Kamis, 25 September 2008

Baksos MPers di Desa Jagabita, Parung Panjang, Tanggerang

Start:     Sep 25, '08 05:00a
End:     Dec 8, '08 08:00a
Location:     Desa Jagabita alias Kampung Pesakitan
Forward dari MP mbak Ari:

akhirnya...
PJ Baksos Jagabita, yaitu: mas Roel...
sudah mengeluarkan statement (cieh), bahwa baksos akan dapat dilaksanakan pada:
Sabtu, 6 Desember 2008

*sambil ketok palu*

Nah, rekan MPers...
setelah Baksos Jagabita yang rencananya diadakan di bulan Ramadhan ini dibatalkan karena beberapa alasan antara lain supaya lebih maksimal upaya kita disana, karena luas-nya daerah Jagabita, juga beberapa kendala lain... maka sekarang sudah diputuskan tanggal pelaksanaan baksos tersebut.

Niat awal baksos di sini adalah ketika syukuran Ulang Tahun MP Indonesia 2008 bulan Agustus lalu, rekan-rekan memilih hendak baksos dimana? Lalu di adakan-lah survey di beberapa tempat, salah satu-nya di Jagabita ini.
Hasil survey selengkapnya ada di sini:
Hasil Survey Baksos MPID: Jagabita & TIM

Dan beberapa catatan bila kita mengadakan baksos di Desa Jagabita:
1. Ada banyak penderita yang minimal berjumlah 200 orang, untuk mengadakan baksos layanan kesehatan,
2. Puskesmas yang ada sangat terbatas layanan-nya, dengan biaya layanan Rp. 3.000,- dan di hari Sabtu-Minggu menjadi Rp. 10.000,- biaya yang cukup memusingkan ini membuat masyarakat disana malas berobat walaupun gejala sakit sudah dimulai sejak dini. Akibatnya masyarakat baru berobat bila sudah sangat parah. Akses puskesmas juga hanya dapat dicapai menggunakan ojek dengan biaya minimal Rp. 10.000,- sekali jalan. Ini sangat berat untuk mereka.
3. Tidak ada-nya oksigen di tabung yang tersedia di puskesmas sangat menyulitkan masyarakat yang datang berobat terutama yang sudah parah, jadi hal ini juga menjadi kendala utama yang harus menjadi daftar utama dalam baksos bila diadakan di sana.
4. Masyarakat disana dikenakan biaya cukup tinggi, walaupun mereka datang dari keluarga miskin, misalnya untuk kasus pemasangan alat KB, dihargai Rp. 70.000,- padahal pengendalian penduduk di sana cukup di rasa penting, dengan melihat belum adanya edukasi yang baik mengenai kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
5. Di kelurahan Parung Panjang ini hampir semua masyarakat-nya sakit dan untuk memberikan layanan kesehatan kepada mereka yang cukup layak, mereka perlu membuat surat keluarga miskin. Dan ini menjadi kesulitan tersendiri, dimana mereka datang dari keluarga buta huruf dan ketika mengurus surat GAKIN-pun harus mengeluarkan biaya tertentu.
6. Masyarakat di sini juga butuh keranda mayat, untuk digunakan sewaktu-waktu bila ada warga yang meninggal, apalagi tingkat kematian di sini akibat penyakit yang diderita cukup tinggi. Selama ini mereka hanya mengangkut mayat tetangga mereka yang meninggal hanya dengan dibungkus kain & tikar.
7. Baik dipikirkan juga untuk membuat education centre GRATIS untuk masyarakat di sana, karena dasar pemikiran masyarakat yang masih sangat kurang mengenai pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Dan ini sangat timpang dengan kenyataan daerah yang diapit oleh 3 propinsi besar dengan penduduk-nya banyak yang super mapan.
8. ...

========

Gimana? Ada gambaran bagaimana baksos yang akan kita laksanakan di sana?
Beberapa perusahaan sudah menyatakan kesediaan-nya untuk membantu kita,
jadi... mari kita laksanakan tugas ini :)

Satu lagi...
nanti tanggal 8-9 November 2008 akan ada acara Indonesian Consumunity Expo 2008 dimana komunitas Multiply Indonesia diundang turut serta & disediakan stand untuk memajang hasil2 kegiatan komunitas selama ini.

Menurut rekan2, ajang ini tepat untuk dijadikan kesempatan antara lain menjual buku komunitas kita, yaitu: One Gigabyte Of Love, juga sekaligus memberitahukan kegiatan baksos akbar kita di Desa Jagabita, yang memang benar2 perlu banyak sekali resources.

Siap???
TETAP SEMANGAT!!!
.
.
.
foto di sini

http://kopiradix.multiply.com/photos/album/12/Foto-foto_hasil_Survey_ke_Parung_Panjang_-_Desa_Jagabita_desa_pesakitan

11 komentar: