Jumat, 30 Maret 2012

[Kultwit] Ustadz by Herry Nurdi

1. Saya kenal seorang ustadz, orangnya tawadhu, dermawan, rendah hati & pengasih. Tapi sifat2 itu juga dimiliki oleh ustadz2 yg lain #ustadz

2. Ada satu sifat & amalannya, yg belum saya temui dilakukan oleh para #ustadz yg pernah saya kenal, ttg perhatiannya pd individu

3. Kalau beliau diundang ceramah bada isya, seringkali jam 8 pagi beliau sudah datang ke tempat acara, awalnya saya heran sama #ustadz ini

4. Jadi praktis, sehari beliau hanya mengajar dan berceramah satu kali. bahkan sering di audience yg sama #ustadz mengajar tiga hari penuh

5. Yang beliau lakukan ketika datang pagi, #ustadz menyambangi rumah2 dan sarapan bersama penduduk desa fan berinteraksi intens sekali

6. Jika diperkampungan dan pedesaan, bahkan #ustadz turun ke bendang/sawah dan membantu penduduk yg sedang mengolahnya

7. Saat siang, atau petang, #ustadz juga bermain bersama anak2 kampung, bahkan ngajari mereka permainan tradisional yg lama dilupakan

8. Bersama ibu-ibu #ustadz juga berinteraksi, bincang dan mencari tahu, apa yg menjadi perbincangan sehari-hari, sederhana saja

9. Jadi, selepas isya saat harus memberi taushiyah #ustadz kurang lebih sudah mengetahui apa keperluan dan apa yg perlu disampaikan, fokus

10. #ustadz tidak bicara muluk tentang teori dunia, demokrasi, atau bahkan ttg fiqih yg njlimet, beliau simple, memberi panduan hidup

11. Sedih sekali krn beliau sdh tidak ada kini. semakin sedih saat melihat #ustadz yg buru2 meninggalkan mad'u dgn alasan sdh ada acara lain

12. Bimbingan mereka masih diperlukan, tapi para #ustadz sudah tidak punya waktu utk mendampingi dan memberikan panduan

13. Tambah sedih ketika mengalami sendiri mengundang #ustadz dikirim surat perjanjian MoU perlengkapan dan syarat mengundang

14. Minta jus alpukat, bisa dinalar. Minta honor, masih bisa dipahami. Tp #ustadz menentukan tarif, standar sound dll beyond my imagination


sumber: twitter ustadz Herry Nurdi

4 komentar: