
[2.22]. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan buatmu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui.
Sesungguhnya aku, sang hujan
adalah cara air menembus permukaan bumi
menumbuhkan benih-benih yang terpendam
sehingga tumbuh mekar bersemi
menambah semarak keindahan alam
Namun bila aku,
dihambat aspal, semen dan bahan-bahan lain
sehingga aku tak bisa meresap ke dalam tanah
sama sekali tak ada pilihan bagiku
kecuali terus mengalir ke tempat yang rendah
Dan ....
bila banjir bandang pun menggulung kotamu
bila tanah longsor menimbun desamu
bila engkau dan keluargamu kehilngan harta bahkan nyawa
sungguh itu semua bukan kesalahanku
karena itulah wahai manusia ..
Cintailah aku
bukan keinginanku berada di sini
bukan kemauanku turun membasahi bumi
bukan pula aku yang meminta diciptakan
seperti ini
Cintailah aku
dengan menjaga lingkunganmu
aku hanya menuruti perintahNya
untuk turun di tempat yang ditentukan olehNya
Wahai manusia,
Allah SWT telah mengatur diriku sedemikian rupa
sehingga aku menjadi rahmat bagi semesta
tanaman, binatang dan manusia
Namun,
ternyata engkau sebagai makhluk paling mulia
ternyata kau rendah hinakan derajat sehingga hina
lebih rendah dari binatang melata
serakah, tamak dan durjana
Apabila azab ujian bala menimpa
sungguh salahkan dirimu wahai manusia
bertaubatlah dan kembalilah segera
kepadaNya yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
aku, sang hujan, akan menghapus semua derita dukamu
saat kau merasakan belaian lembutku
mendinginkan hawa panas di hatimu
mendamaikan jiwa dan kehidupanmu
Namun,
aku hanya bisa melakukannya
hanya apabila kau tunduk pada Penciptaku
yang juga Penciptamu
adalah cara air menembus permukaan bumi
menumbuhkan benih-benih yang terpendam
sehingga tumbuh mekar bersemi
menambah semarak keindahan alam
Namun bila aku,
dihambat aspal, semen dan bahan-bahan lain
sehingga aku tak bisa meresap ke dalam tanah
sama sekali tak ada pilihan bagiku
kecuali terus mengalir ke tempat yang rendah
Dan ....
bila banjir bandang pun menggulung kotamu
bila tanah longsor menimbun desamu
bila engkau dan keluargamu kehilngan harta bahkan nyawa
sungguh itu semua bukan kesalahanku
karena itulah wahai manusia ..
Cintailah aku
bukan keinginanku berada di sini
bukan kemauanku turun membasahi bumi
bukan pula aku yang meminta diciptakan
seperti ini
Cintailah aku
dengan menjaga lingkunganmu
aku hanya menuruti perintahNya
untuk turun di tempat yang ditentukan olehNya
Wahai manusia,
Allah SWT telah mengatur diriku sedemikian rupa
sehingga aku menjadi rahmat bagi semesta
tanaman, binatang dan manusia
Namun,
ternyata engkau sebagai makhluk paling mulia
ternyata kau rendah hinakan derajat sehingga hina
lebih rendah dari binatang melata
serakah, tamak dan durjana
Apabila azab ujian bala menimpa
sungguh salahkan dirimu wahai manusia
bertaubatlah dan kembalilah segera
kepadaNya yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
aku, sang hujan, akan menghapus semua derita dukamu
saat kau merasakan belaian lembutku
mendinginkan hawa panas di hatimu
mendamaikan jiwa dan kehidupanmu
Namun,
aku hanya bisa melakukannya
hanya apabila kau tunduk pada Penciptaku
yang juga Penciptamu

Apakah kamu tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diatur-Nya menjadi sumber-sumber di bumi kemudian ditumbuhkannya-Nya dengan air itu tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu Kami melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal. (QS.Az-Zumar - 39:21)
Semoga bermanfaat
More info please read:
Fenomena Hujan dalam Al Quran
Tafsir Tematik: Dia Menurunkan hujan dari langit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar