Kamis, 18 Februari 2010

[Sahabat Peduli] Bantu Fikri untuk sembuh

Forward dari notes YSPG yang ini

Beberapa waktu yang lalu Sahabat Peduli mendapat email khusus mengenai keadaan Abdullah Ichsanul Fikri anak dari pasangan Ngabdu Salam dan Ani Purwaningsih, Bapak Ngabdu saat ini bekerja sebagai buruh dekorasi dan bertempat tinggal di Jln. Duri Kosambi, Cengkareng – Jakbar.

Fikri di diagnosa mengalami kerusakan empedu, dan saat ini kondisinya memburuk, pembuluh darah pecah dan tinja mengeluarkan darah. Posisi keluarga Fikri di Poli Anak RSCM, sebelah kanan Ruang Rawat Sehari dekat pintu keluar RSCM.

Alhamdulillah tahap pertama bantuan telah disalurkan dari dana himpunan Infaq dan Shadaqoh yang terhimpun dari donatur Sahabat Peduli yang di terima langsung oleh Bpk. Ngabdu (orang tua fikri)

Kondisi akhir yang kami update “kondisi fikri harus di endoskopi yang tadinya akan di pindah ke RS MH thamrin ternyata di tunda sampai tahap pemeriksaannya selesai karena kemarin pembuluh darah pecah dan mengotori saluran cerna sehingga tinja mengeluarkan darah dan kondisi perut yang kembali membesar, maka fikri diminta puasa 2 hari”

Mari bantu fikri; untuk kembali melihat senyum mungil dan keceriaan buah hati Bpk Ngabdu dan Ibu ani, meringankan beban untuk keduanya, menyisihkan dari rizki yang kita dapat; sekecil apapun bantuan yang dapat kita berikan, saat ini fikri masih menanti uluran tangan dari Sahabat.

Bantuan Donasi “Mari bantu Fikri”
Melalui rekening a.n Yayasan Sahabat Peduli :
Bank Central Asia (BCA) KCU Cipete Acc No. 218 303 800 1
Bank Syariah Mandiri KC Pondok Indah Acc No. 004 016 800 4

Konfirmasi dana bantuan, seputar informasi mengenai data pasien (bila di perlukan)
Iroel : 0818 0666669
Arie Bilantara : 0812 852 8270
Ririn Probo : 0816 113 5375
Kosi : 0812 851 0372 / 021 – 273 53 174 (Heri)

Berikut detail kondisi fikri :
Abdullah Fikri (18 bulan) hanya bisa berbaring. Bayi penderita atresia bilier atau tidak terbentuknya saluran empedu ini tidak bisa menjalani prosedur kasai atau cangkok hati lantaran kekurangan biaya.

”Kami tidak bisa membayar biaya cangkok hati karena tidak punya uang,” ucap Ani Purwaningsih (32), ibunda Fikri, Jumat (12/2). Biaya tindakan ini antara Rp 40 juta dan Rp 50 juta atau lebih murah dibandingkan cangkok hati yang memakan biaya sekitar Rp 1 miliar. Untuk Fikri, prosedur kasai sudah terlambat dilakukan.

Saat ini, Fikri menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Tim dokter juga tidak bisa berbuat banyak lantaran atresia bilier yang dialami Fikri sudah telanjur parah. ”Kalau melihat kondisi Fikri, kami tidak bisa lagi menerapkan prosedur kasai. Fikri harus segera menjalani cangkok hati,” kata Dr Hanifah Oswari SpA(K), dokter yang menangani Fikri.

Prosedur kasai adalah tindakan medis untuk penderita atresia bilier, yang dilakukan sebelum cangkok hati. Prosedur ini bisa dilakukan saat penyakit dideteksi dini. Pencangkokan hati untuk Fikri perlu segera dikerjakan untuk menyelamatkan nyawanya.(Kompas)

================
Sahabat Peduli mengucapkan terima kasih atas amanah yang diberikan dari para donatur dan hanya Allah yang mampu membalas segala niat dan bantuan yang diberikan, semoga Allah menggantinya dengan segala bentuk kemudahan “Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya”. Semoga kita termasuk hamba yang selalu dekat dengan pertolongan Allah. Aamiin.

Wassalam,
Yayasan Sahabat Peduli
http://pelangiers.multiply.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar