http://wasathon.com/humaniora/read/kudeta_1965_versi_sukmawati_sukarno/
“Bapak menangis terisak-isak seraya berkata lirih,
‘Kenapa Bapak dibeginikan oleh bangsa sendiri?’
(Sukmawati dalam Creeping Coup D’etat Mayjen Soeharto)
Jas Merah. Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah, begitu kata Soekarno. Saya tentu setuju dengan kata-kata ini. Pada malam Minggu (10/03/12), banyak anak-anak muda kasmaran yang memilih pacaran untuk membunuh sepi. Saya memilih menghadiri sebuah acara satu jam bersama Sukmawati Sukarno lewat acara bedah buku “Creeping Coup D’etat Mayjen Soeharto” di Toko Buku Leksika Kalibata Jakarta.
“Ceeping Coup D’etat” Sebuah kudeta merangkak atau bertahap, ini yang ingin disampaikan oleh Sukmawati. Sebenarnya, istilah ini berasal dari Dr Subandrio, mantan Waperdam I dari Kabinet Dwikora era pemerintahan Soekarno dan Sukmawati menyetujuinya. Kudeta Merangkak yang dilakukan oleh Mayjen Soeharto dan kawan-kawannya itu melalui 4 tahap:
Selanjutnya sila menuju link di atas :)
1 komentar: