mengakui bahwa dia telah berserah diri kepada Allah SWT. Mana mungkin orang yang sudah menyatakan diri seperti itu, tiba-tiba jadi penentang utama syariah Islam.

Terjebak Jargon

Salah satu kendala utama kenapa oranganti dengan syariah Islam adalah karena 'kalahnya' kita dari kekuatan kafir. Mereka telah dengan efektif berkampanye untuk memperburuk citra syariah Islam.

Hal itu bisa kita buktikan dengan mudah. Berapa banyak umat Islam yang kalau mendengar istilah 'syariah', tiba-tibaseolah tersihir dan merasa phobi, takut, serem, bergidik, dan deg-degan. Soalnya yang langsung terbayang adalah kapak tajam yang akan memenggal kepala manusia ala peradaban kuno.

Tapi itulah yang telah berhasil dilakukan oleh lawan-lawansyariah Islam. Mereka berhasil membuat tulisan, opini, ajakan, dan trend yang ujung-ujungnya membuat orang takut pada istilah syariah.

Maka seharusnya kita juga harus punya strategi yang menarik untuk mencuri perhatian khalayak. Kalau sekarang ini mereka sedang phobi dengan istilah syariah dan sejenisnya, toh kita tidak harus pusing kepala dan marah-marah sendiri. Mungkin tidak ada salahnya kita menggunakan istilah lain. Toh, apalah arti sebuah nama, pinjam celoteh si Shakespiere.

Misal yang sederhana, kita bisa gunakan istilah 'peradaban maju' sebagai ganti dari istilah yang terlanjur sudah membuat orang panas dingin. Kita bisa katakan mari kita bentuk masyrakat yang 'berperadaban maju', dengan tidak menyisakan ruang bagi penipuan, pencurian, termasuk perzinaan yang sangat hewani itu.

Dan yang dimaksud dengan 'peradaban maju' tidak lain adalah tegaknya syariah Islam, yang isinya bukan hanya potong tangan, rajam, cambuk dan penggal kepala, tapi memang sepenuhnya berisi kemajuan, keadilan, kemanusiaan, ketinggian derajat manusia, pemerataan kesejahteraan dan seterusnya. Silahkan teruskan sendiri.

Kecolongan

Dan ada satu hal yang saat ini perlu kita pikirkan bersama, terutama bagi para 'pendekar dan penegak syariah Islam'. Seandainya -ini cuma seandainya saja- seandainya, tiba-tiba para penguasa sekuler itu terguling atau entah dapat hidayah lewat mana, tiba-tiba mereka bilang, "Yah sudah, sekarang kami sudah tobat, ayo kita gunakan hukum Islam", lalu apakah masalah sudah selesai?

Apakah proses penegakan syariah Islam sesederhana itu? Apakah hanya dengan melengserkan para penguasa sekuler dan kemudian diganti jadi negara Islam, atau apa lah istilahnya, masalah sudah selesai?

Sementara kita tahu persis bahwasebenarnya masih banyak kendala utama dan justru esensial sekali, tapi selama ini luput dari perhatian kita. Perhatian kitaselama ini lebih banyak terkuras untuk memperjuangkan syariah Islam di level parlemen. Padahal kalau kita cermati dengan hati lapang dan luas, tetap ada wilayah kerja lain yang sebenarnya jauh lebih sulit untuk diperjuangkan.

Urusan mengegolkan syariah Islam di parlemen mungkin hanya satu dari seribu kendala tegaknya syariah Islam. Tanpa mengurangi rasa hormat kita kepada teman-teman yang sedang 'berjuang' di parlemen dengan menyerap begitu banyak sumber daya, tapi harus kita akui pe-er besar kita ternyata bukan di parlemen.

Pe-er besar kita justru ada di tengah diri umat Islam sendiri. Dan kejadian demi kejadian dalam garis lintasan sejarah seharusnya sudah cukup untuk menjadi guru besar kita, bahwa kekuasaan bukan berarti tujuan utama perjuangan. Dan bukan garis finish yang akan kita lewati.

Sebab berapa banyak kekuatan Islam yang pada akhirnya bisa mencapai puncak kekuasaan, tetapi ujung-ujungnya mereka harus menyerah pada kenyataan. Ternyata dengan naiknya sebuah kekuatan Islam ke puncak kekuasaan di suatu negeri, tidak ada kaitanya dengan tegak atau tidak tegaknya syariah Islam di negeri itu.

Bukankah Erbakan pernah menjadi perdana menteri di Turki? Bukankah Muhammad Dhia'ulhaq pernah berkuasa di Pakistan? Bukankah Iran dipimpin oleh para tokoh yang mengaku menegakkan Islam, meski dengan aqidah syi'ah yang banyak dikritik? Dan bukankah beberapa partai Islam juga telah menang di berbagai negeri? Bukankah kemenangan mutlak di pemilu telah pernah diraih FIS di Aljazair dan REFAH di Turki serta Jamiat Islami di Pakistan?

Tanpa mengecilkan peran dan jasa perjuangan mereka, tapi kalau kita amati, ternyata semua itu tidak selalu ekwivalen dengan tingkat penerapan syariah Islam. Setidaknya, kehidupan rakyat masih belum berubah, yang miskin masih miskin dan yang bodoh tetap masih bodoh. Hutang negara itu dan tingkat ketergantungan kepada negara adidaya yang dikuasai lobby yahudi masih tinggi. Produksi dalam negeri negara itu masih saja rendah, mereka masih menjadi negara yang nyaris 100 persen bergantung kepada belas kasihan (baca: jerat) negara adidaya.

Atau kalau kita lihat dari sudut pandang yang lain, misal nyadari sudut hukum hudud, ternyata kita juga tidak lantas menyaksikan hukum potong tangan, rajam, dan cambuk berlaku di negara itu. Mengingat bahwa sebagian teman kita punya pandangan sederhana, bahwa tegaknya syariah Islam cukup diukur dari pelaksanaan hukum hudud.

Lalu apa yang masih kurang? Dan apa yang salah?

Kalau salah sih tidak juga, dan sebenarnya tidak ada yang salah. Segala perjuangan untuk mencapai kekuasaan demi memperjuangkan syariah di level parlemen memang bukan tanpa arti. Kami pun tidak pernah berpikir untuk mengecilkan peran dan prestasi itu.

Tapi ada satu hal yang mungkin kita sering lupa, yaitu kekuatan fundamental di landasan yang menjadi fundamen esensial malah seringkali terlupakan. Fundamen itu adalah penyiapan umat untuk bisa mengenal, mengetahui, merasakan manisnya, dan merindukan tegaknya syariah Islam. Itu yang justru selama ini lepas dan luput dari perhatian kita.

Betapa banyak umat Islam yang belum tahu cara berwudhu, yang lainnya tidak tahu apa saja yang membatalkan shalat. Yang lain masih saja menikah tanpa wali, atau malah asyik berkampanye untuk poligami. Lima belas ribuan pertanyaan yang masih ke database kami cukup untuk membuktikan hal itu.

Janganlah kita bertanya tentang hal-hal yang lebih dalam dari syariah Islam. Bahkan hal-hal yang terlalu fundamental sekalipun masih saja hilang dari daya tahan umat ini. Jadi perang kita ini sebenarnya tidak vis a vis dengan orang kafir yang memushi agama Islam, tapi 'perang' kita ini lebih banyak untuk melawan 'kebodohan' dan 'keawaman' umat Islam dari syariah Islam itu sendiri.

Pelajaran dan kuliah syariah Islam itu boleh dibilang tidak pernah ada di negeri ini. Sebab pesantren kini sudah mulai kehilangan santri. Jumlahnya pun amat terbatas.

Kalau pun pernah belajar syariah, umumnya bangsa kita hanya mendapat porsi yang sangat kecil, yang sama sekali tidak cukup untuk sekedar bekal hidup, itu pun hanya semata kita dapat sewaktu masih kecil mengaji di TPA, dengan para pengajar yang tingkat kelimuannya di bidang syariah yang amat terbatas pula, kalau tidak mau dibilang memprihatinkan.

Walhasil, kendala terbesar kita malahan bukan musuh di luar, tapi justru ada di dalam diri kita masing-masing. Umat ini tidak pernah berupaya melahirkan generasi yang setidaknya 'melek' syariah.

Ketika teman-teman 20-an tahun yang lalu lalu menggagas berdirinya SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu), kami kira nantinya siswa-siswi itu akan diajarkan tentang syariah Islam secara intensif. Eh, ternyata kami harus kecewa lagi, karena umumnya tidak ada bedanya dengan SD biasa, kecuali jam pelajarannya ditambah di sana sini, plus baca Iqro dan sedikit tahfizd Quran.

Sehingga otomatis bayarannya juga 'terpaksa' bertambah pula. Sampai ada teman yang memplesetkan singkatan TERPADU menjadi TERpaksa PAkai DUit.

Tapi yang teramat menyedihkan, ternyataSDIT-SDIT itu juga pernah peduli untukmengajarkan bahasa Arab secara serius. Kalau pun ada, hanya sampai hadza dan hadzihi, tidak lebih. Yang jelas, lulus SDIT itu anak-anak kita tetap tidak paham makna bacaan Quran yang dengan fasih dilantunkan, tetapi tidak paham ketika membunyikan tulisan hadits nabawi, juga tetap tidak nyambung kalau berkomunikasi dengan teman-temannya dari negeri Islam di Timur Tengah lewat chat. Apalagi membaca rujukan buku syariah Islam. Bisa-bisa mereka bilang kitab-kitab itu salah cetak.

Terus anak-anak kita mau dibawa ke mana?

Bukan apa-apa, 20 juta komunitas yahudi di dunia ini sudah memastikan bahwa anak-anak mereka mutlak harus bisa bahasa Ibrani, karena pada bahasa itulah mereka bersatu dan memiliki kekuatan. Dan Talmud itu berbahasa Ibrani. Dan mereka bangga dengan bahasa Ibraninya. Dan nyatanya, tidak ada balita yahudi kecuali mereka paham dan bisa berkomunikasi dengan bahasa Ibrani.

Bagaimana dengan kita?

Jangan tanya, kenapa segitu banyak SDIT yang telah kita bangun, malah tidak mengajarkan bahasa Arab?

Padahal syarat mutlak seseorang bisa mempelajari dan memahami syariah Islam justru ada pada bahasa Arab. Mengingat bahwa Al-Quran itu turun dalam bahasa Arab. Dan mengingat pula bahwaRasulullah SAW tidak pernah berkata-kata kecuali dalam bahasa Arab. Sangat tidak masuk akal kalau hari ini kita teriak-teriak mau menegakkan syariah Islam, tapi kita tidak pernah peduli ketika anak-anak kita tumbuh tanpa bisa berbahasa Arab. Sungguh keterlaluan dan sangat tidak logis.

Kalau generasi terbaik yang kita persiapkan itu sudah sejak awal kita 'sunat' dan 'kebiri', dengan tidak peduli atas pelajaran bahasa Arab, maka sudah dipastikan kita inilah jagal-jagal yang membutakan mereka dari syariah Islam sejak dini.

Akhirnya kita hanya bisa marah-marah dan emosi sendiri, kita tuduh orang lain bersalah karena tidak mau menerapkan syariah Islam, Padahal pada hakikatnya kita sendiri yang telah 'membunuh' syariah Islam itu sejak dini.

Mungkinanda pernah lihat trilogi film hayal ala Hollywood, misalnya Terminator 1, 2 dan 3. Film itu menggambar musuh-musuh di masa mendatang melalui mesin waktu datang ke zaman kita untuk membunuh calon pemimpin masa depan, Jhon Connor. Musuh-musuh yang berupa robot itu merasa kewalahan menghadapi perlawanan sang jagoan di masa mendatang, karena itu untuk membunuh sang jagoan, mereka datang ke zaman sekarang dan ingin membunuh orang tuanya.

Hayalan ala Arnold Schwarzenegger itu itu sebenarnya sudah terjadi sekarang ini. Kitalah yang musuh yang telah 'membunuh' generasi mendatang itu dengan tidak pernah mempersiapkan mereka untuk mengerti syariah Islam. Salah satu cara 'keji' yang tanpa sadar kita lakukan adalah membuat mereka tetap buta dengan bahasa Arab dan pelajaran syariah Islam.

ApalagiSDIT-SDIT yang kita banggakan itu pun masih asyik dengan beragam teori pendidikan ala baratnya, dan nyaris sama sekali tidak punya pengajar bertaraf ulama, yangbisa melahirkan siswa semacam Al-Imam Asy-Syafi'i yang telah hafal Al-Muwaththa' ketika lulus SD.

Boro-boro hafal Al-Muwaththa', lha wong gurunya saja termasuk ummiyin, tidak bisa baca dan tulis Arab. Apalagi bicara dalam bahasa Arab. Kalau pun bisa baca, ya cuma bunyi tapi tidak paham.

Mohon maaf kepada para ikhwah yang punya SDIT atau guru pengajar, mungkin kami agak kasar, tapi mari kita merenung sejenak yuk, kita ini mau ke mana sih sebenarnya? Cintakah kita kepada syariah Islam? Kalau cinta, kenapa kok kita tidak berupaya melahirkan generasi yang mengerti syariah Islam?

Resep Tegaknya Syariah Islam

Jadi resepnya gampang, mari kita dirikan SDIT yang para pengajarnya adalah ulama, sehingga muridnya bisa lulus dengan telah mengantungi ijazah sungguhan, yakni telah membaca dan menelaah sekian puluh kitab-kitab kuning.

Mari kita urus dengan rapi dan profesional majelis-majelis taklim kita, baik di masjid mau pun di kantor-kantor. Carilah ulama yang ahli syariah untuk kita belajar ilmu syariah secara tetap kepada mereka, syukur kalau bisa sambil buka kitab. Setidaknya kajian syariahnya harus lebih padat. Jangan cuma melawak melulu. Segar sih segar, tapi kalau tiap hari melawak melulu, bisa-bisa kita saingan dengan Srimulat.

Semua itu mengerucut pada satu kesimpulan, tegaknya syariat Islam amat bergantung pada seberapa besar porsi ngajisyariah kita lakukan sekarang ini.

Mungkin ada baiknya kalau para ustadz yang terlanjur salah kamar, balik lagi ke masjid dan jamaah pengajiannya untuk mengajar syariah, dari pada mereka tiap hari ketemu dengan koboi-koboi politik di lembaga legislatif yang bikin rambut beruban. Serahkan saja pekerjaan itu pada orang yang ahli di bidangnya, sedangkan para ustadz ini bisa kembali menyapa jamaah pengajiannya. Sungguh semenjak para ustadz ini aktif di politik, banyak jamaah pengajian yang bagai anak ayam kehilangan induknya.

Itu sih sekedar usul, bisa diterima dan boleh saja dicuekin. Namanya juga usul, kadang terdengar usil di telinga.

Wallahu 'alam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Sumber: posting yang ini

Selasa, 27 Maret 2012

Imam Abu Hanifah Bicara Kesederhanaan

http://wasathon.com/humaniora/read/imam_abu_hanifah__bicara_kesederhanaan/
Imam Abu Hanifah pernah berkata, “Janganlah meminta pendapat kepada orang yang gandum pun tidak ada di rumahnya.” Sebagai seorang mujtahid mutlak dan imam mahzab, beliau pasti mengerti benar kedudukan harta dalam Islam. Ucapan beliau tentang tidak meminta pendapat pada orang yang tidak ada gandum di rumahnya bermakna bertanyalah pada orang yang tepat. Ketiadaan gandum merupakan simbol dari kemiskinan yang melanda kehidupan seseorang.

selanjutnya sila klik link di atas

Senin, 26 Maret 2012

Kisah Pemburu Emas

http://wasathon.com/kisah_inspirasi/read/kisah_pemburu_emas/
ketika semua solusi seakan buntu, semoga kisah motivasi inspiratif berikut ini bermanfaat untuk kita semua, selamat membaca

[Kultwit] Kenaikan BBM by Muhammad Assad

Besok rakyat mau demo besar2an #BBM naik, presidennya malah lg plesir ke China-HK-Korea pake duit rakyat. Pengecut!

#BBM itu sebetulnya ga perlu naik kalo pemerintah bs efisien menggunakan APBN dan ga dikorupsi sana sini.

Presiden minta rakyat hemat agar APBN ga jebol, tp ruang banggar anggota DPR ratusan M & pesawat baru presiden TRILYUNAN. Gagal paham. #BBM

Setiap kenaikan #??? pasti akan berentet ke semua sektor dan megancam denyut nadi masyarakat bawah. Blm masalah penimbunan, pengoplosan, dll

Skr pemerintah belum ngumumin kenaikan #BBM aja, harga2 bahan pokok udah ancang2 pada mau naik. Ini efek dominonya.

Alasan utama yg sering dipake Pemerintah ttg kenaikan #BBM adalah utk menyelamatkan APBN krn harga minyak global trs naik & memberatkan APBN

Memang betul harga minyak dunia bbrp bulan terakhir melejit. Harga minyak yg jd basis penyusunan APBN diasumsikan 60 USD per barrel. #BBM

Tp skr harga kisaran minyak dunia sudah menembus angka psikologis 100 USD, bahkan sempat 125 USD per barrel. #BBM

Jd kata pemerintah, kalo #BBM tidak dinaikkan, maka akan membuat APBN jebol 200 Trilyun lebih untuk subsidi

jika subsidi #BBM dibiarkan mencapai 200 Trilyun, anggaran APBN tidak akan cukup, krn hanya dianggarkan sktr 120 Trilyun (sebelum dikorupsi)

Jadi cara paling cepet nambahin pemasukan negara gmn? Ya naikkin #BBM biar kas aman. Setoran sana sini tetep aman.

Padhal sudah byk sekali digulirkan ide-ide dari pakar ekonomi yg real dan konkret utk menambah pemasukan negara tanpa menaikkan #BBM

Salah satu solusinya naikkin cukai rokok di angka 100-200%. Percaya deh, para perokok sejati biarpun rokok mahal ttp aja dibeli. #BBM

Thn 2012 target pemerintah dr pendapatan cukai rokok 70 Triliun. Kalo dinaikkan 100%, jd 140 T. Kalo 300%? Jd 210 T. Selesai urusan. #BBM

Utk para perokok sejati dan non-sejati, biarpun 300% kenaikan harga rokok, ttp aja pasti dibeli. #BBM

Kalopun para perokok merasa mahal, ya mrk akan ngurangin pembelian rokok dan ini malah bagus, kesehatan rakyat lebih terjamin. #BBM

Harga rokok di Indonesia itu MURAH, dibanding dg negara lain & dibanding dg dampak rusaknya kesehatan krn rokok. #BBM

Di Singapore, harga rokok Sampoerna buatan Indonesia dijual Rp 80,000/bungkus. Di Indonesia? Cukup Rp 12,000/bungkus atau 1/7 nya. #BBM

Jd cukai rokok dinaikkin 300% aja itu masih kecil, kalo perlu naikkin jd 500%. Cash money pemerintah bertambah 350 TRILYUN. #BBM

Knp cukai rokok yg dinaikin? Krn harga rokok ga ada dampaknya thdp kenaikan harga bahan bahan pokok lainnya. #BBM

Itu duit 350 Trilyun/thn kalo bener2 utuh dipake utk kesejahteraan rakyat dan ga ada yg dikorupsi, Indonesia makmur semakmur2nya.

Sbg perbandingan, harga 1 liter #BBM di Qatar itu LEBIH MURAH dibanding harga air putih. Gendeng kan? Itu krn pemerintahnya amanah.

Harga seliter #BBM di Qatar itu ga sampe 1 Riyal (Rp 2500), sedangkan harga air putih 1 liter sktr 1,5 Riyak

Harga #BBM 1 Riyal (Rp 2500) per liter di Qatar itu dg kualitas oktan 92 atau selevel Pertamax Plus di Indonesia.

Pertanyaannya skr adalah, berapa sesungguhnya kapasitas produksi minyak Pertamina? Knp trus menurun? Pada bocor kemana itu? #BBM

Brp tingkat kebocoran yg trjadi? Sudahkah kinerja BUMN menunjukkan performa sehat? Inilah pertanyaan2 yg ga pernah terungkap ke publik. #BBM

Selain itu, cara lainnya pemerintah harus punya nyali utk renegosiasi kontrak royalti di sektor migas dan pertambangan. #BBM

Sgt sgt ga masuk akal, profit sharing Freeport & Pemerintah Indo itu 97% : 3%. Kita cm kebagian 3%, sisanya diangkut ke amrik. Miris. #BBM

Itu baru Freeport, blom Blok Cepu, LNG Tangguh, dll. Hampir semua kontrak royalti sgt merugikan Indonesia. #BBM

Masa kita yg punya lahan, kita yg punya sumber daya alamnya, tp cm dihargai 3%? Idealnya adalah 50-50 atau paling mentok 40-60. #BBM

Qatar yg skr jd negara terkaya di dunia itu hny mengandalkan 1 sektor: LNG (Liquified Natural Gas). Indonesia? Semua SDA ada di sini. #BBM

Kita punya mineral, batubara, LNG, timah, minyak, sampe daun singkong utk bahan bakar nabati pun kita punya. Betapa kayanya bangsa ini. #BBM

Solusi dr pemerintah utk memberikan BLT (Bantuan Langsung Tunai) kpd rakyat miskin hanya utk menghibur sesaat. #BBM

BLT akan mendorong iklim kontra-produktif yg dlm jangka panjang justru melahirkan anak2 bangsa bermental pengemis. #BBM

Oke lanjut. Selama ini terdapat premis yg keliru: kenaikan harga minyak dunia selalu jadi alasan menaikkan #BBM.

Padahal, kenaikan harga minyak dunia mestinya jadi berkah (windfall) bkn bencana, jika target produksi dlm negeri (Pertamina) tercapai. #BBM

Dr sini sudah bs jadi indikasi tentang adanya salah urus di sektor pengelolaan Produksi dan Distribusi #BBM Nasional.

Solusinya? Di sektor hulu penyaluran #BBM, hrs ada upaya yg ketat utk mencegah manipulasi #BBM bersubsidi oleh oknum2 tertentu.

Untuk itu, harus diikuti dg upaya penegakan hukum (law enforcement) yang bs menyapu bersih mafia #BBM secara tegas tanpa pandang bulu.

Jika Pemerintah mengatakan penyaluran #BBM bersubsidi tdk efektif & tdk adil, maka jelas jawabannya bukan dg menaikkan harga.

Tp bagaimana mengendalikan penyaluran #BBM secara terkendali, akuntabel dan transparan, shg distribusi BBM dapat dipertanggungjawabkan.

Dan subsidi #BBM hanya diberikan sesuai kpd yg bnr2 membutuhkan (motor, angkutan umum, kapal2 nelayan) yg memang layak  disubsidi.

Maka, gagasan pengendalian konsumsi #BBM bersubsidi jauh lebih baik drpd menaikkan harga BBM, krn social cost yg rendah.

Solusi lainnya, kebijakan fiskal darurat berupa pemangkasan anggaran proyek2 departemen dan non-departemen yg rawan korupsi. #BBM

Gelombang demo skr ini di satu titik akan berubah eskalasinya jd kerusuhan massal yg bs melumpuhkan aktivitas vital masyarakat. #BBM

Penguasa mana yang sanggup meredam jika rakyatnya sdh marah? Apakah akan menurunkan tentara utk meredam? Brp jiwa yg akan jd korban? #BBM

Penurunan tentara utk meredam massa tdk akan membuat rakyat yg sudah kelaparan jd takut, justru makin beringas. #BBM

Rakyat bs jd sgt berani menghadapi semburan gas air mata, tembakan peluru karet atau moncong panser sekalipun, spt kerusuhan Mei 1998. #BBM

Yak, sekian twit panjang malam ini ttg #BBM dr saya yg awam. Smg niat Pak Presiden naikkin #BBM tgl 1 april nnt hanya April Mop :D

Sumber; Twitter Pak Muhammad Assad


Nur Mursidi: Mencintai Buku Seperti Kekasih

http://wasathon.com/bincang_tokoh/read/nur_mursidi_mencintai_buku_seperti_kekasih/
Dapatkah kita mencintai buku seperti mencintai kekasih? kalau belum tidak ada salahnya belajar dari pengalaman Nur Mursidi pada artikel yg bisa dibaca melalui link di atas, semoga bermanfaat

Mencari Gubernur Jakarta yang Amanah Profesional

http://wasathon.com/editorial/read/mencari_gubernur_jakarta_yang_amanah_profesional/
Berhubung sebentar lagi pilkada, gubernur seperti apakah yang kita idamkan selama ini, sila ke link di atas, semoga bermanfaat

Tulisan copas ngalahin tulisan aslinya di google

Sabtu, 24 Maret 2012

[#IndonesiaTanpaJIL] dimention Luthfi di Twitter



Saat membagi link tulisan berjudul BLT sebagai kebijakan Neo Liberal di Twitter, saya iseng-iseng me-mention dua tokoh JIL yaitu Ulil Abshar Abdalla dan Luthfi Assyaukanie.  Kira-kira apa ya pendapat mereka dengan tulisan tadi.  Tentu saja saya tidak berharap akan di-mention balik karena kedua orang itu pasti sekarang sibuk.  Kita semua pasti tahu yang bikin mereka sibuk itu apa saja.  

Ternyata eh ternyata, Luthfi mereply tweet saya tersebut.  Dia bilang penulis tulisan itu lebih suka denger gosip daripada baca buku.  Jadi, banyak diantara orang-orang yang anti terhadap JIL, Neo Liberalisme, Kapitalisme dan peradaban Barat dianggap orang-orang bodoh yang lebih suka berkutat dengan teori konspirasi dan gosip-gosip murahan.  Saya sendiri enggan menanggapi pendapat tersebut, karena ujungnya pasti debat kusir tak berujung pangkal.  Paling tidak, kita bisa sedikit memahami pemikiran mereka.  Lagipula, saya sudah terlanjur ngakak duluan.  

Di sisi lain, pendapat Luthfi itu seharusnya menjadi cambuk bagi kita untuk lebih banyak belajar, membaca dan menulis agar argumentasi kita tidak kalah dengan mereka.  Jangan sampai kita hanya berbekal emosi dan kemarahan, tapi juga ilmu dan pemikiran.   

Mohon dimaafkan pembaca karena kali ini saya tidak bisa nulis panjang-panjang, maklum perut ini masih sakit gara-gara kebanyakan ketawa .. Ha ha ha ha 

Jumat, 23 Maret 2012

SURAT TERBUKA UNTUK PARA KANDIDAT PESERTA PILKADA 2012

Bapak-Bapak sekalian, sebentar lagi Bapak-Bapak semua akan berlaga di ajang Pilkada DKI Jakarta di tahun 2012 ini.  Tentu saja Bapak-Bapak sekalian sudah mengetahui bahwa sesungguhnya kekuasaan itu adalah amanah dan tanggung jawab disamping tentu saja merupakan nikmat dan anugerah.  Kekuasaan adalah juga merupakan ujian dan fitnah yang sangat berat.  Sebagaimana semakin tinggi pohon, semakin kencang angin yang menerpa, begitu pula kekuasaaan.  Kekuasaan juga bisa menjadi bumerang yang akan menghancurkan pemegangnya sebagainya telah dibuktikan dalam rentang sejarah yang amat panjang.  Bahkan, bukan tidak mungkin kekuasaan itu adalah caraNya menghinakan dan menghancurkan para penguasa zalim seperti Firaun, Namrudz dan banyak tiran lainnya.

Bapak-bapak sekalian, kota Jakarta ini telah lama menjelma menjadi SODOM DAN GOMORAH modern yang dipenuhi dengan dosa, maksiat, dendam dan kejahatan.  Bangunan-bangunannya seperti MENARA BABEL yang angkuh menentang kekuasaan Tuhan.  Dalam bangunan-bangunan itu, segala macam kejahatan seperti perzinaan, korupsi, manipulasi dan sebagainya terjadi.  Tuhan hanya disembah sebentar di ruang-ruang tertentu nan suci sementara setelah itu dihina, dilecehkan dan dicampakkan ajaranNya dalam kehidupan sehari-hari.  Banyak diantara bangunan-bangunan megaproyek itu hanya bisa dinikmati oleh orang-orang kaya berharta melimpah.  Entah halal entah haram yang penting mereka mampu dan mau membayar segala fasilitas tersebut.  Sedangkan untuk mereka yang miskin dan lemah ekonomi, silakan hanya memandang penuh rasa iri dan dengki pada mereka yang bisa menikmati surga dunia fana seperti itu.    

Apakah Bapak-Bapak sekalian mengetahui bahwa korupsi dan manipulasi telah menjadi penyakit kronis yang menjangkiti seluruh lapisan masyarakat.  Budaya merusak itu bukan hanya di kalangan pejabat saja namun juga sudah dilakukan para office boy dan orang-orang suruhan.  Mereka seringkali meminta para operator fotocopy, rental komputer atau warnet untuk membuatkan bon kosong agar dapat diisi sendiri jumlahnya sesuai dengan keinginan.  Lumayan untuk membeli rokok, cemilan atau minuman ringan tanpa harus mengurangi gaji atau uang makan.  Mereka sama sekali tidak peduli jika kantor atau tempat mereka bekerja harus menanggung beban keuangan yang lebih berat daripada yang seharusnya.  Mereka juga tidak peduli apabila si operator yang terpaksa membuat bon kosong itu tertekan batinnya dan tersiksa hati nuraninya oleh perasaan bersalah yang sangat dalam.  Entah karena goisme dan ketamakan sudah mengusai jiwa mereka atau karena memang sudah apatis dengan kehidupan yang serba sulit ini.  


Pemalsuan dokumen pun sudah tidak terhitung lagi banyaknya.  Sertifikat yang seharusnya menjadi bukti bahwa seseorang itu kompeten dalam melakukan suatu pekerjaan ternyata bisa dipalsukan.  Di warnet atau rental yang menyediakan jasa pengetikan, banyak orang meminta untuk dibuatkan sertifikat-sertifikat palsu seperti itu.  Mereka sangat berambisi mendapatkan dokumen-dokumen palsu seperti itu demi mendapatkan pekerjaan.  Entah karena mereka memang terpaksa karena harus bertahan hidup atau memang tergiur akan besarnya penghasilan yang bisa didapat dari pekerjaan tersebut.  Mereka lupa bahwa sertifikat itu hanyalah selembar kertas tak berguna apabila orang yang namanya tercantum di kertas itu memang tidak kompeten sama sekali.  Tidak mengherankan apabila jalan-jalan banyak yang rusak, jembatan banyak yang ambruk dan entah berapa banyak lagi kerusakan dan kehancuran yang telah, sedang dan akan terjadi.  Slip gaji palsu pun dengan mudah bisa dibuat agar si pembuat bisa mengambil kredit motor atau barang-barang yang lain.  Perkara nanti yang mengambil kredit terpaksa berurusan dengan debt kolektor atau ngemplang sekalian, itu bisa diatur belakangan.  Ini bisa diatur, itu urusan belakang memang ciri khas bangsa Indonesia yang lucu namun tidak lucu ini.  Padahal yang katanya bisa diatur belakangan itu sama sekali tidak sederhana, bahkan bisa jadi sangat rumit dan mengerikan.  Sangat amat mengerikan.    

Tulisan ini hanyalah sedikit gambaran dari manusia-manusia yang akan Bapak-Bapak sekalian pimpin, bimbing dan ayomi.  Sungguh tidak sulit untuk meraup suara dari orang-orang seperti itu.  Asal ada cukup dana, kaos dan merchandise untuk dibagi-bagi, serta para korlap yang terampil mengendalikan massa, hal itu sudah cukup.  Tebarkan saja pesona dan sensasi serta  janji-janji manis setinggi langit seluas bumi.  Biarkan mereka mabuk kesenangan saat pesta demokrasi berlangsung serta menikmati uang lelah atas kesediaan mereka memeriahkan kampanye yang Bapak-Bapak selenggarakan.  Dan, suara pun akan mengalir memenuhi pundi-pundi politik Bapak-Bapak sekalian sehingga muluslah jalan menuju tahta dan kekuasaan.  Itulah mekanisme demokrasi di negeri yang rakyatnya sama sekali tidak siap untuk berdemokrasi.   Masalah dan perjuangan sebenarnya baru dimulai saat ada diantara Bapak-Bapak yang sudah berhasil meraih kekuasaan.  Janji-janji surgawi yang telah ditebarkan tentu harus dipenuhi, meskipun para pemilih yang pendek ingatan serta mudah dikelabui mungkin sudah tidak ingat lagi.  

Surat ini adalah ungkapan keprihatinan seorang rakyat kecil yang mengalami sendiri penderitaan batin akibat kecurangan dan korupsi yang terjadi persis di depan mata kepalanya.  Surat ini bukan untuk mengajak pembacanya untuk "Golput" atau tidak menjatuhkan pilihan pada para kandidat tersebut.  Namun, juga bukan untuk mendukung salah satu calon.  Tidak lebih hanya untuk renungan dan interospeksi, baik untuk penulisnya sendiri atau siapapun yang membaca.  

Semoga bermanfaat, mohon maaf untuk yang tidak atau kurang berkenan.

habis buat surat terbuka untuk para Kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Insya Allah besok pagi di-upload ke MP

[Kultwit] Doa oleh M. Fauzil Adhim

1. Tertegun mengingati betapa santun do'a Nabi Musa as., meski saat itu sedang didera lapar yang amat sangat. Allah Ta'ala abadikan do'anya.

2. Nabi Musa as. berdo'a, (QS. Al-Qashash, 28: 24)

3. Dengarkan do'a Nabi Musa as., "Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku." QS. 28: 24

4. Ia amat malu meminta seraya mendikte Allah Ta'ala tentang apa yang harus Allah Ta'ala berikan. Ia tak memvisualisasikan keinginannya.

5. Nabi Musa as. amat sangat santunnya. Dan inilah satu di antara do'a-do'a yang Allah Ta'ala abadikan dalam Al-Qur'an.

6. Dan tidak akan terucap do'a yang sedemikian santun kepada Allah Ta'ala kecuali apabila berhimpun sikap tawadhu', yaqin & terjaganya adab.

7. Betapa pun amat menghajatkan makanan karena rasa laparnya yang amat sangat, Nabi Musa as. tidak vulgar meminta makan. Santun ia.

8. Amat besar rasa malunya kepada Allah Ta'ala sehingga tak terucap do'a yg mendikte. Bukankah engkau yakin Allah Maha Kuasa lagi Maha Tahu?

9. Tapi atas do'a yg diucapkan dg penuh yakin, penuh harap, penuh pinta skaligus takut kpd-Nya, maka Allah Ta'ala beri lebih dr yg diminta.

10. Rasa lapar yang menderanya, juga letih-lelah yang amat sangat, tetapi Allah Ta'ala berikan makanan, pekerjaan, perlindungan & jodoh.

11. Betapa sering manusia berdo'a kepada Allah Ta'ala, tetapi tidak meminta yang terbaik dari-Nya. Ia juga tidak meminta dengan santun.

12. Ia amat santun tatkala berhadapan dengan atasannya, tetapi kepada Allah Ta'ala ia tak menjaga adabnya. Astaghfirullahal 'adziim.

13. Betapa sering kita berdo'a, tetapi kita bahkan telah memilih cara yang menurut kita terbaik. Bukan meminta yang terbaik kepada-Nya.


14. Btapa sering kita memohon dg amat sdetail-detailnya seakan Allah Ta'ala ksulitan memahami keinginn kita. Ataukah adab kita telah hilang?

15. Btapa banyak mnusia berusaha memvisualisasikan keinginan ttkala meminta kpd Allah Ta'ala seakan Allah Ta'ala tak tahu yg trbaik u/ kita.

16. Ingin berbincang lebih panjang. Tapi maafkan saya, ilmu masih pas-pasan. Mohon do'anya agar dapat menjadi hamba-Nya yang tha'at.

sumber: @kupinang

Kamis, 22 Maret 2012

Cecep bertanya kepada Bapaknya arti dari Demokrasi. Bapaknya kemudian menjelaskan bahwa Demokrasi itu bisa diibaratkan dalam Rumah Tangga. Bapak bertindak sbg kaum Kapitalis yg mencari nafkah, Ibu sbg Pemerintah yg mengelola hasil, Cecep sbg rakyat, adiknya sbg masa Depan yg perlu diperhatikkan dan pembantu sbg pekerja. Suatu ketika Cecep pulang Kerumah dan mendapati adiknya sedang buang air besar dilantai. Dilihatnya Ibunya sedang tidur lelap. Cecep kemudian kekamar pembantunya untuk minta tolong. Tetapi ternyata Ia mendapati Bapaknya sedang tidur bersama Pembantunya itu. Cecep lalu mengatakan kepada Sang Bapak: "Pak! sekarang saya sudah tau arti Demokrasi, yaitu kaum Kapitalis "menekan" para pekerja, pemerintah tertidur lelap, rakyat tidak berani membangunkan, hanya bisa melihat masa depan yang penuh dengan kekotoran..."

“Tidak akan ada perdamaian sebalum Israel mengembalikan tanah-tanah Arab yang dirampas pada tahun 1967!” Raja Faisal Ibnu Abdul Aziz Ibnu Abdul Rahman Ibnu Faisal As-Saud

Adakah diantara para calon gubernur dan wagub DKI Jakarta yang bersedia DIPENGGAL LEHERNYA apabila gagal melaksanakan tugas? kalau ada akan saya pilih

Rabu, 21 Maret 2012

toko buku Leksika: 33 Jurus Sukses Berbisnis Bagi Karyawan

http://tokobukuleksika.blogspot.com/2012/03/33-jurus-sukses-berbisnis-bagi-karyawan.html
tulisan saya ada yang sampai di sana :)

alhamdulillah link-nya ke wasathon.com

Kisah Antasari Tentang Denny Indrayana

http://wasathon.com/humaniora/read/kisah_antasari_tentang_denny_indrayana/
Ada kisah menarik tentang Denny Indrayana yang suatu ketika diceritakan Antasari Azhar kepada saya. Baru saja sebulan menjadi Ketua KPK, Antasari datang ke Yogya. TVRI Yogya mengadakan talkshow dan beberapa penelpon memuji tekad Antasari memberantas korupsi. Namun, Denny Indrayana yang tampil dalam dialog, dengan wajah dingin, mengatakan tidak.

selanjutnya sila ke link :)

Mewaspadai Perangkap Pikiran

http://wasathon.com/humaniora/read/mewaspadai_perangkap_pikiran/#.T2qcCFilrW4.twitter
“Siapa mengenal dirinya, maka mengenal Tuhannya.”. Kata-kata itu mudah dicerna dan sepertinya ringan saja. Tapi, apakah pemahaman kita seringan pernyataan tersebut? Kita sering berdebat atau mengkaji soal keimanan dengan memosisikannya sebagai wilayah batiniah, perasaan, atau hal-hal spiritual yang tidak ada hubungannya dengan ranah syariah—sikap kita terhadap kehidupan dan bagaimana kita menyikapinya, khususnya dalam rangka kita bersyukur terhadap Allah.

Senin, 19 Maret 2012

Pribadi Haus Ilmu

http://wasathon.com/humaniora/read/pribadi_haus_ilmu/
Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-An’am: 160).

selanjutnya sila ke link di atas :)

Penulis: Yanuardi Syukur

Bahaya Budaya Konsumtif

http://wasathon.com/gaya_hidup/read/bahaya_budaya_konsumtif/
Seberapapun pendapatan yang kita punya, kalau hidup konsumtif yang kita terapkan, semua gaji kita punya tetap tidak mencukupi. Mengikuti handphne merek terbaru, baju-baju keluaran terbaru, sepatu, artistic rumah,atau apapun yang sedang digembar-gemborkan oleh kaum pemilik modal yang dapat menyihir mata.


Kita mungkin masih ingat peristiwa tahun lalu (25/11), ribuan massa mengatre untuk pembelian telepon seluar Blackberry seri terbaru dengan potongan harga tertinggi di Lobi Utara Pasific Place, SCBD, Jakarta Selatan. Massa rela mengantre dengan iming-iming harga murah, sehingga terjadilah aksi berdesak-desakan, aksi dorong-mendorong yang mengakibatkan beberapa orang pingsan, dan satu pengunjung menderita patah tulang (Republika.co.id)

selanjutnya sila ke link di atas :)

Minggu, 18 Maret 2012

Tips Hidup Hemat Ketika BBM Naik

http://wasathon.com/gaya_hidup/read/tips_hidup_hemat_ketika_bbm_naik/
Semua orang bingung jelang kenaikan BBM yang entah keberapa kalinya ini,

bgmana tips hidup hemat agar tdk boros saat BBM naik (lagi)?

sila menuju link di atas, semoga bermanfaat

Sabtu, 17 Maret 2012

M Irfan Hidayatullah: Sastra Adalah Cara Cerdas Menyampaikan Opini

http://wasathon.com/humaniora/read/m_irfan_hidayatullah_sastra_adalah_cara_cerdas_menyampaikan_opini/
Sastra. Adalah satu kata yang oleh pemerintah tak dipedulikan, oleh dunia pendidikan formal sering diabaikan, tapi oleh beberapa komunitas masyarakat diapresiasi dengan penuh gairah dan serius. Sebenarnya, seberapa pentingkah sastra, apakah lebih baik dari karya-karya lain semisal karya jurnal ilmiah maupun karya ilmiah populer lainnya?.

Untuk sebuah pencerahan sastra, tim Wasathon berhasil mengubungi M Irfan Hidayatullah, seorang penulis, sastrawan, mantan Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Pusat dan juga dosen Sastra Universitas Padjadjaran Bandung. Berikut wawancara yang mencerahkan itu:

selanjutnya sila klik link di atas :)

[Kultwit] Mengasihi oleh Arvan Pradiyansyah

1.Teman,untuk dapat mengasihi orang lain,kita perlu bayangkan orang lain sebagai diri sendiri. #The7LawsofHappinessBook

2.Bayangkan kita ada di posisi orang tersebut. #The7LawsofHappinessBook

3.Maukah kita diperlakukan tidak sepatutnya? #The7LawsofHappinessBook

4.Maukah kita disepelekan oleh orang lain? #The7LawsofHappinessBook

5.Kalau Anda menjawab tidak berarti orang lain pun akan menjawab tidak. #The7LawsofHappinessBook

6.Namun,Anda akan menjadi orang yg sangat luhur jika mampu mengasihi tnpa menuntut u dkasihi trlebih dulu #The7LawsofHappinessBook

7.Selamat berakhir pekan, teman. Salam dari taman samping. rumah
 #The7LawsofHappinessBook

Sumber: Twitter Arvan Pradiyansyah

Semua Kesuksesan Ada Awalnya

http://wasathon.com/kisah_inspirasi/read/semua_kesuksesan_ada_awalnya/
Di depan sebuah masjid…



Lelaki berjenggot itu nampak serius bekerja. Mengipas-ngipas bara arang dengan beberapa biji jagung muda diatasnya. Dibolak-balik agar merata sambil ditaburi bumbu sesuai pesanan pembeli. Bisa pedas, gurih atau asin. Silakan tinggal memilih saja. Aroma bumbu taburnya bisa kita hirup lezatnya dari dekat. Saya kurang tahu tempat tinggal penjual jagung bakar itu dimana. Belum sempat menyapa dan bercerita banyak dengannya. Kapan-kapan kalau diberi kesempatan akan saya ceritakan.

Apa yang menarik dari pemandangan itu?

selanjutnya sila ke link di atas :)

Untukmu Terkasih

Jumat, 16 Maret 2012

jangan2 facebook pacarnya

KAMMI Jakarta Tegas Menolak Rencana Kenaikan Harga BBM

http://wasathon.com/event/read/kammi_jakarta_tegas_menolak_rencana_kenaikan_harga_bbm/
Aksi jalanan yang dilakukan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) akhirnya berlabuh di ibu kota. Setelah melaksanakan serangkaian aksi di berbagai daerah, KAMMI melanjutkan aksinya di Kota Jakarta, Jum’at 16 maret 2012. Aksi ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat KAMMI tentang penolakan kenaikan harga BBM.

selengkapnya di link di atas

HMI Diserang HMI (Harus) Melawan

http://wasathon.com/editorial/read/hmi_diserang_hmi_harus__melawan/
Serbu Sekretariat HMI, Brimob Todongkan Senjata Laras Panjang. Begitu fakta yang dilansir Hminews. Penyerangan itu adalah buntut dari aksi penolakan kenaikan BBM yang dilakukan sebelumnya. Dalam aksi itu, bingkai foto SBY pecah dan yang pecahkan bingkai foto itu langsung jadi tersangka.

Kamis, 15 Maret 2012

Miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda. Entah bagaimana mereka sudah tahu Anda sebenarnya akan menjadi Apa.” (Steve Jobs)

Tolak Kenaikan BBM: Lawan Badut Berlumur Minyak

http://wasathon.com/opini_anda/read/tolak_kenaikan_bbm_lawan_badut_berlumur_minyak/
POLEMIK kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi terus bergulir. Kalangan media massa, pengamat ekonomi, anggota DPR, mahasiswa dan pemerintah saling bertarung wacana. Mereka melontarkan banyak alasan sehingga menghasilkan perbedaan pandangan pro dan kontra. Kalangan pro berpendapat, kenaikan BBM tidak dapat ditunda agar tidak ada pembebanan berlebihan terhadap anggaran negara. Apalagi tensi ketegangan dunia Barat dan Islam semakin memuncak. Kalangan Barat (diwakili AS) dan islam (diwakili Iran) saling menebar ancaman yang berujung kebijakan mengembargo minyak Iran. Amerika Serikat beralasan Iran bersikap keras kepala dengan tidak mau menutup industri nuklirnya.

Selanjutnya bisa dibaca di link di atas :)

El Lute

Rabu, 14 Maret 2012

Ada apa sih dengan tampilan jurnal MP? koq jadi polos dan gak kelihatan warna-warninya?

Habiburahman El-Shirazi: Dari Novel Menjadi Film, Bagaimana Caranya?

http://wasathon.com/bincang_tokoh/read/habiburahman_elshirazi_dari_novel_menjadi_film_bagaimana_caranya/
Novelis Habiburahman El-Shirazi, siapa yang tak kenal tokoh ini. Alumnus Universitas Al- Azhar ini dikenal sebuah penulis novel diantaranya Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Bumi Cinta dan terakhir Cinta Suci Zahrana yang sekarang sedang melalui proses untuk difilmkan.



Dalam event Islamic Book Fair 2012 di Istrora Senayan Jakarta, (14/03) Kang Abik, panggilan keren tokoh ini menjadi salah satu narasumber dalam seminar ”Seni: Antara Tuntutan Masyarakat dan Tuntunan Syariat” yang diadakan oleh Komisi Seni dan Budaya Majelis Ulama Indonesia (MUI).



Dalam kesempatan tersebut, Kang Abik mengatakan bahwa sudah saatnya penulis untuk mengembangkan diri dari kontribusi produksi teks menjadi produk audio visual seperti film. Sebagai penulis yang sejatinya seorang seniman, tidak boleh bekerja sendirian, seniman mesti mau bekerja sama, kalau tidak hidupnya bakal sengsara.



Salah satunya adalah bagaimana penulis mesti bekerjasama dengan produser baik film maupun sinetron agar nilai-nilai dalam sebuah karya sastra bisa disiarkan dan dipahami secara luas dalam masyarakat. Terkait dengan bagaimana proses sebuah karya sebagai contoh novel menjadi sebuah film, tim Wasathon berhasil melakukan Wawancara walau hanya singkat (2 Menit saja) berhubung waktu solat Maghrib sudah berkumandang. Inilah petikannya: (please follow link di atas :)

Bedah Buku: "BERSIKAP ADIL KEPADA WAHABI: Bantahan Kritis & Fundamental terhadap Buku Propaganda Karya Syaikh Idahram"

Start:     Mar 18, '12 1:00p
End:     Mar 18, '12 3:00p
Location:     Ruang Anggrek Istora Senayan, Jakarta Pameran Islamic Book Fair 2012
Hadirilah Bedah Buku:
"BERSIKAP ADIL KEPADA WAHABI: Bantahan Kritis & Fundamental terhadap Buku Propaganda Karya Syaikh Idahram"


Pembicara :
Ustadz AM Waskito (Penulis)
H.M. Cholil Nafis, MA (Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PBNU, Sekretaris Komisi Pengkajian MUI Pusat)

Waktu:
Ahad, 18 Maret 2012
Pukul 13.00-15.00

Tempat:
Ruang Anggrek Istora Senayan, Jakarta
Pameran Islamic Book Fair 2012

Contact Person:
Amin (021-80376133)


-------------------

Sinopsis:

Bersikap Adil Kepada Wahabi

Belakangan ini beredar buku berjudul “Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi” (SBSSW) yang dikarang oleh seorang yang mengaku bernama Syaikh Idahram. Buku tersebut berisi gugatan dan caci-maki terhadap apa yang disebut dengan “Gerakan Salafi Wahabi”. Kalau sekedar kritik yang obyektif, tentu tak masalah. Karena setiap orang dan kelompok bisa saja mempunyai kecenderungan keliru, berlebihan, mau benar sendiri dan menyalahkan orang lain. Namun jika kritik dan celaan tersebut berlebihan dan berbohong bahkan mengandung manipulasi fakta, tentu saja hal ini menimbulkan masalah serius dan fitnah.

Bayangkan saja, akibat beredarnya buku Syaikh Idahram itu, sebuah kegiatan pengajian ditutup karena dituduh Wahabi. Padahal, apa yang dimaksud dengan Wahabi itu tidak jelas defenisinya. Jangan sampai masyarakat awam diadu domba oleh buku fitnah semacam itu.

Belum reda kontroversi buku pertama sudah muncul buku kedua “Mereka Memalsukan Kitab-kitab Karya Ulama Klasik” (MMKKUK); kemudian muncul lagi, “Ulama Sejagad Menggugat Salafi Wahabi” (USMSW). Maka situasi fitnah pun kian merebak.

Alhamdulillah, AM Waskito seorang penulis dan pengamat yang cukup produktif dalam melahirkan buku-buku bertema otokritik terhadap gerakan dakwah. Menyadari betapa bahayanya modus provokasi dan adu domba antar umat Islam ini, serta keinginan beliau mencegah tersebar luasnya keburukan-keburukan di tengah umat, dengan izin Allah Ta'ala menghadirkan buku yang berjudul "Bersikap Adil kepada Wahabi; Bantahan Kritis dan Fundamental Terhadap Buku Propaganda Karya Syaikh Idahram".

"Bukan karena ingin membela Wahabi, tetapi membela prinsip-prinsip Islam yang sering dilanggar oleh kaum Anti Wahabi." Secercah kata AM Waskito mengawali bukunya, sebuah pesan besar yang ingin disampaikan melalui buku ini adalah, pentingnya bersikap adil terhadap gerakan dakwah Islam, khususnya gerakan Wahabi. Beliau ingin mendudukan persoalan secara jernih dan obyektif, mengedepankan prinsip keadilan dan menghindari sikap ekstrem (ghuluw) dalam mengeritik sesama Muslim. Di antara sikap ghuluw tersebut adalah melakukan kritik dengan cara-cara kasar, dusta, penuh fitnah dan mengadu domba.

"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Maidah [5] : 8)

Sebagai manusia, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab tentu tak lepas dari dosa dan khilaf. Sebagai gerakan dakwah, Wahabi bukanlah tempat berkumpulnya malaikat yang terjaga dari dosa. Karenanya, kami memberi judul ini “Bersikap Adil Kepada Wahabi”, karena keadilan dan obyektivitas itu seruan Islam. Adapun sikap tidak jujur, mengadu domba, fanatik buta, itu ajaran setan.

Buku ini juga mengupas dugaan adanya “penumpang gelap” di balik kampanye anti Wahabi. Mereka tak lain adalah kelompok Syiah, dan kelompok yang menjajakan paham Sepilis (Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme). Akibatnya, kritik terhadap Wahabi tak lagi jernih, tapi sudah keruh oleh bermacam kepentingan, khususnya dalam menghalangi implementasi nilai-nilai syariat Islam di bumi Nusantara.

Senin, 12 Maret 2012

Nipu sih nipu, tapi ...

[Peduli] ONE LADY ONE HIJAB

Majalah Wasathon: Bukan Berita Tapi Wacana

http://wasathon.com/editorial/read/majalah_wasathon_bukan_berita_tapi_wacana/
Sejak kehadirannya, Wasathon memposisikan diri sebagai majalah online. Sejauh ini, baru dalam tahap mengembangkan sebuah majalah versi web (situs). Ke depan, kita benar-benar akan mengikutinya dengan membuat majalah yang bisa diunduh dan dibaca baik dalam versi PDF maupun versi-versi lain yang bisa dibaca di berbagai platform. Rencana, setiap bulan kami akan menyapa pembaca lewat majalah tersebut.



Wasathon bukan majalah berita, tapi majalah yang lebih dominan memberikan wacana, opini, kolom atau artikel seputar kekinian, keumatan dan ke-Islaman dalam bingkai Islam kaffah dengan porsi 75 %. Selebihnya berisi berita-berita maupun event-event, acara, kegiatan yang terkait dengan beberapa hal di atas. Untuk pemberitaan kekinian, keumatan dan Ke-Islaman, biarlah itu menjadi bagian terbesar dari situs-situs sesama media Islam online lain semisal Eramuslim atau Voa Islam.

Selanjutnya bisa dibaca di-link di atas :)

Minggu, 11 Maret 2012

Kudeta 1965 Versi Sukmawati Sukarno

http://wasathon.com/humaniora/read/kudeta_1965_versi_sukmawati_sukarno/
“Bapak menangis terisak-isak seraya berkata lirih,

‘Kenapa Bapak dibeginikan oleh bangsa sendiri?’



(Sukmawati dalam Creeping Coup D’etat Mayjen Soeharto)



Jas Merah. Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah, begitu kata Soekarno. Saya tentu setuju dengan kata-kata ini. Pada malam Minggu (10/03/12), banyak anak-anak muda kasmaran yang memilih pacaran untuk membunuh sepi. Saya memilih menghadiri sebuah acara satu jam bersama Sukmawati Sukarno lewat acara bedah buku “Creeping Coup D’etat Mayjen Soeharto” di Toko Buku Leksika Kalibata Jakarta.



“Ceeping Coup D’etat” Sebuah kudeta merangkak atau bertahap, ini yang ingin disampaikan oleh Sukmawati. Sebenarnya, istilah ini berasal dari Dr Subandrio, mantan Waperdam I dari Kabinet Dwikora era pemerintahan Soekarno dan Sukmawati menyetujuinya. Kudeta Merangkak yang dilakukan oleh Mayjen Soeharto dan kawan-kawannya itu melalui 4 tahap:

Selanjutnya sila menuju link di atas :)

Small But Giant: Kecil Tapi Hasilnya Besar

http://wasathon.com/kisah_inspirasi/read/small_but_giant_kecil_tapi_hasilnya_besar/
"Manusia unggul selalu rendah hati saat berbicara,

tetapi selalu luar biasa dalam tindakan."



Confucius (551–479 SM), filsuf terkemuka China



Anda sering kecewa dengan pemerintah? Jujur saya pernah, dan saya yakin Anda juga pernah mengalaminya. Kalau dipikir-pikir, kok bisa begitu ya, padahal mereka adalah organisasi paling besar di negeri ini. Mereka berkewajiban mengurus warga negeri ini secara keseluruhan.

Selanjutnya bisa dibaca di link di atas

Sabtu, 10 Maret 2012

Integrasi Ilmu dan Amal Sebagai Kunci Keselamatan (2)

http://wasathon.com/humaniora/read/integrasi__ilmu_dan_amal_sebagai_kunci_keselamatan_2/
Memiliki Ilmu saja tidak cukup, karena setiap muslim tidak akan menghasilkan manfaat bagi orang lain, jika ilmu hanya disimpan untuk dirinya sendiri. Lantas apa yang harus kita lakukan sebagai seorang muslim yang memiliki ilmu agar ilmu yang kita miliki tidak menjadi sia-sia dan dan hilang begitu saja? Disinilah letaknya perlunya mengamalkan setiap ilmu yang kita punya.

selanjutnya, silakan ke link di atas :)

Jumat, 09 Maret 2012

Integrasi Ilmu dan Amal Sebagai Kunci Keselamatan (1)

http://wasathon.com/humaniora/read/integrasi__ilmu_dan_amal_sebagai_kunci_keselamatan_1/
Pentingnya Ilmu Bagi Setiap Muslim



Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Ilmu adalah sumber cahaya yang akan memberikan petunjuk jalan, tujuan mana yang akan diraih oleh manusia. Tanpanya kita seperti orang buta yang sedang meraba-raba jalan mana yang akan kita tempuh. Semua menjadi gelap , tanpa arah dan tujuan.

Kamis, 08 Maret 2012

Lepaskan Kesedihan, Hiburlah Hatimu

http://wasathon.com/kisah_inspirasi/read/lepaskan_kesedihan_hiburlah_hatimu/
Jika sedang bersedih.

Jika merasa terlalu capek dengan pekerjaan.

Jika hati dan pikiran kalut

Berhentilah sejenak, hiburlah hatimu.




“Sa’atan fa sa’atan”, begitu kata Rasulullah. Ya, benar sekali, semua ada waktunya. Kata-kata Rasulullah itu berangkat dari sebuah kisah. Ada seorang sahabat bernama Hanzhalah, suatu ketika ia bertemu dengan Abu Bakar dan ditanya mengenai kabarnya. “Saya telah melakukan kemunafikan” begitu jawab Hanzhalah. Abu Bakar terkejut mendengarnya “ Subhanallah ! apa yang kamu katakan ini?”

selanjutnya bisa dibaca di link di atas

Semoga bermanfaat

Media Mainstream vs Citizen Journalism

Start:     Mar 10, '12 1:00p
End:     Mar 10, '12 4:00p
Location:     Auditorium lantai 5 Perpustakaan Pusat UI
Pernah dengar banyak media massa di zaman orde baru dibredel oleh pemerintah karena terlalu tajam mengomentari kebijakan yang dibuat oleh pemerintah? Heran dengan media massa sekarang yang justru melempem di era kebebasan pers? Agak miris memang bila kita mencermati fakta yang terjadi, ketika kritisme justru semakin menurun di saat pengekangan terhadap pers sudah mulai berkurang.

Di sisi lain, masyarakat juga saat ini sudah tidak hanya bisa menjadi penonton yang budiman atas peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Citizen journalism, membuat semua orang bisa menjadi reporter atas sebuah kejadian yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Namun manakah yang lebih menarik dan terpercaya untuk mendapatkan informasi terbaru? Bagaimana pula anak muda seharusnya memaksimalkan social media sebagai sarana untuk melaporkan informasi terkini dalam bentuk citizen journalism? Kalau mau tau lebih lanjut, yuk datang ke SPEAK Forum dan berdiskusi bareng ClubSPEAK, SUMA UI, dan para narasumber.

Waktu
Sabtu
10 Maret 2012
Pukul
13.00 – 16.00

Tempat
Di Auditorium lantai 5 Perpustakaan Pusat UI

Pembicara:
Ade Armando (akademisi
dan pengamat media)
Luviana (praktisi media massa)
Mahardika (kordinator redaksi SUMA UI)

Moderator:
Adrian Danar Wibisono (Koordinator ClubSPEAK)

Acara ini terbuka untuk umum dan tersedia makanan ringan untuk seluruh peserta.
Untuk. info lebih lanjut hubungi Austin (081908044566)

http://wasathon.com/event/read/media_mainstream_vs_citizen_journalism/

The lunatic ... doesn't concern himself at all with logic; he works by short circuits. For him, everything proves everything else. The lunatic is all idée fixe, and whatever he comes across confirms his lunacy. You can tell him by the liberties he takes with common sense, by his flashes of inspiration, and by the fact that sooner or later he brings up the Templars. ” —Umberto Eco , Foucault's Pendulum

Bapak Dapat Lotere

Kolonisasi Digital ala Facebook

http://wasathon.com/humaniora/read/kolonisasi_digital_ala_facebook/
“Dunia sedang demam facebook!” Kurang lebih, itu gejala dunia dari barat sampai timur, dari yang tua-tua ubanan sampai anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Facebook saat ini menjadi sebuah trend yang dimanfaatkan oleh banyak kalangan; termasuk politisi yang ingin menaikkan citranya dan aktivis gerakan sosial yang bergerak untuk menjatuhkan rezim tertentu—seperti yang terjadi dalam runtuhnya beberapa rezim di Timur Tengah.

selanjutnya bs dibaca di atas

Penulis: Yanuardi Syukur

Olah Raga Leher .. :D

Rabu, 07 Maret 2012

Negeri 5 Menara: Man Jadda Wa Jadda

http://wasathon.com/humaniora/read/negeri_5_menara__man_jadda_wa_jadda/
Sebuah cerita berlatar belakang beberapa daerah di Indonesia diantaranya Sumatera Barat, Jawa Timur dan Bandung. Yang berkisah tentang kehidupan 6 orang anak di Pesantren. Dibalut dengan keindahan alam Sumatera Barat. Cara jual beli yang unik, dengan saling memasukkan tangannya ke dalam sarung yang dipakai oleh pembeli. Dibumbui adegan-adegan yang mampu membuat semua penonton dalam bioskop tertawa.

nah, sebelum nonton, baca dulu tulisannya di Wasathon.com, biar lebih mantap

Selasa, 06 Maret 2012

Dunia Arab Menuju Tata Dunia Baru?

http://wasathon.com/humaniora/read/dunia_arab_menuju_tata_dunia_baru/
Secara umum, Timur Tengah masih diwarnai rivalitas Amerika Serikat, beberapa negara Eropa, negara-negara Arab pro Barat, dan Israel di satu sisi serta Iran, gerakan Islam di banyak negara Arab, serta secara terbatas Suriah dan Qatar di sisi lain. Isunya sekarang beralih ke perebutan pengaruh terhadap gerakan rakyat untuk perubahan yang memang tengah melanda Arab. Dalam konteks ini, retorika Iran dan Amerika Serikat sejalan: MENDUKUNG PERUBAHAN DAN MENDORONG KEDAULATAN KEMBALI KEPADA RAKYAT UNTUK MENENTUKAN NASIB DAN MASA DEPANNYA SENDIRI. Amerika Serikat memilih agama demokratisme. Iran memilih kata ‘kesadaran Islami’ versi Syiah. Tampak jelas, kedua aktor ini saling berebut kanvas untuk melukis negara-negara Arab ‘BARU’ [menjauh dari pelukan Amerika Serikat atau menjauh dari Iran].

Selanjutnya bisa dibaca di situs wasathon.com melalui link di atas

Senin, 05 Maret 2012

Setengah Karyawan Setengah Bos Tapi Kaya

http://wasathon.com/entrepreneur/read/setengah__karyawan_setengah_bos_tapi_kaya/
Apa yang terpikir dalam benak kita saat mendengar kata "bisnis sampingan"? Penghasilan tambahan yang menjanjikan? atau malah perasaan enggan dan takut repot karena sudah seharian memeras tenaga di kantor atau tempat kerja? Kedua macam pemikiran itu adalah hal yang manusiawi karena manusia yang normal tentu saja ingin lepas dari kesulitan dan mendapat kesenangan. Buku ini adalah salah satu upaya dari para penulisnya untuk menjembatani kedua pemikiran yang sekilas saling bertentangan itu.

Selanjutnya, ada di link :)

Semoga bermanfaat

Minggu, 04 Maret 2012

Audisi Menulis Buku: Indonesia Tanpa Liberalisme

http://wasathon.com/editorial/read/audisi_menulis_buku_indonesia_tanpa_liberalisme/
Liberalisme itu problematis. Banyak kekacauan yang sudah terjadi di negeri ini sebab liberalisme memasuki beragam ranah baik agama, politik, sosial, budaya maupun media. Untuk menyemarakkan argumentasi penolakan terhadap ide liberalisme, Komunitas Wasathon akan mengadakan audisi menulis buku yang berjudul “Indonesia Tanpa Liberalisme”. Buku ini akan berisi 10 Bab dengan rincian sebagai berikut:



Bab 1: Sejarah Liberalisme di Dunia

Bab 2: Sejarah Liberalisme di Indonesia

Bab 3: Potret Wajah Buruk Pemikiran Liberalisme

Bab 4: Membaca Pemikiran Tokoh-tokoh Liberal di dunia

Bab 5: Membaca Pemikiran Tokoh2 Liberal di Indonesia

Bab 6: Liberalisme di Berbagai Sektor

Bab 7: Liberalisme Era Pemerintahan SBY

Bab 8: Melawan Arus Liberalisme di Indonesia

Bab 9: Indonesia Tanpa Liberalisme

Bab 10: Solusi Islam Pasca Liberalisme



Dengan ketentuan sebagai berikut:


(1) Peserta terbuka untuk umum. Satu penulis satu bab.

(2) Naskah tiap bab minimal 10 halaman 1,5 spasi Font Time New Roman

(3) Memuat daftar pustaka kepenulisan

(4) Naskah diterima paling lambat Senin 20 Maret 2012

(5) Penulis yang naskahnya dimuat akan mendapatkan honor dan 1 buku setelah terbit

(6) Buku akan diterbitkan secara indie (cetak terbatas) dan akan di launching pada bulan April 2012

(7) Bagi peserta yang tertarik, sebelum menulis harap menghubungi nomor HP (SMS) ke 0821 2314 7969 (Yons) atau email Wasathon@gmail.com



Ayo, yang tertarik segera hubungi panitia. SALAM JIHAD PENA :-)

Sabtu, 03 Maret 2012

[Peduli] Antara Kerja dan Kegiatan Sosial


“Bayangkan jika anak kita yang memerlukan lalu donornya bilang, maaf saya lagi kerja gak bisa diganggu, silakan pendarahan aja, gimana? Sedih kan?” begitu kata mbak Ina Madjidhan di twitter saat menanggapi pertanyaan saya tentang donor darah Afaresis.  

Jawaban telak mbak Ina itu membuat saya tertegun dan tersentak.  Ada perasaan bersalah yang sangat dalam karena sudah banyak mengurangi kegiatan social semenjak bekerja.  Bertambah semakin dalam saat saya masih harus banyak berpikir untuk mengikuti screening donor darah Afaresis untuk mempersiapkan diri jadi pendonor yang siaga setiap saat.  Jawaban itu juga menyadarkan saya bahwa selama ini kita terlena dengan kenyamanan karena rutinitas kita.  Padahal masih banyak orang yang membutuhkan uluran tangan dan bantuan kita.  

Memang, antara bisnis dan social masih terdapat jurang pemisah yang sangat dalam.  Sehingga tidak mengherankan jika ada ungkapan “Nothing personal, it’s just business”.  Namun, manusia tidaklah hidup sendiri, ada manusia-manusia lain di sekitarnya yang membutuhkan pertolongan.  Bahkan, bukan tidak mungkin suatu saat kitalah yang butuh pertolongan orang lain.  Termasuk dari mereka yang pernah kita beri pertolongan.  

Akhirnya, kunci permasalahan ini adalah komunikasi.  Bagaimana seseorang bisa bernegosiasi dengan orang yang mempekerjakannya agar dia bisa tetap melaksanakan fungsinya sebagai seorang relawan.  Manusia bukan hanya butuh harta, mereka juga butuh kepuasan batin dan pahala amal sholeh, yang Insya Allah dapat diperoleh dengan menjadi seorang relawan.  Insya Allah

Semoga bermanfaat

Kamis, 01 Maret 2012

Bahaya Penggunaan Istilah Islam KTP

http://wasathon.com/humaniora/read/bahaya_penggunaan_istilah_islam_ktp/
Tak asing bagi masyarakat Indonesia mendengar suatu istilah yang di belakangnya dibubuhi kata “Islam atau islami”. Ironisnya, cukup banyak kalangan yang menggunakan embel-embel tersebut yang kemudian memberikan penilaian negatif kepada saudaranya yang Islam dengan istilah yang juga baru, Islam KTP. Istilah Islam KTP, pun semakin ramai begitu salah satu stasiun televisi di Indonesia menampilkan tayangan sinetron ‘Islam KTP’.

selanjutnya, silakan klik link di atas :)