Selasa, 30 September 2008

Menjelang Tengah Malam di Malam Takbiran

Menjelang tengah malam di malam takbiran

Akhirnya malam takbiran yang dinantikan pun datang

masyarakat seakan berpesta pora penuh kemenangan

Lupa Daratan


Sementara, maksiat justru kian merajalela

yang pacaran asyik nonton TV di rumah saja

yang ditayangkan berisi hal sia-sia

buatan setan kapitalis Durjana

yang haus materi dan gila harta


Takbir keliling disertai musik yang menggila

knalpot digeber gak kira-kira

uang dan dana habis sia-sia

fitrah ternoda dan malah menambah dosa


kemenangan yang disangka di depan mata

mungkin sebenarnya sudah menguap sia-sia

"Berapa banyak orang yang berpuasa, tetapi hanya mendapat lapar dan haus saja"

Demikian kata Rasul Tercinta


Sementara itu, di tempat-tempat yang luput dari pengamatan

terdengar gemerincing rantai yang mengikat para setan

mulai terlepas dan berjatuhan

sehingga yang tadinya diikat pun jadi kegirangan


Iblis mempersiapkan bala tentara

setan-setan meregangkan ototnya

siap memulai pertempuran baru dengan manusia

agar mendapat sebanyak mungkin pendamping ke dalam Neraka


Namun yang paling berbahaya

Dajjal telah berkurang lagi rantai ikatannya

dia memang belum bebas sempurna

namun getaran energi fitnahnya sudah terasa

sehingga ke seluruh dunia


Kalau begitu, masihkah kita bangga pada Ramadhan yang telah berlalu?

bila ternyata saat Syawal tiba kita seakan bertingkah tidak tahu malu

Ramadhan bagaikan bayi yang mati dalam kandungan

tinggal dipendam dan diberi batu nisan



13 komentar: